Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 11-3/5


Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 11-3/5

Images by : Channel 3

Phu datang lagi ke rumah Prim. Prim menceritakan yang terjadi. Dia merasa sedih dengan perlakukan Khun Pat padanya, tetapi di sisi lain dia merasa bahagia karena Pong sekarang mau menerimanya sebagai saudara. Phu merasa kalau suatu hari anggota keluarga Khun Barami yang lain pasti akan menyukai Prim.
Phu kemudian memberitahu kalau Vicky ingin Prim mengajarinya membuat sepatu. Prim terdiam mendengarnya.

--
Esok hari,

Prim mendapat banyak pesanan sepatu. Dan orang yang memesan, meminta Prim untuk mengantarkan sepatu itu ke alamatnya.
Prim bersiap pergi, bersamaan dengan Vicky yang datang untuk belajar membuat sepatu. Prim sudah mendengar dari Phu mengenai Vicky yang berbohong kepada Mr. P kalau bisa membuat sepatu. Vicky bukannya merendah karena Prim sudah mau mengajarinya, tetapi malah bersikap sombong. Prim kesal juga, tetapi dia tetap akan mengajari Vicky, hari ini. Tetapi, setelah dia mengantarkan sepatu ke customer. Dia menyuruh Vicky untuk membantunya mengantarkan sepatu sebagai pelatihan awal untuk kesabaran.

Singkat cerita, Prim dan Vicky tiba di rumah yang memesan. Vicky menunggu di luar sementara Prim masuk ke dalam rumah untuk mengantar.
Tetapi, di dalam, dia malah di serang. Orang itu adalah suruhan dari Khun Pat, yang waktu itu menyerang Prim juga. Prim hendak kabur dan berteriak, tetapi orang itu lebih sigap dengan membius Prim.

Vicky merasa ada yang tidak beres karena Prim tidak kunjung keluar, jadi dia menyusul ke dalam. Tentu saja, dia juga di serang dan di bius oleh pria tersebut. Pria itu menelpon Khun Pat dan melapor kalau ternyata Prim membawa teman.
“Jangan biarkan mereka pergi. Bunuh mereka!” perintah Khun Pat, tidak menyadari kalau teman yang dimaksud adalah putrinya, Vicky.

Prim sudah sadar dan kaget melihat Vicky juga pingsan. Dia membangunkan Vicky. Saat pria itu masuk membawa tali, mereka berdua berpura-pura pingsan lagi. Pria itu hendak mencium Vicky yang tidak sadarkan diri, tentu saja Vicky langsung bangkit dan menyerang. Tetapi dia kalah dan hendak di pukul pria itu, Prim bangkit dan menolongnya. Dia menyuruh Vicky untuk kabur.
Vicky sudah berhasil keluar dari rumah tersebut. Sementara pria itu, mencekik Prim.

Phu datang ke rumah Khun Pat dan meminta izin agar Vicky di biarkan untuk belajar membuat sepatu lagi di Prim. Khun Pat tidak mau, kenapa harus Prim? Phu menjawab karena Vicky sebelumnya di ajar Prim, jadi lebih baik di lanjutkan. Khun Pat menjawab kalau begitu semua terserah oleh Vicky. Phu senang karena sekarang Vicky sedang belajar membuat sepatu bersama Prim.
“Vicky bersama dengan Prim?” tanya Khun Pat terkejut.

“Ya.”
Khun Pat panic, teringat laporan orang suruhannya, dan dia menyuruh agar Prim dan temannya di bunuh. Khun Pat langsung pamit ke kamar dan menelpon orang suruhannya itu untuk membatalkan perintah.

Telepon dari Khun Pat menyelamatkan Prim dari cekikan pria tersebut. Tetapi, Vicky ternyata masuk lagi dan menghajar pria itu. Dia menolong Prim. Pria itu marah dan tidak mengangkat telepon Khun Pat. Dia malah mengeluarkan pistol dan menembak Vicky. Dua kali. Di perut dan di kaki Vicky.
Suara tembakan terdengar oleh polisi yang melintas. Pria itu kabur.

Khun Pat menjerit mendengar suara tembakan dari telepon yang tersambung dan suara Prim yang berteriak memanggil Vicky. Khun Pat menangis dan menjerit histeris. Phu kaget mendengarnya, dan bertanya apa yang terjadi? Pong juga panic.
“Vicky. Tolong Vicky. Dia tertembak!” ujar Khun Pat.

Post a Comment

Previous Post Next Post