Sinopsis Lakorn : The Gifted Episode 12 - part 4


Network : GMM One
Flash back


Chanon di tangkap dan ditahan dikursi, lalu semua data yang telah dikumpulkannya, direbut. Dan dengan marah, dia menanyakan apa yang sedang Guru Pom lakukan saat ini kepada nya.

“Non, kamu tahu bahwa jika ini terungkap, maka orang yang akan terseret adalah aku. Potensi ku yang membuat orang- orang menjadi keterbelakangan mental,” jelas Guru Pom.

“Jadi kamu memgkhianati aku?!” teriak Chanon dengan marah.

“Aku minta maaf. Tapi kamu ingin aku melakukan apa? Masa depan ku akan runtuh di depanku. Apa yang akan kamu lakukan, jika itu kamu?” balas Guru Pom.

“Jika itu aku, aku akan melakukan hal yang benar,” balas Chanon.


Jika berita itu terungkap, maka Chanon akan menjadi pahlawan. Sedangkan Guru Pom, dia akan menjadi orang yang disalahkan. Dan Guru Pom tidak ingin menjadi orang yang disalahkan, serta dia tidak ingin masa depannya untuk rusak.

“Kamu tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Segalanya akan menjadi sempurna. Percaya padaku,” kata Direktur menyela sambil memegang bahu Guru Pom. Lalu dia menyalakan metronom. Dan Guru Pom mengarahkan tangannya untuk menyentuh kepala Chanon.

“Pom. Suatu hari kamu akan mengerti, alasan mengapa aku melakukan nya,” kata Chanon. Sebelum Guru Pom menjentikan jarinya.

Flash back end


Karena merasa bersalah, maka Guru Pom menghapus semua ingatannya sendiri mengenai kejadi tersebut. “Bahkan jika aku bisa mengingatnya sekarang, itu bukan berarti aku akan mengubah pemikiranku,” kata Guru Pom sambil mau menaruh folder tersebut ke dalam api.

“Tunggu. Kamu harus melihat nya dulu!!” pinta Pang. Tapi Guru Pom tidak mau.


Karena Guru Pom terus bersikap keras kepala, maka Pang pun langsung menyerangnya. Dan gara- gara itu, maka tanpa sengaja semua berkas yang ada di dalam folder tersebut jatuh berserakan di lantai. Lalu saat Guru Pom melihat itu, dia tampak terkejut.

“Chanon tahu siapa orang yang akan disalahkan. Dia tahu. Tapi itu tidak menghentikannya. Bukan karena pendiriannya, tapi karena dia tahu bahwa masa depanmu akan baik- baik saja,” jelas Pang, karena dia telah pernah melihat isi folder tersebut.


Didalam folder tersebut. Nama murid yang tertulis sebagai penghapus ingatan, itu adalah Chanon. Dia tahu bahwa Guru Pom akan disalahkan jika masalah ini terungkap, jadi dia mengganti data tersangka menjadi dirinya sendiri. Dan mengetahui hal itu, Guru Pom menangis, dia tampak sangat menyesal.


Flash back

Didalam kelas. Chanon menanyakan cita- cita Guru Pom. Dan dengan senang, Guru Pom menjawab bahwa dia ingin menjadi seorang guru. Lalu mendengar itu, Chanon tertawa keras.

“Apa yang kamu tertawakan, hah? Aku mungkin tidak akan bisa menjadi itu,” kata Guru Pom, pesimis pada dirinya sendiri.

“Aku tertawa karena aku iri pada muridmu. Percaya lah, kamu akan menjadi seorang guru yang terbaik. Aku janji,” balas Chanon, menyemangati Guru Pom.

Flash back End

Guru Pom menangis keras, dan mengucapkan permintaan maaf pada Chanon.

Ohm dan Namtaan telah selesai mengumpulkan semua lencana yang bisa mereka dapatkan. Tapi sudah hampir mau jam 5,  Pang serta Wave belum terlihat sama sekali dimanapun, dan Namtaan pun mulai merasa gelisah, karena dia takut tidak akan sempat memberikan semua lencana itu tepat waktu kepada mereka berdua.


Untuk mencari mereka berdua, Namtaan pun menggunakan potensinya. Dan saat dia melihat bayangan Wave serta Pang, dia pun segera mengikuti bayangan tersebut. Sebenarnya Ohm ingin mengikuti Namtaan untuk mencari mereka berdua, tapi Namtaan mengatakan tidak perlu, jadi Ohm pun tidak ikut.

Setelah semua data selesai dikerjakan, Wave memberikan flashdisk yang berisi data tersebut kepada Pang. Dan lalu Pang menitipkan semua kertas dokumen di dalam folder Chanon tersebut kepada Guru Pom.


“Apa kamu benar- benar yakin tentang ini? Apa kamu tahu akan konsekuensinya?” tanya Guru Pom kepada mereka berdua, karena bisa saja mereka nantinya dikeluarkan.

“Kami sudah siap untuk menghadapi konsekuensinya,” kata Pang dengan yakin.

“Semoga beruntung. Biar ku berikan saran, berhati- hatilah pada Direktur,” jelas Guru Pom.

Didalam ruangan rapat. Semua orang memberikan tepuk tangan untuk Direktur.

Saat akan beristirahat, Ohm tiba- tiba melihat seseorang berjalan dengan cepat melewati lorong disampingnya. Dan karena penasaran, maka Ohm pun berjalan mendekati lorong tersebut.

“Aku tidak tahu ada apa. Tapi aku yakin bahwa dia lebih pintar dari pada kalian semua,” kata Guru Pom mengingatkan Pang.

Tiba- tiba seseorang datang dari belakang, dan menutupi mulut Ohm menggunakan kain, sehingga Ohm tidak sempat untuk berteriak. Lalu orang tersebut menyuntikan sesuatu dileher Ohm. Dan setelah selesai, Ohm pun pingsan.

Namtaan mendengarkan pembicaraan Guru Pom dan Pang dari jauh. Dan dia tampak sangat keheranan.



Orang yang menyuntik Ohm. Adalah Bu Ladda.

Post a Comment

Previous Post Next Post