Sinopsis Lakorn : The Gifted Episode 8 - part 3



Network : GMM One

Setibanya semua orang didalam auditorium dan melihat bahwa boneka mayat telah tidak berada disana lagi, maka mereka pun bertanya kepada Korn. Tapi Korn juga tidak tahu apapun, karena saat dia disini, itu memang sudah hilang. Yang berarti benar A masih hidup.

Tiba- tiba saja disaat mereka semua sedang sibuk membahas bukti yang Pang temukan. Wave berbicara melalui walkie- talkie. Dan mereka semua mendengarkan.

“Cerita ini berawal 2 juni 2003. Ini adalah kejadian nyata. Di hari upacara penghargaan Olimpiade Kimia, tiba- tiba orang- orang disekolah mendengar suara aneh yang datang dari auditorium,” kata Wave sambil membaca di website. Dan nilainya langsung bertambah dari 0 menjadi 1.000pt.


Pang mulai berpikir mendengar penjelasan Wave. Kemudian saat dia melihat bekas darah A dilantai yang tampak seperti diseret. Pang langsung mengerti. “Setelah terkena racun dari Wipawee, dia berhasil selamat,” kata Pang sambil berlari keluar dari auditorium. Dan nilainya bertambah jadi 2.000pt.

“Walaupun bersusah payah, dia mendorong dirinya sendiri untuk ke ujung belakang dari auditorium,” jelas Pang yang telah tiba di tempat dimana boneka mayat A berada.

“Saat itu, orang- orang disekolah mendengar suara aneh seperti seseorang sedang mengetuk pipa. Mendengar suara itu, mereka menyadari ada beberapa irama ketukan. Itu adalah kode morse…,” jelas Wave sambil bergerak keluar dari dalam ruangan komputer.

“Kode morse itu untuk memperingatkan orang- orang disekolah,” jelas Pang.

“Kodenya dapat diartikan T-A-N-K. Itu merujuk pada tangki air disekolah,” jelas Wave sambil berjalan dengan tenang ke arah perpustakaan.

“Nicha sadar bahwa Wipawee berencana untuk membunuh semua orang disekolah ini.,” jelas Pang yang telah tiba di dekat tangki air. Disana dia menemukan botol kecil berisi racun. Dan lalu Pang melihat kartu Gifted yang tertempel di dekat tangga, jadi dia naik ke atas.

“Ketika sekolah mengetahui apa yang akan Wipawee lakukan. Mereka mengirim seseorang ke tangki air. Dan Wipawee tertangkap basah. Dan akhirnya…” jelas Wave.


Diatas atap. Pang melihat boneka Guru lain, boneka Bu Ladda, dan boneka Wipawee yang sedang di tahan dan dihukum. “… berhasil menghentikan Wipawee tepat waktu, sekolah menyelamtkan semua nyawa.”


“Setelah kejadian itu, dia disebut sebagai pahlawan bagi sekolah. Yang lebih penting, sejak hari itu sekolah mendiriki program ‘Gifted’. A adalah Nicha Kannula, murid Gifted pertama,” kata Wave sambil tersenyum memandang foto A ditempat piagam dan piala.

Tepat disaat itu. Jam menunjukan angka jam 12 tepat, jadi mereka semua pun kembali ke dalam ruangan auditorium. Wave berhasil meraih tempat pertama dengan poin 3.500pt sedangkan Pang 3.000pt.

Cerita Nicha adalah alasan kenapa Direktur membagi murid berdasarkan kemampuan masing- masing seperti sekarang. Nicha adalah murid pertama ‘Gifted’.

“Hai juniorku di Gifted. P’ adalah murid pertama Gifted. Aku sangat bangga bersekolah disini. Program kita berawal dengan cerita yang mengenaskan. Tapi itu juga menunjhukan pada kita jalan murid ‘Gifted’ seperti kita harus bergerak maju. P’ ingin kalian semua mengingat cerita ini dan bergerak maju. Lakukan yang terbaik untuk memimpin negara menuju kemakmuran,” jelas Guru Pom menyampaikan apa yang ingin Nicha sampaikan.

Dan lalu kelas pun berakhir. Namun Pang masih bertanya- tanya apa ini memang berakhir dengan baik begitu saja.

Keesokan harinya. Didalam kelas. Wave melihat kursi kosong milik Namtaan, lalu dia menanyakan kepada Claire dimana Namtaan. Tapi Claire tidak tahu.

Diperpustakaan. Ternyata Namtaan dan Ohm sedang menemanin Pang yang sedang mencari data mengenai Nicha. Karena Pang merasa bahwa video itu sangat aneh, itu terlihat seperti kematian nyata. Dan Ohm membalas bahwa itu hanya video yang dibuat persis dengan situasi.

“Kamu tidak berpikir itu aneh? Cerita Nicha tidak berakhir dengan kematian,” jelas Pang. Dan nilai nya bertambah jadi 4.000pt melebihi nilai Wave.


Mereka yang berada didalam kelas, tampak sangat terkejut sekali. Terutama Wave. Bukan hanya terkejut saja, melainkan dia juga tampak kesal.

Didalam salah satu buku, sebuah kartu Gifted terjatuh. Dan saat Pang membaca buku tersebut, disana tertulis berita kematian seorang murid. Lalu membaca itu, Pang merasa heran, karena bukankah Bu Ladda berhasil menghentikannya tepat waktu.

“Bunuh diri?” gumam Pang membaca lagi. Kemudian dia langsung berlari keluar. Dan melihat itu, Namtaan dan Ohm segera menyusulnya.


Pang memanggil Bu Ladda, saat melihatnya. Dan lalu Pang mendekatinya serta menanyakan tentang apa yang Bu Ladda lakukan kepada Wipawee.

“Bagaimana kamu tahu tentang itu?” tanya Bu Ladda.

“Ini tidak penting bagaimana aku tahu. Yang terpenting adalah apa yang ada lakukan,” jawab Pang.

“Aku tidak punya kewajiban untuk membahas topik ini,” balas Bu Ladda, menolak untuk memberitahu apapun.

“Tidak punya kewajiban? Apakah kewajiban untuk membunuh siswa?”

Bu Ladda dengan tajam menatap ke arah mata Pang. Dan dia berkata dengan tegas bahwa dia tidak ada membunuh siapapun.

Post a Comment

Previous Post Next Post