Sinopsis Lakorn : The Gifted Episode 11 - part 3


Network : GMM One

Pernahkah kalian bertanya, buat apa belajar susah- susah?


Dikantin. Namtaan memarahi Ohm yang sibuk bermain- main, dan dengan kesal, Ohm pun menurut. Lalu disaat itu, mereka berdua melihat Wave datang ke kantin dan memesan makanan yang aneh seperti Pang.

“Dia memesan dua kotak. Sebaiknya, ku telpon Pang,” kata Namtaan dengan heran. Lalu dia mencoba menghubungin Pang, tapi telpon Pang sedang sibuk.


Tepat disaat itu, mereka mendengar Wave yang sedang bertelponan dengan seseorang. Kemudian setelah itu, Wave pergi dari kantin. Dan melihat itu, Namtaan merasa tambah heran.


Wave masuk ke dalam kamar Pang, dan dengan cepat Pang langsung mematikan komputernya. Karena penasaran ada apa, maka Wave pun menggunakan potensinya untuk memeriksa komputer Pang dan mencari tahu apa yang sedang Pang lakukan.

“Mau bikin buat siapa?” tanya Wave, karena melihat video yang Pang buat.

“Bukan buat siapa- siapa,” balas Pang dengan gugup.



Wave memberikan makanan yang telah dibelinya kepada Pang, kemudian dia memerhatikan data yang telah mereka selidiki melalui koran lama. Tapi diantara semua data yang telah mereka kumpulkan, tidak ada satupun yang mengarah kepada Direktur. Dan Wave lalu menanyakan kepada Pang, apa yang harus mereka lakukan sekarang.

“Hal aneh terjadi pada orang yang berhubungan dengan siswa Berbakat,” kata Pang.

“Apa maksudmu?” 


“Folk yang dihilangkan Ohm, tidak ingat apa- apa saat kembali. Begitu pun dengan Nack yang terkena kekuatanku. Juga Namtaan, saat dia menyelidiki kasus Chanon. Sepertinya, mereka lupa semua nya,” jelas Pang.



Wave menyimpulkan bahwa ini seperti pikiran orang- orang itu telah dihapus. Kemudian dia terpikir akan sesuatu, seperti arsip dikomputer, itu tidak terhapus, cuma tidak kelihatan, kalau mereka bisa mengembalikan datanya, maka mereka akan menemukan sesuatu.

“Tapi ini ingatan manusia, bukan komputer. Bagaimana mengembalikannya?” tanya Pang.

“Kalau komputer, aku bisa pakai kekuatan ku buat mengembalikannya. Tapi kalau ingatan manusia…” kata Wave sambil menatap Pang. Dan Pang tertunduk. “Lakukan sesuatu atau kita bakal menemui jalan buntu. Aku akan mencoba menggali dari dalam. Lakukan tugasmu,” jelas Wave, lalu pergi.



Di UKS. Pang memasangkan alat tes tensi di lengan Namtaan, dia meminta Namtaan untuk menurut saja, karena apa yang akan dilakukannya ini, mungkin akan mempengaruhi kondisi Namtaan. Karena potensi nya akan membantu Namtaan untuk mengingat hal yang dilupakan oleh Namtaan.

“Boleh saja, tapi apa harus begini? Ini cuma tanya jawab biasa, kan?” tanya Namtaan.



“Cuma buat jaga- jaga. Siap?” balas Pang, lalu dia memegang lengan Namtaan dengan erat. “Namtaan, beritahu aku semua yang kamu ketahui tentang Chanon,” perintah Pang.

Namtaan mulai mengingat- ingat semuanya, dan dia menceritakan semua yang diketahuinya. Namun ketika dia ditanya mengenai kejadian di dalam gudang, dia mulai merasa kan kesakitan yang sangat di kepalanya. Tapi Pang terus memaksa agar Namtaan mengingat kejadian itu.



“Aku pakai kaca matanya, memakai kekuatanku, dan menemukan sesuatu,” kata Namtaan dengan suara yang agak keras, karena menahan sakit di kepalanya.

“Apa yang kamu temukan? Apa?” desak Pang.

“Sebuah folder,” jawab Namtaan. Tekanan darahnya sudah sangat tinggi sekali.

“Folder apa? Apa isinya? Katakan, Namtaan!” desak Pang.

“Tidak bisa! Tidak bisa!” teriak Namtaan, lalu dia menarik tangannya dari Pang.


Pang langsung memeluk Namtaan yang mulai menangis karena kesakitan. Dengan lembut Pang meminta agar Namtaan tenang. Lalu tepat disaat itu, Ohm datang, dan dia menanyakan apa yang sedang mereka berdua lakukan.



“Tidak apa- apa. Aku baik- baik saja,” jelas Namtaan pada Ohm.

“Pang! Kamu pakai kekuatanmu pada Namtaan? Apa sebenarnya rencanamu? Kamu banyak berubah, kamu sadar itu? Kamu tidak memberitahu apa- apa kepada kami. Pang, kamu masih menganggap ku sebagai teman?” tanya Ohm dengan sedikit emosi.


Karena tidak bisa menjawab pertanyaan itu, maka Pang pun pergi dari dalam UKS.



Wave masuk ke dalam ruangan guru. Disana dia mengambil sebuah map yang bertuliskan Pelanggaran Siswa 2006. Dan dia melihat isi map tersebut. Lalu dia menfoto satu persatu isi map tersebut menggunakan hape nya. Dan tepat disaat itu, Pang menelponnya.


“Sudah kufoto semua. Bagaimana dengan mu? … Folder? Folder apa? … Gila! Folder Chanon yang seperti apa? … Owh, kenapa tidak tanya? Bagaimana mencarinya? …” kata Wave.

Tepat disaat itu, Wave melihat Bu Ladda datang, jadi Wave pun segera menyelinap pergi dari sana.



Bu Ladda masuk ke dalam ruang guru, dan dia merasa heran saat melihat sebuah map terletak diatas mejanya. Dan ketika dia melihat pintu samping terbuka, dia merasa curiga.


Wave datang ke kamar Pang dan mengomelinya, karena Pang tidak becus melakukan tugas gampang. Lalu dia menjelaskan bahwa jika begini, maka dia tidak tahu harus perbuat apa lagi.

“Apa kita menemui jalan buntu?” tanya Pang.

“Sepertinya begitu,” balas Wave.




Wave tiba- tiba saja mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal. Dan pesan itu mengirimkan foto Direktur yang sedang melakukan eksperimen kepada para murid. Melihat itu, Wave pun langsung menunjukan nya kepada Pang.


“Temui aku di ruang konferensi tengah malam nanti,” kata Wave membaca pesan itu.

Post a Comment

Previous Post Next Post