Thorsaeng datang mengunjungin Khae ditempat kerja, karena belakangan ini Khae tidak pernah menelpon dan melaporkan segalanya kepada dia lagi. Kepadahal Thorsaeng ingin mengetahui, apa mantan istri Wat sering datang berkunjung kerumah lagi.
Lalu saat Thorsaeng tahu bahwa Vi tidak lagi
sering datang, maka itu berarti tandanya Wat telah memperjelas semuanya. Jadi
menurutnya, ini adalah giliran Khae untuk memperjelas semuanya.
“Khae. Kamu telah menikah dengan Khun Wat
sekarang. Jadi itu berarti, kamu tidak perlu menyimpan barang itu lagi,” kata Thorsaeng
dengan tegas. Dan Khae pun terdiam.
“Aku tidak tahu ada masalah apa antara kalian
berdua, tapi jika kamu membiarkanya seperti ini, akankah itu baik?” kata Phai.
Dan Wat pun memikirkannya.
“Sejak
Khun Wat telah memperjelasnya denganmu, kemudian kamu juga harus
memperjelasnya.”
“Bahkan jika aku harus memesan makanan cepat saji
dalam perjalanan pulang, aku akan melakukannya. Selama kita bisa makan malam
bersama. Denganmu. Maukah kamu ikut denganku?” tanya Wat.
“Hmm.. tapi bukan makanan cepat saji. Karena aku
takut bakal gemuk,” jawab Khae, setuju.
Dan mendengar itu, Wat tersenyum senang. Lalu dia
mengatakan kepada Khae bahwa dia akan segera pergi menjemput Khae sekarang. Dan
Khae mengiyakan.
“Khun Nok. Aku sudah melupakan itu. Apa kamu belum
melupakan nya?” balas Nai.
“Aku belum melupakannya!” balas Nok. Lalu saat
sadar, dengan cepat, Nok segera memperbaiki kalimatnya. “Tidak, tidak! Aku
sudah melupakannya. Aku tidak mengingat apapun.”
“Kemudian aku akan melupakannya juga. Okay
sekarang?” tanya Nai. Tapi Nok tidak menjawab lagi, karena saking malunya.
Dan melihat itu, Nok pun segera menahan serta
mendorong agar Nai tidak bisa masuk ke dalam kamar.
“Jika kamu tidak mau pintu jendelanya mengenai
kamu, maka keluar!” balas Nok.
“Aku tidak akan. Sampai kamu mau berbicara baik-
baik padaku,” balas Nai.
Namun Nok tidak peduli dan tetap mendorong agar
Nai keluar. Lalu dengan tegas Nai pun menjelaskan kepada Nok. “Kamu tahu,
betapa besar aku menghargai peraturan. Aku tidak pernah melanggarnya atau
mengambil kesempatan, bahkan sekalipun tidak. Kamu bisa mempercayaiku. Hari ini
aku takut, kulit mu akan terbakar,” jelas Nai.
“Benarkah? Kemudian…” kata Nai sambil ingin masuk
ke dalam kamar.
“Tapi malam ini, aku tidak ingin melihat
wajahmu!!” kata Nok, lalu dia mengambil bantal dan memukuli Nai agar keluar
dari dalam kamar. Bahkan Nok pun menginjak kaki Nai, sehingga karena kesakitan,
maka Nai pun keluar.
“Hey, Saeng. Spa mu begitu luar biasa?” tanya Gam.
“Hahahah… itulah aku,” kata Saeng dengan bangga.
Kemudian, Gam menanyakan mengapa Saeng tidak
mengosok dirinya sendiri jika begitu. Dan Saeng membalas dengan tajam, apa satu
anak tidak cukup.
Sementara di dalam, Nok tampak tidak tega
sebenarnya. Namun dia mengeraskan hatinya. Dan tidur.
Lalu saat Wat ingin meletakan buket bunga yang
dibawanya, tanpa sengaja dia menyenggol kotak putih di atas meja Khae. Sehingga
kotak itu terjatuh dan isian di dalam kotak itu keluar. Dan ketika Wat melihat
apa yang berada didalam kotak tersebut, dia tampak sangat terkejut.
Mendengar itu, Khae langsung menjatuhkan buket
bunga yang dipegangnya. Dan mengambil tasnya. Lalu dia segera berjalan keluar
untuk mencari Wat.
Lalu tepat disaat itu, Wat melihat Khae yang
keluar dari dalam gedung. Dan melihat itu, Wat segera bersembunyi dibelakang
dinding agar Khae tidak melihatnya.
Sementara Khae, dia melihat ke sekeliling dengan
cemas. Mencari keberadaan Wat. Namun sayangnya, dia tidak bisa menemukan dimana
Wat berada, karena Wat telah pergi.
Wat pergi ke apatermen Vi. Dan melihat
kedatangannya, Vi merasa terkejut juga heran. Lalu saat Wat telah menceritakan
semuanya, Vi pun mengomentari Wat.
Setelah selesai membuat mie instant, Vi memberikan
itu kepada Wat yang belum makan malam. Kemudian dia menjelaskan bahwa sebelum
menikah Wat mengatakan kalau dia akan mempercayai Khae sepenuhnya, jadi setelah
menikah, Wat harus bisa melakukan itu. Karena alasan Khae setuju mmenikah
dengan Wat adalah karena perkataan Wat itu.
Pagi hari.
Nok dan Nai sarapan bersama. Disana Saeng menyediakan sarapan roti, ham,
serta sosis untuk mereka. Namun Nok meminta Saeng menyediakan makanan seperti
tempo hari, karena dia menyukai itu. Dan mendengar itu, Saeng tersenyum senang,
karena ternyata Nok menyukai makanan mereka.
Kemudian saat Saeng dan anaknya pergi. Nok
memainkan hape nya dan menanyakan kepada Nai, apa Wat ada menghubunginnya. Dan
Nai pun menjawab tidak. Lalu Nok pun
berdiri memandangin keindahan pemandangan.
Diapatermen Vi. Nim yang baru keluar dari kamar
sambil terbatuk- batuk, ketika dia melihat Wat yang sedang tiduran disofa, dia
pun menjadi salah paham. Tepat disaat itu, Vi yang baru keluar dari kamar dan
melihat itu, dengan segera dia menyangkalnya.
Vi menepuk pelan pundak Wat dan menyuruhnya untuk
bangun. Kemudian dia menanyakan kenapa Wat bisa tidur di sofa, padahal Wat
berjanji untuk segera pulang setelah makan mie. Namun Wat sendiri tidak tahu,
kapan dia jatuh tertidur.
Setibanya di kantor. Khae melihat mobil Wat yang terpakir
disana. Lalu dia pun menghubungin Phai untuk menanyakan apa Wat telah kembali.
Namun sayangnya, Wat belum pulang.
Setelah selesai sarapan. Saeng, Gam, dan Anak
mereka mengunjungin tempat dimana Nai serta Nok menginap. Disana Saeng menanyakan
kemana Nai dan Nok berencana pergi hari ini. Dan Nai pun menjawab bahwa mereka
berpikiran untuk pergi ke kota, karena sejak mereka berdua tiba ditempat ini,
mereka belum ada pergi keluar kemanapun.
Lalu disaat itu, Nai mendekati Nok dan menaruh
sebuah bunga putih di atas kepala Nok. Dan merasakan itu, Nok pun menanyakan
dimana Nai mencabut bunga itu.
Kemudian Nok pun mengeluarkan hape nya. Namun
sebelum akan berfoto, Nok baru tersadar bahwa apa yang tampak dilayar hape nya kini
adalah kontak Wat. Jadi menyadari itu, Nok pun beralasan bahwa dia tidak
sengaja terpencet. Setelah itu barulah, dia mengambil foto selfie mereka
berdua.
Diruang tunggu rumah sakit. Vi tersenyum melihat foto
Nai serta Nok. Kemudian Nim yang baru
saja selesai melakukan pemeriksaan, dia keluar dari ruangan periksa dengan
wajah yang tampak seperti bimbang. Namun saat dia mendekati Vi, dia tersenyum
seperti tidak ada masalah.
Setelah mengobrol sebentar, Vi baru teringat
dengan hasil pemeriksaan Nim. Dan dia pun bertanya kepada Nim tentang hasilnya.
Lalu dengan sedikit gugup, Nim menjawab bahwa hasil CT Scan nya masih belum
keluar, namun dokter mengatakan bahwa dia baik- baik saja, hanya infeksi
tenggorokan saja.
“Orang aneh. Sebelum menikah, kamu bilang ‘tidak
peduli’ dengan masa lalunya. Mhmm. Sekarang kamu serius dengan kenangannya?
Orang yang berkencan, bagaimanapun pasti ada menyimpan beberapa barang,” kata
Vi.
“Aku mengerti, tapi jika dia tidak memikirkan
apapun, kemudian mengapa menyimpan itu?” balas Wat, bertanya.
“Bertanya seperti ini. Itu berarti kamu tidak
mempercayai dia 100% kan?”
Namun Wat tidak bisa mengerti, karena dia telah
mencurahkan banyak hal untuk Khae. Namun Khae malah masih menyimpan barang-
barang seperti itu, bahkan setelah Khae menikah. Sehingga itu membuat semua
yang dilakukannya tampak percuma.
“Kamu terlalu berpihak padanya,” balas Wat.
“Jika aku dipihakmu, itu yang aneh. Hanya
mendengarkan masalahmu sekarang saja sudah cukup aneh. Jenis orang seperti apa
yang membawa masalah tentang Istri barunya dan mengkonsultasikannya dengan
mantan Istri?” balas Vi.
“Apa yang bisa ku lakukan? Selama ini aku terus
bekerja. Jadi orang terdekat yang kumiliki hanyalah mantan istriku,” balas Wat
dengan lemas.
“Hohohoho… kemudian aku harus bahagia? Huh?”
“Jika kamu mengerti dia, maka beritahukan padaku
apa yang harus aku lakukan selanjutnya.”
“Dengarkan. Berhenti memikirkan dirimu sendiri.
Dan pergi bertanya padanya secara jujur. Bukakan kesempatan untuknya
menjelaskan. Jelaskan semuanya sampai akhir. Bukan mengansumsi kannya sendiri,
itu tidak benar,” balas Vi dengan tegas.
“Benarkah semua itu?”
“Aku akan mencobanya. Tapi bisakah aku makan mie
nya dulu sebelum aku pergi?” tanya Wat yang akhirnya sudah lebih tenang.
“Aku membuatnya untukmu,” balas Vi sambil menggelengkan
kepalanya.
“Pergi sekarang. Pergi mandi. Dan berpakaian. Cuci
mukamu. Bangun. Cepat. Cepat. Pergi, pergi, pergi,” kataVi sambil mendorong Wat
yang mash mengantuk.
Kemudian pas disaat itu, Khae melihat Wat turun
dari dalam sebuah mobil hitam. Dan melihat itu, Khae tersenyum senang serta
ingin segera mendekati Wat.
Tapi dia tidak jadi, ketika dia melihat bahwa Vi
keluar dari dalam mobil yang sama. Khae tampak seperti tidak senang dan cemburu.
“Mmm… bulan madu memang seperti ini. Beberapa
pasangan bahkan tidak pernah keluar sama sekali. Apa kamu tahu itu?” kata Saeng
sambil tersenyum nakal kepada mereka berdua.
“Tapi bukan pasangan kami pastinya,” balas Nok.
Gam pun menjelaskan bahwa alasan mereka berkunjung
adalah karena hari ini anak mereka (La) berulang tahun, jadi mereka mau pergi
ke berdoa. Maka dari itu, jika Nai dan Nok mau pergi ke tempat lain, maka dia
akan mencarikan mobil lain.
Dan mendengar itu, Nai serta Nok pun saling
bertatapan.
Bersama mereka berjalan menuju ke vihara. Dan sambil
berjalan Gam menjelaskan mengenai vihara di tempat itu. Kemudian setelah tiba
disana, mereka berdoa masing- masing. Lalu ketika telah selesai, Nok
menggantungkan sebuah lentera kertas miliknya.
“Aku tidak mencabutnya. Aku melihat itu jatuh dari
pohon, tapi itu masih cantik dan itu sesuai dengan pakaian mu juga,” jelas Nai.
“Selalu pada konsep. Didalam dunia ini tidak ada
yang tidak dapat digunakan kembali bagimu, kan?” balas Nok. Dan Nai tersenyum,
lalu dia mengajak Nok untuk berselfie, karena Ibu mereka ingin melihat foto mereka
berdua.
“P’Nim. Lihat ini,” kata Vi sambil menunjukan foto
Nai dan Nok yang di dapatnya. Lalu melihat itu, Nim pun sangat senang sekali.
Dan mendengar itu, Vi pun tersenyum lega, karena
ternyata Nim baik- baik saja.
Tags:
Game Sanaeha
Lnjut
ReplyDeleteAduh lamaaaa bgt, tp trmksh udah lanjutin. Cepetan y
ReplyDeleteSayang ga ada gambarnya tapi tetep seruuuuuu makasih yaaaa
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya
Jangan terlalu lama ya😊🙏
Makasih ya min🙏🙏🙏 di tunggu kelanjutannya 💪💪💪
ReplyDeleteMksh y mbk.. kalau bisa berikutnya pakai gambarr ya☺
ReplyDeleteMksh y mbk.. kalau bisa berikutnya pakai gambarr ya☺
ReplyDeleteTrimakasih...
ReplyDeleteMakasih buat kelanjutan sinopsisnya
ReplyDeleteSemangat kak 💪 ditunggu selalu sampai the end. Jangan kelamaan kak hehehe
ReplyDeleteExtra sabar nunggu klanjutan ceritanya...semangat min
ReplyDeleteAhhh akhirnya penantian menghasilkan jawaban...
ReplyDeleteAyo lanjut trs semangat semangat