Sinopsis Web Drama : A-Teen Episode 21


Sinopsis Web Drama : A-Teen Episode 21
Images by : Naver TV Cast
Prolog
Do Ha masuk kelas dengan emosi dan bertanya pada Kim Ha, “Hei! Kita tidak pernah berteman?”
Papan Mading SMA Seoyeon
Kim Hana dan Do Hana bertengkar di tangga
Episode 21 : Teman
Shi Woo membaca pesan dari Gi Hyun yang menyuruhnya untuk mengembalikan buku Hana secepatnya begitu sampai di sekolah. Karena Do Ha dan Kim Ha bertengkar karena buku catatan itu, dan teman-teman di kelas menuduh Do Ha yang mencuri.
Pas sekali, Kim Ha lewat. Shi Woo segera memanggilnya dan mengembalikan buku catatan itu. Shi Woo juga memberitahu kalau beberapa anak menemukannya dan memberikannya padanya.
“Aku tidak membutuhkannya lagi.”
“Kenapa?”
“Ujian sudah selesai. Ujianku kacau.”
“Kau tidak ingin minta maaf?” tanya Shi Woo.
“Untuk apa?” tanya Kim Ha balik. Dan pas sekali, Do Ha lewat dan mendengar pembicaraan mereka.
“Do Hana di tuduh mencuri buku ini.”
“Terus?”
“Minta maaflah.”
“Kenapa harus aku?”
“Kau yang memancing.”
“Tidak. Aku korbannya.”
“Kalian teman. Bukankah kau dan Do Hana berteman?”
“AKu tidak pernah berteman dengannya,” ujar Kim Ha dan masuk ke dalam kelas.
Do Hana tidak tahan lagi. Dia mengambil buku catatan itu dari tangan Shi Woo dan melemparkannya pada Kim Hana. Dia sangat marah dan kecewa karena selama ini, Kim Ha tidak pernah menganggapnya sebagai teman. Dan pertengkaran mereka, menarik perhatian seluruh kelas. Termasuk Min, Bo Ram dan Gi Hyun yang baru balik dari kantin.
“Kau menyedihkan. Kau menggunakan kosmetik yang sama denganku. Juga dompet yang sama denganku,” fitnah Kim Hana. “Kau menyukai orang yang ku sukai.”
“Hei, Kim Hana!” marah Do Ha, karena Hana memfitnahnya seperti itu.
“Kau ingin ke sekolah seni sepertiku. Apa kau juga ingin mendapat nilai bagus sepertiku?”
Dan perkataannya membuat orang-orang memandang bersalah pada Do Hana.
Do Hana terluka. Dia tidak tahan lagi dengan Kim Hana. “Hei! Kim Jo Yeon!”
Dan semua orang jadi bertanya-tanya, siapa Kim Jo Yeon? Apa Kim Hana bertukar nama?
Min masuk dan melerai mereka. Kim Ha terlanjur malu dan langsung lari keluar. Do Ha mengejarnya, dan seluruh murid mengikuti mereka.
Do Ha menahan Kim Ha yang hendak kabur. Kim Ha sangat marah dan menyuruh Do Ha untuk tidak memanggilnya Jo Yeon, dia adalah Hana. Kim Ha merasa terhina dan merasa kalau Do Ha mengasihaninya. Dia menuduh Do Ha berpura-pura seperti penipu. Do Ha membalikan kata-kata itu kepada Kim Ha. Kim Ha terpojok, melihat banyak orang yang melihat pertengkaran mereka, dia ingin kabur dan bicara nanti saja.
“Apa kau takut yang lain tahu betapa mengerikannya dirimu?” tanya Do Hana. “Lihat. Kau sangat penipu. Kau berpura-pura baik dan bersikap keren.”
“Hentikan! Kaulah yang meniruku.”
“Kau merasa begitu? Nilaimu, satu-satunya yang ku sukai. Kau senang, aku berpikir menirumu? Baiklah, anggap saja begitu. Tapi… menirumu tidak akan membuat kita sama. Entah aku yang menirumu, atau justru kau yang meniruku.”
“Bukan aku.”
Dan melihat pertengkaran yang semakin memanas, Min berusaha membubarkan semuanya. Bo Ram masih menyalahkan dirinya karena kembali ke kelas kemarin.
“Hana, kita ini teman,” ujar Do Hana. “Mengapa kita harus seperti ini? Aku… senang kalau kamu dan aku itu Hana.”
Kim Ha menangis, “Kau senang aku punya nama yang sama denganmu? Berhenti berbohong. Kau tidak suka saat yang lain membandingkan kita karena nama kita sama,” teriak Kim Ha.
“Aku kira, kita bisa berteman dekat karena nama itu.”
“Jangan berpura-pura baik.”
“Kau sungguh… ingin terlihat seperti korban,” kecewa Do Ha, dan matanya berkaca-kaca.
Kata-kata yang tajam menyakiti hatiku. Kepadaku, juga kepadamu.
“Aku suka kita berteman,” lanjut Do Hana.
Teman, kata biasa, memberikan luka.
“Aku tidak menyangka kau berpikir kalau kita tidak pernah berteman,” ujar Do Hana lagi.
Kepadaku. Juga padamu.
“Aku membencimu,” ujar Kim Ha pada Do Ha.
“Aku juga membencimu.”
Ini kekanak-kanakkan. Kenapa kita tidak bisa memiliki hari saat kita mengatakan kata-kata biasa?
--
Berita mengenai Do Hana dan Kim Hana yang bertengkar muncul di fp sekolah. Do Ha mengirim pesan pada admin, untuk menghapus foto itu.
Do Ha berusaha tidur, tetapi tidak bisa. Dia merasa sedih dengan yang terjadi hari ini.
--
Esok hari,
Do Ha datang sekolah, dan para murid masih menggosipkan pertengkaran Do Ha dan Kim Ha kemarin. Dan sejak saat itu, Kim Ha tidak masuk sekolah. Bo Ram merasa khawatir, di tambah Kim Ha tidak menjawab teleponnya. Do Ha bersikap tidak peduli, tetapi tetap saja dia khawatir.  
Karena Kim Ha yang tidak kunjung masuk selama berhari-hari, Bo Ram membujuk Do Ha untuk pergi menjenguk Kim Ha. Do Ha awalnya tidak mau, tapi, tetap saja dia memikirkan Kim Ha.
Do Ha bahkan menangis di kamarnya, karena hubunganya dengan Kim Ha menjadi seperti ini.
Dan Kim Ha, di rumahnya juga menangis. Menyesal atas semuanya. Atas kesalahannya dan juga perkataannya yang menyakiti Do Hana.  

Post a Comment

Previous Post Next Post