Network : GMM One
Pernahkah kalian
bertanya, buat apa belajar susah- susah?
Dikantin.
Namtaan memarahi Ohm yang sibuk bermain- main, dan dengan kesal, Ohm pun
menurut. Lalu disaat itu, mereka berdua melihat Wave datang ke kantin dan
memesan makanan yang aneh seperti Pang.
“Dia
memesan dua kotak. Sebaiknya, ku telpon Pang,” kata Namtaan dengan heran. Lalu
dia mencoba menghubungin Pang, tapi telpon Pang sedang sibuk.
Tepat
disaat itu, mereka mendengar Wave yang sedang bertelponan dengan seseorang.
Kemudian setelah itu, Wave pergi dari kantin. Dan melihat itu, Namtaan merasa
tambah heran.
Wave
masuk ke dalam kamar Pang, dan dengan cepat Pang langsung mematikan
komputernya. Karena penasaran ada apa, maka Wave pun menggunakan potensinya
untuk memeriksa komputer Pang dan mencari tahu apa yang sedang Pang lakukan.
“Mau
bikin buat siapa?” tanya Wave, karena melihat video yang Pang buat.
“Bukan
buat siapa- siapa,” balas Pang dengan gugup.
Wave
memberikan makanan yang telah dibelinya kepada Pang, kemudian dia memerhatikan
data yang telah mereka selidiki melalui koran lama. Tapi diantara semua data
yang telah mereka kumpulkan, tidak ada satupun yang mengarah kepada Direktur.
Dan Wave lalu menanyakan kepada Pang, apa yang harus mereka lakukan sekarang.
“Hal
aneh terjadi pada orang yang berhubungan dengan siswa Berbakat,” kata Pang.
“Apa
maksudmu?”
“Folk
yang dihilangkan Ohm, tidak ingat apa- apa saat kembali. Begitu pun dengan Nack
yang terkena kekuatanku. Juga Namtaan, saat dia menyelidiki kasus Chanon.
Sepertinya, mereka lupa semua nya,” jelas Pang.
Wave
menyimpulkan bahwa ini seperti pikiran orang- orang itu telah dihapus. Kemudian
dia terpikir akan sesuatu, seperti arsip dikomputer, itu tidak terhapus, cuma
tidak kelihatan, kalau mereka bisa mengembalikan datanya, maka mereka akan
menemukan sesuatu.
“Tapi
ini ingatan manusia, bukan komputer. Bagaimana mengembalikannya?” tanya Pang.
“Kalau
komputer, aku bisa pakai kekuatan ku buat mengembalikannya. Tapi kalau ingatan
manusia…” kata Wave sambil menatap Pang. Dan Pang tertunduk. “Lakukan sesuatu
atau kita bakal menemui jalan buntu. Aku akan mencoba menggali dari dalam.
Lakukan tugasmu,” jelas Wave, lalu pergi.
Di
UKS. Pang memasangkan alat tes tensi di lengan Namtaan, dia meminta Namtaan
untuk menurut saja, karena apa yang akan dilakukannya ini, mungkin akan
mempengaruhi kondisi Namtaan. Karena potensi nya akan membantu Namtaan untuk
mengingat hal yang dilupakan oleh Namtaan.
“Boleh
saja, tapi apa harus begini? Ini cuma tanya jawab biasa, kan?” tanya Namtaan.
“Cuma
buat jaga- jaga. Siap?” balas Pang, lalu dia memegang lengan Namtaan dengan
erat. “Namtaan, beritahu aku semua yang kamu ketahui tentang Chanon,” perintah
Pang.
Namtaan
mulai mengingat- ingat semuanya, dan dia menceritakan semua yang diketahuinya.
Namun ketika dia ditanya mengenai kejadian di dalam gudang, dia mulai merasa
kan kesakitan yang sangat di kepalanya. Tapi Pang terus memaksa agar Namtaan
mengingat kejadian itu.
“Aku
pakai kaca matanya, memakai kekuatanku, dan menemukan sesuatu,” kata Namtaan
dengan suara yang agak keras, karena menahan sakit di kepalanya.
“Apa
yang kamu temukan? Apa?” desak Pang.
“Sebuah
folder,” jawab Namtaan. Tekanan darahnya sudah sangat tinggi sekali.
“Folder
apa? Apa isinya? Katakan, Namtaan!” desak Pang.
“Tidak
bisa! Tidak bisa!” teriak Namtaan, lalu dia menarik tangannya dari Pang.
Pang
langsung memeluk Namtaan yang mulai menangis karena kesakitan. Dengan lembut
Pang meminta agar Namtaan tenang. Lalu tepat disaat itu, Ohm datang, dan dia
menanyakan apa yang sedang mereka berdua lakukan.
“Tidak
apa- apa. Aku baik- baik saja,” jelas Namtaan pada Ohm.
“Pang!
Kamu pakai kekuatanmu pada Namtaan? Apa sebenarnya rencanamu? Kamu banyak
berubah, kamu sadar itu? Kamu tidak memberitahu apa- apa kepada kami. Pang,
kamu masih menganggap ku sebagai teman?” tanya Ohm dengan sedikit emosi.
Karena
tidak bisa menjawab pertanyaan itu, maka Pang pun pergi dari dalam UKS.
Wave
masuk ke dalam ruangan guru. Disana dia mengambil sebuah map yang bertuliskan Pelanggaran Siswa 2006. Dan dia melihat
isi map tersebut. Lalu dia menfoto satu persatu isi map tersebut menggunakan
hape nya. Dan tepat disaat itu, Pang menelponnya.
“Sudah
kufoto semua. Bagaimana dengan mu? … Folder? Folder apa? … Gila! Folder Chanon
yang seperti apa? … Owh, kenapa tidak tanya? Bagaimana mencarinya? …” kata
Wave.
Tepat
disaat itu, Wave melihat Bu Ladda datang, jadi Wave pun segera menyelinap pergi
dari sana.
Bu
Ladda masuk ke dalam ruang guru, dan dia merasa heran saat melihat sebuah map
terletak diatas mejanya. Dan ketika dia melihat pintu samping terbuka, dia
merasa curiga.
Wave
datang ke kamar Pang dan mengomelinya, karena Pang tidak becus melakukan tugas
gampang. Lalu dia menjelaskan bahwa jika begini, maka dia tidak tahu harus
perbuat apa lagi.
“Apa
kita menemui jalan buntu?” tanya Pang.
“Sepertinya
begitu,” balas Wave.
Wave
tiba- tiba saja mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal. Dan pesan itu
mengirimkan foto Direktur yang sedang melakukan eksperimen kepada para murid.
Melihat itu, Wave pun langsung menunjukan nya kepada Pang.
“Temui
aku di ruang konferensi tengah malam nanti,” kata Wave membaca pesan itu.
Tags:
The Gifted