Network : GMM One
Flash back
Chanon
di tangkap dan ditahan dikursi, lalu semua data yang telah dikumpulkannya,
direbut. Dan dengan marah, dia menanyakan apa yang sedang Guru Pom lakukan saat
ini kepada nya.
“Non,
kamu tahu bahwa jika ini terungkap, maka orang yang akan terseret adalah aku. Potensi
ku yang membuat orang- orang menjadi keterbelakangan mental,” jelas Guru Pom.
“Jadi
kamu memgkhianati aku?!” teriak Chanon dengan marah.
“Aku
minta maaf. Tapi kamu ingin aku melakukan apa? Masa depan ku akan runtuh di
depanku. Apa yang akan kamu lakukan, jika itu kamu?” balas Guru Pom.
“Jika
itu aku, aku akan melakukan hal yang benar,” balas Chanon.
Jika
berita itu terungkap, maka Chanon akan menjadi pahlawan. Sedangkan Guru Pom,
dia akan menjadi orang yang disalahkan. Dan Guru Pom tidak ingin menjadi orang
yang disalahkan, serta dia tidak ingin masa depannya untuk rusak.
“Kamu
tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Segalanya akan menjadi sempurna. Percaya
padaku,” kata Direktur menyela sambil memegang bahu Guru Pom. Lalu dia
menyalakan metronom. Dan Guru Pom mengarahkan tangannya untuk menyentuh kepala
Chanon.
“Pom.
Suatu hari kamu akan mengerti, alasan mengapa aku melakukan nya,” kata Chanon. Sebelum
Guru Pom menjentikan jarinya.
Flash back end
Karena
merasa bersalah, maka Guru Pom menghapus semua ingatannya sendiri mengenai
kejadi tersebut. “Bahkan jika aku bisa mengingatnya sekarang, itu bukan berarti
aku akan mengubah pemikiranku,” kata Guru Pom sambil mau menaruh folder
tersebut ke dalam api.
“Tunggu.
Kamu harus melihat nya dulu!!” pinta Pang. Tapi Guru Pom tidak mau.
Karena
Guru Pom terus bersikap keras kepala, maka Pang pun langsung menyerangnya. Dan gara-
gara itu, maka tanpa sengaja semua berkas yang ada di dalam folder tersebut
jatuh berserakan di lantai. Lalu saat Guru Pom melihat itu, dia tampak terkejut.
“Chanon
tahu siapa orang yang akan disalahkan. Dia tahu. Tapi itu tidak
menghentikannya. Bukan karena pendiriannya, tapi karena dia tahu bahwa masa
depanmu akan baik- baik saja,” jelas Pang, karena dia telah pernah melihat isi
folder tersebut.
Didalam
folder tersebut. Nama murid yang tertulis sebagai penghapus ingatan, itu adalah
Chanon. Dia tahu bahwa Guru Pom akan disalahkan jika masalah ini terungkap,
jadi dia mengganti data tersangka menjadi dirinya sendiri. Dan mengetahui hal
itu, Guru Pom menangis, dia tampak sangat menyesal.
Flash back
Didalam
kelas. Chanon menanyakan cita- cita Guru Pom. Dan dengan senang, Guru Pom
menjawab bahwa dia ingin menjadi seorang guru. Lalu mendengar itu, Chanon
tertawa keras.
“Apa
yang kamu tertawakan, hah? Aku mungkin tidak akan bisa menjadi itu,” kata Guru
Pom, pesimis pada dirinya sendiri.
“Aku
tertawa karena aku iri pada muridmu. Percaya lah, kamu akan menjadi seorang
guru yang terbaik. Aku janji,” balas Chanon, menyemangati Guru Pom.
Flash back End
Guru
Pom menangis keras, dan mengucapkan permintaan maaf pada Chanon.
Ohm
dan Namtaan telah selesai mengumpulkan semua lencana yang bisa mereka dapatkan.
Tapi sudah hampir mau jam 5, Pang serta
Wave belum terlihat sama sekali dimanapun, dan Namtaan pun mulai merasa
gelisah, karena dia takut tidak akan sempat memberikan semua lencana itu tepat
waktu kepada mereka berdua.
Untuk
mencari mereka berdua, Namtaan pun menggunakan potensinya. Dan saat dia melihat
bayangan Wave serta Pang, dia pun segera mengikuti bayangan tersebut. Sebenarnya
Ohm ingin mengikuti Namtaan untuk mencari mereka berdua, tapi Namtaan
mengatakan tidak perlu, jadi Ohm pun tidak ikut.
Setelah
semua data selesai dikerjakan, Wave memberikan flashdisk yang berisi data
tersebut kepada Pang. Dan lalu Pang menitipkan semua kertas dokumen di dalam
folder Chanon tersebut kepada Guru Pom.
“Apa
kamu benar- benar yakin tentang ini? Apa kamu tahu akan konsekuensinya?” tanya
Guru Pom kepada mereka berdua, karena bisa saja mereka nantinya dikeluarkan.
“Kami
sudah siap untuk menghadapi konsekuensinya,” kata Pang dengan yakin.
“Semoga
beruntung. Biar ku berikan saran, berhati- hatilah pada Direktur,” jelas Guru Pom.
Didalam
ruangan rapat. Semua orang memberikan tepuk tangan untuk Direktur.
Saat
akan beristirahat, Ohm tiba- tiba melihat seseorang berjalan dengan cepat
melewati lorong disampingnya. Dan karena penasaran, maka Ohm pun berjalan
mendekati lorong tersebut.
“Aku
tidak tahu ada apa. Tapi aku yakin bahwa dia lebih pintar dari pada kalian
semua,” kata Guru Pom mengingatkan Pang.
Tiba-
tiba seseorang datang dari belakang, dan menutupi mulut Ohm menggunakan kain,
sehingga Ohm tidak sempat untuk berteriak. Lalu orang tersebut menyuntikan
sesuatu dileher Ohm. Dan setelah selesai, Ohm pun pingsan.
Orang
yang menyuntik Ohm. Adalah Bu Ladda.
Tags:
The Gifted