Sinopsis
Lakorn : Happy Birthday Episode 13 - END
Images by : GMM Tv
Wan
berbincang dengan Pak Tai. Wan berencana menjemput Tharnnam sebelum hari ulang
tahun Tharnnam, dan jika Tharnnam setuju untuk ikut dengannya, itu akan menjadi
hari ulang tahun.
“Aku
berencana membuat pesta ulang tahun kecil untuknya dan memperkenalkannya pada
adik barunya. Aku akan membuatkan kue coklat kesukaannya jadi dia bisa meniup
lilip. Setelah dia meniup lilin, aku akan memberikan hadiah ulang tahun yang telah
ku beli dari uang yang ku simpan setiap tahunnya. Bagaimanapun, jika Tharnnam
memutuskan untuk tidak ikut denganku, aku akan tetap membeli kue coklat kecil
dan membiarkan dia meniup lilin di rumah kami. Dimana hanya ada aku dan dia
seperti dulu. Besok adalah hari ulang tahunnya. Aku telah merencanakan
segalanya untuknya.”
“Tapi
aku tidak ingin kau terlalu bergantung pada abu Tharnnam. Tubuhnya telah menjadi
abu dan debu. Apa yang ada di hatimu, itu lebih penting. Aku pikir Tharnnam
dapat merasakan kalau kau sangat mencintainya.”
“Selama
waktu itu, aku selalu mengira, tidak ada yang dapat mencintai Tharnnam sebesar
aku mencintainya. Aku suka berpikir bagaimana putriku, tumbuh, kuliah, pacaran
dan segalany. Meskipun aku adalah ibu yang buruk tapi aku paling suka melihat
senyum Tharnnam saat dia meniup lilin ulang tahun. Sejujurnya, abunya tidak
penting bagiku. Mereka yang ada di sini lebih penting. Aku hanya ingin membuat
putriku bebas.”
“Aku
senang karena kau memilih untuk hanya mengingat hari ulang tahun Tharnnam. Karena
orang di sini memilih hanya mengingat hari kematian Tharnnam.”
Tiba-tiba,
Tonmai masuk dan langsung mengambil abu Tharnnam. Dia akan memberikannya pada
Wan agar Wan pergi. Dia memberitahu Chet kalau Tharnnam akan menghilang jika
bertemu dengan ibunya. Tonmai benar-benar tidak mau kehilangan Tharnnam.
Chet dan Orn terkejut dengan sikap Tonmai. Chet menyadari kalau sikap Tonmai barusan sangat mirip dengannya kan? Orn menyakinkan Chet kalau Tharnnam tidak pernah pergi, Tharnnam selalu ada di hati mereka. Walau mereka melihat atau tidak.
Tonmai langsung memberikan abu Tharnnam pada Wan. Pak Tai jelas heran. Tapi, Tonmai hanya berkata kalau Tharnnam tidak pernah membenci ibunya dan selalu merindukannya, jadi Wan bisa tenang dan pergi sekarang. Walau sedikit heran dengan sikap Tonmai, Wan menerima abu itu dan pamit pergi. Pak Tai bertanya apa yang terjadi pada Tonmai?
“P’Tharnnam
adalah hadiah pertama yang pernah ku dapatkan. Aku tidak bisa kehilangannya,”
tegas Tonmai.
Dan
saat dia berbalik, dia melihat Tharnnam menatapnya. Tapi, Tonmai mengabaikannya
dan menuju rumah Tee.
Pak
Tai tahu kalau Tharnnam ada di sana dan pasti ingin bertemu dengan ibunya kan? Tharnnam
menangis.
Tonmai menjelaskan yang terjadi pada Tee dan meminta Tee untuk memnbujuk Tharnnam agar tetap tinggal. Tapi, Tee tidak bisa. Jika Tharnnam ingin bertemu dengan Wan, dia tidak akan menghalangi. Tapi, Tonmai tidak suk amendengarnya dan merasa kalau Tee malah tidak benar-benar mencintai Tharnnam.
Tee langsung menanyakan, apa yang kau ketahui mengenai Tharnnam? Kau saja tidak tahu kalau Tharnnam tidak sekolah di sekolah biasa. Dia juga baru tahu kan kalau dia dan Tharnnam punya saudara berbeda. Tharnnam juga sudah menepati janji unutk membuat Tonmai bahagia.
Tonmai
menangis. Tertohok dengan fakta hal itu. Tee meminta Tonmai untuk melepas Tharnnam
pada hal yang paling membahagiakan bagi Tharnnam.
--
Pana
berbincang dengan Chompu. Mereka membicarakan banyak hal, dan Chompu berkata kalau
Pana dan Tee tidak berubah. Mereka masih terus bersahabat hingga sekarang dan
hal itu hal paling membahagiakan. Bisa mempunyai seseorang yang berada di
sisinya.
Pana
terlihat memikirkan perkataan Chompu. Chompu kemudian pamit untuk menjemput Noina
karena Noina sudah pulang sekolah.
--
Chompu
menemani Noina dan Noina menjelaskan yang terjadi. Tentang alasannya memukul
Top dan mengenai Tonmai yang menyukainya.
Chompu
tidak terkejut karena dia sudah tahu kalau Tonmai menyukai Noina. Noina kaget
karena ibunya tahu tapi tidak memberitahunya. Chompu menjawab kan tidak mungkin
dia yang beritahu.
Noina
jadi bingung harus bagaimana. Ini bukan hal yang bisa di pelajari di sekolah. Chompu
menyuruh Noina untuk mengikuti kata hati-nya.
--
Tonmai
pulang dan menemui Tharnnam. Dia sudah tahu dari Tee kalau besok adalah hari
ulang tahun Tharnnam, dan dia ingin tahu Tharnnam menginginkan apa? Dia tahu
kalau Tharnnam pasti ingin bertemu dengan ibunya.
Tharnnam
memberitahu kalau setiap ulang tahunnya dia selalu berdoa agar Tonmai bisa
merayakan ulang tahun dengan bahagia. Dia selalu berdoa untuk Tonmai. Dan dia
sangat senang saat pertama kali bertemu dengan Tonmai, di tambah Tonmai bisa
melihatnya.
Setelah
perbincangan panjang, Tonmai akhirnya setuju untuk melepas Tharnnam. Dia akan
mempertemukan Tharnnam dengan Wan. Dan karena ini mungkin malam terakhir mereka,
“Happy Birthday, P’Tharnnam.”
--
Tonmai keluar menemui ayahnya. Dia bicara dari hati ke hati. Orn kebetulan keluar dan memperhatikan dari belakang. Pembicaraannya panjang, intinya Tonmai meminta ayahnya agar peduli padanya. Jika ayahnya merindukan Tharnnam, ayahnya bisa memeluknya. Dia juga berterimakasih atas hadiah ulang tahun ayahnya, kamar Tharnnam. Malam itu, ayah dan anak itu berbaikan.
Chet
juga memberitahu Tonmai kalau dia pernah memeluk Tonmai. Dulu… saat pertama
kali Tonmai lahir. Saat paling bahagia di hidup Chet.
Chet
memeluk Tonmai dengan penuh kasih sayang. Tonmai menangis di pelukan ayahnya. Orn
sangat bahagia melihat hal tersebut.
Tonmai
pergi mencari Tee. Dia bisa menebak kalau Tee pergi ke pinggir danau. Dan untuk
yang terakhir, Tonmai membiarkan Tharnnam merasukinya. Ini perpisahan mereka.
Mereka duduk berdua. Tharnnam bercerita mengenai hari kematiannya. Dia datang ke rumah Tee lewat pintu Doraemon. Menunggu Tee, tapi Tee tidak pulang. Dia melihat kotak hadiahnya untuk Tee masih ada di tempat yang sama dan tidak tersentuh, jadi dia membawa kotak hadiah itu kembali. Setelah itu, dia pergi ke rumah pak Tai dan memberikan semua buku tugas yang sudah di kerjakannya. Kemudian, pergi ke stasiun kereta api. Duduk di sana hingga larut malam, berharap Tee akan datang untuk menepati janji dengannya ke Chiangmai. Tapi, Tee tidak datang, jadi dia ke pinggir danau. Mendengarkan lagu dari walkman. Hari itu sangat nyaman, dia duduk dan menunggu Tee. Berharap Tee akan datang dan memeluknya seperti biasa. Tapi, pada akhirnya, hanya ada dia sendiri dan arus danau. Tharnnam berjalan…. Semakin jauh…. Masuk ke dalam danau.
“Kemudian
kematian… membuatku menghilang. Aku dapat menghilang selamanya daripada terkunci
dalam hati semua orang termasuk kamu, Tee.”
Tee
menggenggam tangan Tharnnam menyesali masa lalu. Tharnnam meminta Tee untuk
berhenti menyalahkan diri sendiri, terus hidup, bahagia dan memiliki mimpi. Dia
ingin Tee hidup terus demi dirinya. Mereka berpelukan.
Tee
menyatakan kalau dia hanya mempunyai Tharnnam dan akan selamanya mencintai Tharnnam.
Tharnnam meminta Tee selalu mengingatnya di setiap mimpi Tee.
--
Wan
terkejut, benar-benar tidak menyangka melihat Tharnnam di depannya.
Wan
menangis menatap wajah Tharnnam. Tharnnam juga menangis dan meminta maaf karena
sudah bunuh diri. Tharnnam kemudian meniup lilin kue ulang tahun setelah
membuat permohonan agar bisa terlahir kembali menjadi putri Wan. Wan menangis
mendengar permohonan tersebut.
Mereka
menghabiskan malam bersama. Wan merasa tidak pantas menjadi ibu Tharnnam, tapi
Tharnnam tetap ingin menjadi anak Wan. Dia meminta Wan untuk tidak melupakannya
setiap dia pergi. Wan berjanji akan selalu mengingat Tharnnam di setiap hembusan
nafasnya. Tharnnam akan selalu bersamanya dalam ingatannya.
Tharnnam tidur di pangukan Wan. Wan meminta Tharnnam untuk tidur dengan nyenyak dan tidak perlu khawatir akan apapun. Dia akan selalu menjaga Tharnnam. Tharnnam tertidur dengan senyuman di wajahnya.
--
Wan
tidak tidur dan terus menjaga Tharnnam. Tonmai terbangun dan Tharnnam telah
benar-benar hilang. Dia menangis menyadari hal itu, dan Wan memeluknya. Dia
juga merasakan kesedihan yang sama seperti Tonmai.
--
Orn
khawatir karena Tonmai belum pulang. Chet menenangkan, dia yakin kalau Tonmai
akan segera pulang.
Tonmai pulang di antar oleh Wan. Tonmai menangis karena Tharnnam sudah tidak ada lagi. Chet sedih mendengar hal itu. Tapi, setidaknya dia sudah memberikan perpisahan yang layak pada Tharnnam. Dia berkata pada Tonmai kalau Tharnnam tidak menghilang tapi ada di hati setiap mereka. Semua akan baik-baik saja.
--
Pana pergi ke rumah Tee. Mereka berbaikan. Tee bahkan bercanda kalau Tharnnam masih hidup, mungkin dia dan Pana akan berkompetisi untuk mendapatkan Tharnnam. Pana menjawab kalau itu tidak mungkin karena dia tahu kalau Tharnnam hanya mencintai Tee.
Pana
meminta maaf atas ucapannya. Dan Tee berkata kalau dia akan mulai berlari lagi
seperti dulu, ini adalah hadiah ulang tahunnya untuk Tharnnam. Tee mengajak Pana
untuk memulai hidup baru lagi dengan ikhlas pada kepergian Tharnnam.
--
Pak Tai pergi ke pinggir danau. Dia membawa telur kukus dan kue untuk ulang tahun Tharnnam. Dia juga meminta maaf karena selama ini membawa kue butter untuk Tharnnam, dan dia baru tahu kalau Tharnnam sukanya kue coklat. Dia berteriak mengucapkan selamat ulang tahun pada Tharnnam.
Wan
melihatnya dan menghampirinya. Dia meminta izin untuk ikut makan bersama dengan
Pak Tai, dan Pak Tai mengizinkan. Wan juga berkatan kalau Tharnnam sudah pergi
dan dia sudah bertemu dengannya. Pak Tai senang mendengar Wan sudah bertemu
dengan Tharnnam.
--
Tonmai masih tidak biasa dengan kepergian Tharnnam. Dia menulis surat untuk Tharnnam dan membakarnya agar Tharnnam bisa menerimanya.
Noina datang ke rumah Tonmai. Dengan malu, dia membahas mengenai pernyataan cinta Tonmai. Tonmai juga meminta maaf pada Noina atas sikapnya. Noina bingung harus bagaimana dengan Tonmai, tapi Tonmai ternyata tidak masalah jika Noina tidak menerimanya dan mereka tetap bisa berteman. Noina lega mendengarnya, karena dia suka menjadi teman Tonmai. Dia takut jika menolak, Tonmai akan menjauhinya.
Noina
merasa malu mendengarnya. Apalagi Tonmai terus menatapnya.
--
Ini sudah setahun, P’Tharnnam. Aku
minta maaf karena tidak menulis surat dalam waktu yang lama. Kelas 12 sangat
berat bagiku, selalu ada test dan ujian. Aku tidak ingin sombong tapi nilai ku
sangat tinggi. Jika saja aku bisa membakarnya untuk menunjukkannya padamu, akan
ku lakukan. Surat ini sedikit panjang, tapi aku jamin kau akan senang membacanya
dan tidak ingin berhenti.
P’Tee melanjutkan karir
aktingnya. Ada seorang sutradara yang ingin P’Tee mengambil peran di film-nya,
jadi P’Tee memutuskan untuk kembali ke dunia showbiz. Tapi, dia tidak pindah ke
Bangkok. Dia hanya ke sana untuk bekerja. Ketika tidak bekerja, dia tinggal di sini.
Di samping akting, dia juga sudah mulai berlari lagi. Dia bilang padaku kalau lari
dapat meningkatkan mood-nya.
Dan mengenai P’Tee dan ayah kita, kamu tidak perlu khawatir sekarang. Mereka sudah mulai saling tersenyum satu sama lain walaupun masih jarang bicara.
Dan untuk ibuku, dia suka berbagi
makanan dengan P’Tee sekarang dan seterusnya. Aku rasa P’Tee suka dengan masakannya.
Dia selalu bertanya denganku, makanan apa yang kami punya hari ini.
Dan lebih dari itu, P’Tee punya
anjing baru dan namanya adalah Hatori. Anjing itu sangat lucu. Dan dia juga
suka sate bab*.
Ketika P’Tee tidak ada kerjaan,
dia suka bercengkerama dengan pak Pana dan ny. Chompu. Setiap orang tampak
bahagia, terutama Pana dan Chompu. Sepertinya mereka berkencan.
Dan Noina, tampak okay jika ibunya
jatuh cinta lagi. Dia suka memberitahuku mengenai pak Pana dan ibunya. Dan mengenai
Noina sekarang, mungkin sulit di percaya, tapi dia menjadi cheerleader sekolah.
Tidak di sangka kan? Noina juga sulit percaya, tapi dia menikmatinya.
Dan hubunganku dengan Noina, kami
masih teman seperti sebelumnya. Tapi ada yang lebih… aku bisa menggenggam
tangannya sekarang.
Ingat kalau aku pernah bilang membantu
Pak Tai ketika senggang? Sekarang ini, aku sangat jago fotocopy, kau tahu? Pak Tai
bilang kalau aku lebih baik daripadamu. Meskipun aku tidak tahu apa dia serius
atau tidak.
Telur kukus Pak Tai masih seenak
sebelumnya, tapi dia sudah naik level. Dia membuat omelet lembut sekarang dan
itu sangattt enak. Mungkin lebih enak dari telur kukus. Aku suka makan siang
bersamanya.
Dan mengenaiku dan ayah, kami berbicara lebih banyak akhir-akhir ini. Dan, aku juga baru tahu kalau ayah bisa bermain gitar dan sangat mahir. Aku memintanya mengajariku. Aku sudah bisa bermain gitar sekarang.
Setelah beberapa waktu, segalanya
semakin jelas. Aku tidak bisa menebak akan menjadi apa diriku nantinya. Tapi sekarang
jelas, kecuali hari ini, di hari ulang tahunku.
Tonmai
membakar suratnya untuk Tharnnam.
Orn datang dan menyuruh Tonmai ke bawah. Semua sudah berkumpul. Mereka datang merayakan ulang tahun Tonmai dengan bahagia. Dan Tonmai meniup kue ulang tahunnya untuk pertama kalinya. Dalam hatinya, dia berterimakasih karena Tharnnam telah membuat ulang tahunnya terjadi.
Selesai
berpesta, Chet dan Orn membereskan semua nya. Mereka menyuruh Tonmai untuk
masuk ke dalam kamar saja.
Selamat ulang tahun, Tonmai. Suara
Tharnnam.
END
Tags:
happy birthday
Makasih kak sinopsis y d tunggu sinopsis tailan lain y.
ReplyDeleteHappy end,tx sinopsisnya.semangat!!
ReplyDeleteTq min. Bagus ceritanya
ReplyDeleteTerimakasih sinopsis nya kak
ReplyDelete