Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 09
Part 3-5/5
Images by : Channel 3
Prim bertemu dengan Khun Nisa. Dan dia memberikan
hadiah sepatu rancangannya untuk Khun Nisa. Khun Nisa senang menerimanya dan
berterimakasih. Dan sepertinya, dia juga menyukai Prim yang sopan dan ramah. Mr.
P juga memuji sepatu buatan Prim yang bagus.
Tetapi kesenangan mereka harus berakhir karena
Khun Pat ternyata datang berkunjung. Khun Pat sangat pandai berpura-pura dan
bermulut manis.
Khun Pat ke taman belakang rumah dan menelpon
Vicky untuk memberitahu kalau Prim datang ke rumah Phu dan bertemu Khun Nisa
dan Mr. P. Vicky tidak tahan mendengarnya dan hendak datang. Khun Pat melarang
karena Vicky kan masih belum sembuh. Dia yang akan mengurus hal ini.
Prim sedang bercengkerama dengan mr. P dan Phu
dengan santai. Mr. P kemudian mengajak Phu untuk bicara berdua dengannya
mengenai pekerjaan dan meninggalkan Prim sendiri karena Khun Nisa sedang
menyiapkan makanan.
Kebetulan Khun Pat datang dan menjatuhkan jam
tangannya. Anehnya, dia tidak mau menunduk mengambil jam tangan itu dan malah
melotot kepada Prim seolah memberi tanda agar Prim mengambilnya. Prim tidak mau
cari ribut di rumah orang, jadi dia mengambilkan jam tangan itu. Dan Khun Pat
seperti telah merencanakan sesuatu.
Prim menunggu Phu. Khun Pat datang dan menyindir
Prim yang sengaja menemui Khun Nisa dan Mr. P. Dia juga menghina Prim yang
memakai baju mahal agar terlihat bagus. Prim melawan balik dengan menyuruh Khun
Pat untuk tidak mengurusnya dan urus diri sendiri saja.
Khun Pat kesal dan akhirnya memberitahu kalau dia
menyesal telah berbaik hati, seharusnya dia suruh saja orang itu menghabisi
Prim. Prim terkejut mendengarnya, dugaannya benar : Khun Pat adalah orang yang
menyuruh pria itu untuk menyakitinya. Khun Pat tidak membantah dan membenarkan,
tetapi Prim tidak bisa melakukan apapun, karena tidak punya bukti.
"Rendahan!" marah Prim. "Awalnya
aku tidak berniat melawanmu, bukan karena aku takut, tetapi karena aku
menghormatimu sebagai orang yang lebih tua. Tapi, sekarang aku tahu, bahwa
beberapa orang tua sepertimu yang punya pikiran jahat, tidak tahu apa itu hal
baik dan buruk, tidak pantas di hormati!"
Khun Pat marah dan hendak menampar Prim. Prim
tidak takut. Pat marah dan memukul Prim dengan keras dan menyuruh Prim untuk
tidak besar kepala, dia akan membuat Prim tidak akan bisa bersama dengan Prim.
Dia bahkan menantang Prim untuk bangkit dan balas memukulnya.
Phu keluar dan melihat Prim yang terjatuh di
lantai. Dan tentu, dia langsung membantu Prim. Prim melapor pada Phu kalau Khun
Pat menamparnya dan itu sangat sakit. Phu jelas marah mendengarnya. Tetapi,
Khun Pat beralasan kalau dia hanya ingin mengajari Prim tetapi Prim malah melawan. Phu tidak percaya
dan sangat marah pada Khun Pat. Prim tersenyum penuh kemenangan.
Phu membawa Prim duduk di ruang tamu. Dia
menawarkan untuk membawa Prim pulang sekarang, dan dia yang akan membuat alasan
pada ibunya. Prim setuju, dan membawa tas-nya yang dia tinggalkan di kursi
ruang tamu dari tadi.
Khun Pat datang dan mencari masalah lagi. Dia
menarik tas Prim sehingga tas itu terjatuh dan isinya bertebaran. Khun Pat
kemudian melihat jam-nya (yang tadi di punguti Prim untuknya) ada di tas Prim
dan bertanya dengan nada menuduh, kenapa jam itu ada di dalam tas Prim? Khun
Nisa dan mr. P mendengar keributan dan menghampiri mereka.
Khun Pat berbohong dan menuduh kalau Prim sudah
mencuri jam tangannya. Prim tidak terima dan membela diri kalau dia tidak tahu
apapun. Prim kemudian menyarankan untuk mengecek sidik jari yang ada di jam
itu, dia yakin tidak ada sidik jarinya. Tetapi, dia kemudian teringat saat dia
membantu memungut jam itu untuk Khun Pat, dan sidik jarinya pasti tertinggal.
"Kau menipuku. Kau dari awal berencana
memfitnahku!" marah Prim pada Khun Pat. Menyadari kalau dia sudah jatuh
dalam perangkap.
Khun Pat bersikap tidak tahu apapun. Prim semakin
marah mendengarnya. Dia bahkan menyebut Prim suka berbohong sama seperti saat
dia berbohong kalau Vicky meletakkan pecahan di dalam sepatunya. Dia bahkan
menekan Khun Nisa dan Phu untuk menyuruh Prim berlutut meminta maaf padanya
agar dia tidak memperpanjang masalah. Prim tidak mau, karena dia tidak salah!
Khun Pat akhirnya berniat untuk membawa Prim ke
kantor polisi. Phu berniat membantu, tetapi Khun Nisa melarang. Biar masalah
ini di selesaikan di kantor polisi.
--
Boot dan Rita menemui Unc. Dam. Dan bersamaan
dengan itu Boot mendapat telepon dari Phu yang memberitahu kalau dia dan Prim
ada di kantor polisi.
Boot, Rita dan Unc. Dam dengan panik pergi ke
kantor polisi. Mereka memberitahu masalah yang terjadi. Dan melihat Khun Pat,
unc. Dam menjadi sangat marah dan memarahi Khun Pat. Khun Pat malah hendak
melaporkan Unc. Dam ke polisi juga karena telah berkata kasar padanya. Unc. Dam
tidak takut dan berniat menampar Khun Pat, tetapi semua menghalanginya. Boot
bahkan membujuk Unc. Dam untuk keluar setelah Prim memintanya untuk tidak
menambah masalah.
Kebetulan, mereka bertemu dengan Khun Barami yang
datang ke kantor polisi setelah mendengar yang terjadi pada Prim. Unc. Dam
mencengkeram kerah bajunya dan memintanya agar menolong Prim dan jangan biarkan
'monster' itu menyakiti Prim, seperti yang Paphon alami. Khun Barami mengerti
dan segera masuk ke dalam kantor polisi.
Boot bertanya pada Khun Barami, apakah Khun Pat
mengenal ibu Prim? Unc. Dam keceplosan dan menjawab 'ya'. Tetapi, dia kemudian
menyangkal dan berlari pergi.
Khun Barami masuk dan menghampiri Prim terlebih
dahulu. Dia menyuruh Prim untuk tidak khawatir dia akan menolongnya. Khun Pat
marah mendengarnya, tetapi Khun Barami menyuruh Khun Pat untuk tidak
memperpanjang masalah.
--
Pembantu siap menyediakan makanan untuk Pong. Vee
menawarkan diri untuk mengantarkan makanan tersebut. Pong sedang bermain
biliiar bersama dengan Jack. Dan Vee yang mengatarkan makanan tanpa sengaja
mendengar pembicaraan mereka. Mengenai Khun Pat yang tiba-tiba menjadi baik
karena Pong tahu rahasianya.
--
Vee menghubungi Phu untuk melaporkan hal yang di
dengarnya. Phu masih di kantor polisi karena Khun Pat masih tetap tidak mau
berdamai. Vee awalnya hendak menghubungi Prim, tetapi nomor Prim tidak aktif
jadi dia menghubungi Phu. Phu sangat kaget dengan laporan Vee (mengenai Khun
Pat menyuruh orang menyakiti Prim waktu itu).
Phu selesai teleponan dengan Vee dan berbisik
mengajak Khun Pat bicara berdua, mengenai orang yang menyakiti Prim tempo hari.
Khun Pat berpura-pura tidak mengerti. Dan Khun Barami kebetulan mengikuti
mereka beruda dan mendengar pembicaraan mereka. Dimana, Phu menyebut Khun Pat
telah menyuruh orang menyakiti Prim. Khun Pat masih terus menyangkal. Phu
meminta untuk memeriksa ponsel Khun Pat. Khun Pat tidak mau memberikannya,
tetapi tiba-tiba, Khun Barami yang menguping, merebut ponsel yang ada di tangan
Khun Pat.
Khun Pat merebut ponsel itu kembali. Itu semakin
menguatkan mereka kalau Khun Pat orang yang melakukan hal itu. Jadi, Phu
memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada polisi. Tidak masalah kalau Khun Pat
melaporkan Prim karena pencurian, tetapi dia akan melaporkan Khun Pat karena
penyerangan. Jadi, siapa yang akan di hukum lebih lama?
Khun Pat marah karena Phu tidak membelanya tetapi
sangat membela Prim. Phu menegaskan kalau dia mencintai Prim, dan perbuatan
Khun Pat sudah keterlaluan dan tidak bisa di maafkan.
Khun Pat marah mendengarnya dan beranjak pergi.
--
Akhirnya, Prim bisa pulang setelah Khun Pat mencabut
laporannya. Boot dan Rita bertanya apa yang Phu katakan pada Khun Pat hingga
dia mau mencabut laporannya?
Phu berbohong kalau dia hanya mengatakan pada
Khun Pat, apa yang di tabur itu yang akan di tuai. Rita yang mudah percaya
orang saja, tidak percaya. Orang seperti Khun Pat tidak mungkin takut dengan
yang namanya karma. Boot menggoda Rita yang tumben pintar. Prim senang karena
teman-temannya dan Phu sangat mempercayainya. Hal itu tidak akan membuatnya
takut akan apapun lagi.
Boot dan Rita yang pengertian, memberikan waktu
untuk Prim dan Phu bicara berdua. Phu memberikan pelukan pada Prim.
"Bagaimana? Merasa lebih baik?" tanya
Phu.
"Sejak aku mempunyaimu, aku tidak pernah
merasa tidak baik," jawab Prim dan menatap wajah Phu.
--
Khun Barami dan Khun Pat pulang ke rumah. Khun
Barami menarik tangan Khun Pat dan menariknya agar bicara di kamar. Vicky
melihatnya dan meminta Khun Barami untuk tidak menarik tangan Khun Pat dengan
kasar. Khun Pat juga tidak mau bicara dengan Khun Barami. Khun Barami terus menarik,
dan Vicky berusaha membantu Khun Pat. Tidak sengaja, dia terdorong jatuh.
Tetapi, Khun Barami tidak membantunya, dan tetap membawa Khun Pat ke kamar.
Di kamar, Khun Barami memarahi Khun Pat karena
sudah menyakiti Prim. Dia bertanya alasan Khun Pat melakukannya. Khun Pat malah
membahas mengenai Vicky yang terluka tetapi Khun Barami tidak peduli, tetapi
malah peduli pada Prim.
"Kenapa kau sangat peduli padanya? Apa dia
putrimu?" tanya Khun Pat marah. Khun Barami terkejut mendengarnya.
"Atau kau salah satu orang yang jatuh dalam perangkapnya? Kenapa? Kau
ingin memperistrinya? Kau sudah tidur dengannya, kan? Itulah kenapa kau sangat
tergila-gila padanya!"
Khun Barami marah mendengarnya dan menamparnya.
Khun Pat marah dan memukul Khun Barami karena berani menamparnya. Khun Barami
menahan pukulan Khun Pat, dia tidak mau menjadi pria yang memukul wanita,
tetapi, Khun Pat sudah keterlaluan.
Khun Pat semakin yakin kalau Prim adalah
selingkuhan Barami, dan karena itu dia bertekad akan menyakiti Prim lebih dari
dia pernah melakukannya pada Phon. Khun Barami letih dengan Khun Pat yang tidak
kunjung mengerti, dan memilih untuk pergi.
Khun Pat berteriak marah. Vicky berusaha
menenangkannya. Pong stress melihat pertengkaran orang tuanya, dan Jack
mengajaknya pergi. Vee berusaha menahan, tetapi Pong menyuruhnya untuk tidak
ikut campur.
--
Wat dan Touch bertanya hasil pertemuan Prim
dengan orang tua Phu. Dan Phu dengan lemas memberitahu kalau pertemuan itu
hancur. Touch malah mengucapkan selamat telah datang ke klub-nya : "Ibu
tidak menyukai pacarmu!"
Wat malah mengejek mereka, kalau kedua orang
tuanya akan selalu setuju dengan apapun pilihannya. Touch mengejek balik kalau
itu bukan karena orang tua Wat setuju, tetapi tidak peduli. Mereka tahu kalau
Wat tidak pernah serius dengan wanita.
Wat malah melapor pada Phu kalau Touch memberikan
petunjuk mengenai rahasia Phu dan Unc. Dam kepada teman-teman Prim. Phu kesal
mendengarnya dan memarahinya karena sudah memberitahu mereka. Touch menjelaskan
yang terjadi dan yakin tidak akan ada yang dapat menebak petunjuknya.
--
Boot tidak bisa tidur. Dia masih kepikiran
mengenai rahasia itu dan juga mengenai Khun Pat yang mengenal ibu Prim. Dia
akhirnya memutuskan untuk memecahkan petunjuk Touch dan mencari mengenai
"Ayah Penguin" di Google.
"Aku tahu! Aku sudah tahu!" teriak Boot
dan tentu membangunkan Prim dan Rita.
"Boot! Ada apa?"
"Aku sudah tahu. Khun Barami adalah ayah
Prim!"
Dan Boot mulai menjelaskan petunjuk Touch. Yaitu
ketika ibu penguin bertelur, maka ayah penguin mempunyai tugas untuk mengeram
telur tersebut. Hal itu karena ayah penguin mempunyai bulu tebal dan juga mampu
memberikan kehangatan lebih daripada ibu penguin. Dan petunjuk dari Touch
adalah "Penguin kembali ke tempatnya", itu artinya Khun Barami kembali
untuk kembali dan memberikan kehangatan untuk Prim.
Prim tidak percaya dan menyebut Boot sudah gila.
Boot mengingatkan perhatian Khun Barami dan semua hadiah yang sudah di berikan.
Boot menyarankan agar Prim bertanya pada dirinya sendiri.
--
Khun Pat mendapat telepon dari Khun Samorn yang
melapor kalau kemarin Khun Barami ada membeli baju wanita. Dan Khun Samorn juga
mengirimkan foto baju yang di beli. Khun Pat ingat itu baju yang di kenakan
oleh Prim kemarin. Dan dia teringat laporan Khun Samorn mengenai Khun Barami
yang memesan sepatu pada Phu. Dia jadi curiga kalau sepatu itu untuk Prim.
--
Prim pergi menemui Unc. Dam untuk memberikan
sarapan. Tetapi, dia malah melihat Unc. Dam yang kesulitan untuk memperbaiki
sepatu karena tangannya bergetar terus. Prim jadi khawatir. Tetapi, Unc. Dam
memintanya untuk tidak khawatir karena dia baik-baik saja, dia menolak untuk ke
dokter.
"Kenapa kau menangis Prim? Aku masih belum
mati."
"Uncle sedang sakit. Tetapi, masih
mengkhawatirkanku."
"Aku juga tidak ingin mengkhawatirkanmu.
Tapi.. aku sudah berjanji pada ibumu untuk menjagamu."
Prim meminta agar Unc. Dam mau ke rumah sakit.
Unc. Dam tetap menolak. Uncle Dam mulai menceritakan pertemuannya dengan Phon.
Dulu dia bekerja di tempat terkenal pembuatan sepatu, dan banyak orang datang
untuk memesan. Tetapi, pembuat sepatu lainnya iri padanya dan menipu serta
memfitnahnya hingga boss memecatnya. Dia di tuduh melakukan kerja asal-asalan.
Dan setelah itu, tidak ada yang mau menerimanya bekerja lagi karena rumor yang
tersebar. Dia percaya dengan kemampuannya dan menjadi stress. Yang bisa membuat
pikirannya tenang hanyalah alkohol. Hidupnya akan hancur jika tidak bertemu
Phon. Phon memberinya kepercayaan untuk membuat sepatu dan memberikan bantuan
moral hingga dia bisa seperti sekarang. Phon membuatnya sadar, tidak peduli
jika semua orang tidak mempercayainya, tetapi jika ada satu orang yang mau
percaya, hidup akan lebih berarti.
--
Setelah Prim pulang, Uncle Dam menghubungi Phu
dan memintanya agar menyuruh Khun Barami menghubunginya. Dan setelah itu, dia
mematikan telepon begitu saja.
Khun Barami menyelesaikan pekerjaannya dan
memberitahu sekretarisnya kalau dia tidak akan kembali ke kantor hari ini.
Setelah Khun Barami pergi, sekretarisnya menelpon Khun Pat dan melaporkan hal
itu.
Khun Pat heran melihat Khun Barami pergi ke kuil. Tetapi, dia kehilangan jejak saat Khun Barami masuk ke kuil.
Khun Barami mengunjungi makam Phon lagi. Dia
teringat saat menghubungi Unc. Dam dan Unc. Dam memintanya untuk berjanji akan
menjaga Prim dengan baik dan jangan siapapun menyakitinya lagi. Tetapi, jika
Khun Barami tidak bisa melakukan hal itu, tinggalkan Prim sekarang, jangan
pernah menemuinya lagi. Khun Barami mengerti dan berjanji akan melindungi Prim.
"Phon. Aku akan melindungi putri kita,"
janji Khun Barami.
Khun Pat masuk ke dalam kuil bersamaan dengan
Khun Barami yang hendak pergi. Untungnya, dia sempat bersembunyi. Dia kemudian
masuk ke dalam dan melihat sekitar. Dia menemukan bunga yang di bawa oleh Khun
Barami tadi, di depan altar sesesorang. Paphon.
"Nang Paphon!" ujar Khun Pat penuh
kemarahan.
Bersamaan dengan Unc. Dam yang juga mau datang
berkunjung.
"Kau sudah mati 10 tahun yang lalu, tapi dia
tetap tidak bisa melupakanmu," marah Khun Pat dan menangis karena cemburu.
Dan kemudian tersadar sesuatu, bahwa Prim
kemungkinan adalah putri dari Paphon. Karena itu, Khun Barami sangat mengasihi
Prim. Dalam kemarahannya, Khun Pat menghancurkan bunga yang Khun Barami
letakkan di altar.
--
Khun Barami dan Phu menemui Prim. Phu
meninggalkan mereka berdua untuk memberikan ruang mereka bicara. Tujuan Khun
Barami datang adalah memberitahu kebenaran, bahwa dia adalah ayah Prim. Tetapi,
belum sempat dia mengatakannya, ponselnya berbunyi. Prim menyuruh Khun Barami
untuk mengangkat telepon terlebih dahulu.
Vicky yang menelpon dan bertanya apa Khun Barami
sedang bersama dengan Khun Pat. Khun Barami menjawab tidak ada, dia sedang
berjalan - jalan sendiri. Vicky jadi khawatir, dia ada janji akan keluar sama
Khun Pat, tetapi saat dia telepon, Khun Pat tidak menjawab.
--
Unc. Dam melihat Khun Pat yang mengacak-acak
altar Paphon dan memarahi Khun Pat karena masih mengganggu Phon meski dia sudah
meninggal. Khun Pat malah teriak dan marah karena merasa sudah di tipu selama
ini, bahwa Phon punya anak. Unc. Dam membenarkan dan memberitahu kalau Prim
adalah anak Paphon. Khun Pat malah mengancam akan menghancurkan Prim sama
seperti dia menghancurkan Phon. Unc. Dam memperingati Khun Pat untuk tidak
macam-macam, dia akan melindungi Prim dan membuat Khun Pat hancur.
Unc. Dam bahkan akan pergi menemui Khun Barami
sekarang juga untuk memberitahu kalau Khun Pat mengancam akan membunuh Prim.
Dan juga Khun Barami telah berjanji padanya akan melindungi Prim dengan
nyawanya. Khun Pat tidak terima dan berusaha menahan Unc. Dam.
"Jangan habiskan waktumu untuk
menghentikanku. Gunakan waktumu untuk membeli sesuatu untuk melindungi
kepalamu, ketika kau bercerai dengan suami tercintamu. Monster!"
Khun Pat sangat marah. Hal itu membuatnya gelap
mata. Dia melihat ada tongkat kayu pohon dan mengambilnya. Dia memukulkan
tongkat itu ke bahu Unc. Dam.
"Kau sudah membuat keputusan yang salah
dengan memilih menjadi musuhku!" marah Khun Pat dan hendak memukul balik.
Uncle Dam melawan. Dia mendorong Khun Pat hingga
Khun Pat terkilir.
"Ini waktunya bagimu untuk menerima karma
atas semua dosa yang telah kau lakukan!"
Uncle Dam berlari keluar dari kuil dengan menahan
sakit di bahunya. Tetapi bahunya terlalu sakit, dan membuatnya terkena serangan
jantung. Uncle Dam terjatuh dengan kepala membentur jalan terlebih dahulu. Khun
Pat melihatnya dan tersenyum sinis. Dia meninggalkan Uncle Dam yang sebenarnya
masih bisa di selamatkan.
Uncle Dam meninggal (mungkin ini pertanda kenapa
dia menceritakan pertemuannya dengan Paphon dulu dan meminta Khun Barami untuk berjanji
melindungi Prim).
--
Prim sudah sangat menanti Khun Barami memberitahu
kalau dia adalah ayahnya. Tetapi, hal itu harus tertunda ketika tetangganya
datang dengan panik dan memberitahu kalau Unc. Dam telah meninggal.
Prim benar-benar terkejut.
Tags:
sanae rak nang cin