Network : GMM One
Namtaan
berhasil melarikan diri dari atas atap sekolah menggunakan tali. Saat dia masuk
kembali ke dalam sekolah dan menemukan bekas perban yang Wave gunakan, dia
berusaha untuk melihat masa lalu perban tersebut menggunakan kekuatan nya.
Namtaan
melihat Wave yang berada di dalam satu ruangan. Dia sedang merapikan dan
menyusun semua komputernya.
Didalam
ruangan guru. Si Murid yang berpura- pura menjadi Wave, dia memberantakan
seluruh isi ruangan bersama seorang temannya. Kemudian Bu Ladda berusaha untuk
menghentikannya, tapi si Murid tidak mau berhenti.
“Kamu
bukan lagi guru ku, dasar jalang!” teriaknya sambil menghancurkan dan menginjak
foto Bu Ladda. Dan karena itu, maka Bu Ladda menampar si Murid.
Seorang
guru menghampiri Guru Pom dan memberitahu bahwa mereka tidak bisa menemukan
dimana Bu Ladda. Lalu Guru Pom pun menyuruh mereka semua untuk mengumumkan dan
membiarkan semua murid untuk kembali ke asrama masing- masing.
“Setelah
ini, pastikan semua murid meninggalkan lingkungan sekolah,” jelas Guru Pom.
Diruangan
kelas. Mon memangku Punn yang masih pingsan. Lalu tiba- tiba di Grup Line tanpa
Wave, Ohm mengirimkan pesan dan menanyakan dimana Pang berada.
Seluruh
murid keluar dari kelas masing- masing sambil melihat ke hape mereka. Dan
melihat itu, Guru Pom meminjam hape seorang murid untuk memeriksa ada apa.
Pang
heran, padahal listrik sedang mati, tapi jaringan Wifi tetap menyala. Hitungan
mundur yang Wave buat di aplikasinya pun masih berjalan terus.
“Wave.
Dia menyetel jaringan Wifi nya sendiri. Jaringan lain mati. Semua siswa
terhubung kemari. Dokumen siswa berbakat akan disebarkan ke semua orang,” jelas
Pang kepada Mon, ketika dia menyadari sesuatu.
Guru
Pom yang melihat aplikasi itu masih bekerja pun merasa terkejut. Lalu dia
melihat semua murid mulai berbisik- bisik.
Mon
menanyakan kepada Pang, apa yang harus mereka lakukan. Dan tepat disaat itu,
Ohm datang. Dia datang sambil membawa sesuatu, dan melihat itu Pang tersenyum.
Dengan
nafas kelelahan, Namtaan berhasil sampai di tempat Wave bersembunyi. Disana
Wave memuji keberanian Namtaan yang berani turun dengan memakai tali.
“Buat
apa kamu melakukan ini? Apa untungnya? Aku mungkin salah bicara, tapi aku
benar- benar mencemaskan mu. Kamu berbakat, kamu cerdas, jangan hancurkan
hidupmu,” jelas Namtaan, agar Wave mau berhenti.
Hitungan
mundur masih berjalan, dan waktunya tinggal sedikit lagi. Melihat itu, Namtaan
berusaha untuk menghentikannya, tapi dia tidak bisa. Dan karena terlalu banyak
memakai potensinya, maka Namtaan pun menjadi sedikit pusing.
“Kumohon,
Wave. Hentikan,” pinta Namtaan. Tapi Wave tidak mau.
Waktu
hitungan mundur tinggal 2 menit lagi. Namun disaat itu, tiba- tiba Wave melihat
setetes demi setetes darah menetes di lantai, dan kemudian tangannya dipegang
oleh seseorang. Dan sebelum dia sempat beraksi, Ohm dan Pang sudah berada di
belakangnya.
“Wave,
hentikan program ini sekarang,” perintah Pang.
Tags:
The Gifted