Setibanya
semua orang didalam auditorium dan melihat bahwa boneka mayat telah tidak
berada disana lagi, maka mereka pun bertanya kepada Korn. Tapi Korn juga tidak
tahu apapun, karena saat dia disini, itu memang sudah hilang. Yang berarti
benar A masih hidup.
Tiba-
tiba saja disaat mereka semua sedang sibuk membahas bukti yang Pang temukan.
Wave berbicara melalui walkie- talkie. Dan mereka semua mendengarkan.
“Cerita
ini berawal 2 juni 2003. Ini adalah kejadian nyata. Di hari upacara penghargaan
Olimpiade Kimia, tiba- tiba orang- orang disekolah mendengar suara aneh yang
datang dari auditorium,” kata Wave sambil membaca di website. Dan nilainya
langsung bertambah dari 0 menjadi 1.000pt.
Pang
mulai berpikir mendengar penjelasan Wave. Kemudian saat dia melihat bekas darah
A dilantai yang tampak seperti diseret. Pang langsung mengerti. “Setelah
terkena racun dari Wipawee, dia berhasil selamat,” kata Pang sambil berlari
keluar dari auditorium. Dan nilainya bertambah jadi 2.000pt.
“Walaupun
bersusah payah, dia mendorong dirinya sendiri untuk ke ujung belakang dari
auditorium,” jelas Pang yang telah tiba di tempat dimana boneka mayat A berada.
“Saat
itu, orang- orang disekolah mendengar suara aneh seperti seseorang sedang
mengetuk pipa. Mendengar suara itu, mereka menyadari ada beberapa irama
ketukan. Itu adalah kode morse…,” jelas Wave sambil bergerak keluar dari dalam
ruangan komputer.
“Kode
morse itu untuk memperingatkan orang- orang disekolah,” jelas Pang.
“Nicha
sadar bahwa Wipawee berencana untuk membunuh semua orang disekolah ini.,” jelas
Pang yang telah tiba di dekat tangki air. Disana dia menemukan botol kecil
berisi racun. Dan lalu Pang melihat kartu Gifted yang tertempel di dekat
tangga, jadi dia naik ke atas.
“Ketika
sekolah mengetahui apa yang akan Wipawee lakukan. Mereka mengirim seseorang ke tangki
air. Dan Wipawee tertangkap basah. Dan akhirnya…” jelas Wave.
Diatas
atap. Pang melihat boneka Guru lain, boneka Bu Ladda, dan boneka Wipawee yang
sedang di tahan dan dihukum. “… berhasil menghentikan Wipawee tepat waktu,
sekolah menyelamtkan semua nyawa.”
“Setelah
kejadian itu, dia disebut sebagai pahlawan bagi sekolah. Yang lebih penting,
sejak hari itu sekolah mendiriki program ‘Gifted’. A adalah Nicha Kannula,
murid Gifted pertama,” kata Wave sambil tersenyum memandang foto A ditempat
piagam dan piala.
Tepat disaat itu. Jam menunjukan angka jam 12 tepat, jadi mereka semua pun kembali ke dalam ruangan auditorium. Wave berhasil meraih tempat pertama dengan poin 3.500pt sedangkan Pang 3.000pt.
Tepat disaat itu. Jam menunjukan angka jam 12 tepat, jadi mereka semua pun kembali ke dalam ruangan auditorium. Wave berhasil meraih tempat pertama dengan poin 3.500pt sedangkan Pang 3.000pt.
Cerita Nicha adalah alasan kenapa Direktur membagi murid berdasarkan kemampuan masing- masing seperti sekarang. Nicha adalah murid pertama ‘Gifted’.
“Hai
juniorku di Gifted. P’ adalah murid pertama Gifted. Aku sangat bangga
bersekolah disini. Program kita berawal dengan cerita yang mengenaskan. Tapi
itu juga menunjhukan pada kita jalan murid ‘Gifted’ seperti kita harus bergerak
maju. P’ ingin kalian semua mengingat cerita ini dan bergerak maju. Lakukan
yang terbaik untuk memimpin negara menuju kemakmuran,” jelas Guru Pom
menyampaikan apa yang ingin Nicha sampaikan.
Dan
lalu kelas pun berakhir. Namun Pang masih bertanya- tanya apa ini memang
berakhir dengan baik begitu saja.
Keesokan
harinya. Didalam kelas. Wave melihat kursi kosong milik Namtaan, lalu dia
menanyakan kepada Claire dimana Namtaan. Tapi Claire tidak tahu.
Diperpustakaan.
Ternyata Namtaan dan Ohm sedang menemanin Pang yang sedang mencari data
mengenai Nicha. Karena Pang merasa bahwa video itu sangat aneh, itu terlihat
seperti kematian nyata. Dan Ohm membalas bahwa itu hanya video yang dibuat persis
dengan situasi.
“Kamu
tidak berpikir itu aneh? Cerita Nicha tidak berakhir dengan kematian,” jelas
Pang. Dan nilai nya bertambah jadi 4.000pt melebihi nilai Wave.
Mereka
yang berada didalam kelas, tampak sangat terkejut sekali. Terutama Wave. Bukan
hanya terkejut saja, melainkan dia juga tampak kesal.
Didalam
salah satu buku, sebuah kartu Gifted terjatuh. Dan saat Pang membaca buku
tersebut, disana tertulis berita kematian seorang murid. Lalu membaca itu, Pang
merasa heran, karena bukankah Bu Ladda berhasil menghentikannya tepat waktu.
“Bunuh
diri?” gumam Pang membaca lagi. Kemudian dia langsung berlari keluar. Dan
melihat itu, Namtaan dan Ohm segera menyusulnya.
Pang
memanggil Bu Ladda, saat melihatnya. Dan lalu Pang mendekatinya serta menanyakan
tentang apa yang Bu Ladda lakukan kepada Wipawee.
“Bagaimana
kamu tahu tentang itu?” tanya Bu Ladda.
“Ini
tidak penting bagaimana aku tahu. Yang terpenting adalah apa yang ada lakukan,”
jawab Pang.
“Aku
tidak punya kewajiban untuk membahas topik ini,” balas Bu Ladda, menolak untuk
memberitahu apapun.
“Tidak
punya kewajiban? Apakah kewajiban untuk membunuh siswa?”
Bu
Ladda dengan tajam menatap ke arah mata Pang. Dan dia berkata dengan tegas
bahwa dia tidak ada membunuh siapapun.
Tags:
The Gifted