Sinopsis Lakorn : The Gifted Episode 2 - part 2



Network : GMM One


Didalam kelas. Ohm duduk diatas meja sambil minum dari botol. Dan dengan heran, Guru Pom serta yang lainnya memperhatikan dia. Kemudian setelah minumannya habis, Ohm memberitahukan bahwa potensinya adalah bisa menghilangkan benda.

“Aku baru saja membuat teh hijau di dalam botol ini menghilang,” kata Ohm bercanda. Dan mendengar itu Guru Pom tampak kecewa, begitu juga dengan beberapa murid lain yang telah serius memperhatikan. Sementara Pang menggeleng- gelengkan kepalanya.


Setelah bercanda, akhirnya Ohm pun menunjukan dengan serius. Dia menaruh tutup botol ditangannya dan menggengam nya. Kemudian saat dia membuka kembali genggaman tangannya, tutup botol tersebut menghilang.

“Hahaha… hilang. Aku butuh waktu lama menemukan kekuatan ini. Menghilangkan sesuatu adalah potensiku sesungguhnya,” kata Ohm dengan sangat bangga dan kembali bercanda.


Dengan serius, Guru Pom menyuruh agar Ohm berhenti bercanda. Kemudian dia menanyakan apa bisa Ohm mengembalikan barang yang telah hilang. Dan dengan santainya, Ohm menjawab tidak dan kenapa barang yang telah hilang harus dikembalikan.

Lalu Guru Pom memberitahu bahwa Ohm masih belum bisa mengendalikan potensinya, karena barang tersebut bukan hilang, melainkan Ohm belum menemukannya, jadi Ohm harus mencari cara untuk mengembalikannya. Tapi Ohm kembali bercanda.



“Aku tidak bercanda. Setiap potensi punya sebab dan akibat. Kalau tidak digunakan dengan benar, kamu bakal kena masalah. Setelah ini, kamu harus latihan di Kantor Bapak, sampai kamu bisa mengembalikan yang sudah kamu hilangkan. Paham?” kata Guru Pom dengan tegas. Dan Ohm pun mengiyakan.

Sepulang sekolah. Ohm menunjukan pulpen baru yang dibelinya, persis seperti milik Namtaan yang hilang. Namun Pang membalas bahwa punya Namtaan itu ada namanya, jadi tidak sama. Tapi Ohm malah kembali bercanda.



“Ohm. Kemarin dia menangis. Pulpen itu penting baginya. Pemberian Ibunya atau semacamnya. Dan kamu menghilangkannya,” jelas Pang.

“Benarkah? Sepenting itu?” tanya Ohm, mulai merasa bersalah.

“Kamu berhutang maaf padanya,” balas Pang.

Tiba- tiba saja disaat itu, Pang melihat kotak pensil Ohm seperti bergerak sedikit. Tapi karena suara ribut para murid wanita dibelakangnya, maka dia memperdulikan hal tadi.



Dimading. Tertempel foto cowok nomor satu disekolah, termaksud Folk. Lalu melihat itu, Pang pun menanyakan tentang Folk. Dan Ohm menjelaskan kalau dulu dia dan Folk teman satu SMP, karena dia dulu tidak punya teman, maka dia bergabung dengan geng Folk.

Dulu Folk selalu membuat Ohm terkena masalah dan melakukan hal buruk. Jadi ketika mereka tidak sekelas lagi disekolah ini, maka Ohm pun menjadi senang. Lalu semenjak itu, mereka tidak saling bicara dan tidak berteman lagi.

Kemudian tiba- tiba Ohm berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk kencing. Dan melihat itu, Pang pun menjadi capek sendiri dengan sikap Ohm yang tidak serius.



Dikamar mandi. Saat sudah selesai dan akan keluar, tiba- tiba saja Folk datang dan menyerangnya. Folk menanyakan tentang dimana tasnya. Dan dengan jujur Ohm meminta maaf dan menjelaskan bahwa itu menghilang begitu saja dan dia tidak tahu. Namun tentu saja, Folk tidak percaya.

Folk mengatakan bahwa untuk bisa memanjangkan rambutnya, nilainya harus diatas 60%. Jadi karena itu, maka dia mencuri kunci jawaban tersebut. Dan dengan heran, Ohm tidak tahu harus gimana, karena itu bukan urusannya. Lalu karena itu, Folk pun kesal dan marah, karena Ohm adalah siswa Berbakat, jadi Ohm tidak tahu rasanya.


Folk lalu mengacam Ohm. Dia menarik tangan Ohm dan meletakannya di bawah mesin pengering tangan. Dan tentu saja, panas yang dikeluarkan oleh mesin tersebut membuat tangannya memerah dan sakit, sehingga Ohm berteriak, tapi dia tidak bisa melawan Folk.

“Kalau kamu tidak mengembalikan kunci jawabannya besok, awas saja,” ancam Folk. Kemudian dia dan teman- temannya pergi meninggalkan Ohm yang masih ketakutan.



Dikantor. Dengan sikap tegang, Guru Pom mengatakan bahwa Ohm harus mengembalikannya. Dan karena tidak fokus, Ohm pun menjadi heran apa yang harus dikembalikan.

“Aku menyuruhmu menghilangkan apel. Tapi yang menghilang malah dompetku. Kamu harus mengembalikannya,” jelas Guru Pom. Dan Ohm pun langsung menjadi gugup serta meminta maaf.



Melihat sikap Ohm yang tampak sedikit aneh, Guru Pom pun bertanya apa yang terjadi. Dan sambil cengengesan tidak jelas, Ohm berbohong, dia menjawab bahwa dia baik-baik saja. Lalu Ohm mengalihkan pembicaraan, dia mengatakan bahwa Guru Pom tampak sangat tegang.

“Aku tegang. Dompetku hilang,” kata Guru Pom, serius.

Lalu dengan sikap gugup, Ohm menggaruk kepalanya. Dan disaat itu, Guru Pom melihat tangan Ohm yang memerah, jadi dia bertanya. Namun Ohm kembali berbohong. Tapi dengan tegas, Guru Pom meminta agar Ohm jujur sekarang atau bisa terjadi hal buruk dan masalah menjadi besar.

Kemudian dengan sedikit ragu, Ohm pun menjelaskan kalau dia sedang ada masalah dengan temannya. Dan temannya tersebut bukanlah siswa Berbakat. Lalu Guru Pom menanyakan nama teman Ohm tersebut.


Dikantor. Sebagai hukuman, Bu Ladda mencukur rambut Folk. Dan dengan berat hati serta tanpa bisa melawan, maka terpaksa Folk harus menerimanya.


Dikamar mandi. Saat sedang kencing, Ohm merasa terkejut sekali ketika melihat kedatangan Folk dan penampilan rambut Folk yang telah di cukur. Dan tanpa berbasa- basi, Folk langsung menarik kemeja Ohm dan marah kepada Ohm.


Folk marah karena Ohm telah melaporkannya. Namun Ohm menjawab bahwa dia tidak ada melaporkan Folk, tapi dia hanya menceritakan itu kepada Guru Pom dan dia tidak menyangka kalau Guru Pom bakal memberitahu Bu Ladda. Tapi dengan emosi, Folk tidak mau mendengarkan penjelasan Ohm.

Folk memukuli Ohm dan menahan Ohm agar tidak bisa melarikan diri. Dia mengambil sampah dan membuang isinya ke wajah Ohm. Dia menendang Ohm secara terus menerus. Dia memarah- marahi Ohm terus. Dia menampar Ohm. Dia meluapkan kemarahannya kepada Ohm.



Dan karena sudah tidak tahan, maka Ohm pun mendorong Folk. “Sudah cukup!” teriak Ohm.




Lalu disaat itu, lampu kamar mandi berkedip. Dan tiba- tiba saja Folk telah menghilang dihadapannya. Kemudian hidungnya kembali mimisan. Dan karena takut serta terkejut, maka Ohm pun melarikan diri.

Post a Comment

Previous Post Next Post