Sinopsis Lakorn : The Gifted Episode 10 - part 3

Network : GMM One

Namtaan berhasil melarikan diri dari atas atap sekolah menggunakan tali. Saat dia masuk kembali ke dalam sekolah dan menemukan bekas perban yang Wave gunakan, dia berusaha untuk melihat masa lalu perban tersebut menggunakan kekuatan nya.

Namtaan melihat Wave yang berada di dalam satu ruangan. Dia sedang merapikan dan menyusun semua komputernya.



Didalam ruangan guru. Si Murid yang berpura- pura menjadi Wave, dia memberantakan seluruh isi ruangan bersama seorang temannya. Kemudian Bu Ladda berusaha untuk menghentikannya, tapi si Murid tidak mau berhenti.

“Kamu bukan lagi guru ku, dasar jalang!” teriaknya sambil menghancurkan dan menginjak foto Bu Ladda. Dan karena itu, maka Bu Ladda menampar si Murid.


Seorang guru menghampiri Guru Pom dan memberitahu bahwa mereka tidak bisa menemukan dimana Bu Ladda. Lalu Guru Pom pun menyuruh mereka semua untuk mengumumkan dan membiarkan semua murid untuk kembali ke asrama masing- masing.

“Setelah ini, pastikan semua murid meninggalkan lingkungan sekolah,” jelas Guru Pom.



Diruangan kelas. Mon memangku Punn yang masih pingsan. Lalu tiba- tiba di Grup Line tanpa Wave, Ohm mengirimkan pesan dan menanyakan dimana Pang berada.


Seluruh murid keluar dari kelas masing- masing sambil melihat ke hape mereka. Dan melihat itu, Guru Pom meminjam hape seorang murid untuk memeriksa ada apa.


Pang heran, padahal listrik sedang mati, tapi jaringan Wifi tetap menyala. Hitungan mundur yang Wave buat di aplikasinya pun masih berjalan terus.

“Wave. Dia menyetel jaringan Wifi nya sendiri. Jaringan lain mati. Semua siswa terhubung kemari. Dokumen siswa berbakat akan disebarkan ke semua orang,” jelas Pang kepada Mon, ketika dia menyadari sesuatu.


Guru Pom yang melihat aplikasi itu masih bekerja pun merasa terkejut. Lalu dia melihat semua murid mulai berbisik- bisik.



Mon menanyakan kepada Pang, apa yang harus mereka lakukan. Dan tepat disaat itu, Ohm datang. Dia datang sambil membawa sesuatu, dan melihat itu Pang tersenyum.


Dengan nafas kelelahan, Namtaan berhasil sampai di tempat Wave bersembunyi. Disana Wave memuji keberanian Namtaan yang berani turun dengan memakai tali.

“Buat apa kamu melakukan ini? Apa untungnya? Aku mungkin salah bicara, tapi aku benar- benar mencemaskan mu. Kamu berbakat, kamu cerdas, jangan hancurkan hidupmu,” jelas Namtaan, agar Wave mau berhenti.



Hitungan mundur masih berjalan, dan waktunya tinggal sedikit lagi. Melihat itu, Namtaan berusaha untuk menghentikannya, tapi dia tidak bisa. Dan karena terlalu banyak memakai potensinya, maka Namtaan pun menjadi sedikit pusing.

“Kumohon, Wave. Hentikan,” pinta Namtaan. Tapi Wave tidak mau.



Waktu hitungan mundur tinggal 2 menit lagi. Namun disaat itu, tiba- tiba Wave melihat setetes demi setetes darah menetes di lantai, dan kemudian tangannya dipegang oleh seseorang. Dan sebelum dia sempat beraksi, Ohm dan Pang sudah berada di belakangnya.

“Wave, hentikan program ini sekarang,” perintah Pang.


Post a Comment

Previous Post Next Post