Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode
11-2/5
Images by : Channel 3
Vicky datang menemui Phu ke kantor. Dia
memberitahu dengan gembira kalau Mr. P mengajaknya bertemu. Phu tidak terlihat
antusias mendengarnya.
Mr. P bicara dengan Vicky dan menawarkan Vicky
untuk bekerja di perusahaannya. Vicky sangat senang mendengarnnya. Tetapi, Mr.
P meminta Vicky untuk membuat sepatu karena dia ingin orang yang bekerja
dengannya, tidak hanya bisa membuat desain sepatu, tetapi juga membuat sepatu.
Step by step sendiri. Vicky sebenarnya tidak bisa, tetapi demi bisa mengalahkan
Prim, dia malah berbohong kalau dia bisa melakukannya.
Mr. P senang mendengarnya. Dia meminta agar
mereka membuat janji bertemu lagi, dan saat itu Vicky bisa menunjukkan
kemampuannya membuat sepatu. Vicky jadi gugup.
--
Mr. P melaporkan hasil pembicaraannya dengan
Vicky kepada Phu. Dan Phu kaget karena Vicky berbohong bisa membuat sepatu. Hanya
saja dia tidak memberitahukannya ke Mr. P
--
Prim pulang ke rumah dengan membeli makanan untuk
Pong. Dan dia mendapati Pong sedang mendengarkan music sambal bersantai di
teras rumah, dengan kipas yang menyala. Pong memperbaiki kipas tersebut.
Mereka makan bersama dan Prim memberitahu apa
yang pernah di dengarnya dari Khun Barami, yaitu bahwa Pong di berikan bakat
untuk memperbaiki apapun. Waktu kecil, Pong suka membongkar barang dan
memasangnya kembali seperti semula. Prim memuji bakat Pong dan merasa sangat
kagum. Pong membual kalau dia bisa memperbaiki segala benda elektronik. Prim
bertanya kenapa Pong tidak mempelajar mengenai elektronik dan mengerjakan yang
Pong sukai?
“Mama tidak suka itu,” jawab Pong singkat.
--
Vee menyiapkan makanan untuk di bawa ke tempat
Prim. Dia hendak menambahkan daging bacon dan mengambilnya dari kulkas. Tetapi,
pembantu dating dan mengambil bacon itu, sambal menyebut kalua Vee sudah
mencuri barang dari kulkas. Dia akan mengadukannya ke Khun Pat.
Khun Barami mendengar suara ribut-ribut dan
menghampiri mereka. Pembantu memberitahu kalua Vee mencuri lagi. Vee membantah,
dia hanya ingin membuat makanan untuk di antarkan ke Pong. Khun Barami menyuruh
pembantu untuk lanjut bekerja saja.
Khun Barami bertanya dimana Pong? Dan Vee
memberitahukan yang terjadi.
Khun Barami juga memanggil pembantu dan
memberitahu kalau Vee tidak mencuri apapun. Vee bebas untuk mengambil dan makan
apapun. Dia menyuruh pembantu untuk tidak memberitahukan hal ini ke Khun Pat.
--
Prim membawa radio rusak untuk di perbaiki oleh
Pong dan Pong berhasil memperbaikinya. Prim memuji Pong dengan sangat antusias
dan hal itu membuat Pong sangat senang
Phu datang dengan membawa Khun Barami dan Vee.
Pong yang melihatnya langsung sinis pada Vee karena tidak bisa menjaga rahasia
dan memberitahu Khun Barami. Khun Barami meminta Pong untuk tidak marah pada
Vee, dan dia senang karena Pong baik-baik saja. Phu membawa makanan dan
mengajak mereka untuk makan bersama-sama. Pong dan Vee membantu Phu menyiapkan
dan meninggalkan Prim dengan Khun Barami
Khun Barami berterimakasih karena Prim sudah
menyelematkan Pong. Dia kemudian melihat barang-barang sisa Pong memperbaiki
radio. Prim langsung memberitahu kemampuan Pong dalam memperbaiki segala
sesuatu dan Pong terlihat bahagia ketika melakukannya
Rita dan Touch menuju rumah Prim. Rita membahas
orang tua Tocuh, tetapi Touch tidak mau membahasnya. Mereka tidak menyadari
kalau mata-mata Khun Nee mengikuti mereka dan mengambil foto diam-diam untuk di
laporkan ke Khun Nee
-
Rita, Touch, Prim, Phu, Khun Barami, Pong dan Vee
makan bersama dengan gembira. Mata-mata mengambil foto itu dan mengirimkannya
ke Khun Nee. Khun Nee heran melihat Pong dan Khun Barami ada di dalam foto
sedang makan bersama semuanya
Pembantu yang di suruh Khun Barami untuk tidak
melapor ke Khun Pat, ternyata malah melapor. Bersaman dengan itu, Khun Nee
mengirimkan foto tersebut. Dia sangat marah karena Khun Barami dan Pong ada di
rumah Prim.
-
Vee sudah pulang dan langsung di panggil oleh
Khun Pat. Khun Pat memperlakukannya dengan kasar, dia memegang wajah Vee dengan
keras dan menyuruh Vee untuk memberitahunya kenapa mereka berkumpul di rumah
Prim
-
Prim mengantarkan radio yang sudah di perbaiki
dan tetangga sangat senang dan memberikan bayaran. Prim memberikan uang itu
kepada Pong. Pong menolak uang itu, karena dia memperbaiki hanya untuk
bersenang-senang. Prim menyuruhnya untuk menerima uang tersebut
“Ini adalah uang pertama yang kau terima dari
kerja kerasmu. Jaga ini sebagai penyemangatmu. Suatu hari, otak dan kedua
tanganmu akan mampu menghasilkan uang untuk dirimu sendiri, tidak hanya meminta
uang dari orang tua. Tapi, jika kau tidak ingin menggunakan uang ini, maka
tabung saja di bank, untuk anakmu kelak.
“Uang 100 baht ini?” Tanya Pong memandang remeh
“Ya. Jika kau terus menabung, uang 100 akan
menjadi 1000 dan kemudian menjadi 10000. Dan seterusnya. Kelak, anakmu akan
bangga padamu. Sama seperti aku bangga padamu.
Pong senang. Hatinya melunak. Dia bahkan
mengizinkan Prim untuk memanggil dirinya sebagai P’ (sebutan kakak), dia sudah
menerima Prim menjadi kakaknya. Dia senang bisa mempunyai kakak seperti Prim.
Prim bahagia mendengarnya
Tetapi, kebahagiaan itu langsung hancur saat Khun
Pat datang dan langsung menampar Prim. Pong panic dan membantu Prim, dia
memanggil Prim dengan sebutan P’. Khun Pat tambah marah dan melarang Pong
memanggil Prim dengan P’, Prim bukanlah kakak Pong.
Khun Pat memarahi Prim karena menggunakan anaknya
untuk mengalahkannya. Prim pasti ingin mencuri semua orang yang di cintainya
sama seperti Pong mencuri Khun Barami darinya
“Khun! Kau salah paham! Jika keluargamu tidak
mencintai mu, itu tidak ada hubungannya denganku. Tapi, itu karena dirimu
sendiri. Aku sudah sadar, kenapa anakmu menjadi orang tidak berguna ketika ayah
mereka adalah orang baik dan ibu mereka sangat hebat. Itu karena kau tidak
pernah mau mendengarkan apa yang mereka inginkan. Kau hanya ingin anakmu
menjadi seperti yang kau bayangkan. Kau ingin anakmu menjadi hebat agar Khun
Barami terikat padamu. Kau hanya mencintai dirimu sendiri. Kau tidak pernah
benar-benar mencintai anakmu.
“Kau tidak perlu mengajariku, anak kurang ajar!”
marah Khun Pat.
“Aku tidak mengajari Anda, aku hanya ingin Anda
mencintai mereka. Tidak hanya berharap kalau mereka akan melawanku. Karena jika
kau terus melakukan hal seperti ini, suatu hari, tidak akan ada yang di
pihakmu!”
Khun Pat sangat marah dan mengancam Prim untuk
berhati-hati karena telah memilihnya menjadi musuh. Dia bahkan menarik Pong
untuk kembali ke rumah.
--
Phu mengajak Vicky bertemu. Dia bertanya kenapa
Vicky berbohong pada mr. P kalau dia bisa membuat sepatu? Dia tahu kalau Vicky
sangat ingin bekerja di P.Paul, karena itu dia menyarankan agar Vicky lanjut
belajar membuat sepatu dengan Prim. Vicky tidak suka mendengar hal itu.
--
Pong pulang bersama Khun Pat. Khun Pat memberikan
peringatan agar Pong tidak lagi berhubungan dengan Prim. Pong tidak mau, dia
tidak akan melakukan perintah Prim. Dia memuji Prim yang mencintai dan peduli
padanya, tetapi ibunya tidak pernah melakukan hal itu. Pong kecewa dengan
ibunya.
Khun Barami mendengar pertengkaran mereka. Dia
juga mendengar Pong mengatakan kalau dia mengerti sekarang kenapa Ayahnya bisa
jatuh cinta dengan ibu Prim. Khun Pat sangat marah mendengarnya dan menampar
Pong. Khun Barami menahannya dan menyuruh Pong untuk masuk ke kamar. Vicky yang
baru pulang juga menahan Khun Pat agar tidak marah.
Tetapi, Khun Pat malah marah kepada Khun Barami.
Khun Barami tidak tahan lagi, dan karena itu, dia akan menceraikan Khun Pat.
Pong mendukung keputusan ayahnya. Vicky melarang Pong untuk ikut campur.
Khun Barami memberitahu kalau dia sudah menyewa
rumah kecil, dan jika anak-anak ingin ikut dengannya, mereka bisa ikut. Pong
malah menyarankan agar Khun Barami tinggal bersama dengan Prim. Khun Pat
menolak bercerai, dia tidak akan membiarkan Khun Barami bahagia dan hidup
dengan putri Paphon.
Khun Barami tidak percaya dengan pemikiran Khun
Pat. Dia menyebut Khun Pat sudah gila. Khun Pat membenarkan, dan karena itu,
jika Khun Barami pergi dari rumah, dia akan membuat hidup Khun barami hancur.
“Lakukan apapun yang kau inginkan. Karena sejak
menikah denganmu, aku tidak pernah merasa tenang dan bahagia sekalipun,” ujar
Khun Barami dan pergi dari rumah.
Khun Pat langsung berteriak histeris bagai orang
kesetanan.
--
Prim menghubungi Pong dan bertanya keadaannya.
Pong dengan santai menjawab semua baik-baik saja, belum ada yang mati. Prim
menyuruh Pong untuk lebih serius, dia menanyakan keadaan Vee. Mendengar nama
Vee, Pong langsung tersadar dia belum melihat Vee dari tadi.
Vee membersihkan rumah. Dia menyapu, mengepel dan
mencuci piring. Dia sudah layaknya seperti pembantu di rumah Khun Pat. Hal itu
membuat kondisi fisiknya menjadi sangat lemah dan hampir pingsan. Untunglah
Pong datang dan menggendongnya. Dia tersadar dengan cinta Vee padanya, hingga
rela bertahan walau di perlakukan semena-mena olehnya dan oleh Khun Pat.
--
Vicky menangis sedih karena pertengkaran orang
tuanya. Dia semakin membenci Prim. Dia juga tidak ingin membuat ibunya kecewa,
karena itu dia menghubungi Phu. Dia bersedia untuk di ajari oleh Prim lagi
membuat sepatu.
Tags:
sanae rak nang cin