Sinopsis
Lakorn : Happy Birthday Episode 07-5
Images by : GMM Tv
Tonmai memeriksa ke semua sudut rumah Tee, tetapi
Tharnnam tidak ada. Tee sedikit bingung dan bertanya yang terjadi.
“Ini
sedikit rumit. Aku bertengkar dengan P’Tharnnam kemarin malam. Dan dia
menghilang sekarang.”
“Dan
kau merasa dia ada di sini?”
“Um.
Aku benar-benar tidak tahu kemana lagi P’Tharnnam pergi. Apa P’ tahu kemana P’Tharnnam
biasanya pergi?”
Tee
terdiam dan berpikir. “Aku tidak tahu.”
“Apa?!
Apa kau benar-benar pacarnya? Kau seharusnya tahu tempat yang biasa di
kunjunginya.”
Tee
menatap Tonmai, “Tonmai, jadi semua yang kau katakan benar?”
Belum
sempat menjawab, Chet tiba-tiba masuk dan berteriak menyuruh Tonmai untuk
pulang. Tonmai berusaha menjelaskan, tetapi Chet tidak mau mendengar dan
menyuruhnya pulang. Setelah itu, Chet mengepalkan tangannya dengan marah dan menatap
Tee, “Tinggalkan putrakku sendiri!”
Tee
benar-benar bingung.
--
Tonmai
pulang dengan marah dan hendak masuk ke kamar. Tetapi, Chet menahannya dan
bertanya untuk apa Tonmai ke rumah Tee.
“Aku
tidak mau beritahu,” teriak Tonmai. Orn yang baru pulang dari toko, kaget melihat
pertengkaran Chet dan Tonmai.
“Aku
tidak akan memberitahu apapun. Kau tidak pernah memberitahuku apapun mengenai P’Tharnnam.
Aku tidak tahu apapun. Hanya aku orang bodoh di sini. Kenapa? Kenapa kau
berusaha sangat keras menyembunyikan segala hal mengenai P’Tharnnam dariku? Kenapa
aku tidak boleh tahu mengenainya? Mungkin, kau salah satu alasan dia bunuh
diri.”
Plak!!
Chet menampar Tonmai. Orn terkejut, dan langsung melindungi Tonmai.
“Jika
kau melakukannya lagi, aku tidak akan diam saja,” peringati Orn.
Dan
Tonmai berlari masuk ke dalam kamarnya. Dia benar-benar marah karena hanya dia
yang tidak tahu apapun mengenai Tharnnam.
Orn
masih bertengkar dengan Chet. “Kau ingin Tonmai berakhir seperti Tharnnam juga?”
Chet
terdiam, tidak mampu menjawab. Tampak matanya berkaca-kaca. Dan Chet memilih
keluar rumah. Orn menangis, dan mengetuk pintu Tonmai. Dia meminta Tonmai
membuka pintu, tetapi Tonmai tidak menjawab. Di dalam kamarnya, Tonmai menangis
sedih.
Tonmai
kemudian melihat ke arah lemari. Dia kemudian mulai membongkar isi lemari dan
mengeluarkan pakaiannya, dia hendak kabur dari rumah. Saat tengah malam, Tonmai
keluar dari rumah. Dia membawa sebuah tas sandang dan kertas, “Kembalilah, P’Tharnnam,”
mohon Tonmai dan mulai membakar kertas di tangannya.
Setelah
membakar kertas itu, Tonmai memutuskan untuk pergi dari rumah.
Tonmai
tiba di stasiun kereta api. Dan dia melihat kalau Tee juga ada di sana, berada
di seberangnya. Tee berdiri dekat pinggir rel kereta dengan pikiran kosong. Benar-benar
kosong.
Tonmai
menghampirinya dan menyapanya. Dia bertanya kenapa Tee ada di sini? Dan Tee
menanyakan hal serupa. Apa Tonmai kabur?
Mereka
duduk di kursi tunggu sambil berbincang. Tonmai belum tahu tujuannya hendak
kemana, dan dia memilih untuk ikut Tee. Tee memberitahu kalau dia tidak akan
pergi kemanapun. Dia datang ke sini hanya untuk duduk saja. Tonmai jelas tidak
percaya.
“Kau
bertanya padaku apa itu benar atau tidak. Untukku, itu nyata. Aku tidak tahu
apa kau akan percaya yang ku katakan. Dan aku tidak tahu bagaimana cara membuatmu
percaya.”
“Jika
itu benar, maka kau sangat beruntung,” ujar Tee dan membuat Tonmai sedikit
terkejut. “Aku dan Tharnnam berjanji akan pergi bersama ke Chiang mai. Kami akan
melihat hujan meteor?”
“Lalu?
Apakah indah?”
“Aku
juga penasaran. Aku ingin tahu apakah hujan meteor itu indah jika aku ke sana
hari itu.”
“Dapatkah
aku bertanya sesuatu? Kenapa ayahku sangat membencimu? Dan surat apa yang di
kirimkannya padamu?”
“Kau
membaca surat itu?”
Tonmai
mengangguk. “Bisakah kau memberitahuku apa yang terjadi hari itu?”
“Kau
tahu sesuatu mengenai diriku?”
“Mengenai
apa?”
“Kau
mungkin mengira aku sangat mencintai Tharnnam, bukan?” tanya Tee. “Sebenarnya,
selama aku bersama dengan Tharnnam, aku tidak pernah mencintainya.”
Tonmai
tersentak mendengarnya. “Apa maksud P’?”
“Aku
hanya mencintai Tharnnam sejak hari dia meninggal.”
--
Dan
kita di perlihatkan surat yang di bakar oleh Tonmai, masuk ke dalam danau menuju
Tharnnam. Surat itu bertuliskan : Aku minta maaf. Tolong kembali P’Tharnnam.
Bersambung
Tags:
happy birthday