Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode
11-5/5
Images by : Channel 3
Boot menyadari kalau Prim sepertinya menghindari
Phu. Tetapi, Prim membantah hal itu dan bahkan sampai emosi. Boot jelas curiga
dan menyadari pasti ada sesuatu.
Phu sangat heran karena Prim terus
menghindarinya. Jadi, dia memutuskan untuk ke rumah Prim. Kebetulan Prim akan
menjenguk Vicky yang sudah sadarkan diri. Prim hendak menghindar lagi, tetapi
Boot menghalangi dengan berbagai alasan hingga Prim tidak punya alasan untuk
menghindar.
Phu dan Prim tiba di rumah sakit dan berjumpa
dengan Khun Pat. Khun Pat memberitahu kalau Vicky harus menjalani terapi jalan
karena kaki nya tertembak jadi tidak punya tenaga jalan. Phu masuk dan
menggandeng tangan Prim, tetapi Prim melepaskannya. Dia menyuruh Phu untuk
masuk duluan. Vicky sangat senang melihat Phu. Prim melihat dari jauh dan
keluar.
Phu menyadari hal itu dan mengejar Prim. Prim
beralasan kalau dia harus bertemu customer jadi harus cepat pergi. Phu
menawarkan diri untuk menghindar, tetapi Prim menolak. Phu meminta Prim untuk
jujur padanya, kenapa Prim selalu menjauhinya sejak Vicky tertembak.
Akhirnya, Prim meminta waktu. Dia tidak bisa
mengatakannya sekarang.
Phu mengikuti Prim hingga Prim tiba di rumah.
“Di hari kejadian itu. Vicky menyelamatkan
nyawaku! Jadi, aku berjanji pada Vicky, jika dia bertahan hidup, aku akan…”
cerita Prim.
“Kau akan pergi dari hidupku!” tebak Phu.
“Ya. Vicky memerlukanmu.”
“Aku bisa menjaga Vicky. Tapi, itu tidak sama
seperti aku menjagamu.”
“Kau bisa melakukannya.”
“Bagaimana bisa aku melakukannya? Aku tidak
mencintai Vicky. Tapi, aku mencintaimu.”
“Lalu kau tidak merasa kasihan pada Vicky? Kau
juga tahus, dan juga melihat bahwa Vicky sangat menganggapmu berarti.”
“Cinta yang kumiliki untukmu, apa itu tidak
membuamu posesive padaku?”
“Jika bukan karena Vicky, aku tidak akan menyerah
terhadapmu.”
“Tapi sekarang kau ingin menyerah terhadapku.”
“Lalu, apa kau bisa melakukannya untukku?”
“Aku melakukan ini karenamku. Aku tidak ingin kau
menyesal seumur hidupmu dengan membuat Vicky bersama laki-laki yang tidak
mencintainya sedikitpun, tetapi pria itu mencintaimu. Tolong jangan memaksaku
mencintai orang lain. Tolong.”
“Walau bagaimanapun, aku tidak bisa kembali
seperti semula. Setiap bersamamu, aku akan selalu ingat janjiku pada Vicky,”
jawab Prim.
“Jika hal itu membuatmu sangat frustasi, ayo
putus! Aku rela tidak memilikimu di dalam hidupku. Ini lebih baik daripada
membiarkanmu memintaku untuk memberikan cintaku untuk orang lain. Aku tidak
bisa melakukan hal itu.”
Usai mengatakan itu, Phu pergi meninggalkan Prim.
Prim menangis.
--
Phu menemui Wat dan curhat mengenai yang terjadi.
Wat menyuruh Phu untuk terus berusaha mana tahu suatu hari hati Prim akan
melunak. Phu merasa tidak demikian, Prim sangat keras kepala. Dan karena itu
keinginan Prim, dia tidak bisa melakukan apapun lagi.
--
Esok hari,
Prim teringat kenangan-kenangan manisnya bersama
dengan Wat. Wat datang menemuinya. Dia datang untuk berbicara dengan Boot
mengenai pekerjaan, dan Boot sedang pergi membeli kwetiau. Wat mulai
membicarakan hubungan Prim dengan Phu.
Prim menangis sedih karena teringat dengan Phu
lagi. Dan hal itu membuat Wat kaget.
--
Boot sudah pulang dan memberikan kwetiau untuk
Wat. Mereka bicara di halaman rumah Prim. Wat merasa kasihan dengan hubungan
Prim dan Phu. Khun Barami kebetulan datang dan mendengar yang terjadi. Wat
tidak menyadari kehadiran Khun Barami dan terus berceloteh. Dia meminta Boot
agar membujuk Prim melupakan janjinya dengan Vicky dan jalin hubungan lagi
dengan Phu. Boot juga inginnya seperti itu, tetapi Prim tidak mau
mendengarkannya.
Khun Barami menemui Phu dan bertanya apa benar
Phu telah putus dengan Prim? Phu dengan sedih menjawab kalau dia sebenarnya
juga tidak ingin putus, tetapi itu yang di inginkan oleh Prim.
“Prim sangat mirip ibunya, Paphon. Phon tidak
memberitahuku ketika dia hamil. Karena dia tidak ingin aku sedih. Phon memilih
untuk memendam kesedihannya. Mungkin ini sama dengan yang akan Prim lakukan.
Memilih untuk memendam kesedihan. Daripada memilih bahagia, dia lebih memilih
untuk berada dalam kesedihan demi orang lain,” ujar Khun Barami.
Hal itu membuat Phu berpikir.
--
Khun Pat meminta bertemu dengan Prim. Dia sudah
tahu janji Prim pada Vicky. Prim membenarkan dan dia akan menepati janji itu,
tetapi Phu tidak mu. Khun Pat mengerti. Dan dengan tidak tahu malunya, setelah
semua yang telah terjadi, Khun Pat meminta Prim membantunya agar Vicky bisa
menikah dengan Phu. Dan sebagai imbalannya, dia akan menerima Vee sebagai
menantunya, dan akan membiarkan Pong melakukan apapun yang dia inginkan. Dia
tidak akan memaksa apapun lagi. Dan bahkan, dia bersedia menerima Prim sebagai
anak tirinya.
Belum sempat Prim menjawab, terdengar suara dari
kamar Vicky. Vicky terjatuh ketika sedang melakukan terapi. Prim dan Khun Pat
jelas panic. Apalagi, Vicky malah frustasi karena harus melakukan terapi.
Untung Phu datang dan membuat Vicky tenang. Phu bahkan membawakan buket bunga
untuk Vicky. Prim cemburu dan sedih melihatnya.
Dan Khun Pat malah mengucapkan terimakasih pada
Prim. Prim hanya bisa diam.
--
Phu mengajak Prim untuk bicara lagi. Dia
memberitahu perasaannya bahwa dia merasa marah dan kecewa dengan Prim. Prim
mengorbankan kebahagiaannya sendiri demi orang lain, dan karena alasan yang
sama, dia mencintai Prim.
“Aku akan menjaga Vicky hingga dia pulih. Setelah
itu, aku akan berhenti,” ujar Phu.
“Khun. Kau tidak berpikir untuk putus dengan
Vicky, kan?”
“Aku akan membuat Vicky mengerti bahwa kami
berdua tidak mungkin bisa bersama. Dan ketika waktu itu datang, jika kau masih
belum milik orang lain, aku akan mengejarmu lagi. Tapi, jika kau sudah bersama
orang lain, aku akan mencurimu darinya. Ingat itu!” tegas Phu. (aww… so sweet
^^ lelaki gentle!)
--
Prim berkumpul dengan teman-temannya dan
memberitahu perkataan Phu padanya tadi. Boot dan Rita merasa kalau Phu adalah
lelaki keren. Boot bahkan menilai kalau Phu lolos dari seleksi untuk menjadi
pacar Prim.
Rita kemudian menyarankan agar mereka pergi liburan
untuk melepas stress. Boot menolak karena sebentar lagi, kuliah akan dimulai
dan mereka sebentar lagi akan di wisuda. Prim setuju, dia tidak ingin pergi
kemanapun. Dia merasa khawatir dengan Vicky dan akan memastikan Vicky pulih
dulu.
--
Phu menjaga Vicky. Khun Pat senang melihatnya.
Tetapi, tidak dengan Khun Barami.
Phu terus menjaga dan membantu Vicky berjalan.
Tetapi, Vicky tidak kunjung pulih. Prim harus menahan kesedihannya melihat
mereka bersama setiap hari.
Pong mulai mencari informasi mengenai kuliah
teknik. Tapi saat Khun Pat masuk, dia malah menyembunyikan informasi yang di
lakukannya. Khun Pat memberitahu kalau dia merasa menyesal atas setiap
tindakannya. Dan untuk membuktikan hal itu, dia mengizinkan Vee untuk tinggal
bersama Pong di kamar Pong. Dan dia juga memberikan kartu atm yang bersaldo 5
juta baht. Pong dan Vee jelas heran.
--
Vee menelpon Prim dan memberitahukan perubahan
Khun Pat. Khun Pat bahkan membelikan tiket untuk nya ke Amerika untuk bertemu
ayahnya. Dan bahkan Khun Pat meminta maaf kepada ayahnya juga dan berjanji akan
menjaganya. Dia merasa takut karena Khun Pat tiba-tiba berubah. Prim
menyuruhnya untuk tidak khawatir karena Khun Pat telah menjadi lebih baik.
Prim senang karena Khun Pat menepati janjinya.
Khun Barami menemui Prim. Dia meminta agar Prim
tidak lagi keras kepala dan jangan korbankan kebahagiaannya. Prim menjawab
kalau dia melakukan ini demi kebahagiaan banyak orang. Mendengar jawaban Prim,
dia telah memutuskan sesuatu.
Tags:
sanae rak nang cin
Makasih kakak..
ReplyDeleteditunggu part selanjutnya..
ReplyDeletebtw dtunggu jg game sanaeha
Scenenya boot menilai phu,wat,dan touch ko' gk ada?
ReplyDeletePdahal aku penasaran bnget apa yg di bilang boot hingga membuat rita yg sngat bersemangat ketika menanyai tentang kelebihan touch pada boot tiba2 lemas mendengar jawaban boot tentang touch. Dan prim dan boot tertawa.
Pasti lucu, kenanpa scene di situ di lewat sihh..
Pdahal penasaran banget aku, cox nntonnya yg gk ada sub aja bikin ketawa wlaupun gk tau apa yg sedang mereka omongin. Tpi pas dpat sinopsisnya, scene yg di tunggu2 di lewat..:(