Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 02 – 1


Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 02 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
“Aku pernah melihatmu sebelumnya,” ujar Thi.
Dan Na membantah hal itu. Dia tidak pernah melihat Thi sebelumnya. Thi masih tetap keukeh pada perkataannya, dia bahkan menguraikan kalau mereka ketemu minggu lalu ketika Na di serang. Na berakting dan berbohong kalau dia berada di rumah sepanjang minggu lalu dan tidak ada satupun orang yang datang menyerangnya. Krit membenarkan bahwa Siriya tinggal di luar kota dan dia menjemputnya tadi pagi.
Thi menjadi sedikit ragu, apalagi melihat Na berada di atas kursi roda. Seingatnya wanita yang di temuinya tidak lumpuh dan sangat jago bela diri. Nuan berusaha membuat suasana agar lebih santai dengan memuji Thi yang lucu. Na dan Krit tetap mengatakan kalau Thi sudah salah mengenali orang, karena Siriya telah lumpuh hampir 2 tahun.
“Kalau begitu… aku ingin semua yang ada di sini, mengonfirmasi apakah benar wanita ini adalah Khun Siriya, selingkuhan dari P’Pop,” ujar Thi.
Semua terdiam. Na menyuruh semuanya mengonfirmasi, apa lagi orang yang pernah bertemu dengannya. Dan Pa angkat bicara kalau dia memang pernah bertemu Siriya, tetapi tidak dalam kondisi lumpuh. Da membenarkan, dan pertemuan itu sudah hampir 2 tahun yang lalu. Da juga mengatakan kalau orang yang bisa memastikan apakah itu adalah Siriya atau bukan adalah P’Nat.
Nat memandang Siriya (yang adalah Na). Na meminta Nat menatapnya dan menilainya, apakah dia adalah Siriya atau bukan. Dan Nat yang tidak tahu bahwa Siriya memiliki kembaran, membenarkan bahwa orang yang ada di depannya adalah benar, Siriya.
“Aku yakin. Dan aku mengingat orang yang telah mencuri suamiku,” ujar Nat dengan penuh kebencian.
Na tersenyum sinis. Karena sudah di konfirmasi, maka dia bisa tinggal di rumah ini kan? Pa melarang, karena mereka belum menemukan bukti bahwa KhaoSuay adalah anak dari P’Pop atau bukan. Nat meminta Pa untuk tidak bertindak berlebihan, tetapi Pa tetap mau bukti sah kalau KhaoSuay adalah keturunan dari Sutharak. Khun Pawinee menegur sikap Pa.

Na angkat bicara kalau dia sudah menyiapkan bukti sah. Dia membawakan hasil tes DNA Khun Pipon dan KhaoSuay. Na menjelaskan kalau Khun Pipop sepertinya sudah menduga hal seperti ini akan terjadi, jadi Khun Pipop telah menyiapkan segalanya.
Pa mengambil dokumen tersebut dan benar kalau KhaoSuay adalah anak dari Pipop. Dan bahkan di dokumen itu ada tanda tangan Pipop.  Pa tidak lagi bisa membantah dan berdebat.
Khun Pawinee membawa Na ke kamarnya. Dan Pa malah menyindir kalau Siriya mendapatkan kamar yang lebih besar daripada rumahnya pasti. Na kesal dan balas menyindir kalau dia sudah mendaftarkan pernikahannya dengan Khun Athirat, yang berarti dia adalah pemilik rumah ini juga. Jadi, Pa jangan pernah menganggapnya sebagai orang yang memohon tempat tinggal.
Khun Pawinee membenarkan perkataan Na, tetapi jangan lupa kalau dia juga adalah pemilik sah dari rumah ini. Dan Na harus mengingat hal itu.  Dia juga menegaskan kalau pernikahan Siriya dan Athirat akan di daftarkan, tetapi jangan harap ada perayaan. Karena pendaftaran itu hanyalah formalitas.
“Oh! Aku mengatakan ini sebagai perwakilan dari semuanya. Sutharak menyambutmu!” ujar Khun Pawinee sinis. Dan semua anggota Sutharak menunjukkan raut bahwa mereka tidak menyukai Siriya.

Setelah semua orang keluar dari kamar, dan tinggal Nuan, Na, Krit dan KhaoSuay. Nuan mulai berceloteh mengenai wajah semua keluarga Sutharak yang sinis dan dia merasa sangat tidak nyaman. Na setuju, dan dia juga merasa keluarga Sutharak itu sangat aneh. KhaoSuay sendiri sudah tertidur nyenyak dan membuat Nuan iri, karena anak kecil pasti tidak tahu yang terjadi dan dapat tidur dengan nyaman.
Na merasa khawatir jika ada yang ingin menyakiti KhaoSuay juga, jadi mereka harus selalu waspada. Nuan bertanya pendapat Na, siapa pelakunya kira-kira (yang menembak Siriya dan membuat Siriya lumpuh dan membunuh Pipop)?
“Semua orang punya kemungkinan, P’. Tapi, aku merasa, orang pertama yang ingin P’Ya menghilang dari dunia ini seharusnya adalah… Khun Nattaya.”
Terduga pertama, Khun Nattaya.
Nattaya mungkin sangat membenci Ya karena Ya telah menggoda suaminya. Dan mungkin Nattaya juga yang menyerang Ya agar Ya menghilang dari kehidupan Pipop.  
“Tapi, aku merasa kalau Khun Nattaya terlihat lembut jika di bandingkan dengan yang Nong Ya ceritakan. Adiknya malah terlihat lebih kasar!” pendapat Nuan.
Terduga kedua, Darika.
Darika mungkin membenci Ya karena mengganggap Ya telah menghancurkan hidup kakaknya. Dan karena itu, dia menyakiti Ya.
“Khun Darika adalah adik yang paling dekat dengan Khun Nattaya. Jadi mungkin jika dia membalas dendam demi kakaknya. Dan aku pernah dengar kalau wanita dapat melakukan apapun yang mungkin tidak pernah mereka pikirkan demi orang yang mereka sayangi,” pendapat Krit.
Terduga ketiga, Pawadee.
Pa mungkin membenci Ya karena mengira Ya hendak menjadi kaya dengan cepat dengan cara menggaet abangnya, Pipop. Dan dia mungkin takut jika Ya mencuri apa yang seharusnya menjadi miliknya. Dan karena itu, dia mungkin bisa membunuh Ya jika Ya terus bersama dengan abangnya.
“Dan satu lagi yang tidak bisa kita anggap remeh adalah…”
Terduga keempat, Khun Pawinee.
Khun Pawinee mungkin marah pada Pipop karena berselingkuh sama seperti suaminya. Dia tidak suka anaknya mengikuti jejak suaminya, dan karena itu ada kemungkinan kalau Khun Pawinee ingin menyingkirkan Ya dari kehidupan Pipop.
Dan karena itu, semua orang di keluarga Sutharak mempunyai motif untuk mencelakai Ya. Dan Na juga mencurigai satu orang lagi, Khun Athirat. Krit merasa khawatir pada Na, dan menyuruh Na untuk berhati-hati, semua orang di rumah ini pasti mengawasi nya. Na setuju dan karena itu, dia tidak bisa mempercayai siapapun.
Thi berada di belakang rumah dan masih curiga pada Na. Dia yakin wanita yang di tolongnya waktu itu, dan Siriya yang ada di rumahnya, adalah orang yang sama.
--
Ya merasa khawatir pada Na sehingga dia terus memutari ruang tamu dengan kursi rodanya. Ditambah lagi, Na belum menelponnya juga sampai sekarang.
Aunt On dan Peuk menyadari kekhawatiran Ya, dan karena itu, Peuk berusaha menghibur Ya agar tidak khawatir. Dia bahkan menawari membelikan Pad Thai untuk Ya. Aunt On jengkel melihat tingkah Peuk dan menegurnya untuk tidak membuat lelucon yang tidak lucu.

Untunglah, tidak lama kemudian, Na menelponnya. Ya langsung mengangkatnya dan protes karena Na baru menelponnya sekarang. Na menjelaskan kalau dia menelepon tengah malam, demi keamanan. 
“P’Ya. Kamu tahu, semua orang di rumah ini sungguh menyeramkan, lebih dari yang kupikirkan.”
“Kenapa? Apa… apa ada yang menyakitmu dan KhaoSuay? Atau kita ketahuan?”
“P’Ya, jangan khawatir. Aku dan KhaoSuay sangat aman.”
Ya lega mendengarnya. Dan dia meminta untuk bicara dengan KhaoSuay. KhaoSuay langsung mengatakan kalau dia merindukan Mae’Ya, dan berjanji akan menjadi anak yang penurut. Ya sedih mendengarnya karena dia sangat merindukan KhaoSuay.
Na berjanji tidak akan membiarkan KhaoSuay terluka. Ya mengerti, dan menyuruh Na untuk berhati-hati dan jangan mengambil resiko berbahaya. Dia juga meminta Na untuk selalu mengabarinya. Na setuju.
--

Esok hari,
Nat menemui dokter untuk konsultasi. Dia masih tidak bisa melepaskan Khun Pipop dan merasa kalau Khun Pipop selalu ada di dekatnya. Dokter menyarankan agar Nat bisa menerima kenyataan kalau Khun Pipop sudah tiada.
--
Neung, anak Pa, sedang melakukan live Instagram. Dia memamerkan tas baru nya dan ayahnya yang membelikannya tas itu. Pa melihatnya dan menegur Neung yang menghabiskan waktu tidak berguna padahal Siriya telah masuk ke keluarga mereka. Pa juga memarahi suaminya karena membelikan Neung tas mahal. Neung malah melawan pada ibunya karena harga tas-nya itu tidak akan membuat perusahaan merugi. Akhirnya, suaminya yang harus berusaha menenangkan Pa dan Neung agar tidak bertengkar.
--

Pernikahan Siriya (yang sebenarnya adalah Na) dan Thi di daftarkan. Da berusaha mencegah hal itu, tetapi tidak ada yang mau mendengarkannya. Dan dengan begitu, sah lah Thi dan Siriya (Na) menjadi sepasang suami istri.
Oh ya, Na sudah mempelajari tanda tangan Siriya, sehingga dia dengan gampang menirunya untuk menandatangani buku nikah.
Selesai mendaftarkan pernikahan, Na membuat pengumuman. Dia akan tinggal di rumah kecil yang terpisah agar keluarga Sutharak tidak merasa risih dengan kehadirannya, dan dia juga bersedia tinggal terpisah dengan Thi, karena tahu jika Thi pasti tidak akan nyaman tinggal satu rumah dengannya. Tidak di sangka, Thi malah menolak ide Na. Dia mau tinggal bersama dengan Na, karena mereka sudah resmi menjadi suami istri.
“Atau… kau takut jika rahasiamu akan terbongkar?”tanya Thi.
Semua langsung menanti jawaban Ya dan menatapnya dengan tajam.

Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.


1 Comments

Previous Post Next Post