Network
: Channel 3
“Tunggu
sebentar saja lagi, karena Keaw sedang pergi ke… ke…” kata Ingorn mencari
alasan.
“Ke
kamar mandi. Dia pergi ke kamar mandi,” kata Nun membantu membuat alasan.
“Itu
benar. Dia pergi ke kamar mandi. Dia akan segera kembali. Jadi tolong bersabar
sebentar. Dan sebaiknya, menurutku Anda tunggu saja dia di rumah,” jelas
Ingorn.
“Aku
akan menunggu disini,” tegas General Pinit, menolak untuk pulang.
Tepat
disaat itu. Ingorn melihat Yodsawin dan rombongan para perawat lewat, jadi dia
pun mendekati mereka untuk bertanya dimana Keaw berada. Dan Yodsawin berbohong,
dia mengatakan bahwa dia tadi melihat Keaw pergi ke kamar mandi. Mendengar itu,
Ingorn pun menjadi lega dan segera menyusul ke kamar mandi.
Kepadahal
sebenarnya, Keaw yang asli berada di antara rombongan para perawat itu. Tapi
karena dia menutupi wajahnya dengan mengangkat map tinggi- tinggi, maka mereka
semua tidak menyadari hal itu. Jadi dia berhasil lolos dengan mudah.
General
Pinit masuk ke dalam gedung dan menemui anak buahnya yang telah memeriksa
toilet wanita. Dan ketika mengetahui bahwa Keaw tidak berada di dalam toilet,
dia pun menjadi kesal. Lalu dengan segera dia ingin mencari Keaw.
Tepat
disaat itu, seorang pengawas panti yang melihat kedatangan General Pinit, dia
memanggil General Pinit dan menanyakan apa General Pinit datang ke sini untuk
mengunjungin anak yang sakit. Dan karena merasa tidak enak, maka General Pinit
pun menemui anak- anak yang sedang sakit dan di rawat di dalam salah satu ruangan.
Sesampainya
di panti asuhan, Chai Pat langsung berkeliling untuk mencari dimana Keaw, dan
dia juga bertanya kepada orang- orang disana. Dan ketika mengetahui bahwa Keaw
telah pulang, dia merasa sangat terkejut.
Dengan
khawatir, Chai Pat menanyakan dengan siapa Keaw pulang, dan apa ada seseorang
bernama Ingorn yang berada di sisi Keaw. Dan orang yang ditanya itu
membenarkan.
Marathee
yang melihat kedatangan Chai Pat, dia berjalan mendekati Chai Pat dan mengajak
nya untuk pulang bersama. Tapi karena sedang sangat khawatir kepada Keaw saat
ini, makanya Chai Pat pun membalas bahwa dia ada urusan penting, jadi Marathee
harus pulang sendiri. Kemudian Chai Pat segera berjalan pergi.
“Urusan
sepenting apa sih?” gumam Marathee dengan bingung. Lalu dia bertanya kepada
orang yang sebelumnya bicara dengan Chai Pat. Dia menanyakan apa yang mereka
bicarakan tadi.
“Dia
menanyakan tentang Khun Krongkeaw. Dia ingin tahu dengan siapa Keaw pulang,”
jelas Orang itu. Dan Marathee pun merasa kesal.
Karena
tidak bisa menemukan Keaw, maka Chai Pat pun kembali ke tempat Somboon
menunggu. Dan disana sambil masih melihat ke sekeliling panti, Chai Pat
bergumam menanyakan dimana Keaw berada saat ini.
“Apa
ada yang bisa ku bantu?” tanya Sombonn, saat melihat Chai Pat tampak
kebingungan.
“Keaw.
Dimana kamu?” gumam Chai Pat, tidak mendengar.
“Apa
kamu ingin segelas air (Keaw = gelas)?” tanya Somboon dengan bingung. Dan tanpa
menjawab, Chai Pat masuk kembali ke dalam mobil.
Ingorn
memarahi Krit dan teman- temannya, karena mereka tidak bisa menemukan dimana
Keaw. Lalu Ingorn bertanya- tanya sendiri, apa yang harus dilakukannya
sekarang, karena jika General Pinit sampai tahu maka dia pasti akan dibunuh.
Kemudian
Ingorn pun mengajak Nun untuk segera melarikan diri, karena General Pinit pasti
sedang menunggu nya di depan bangunan. Lalu Krit serta semua temannya pun
menyebar dan melarikan diri masing- masing.
Yodsawin
berkomentar bahwa dia tidak menyangka kalau General Pinit memperlakukan wanita
seperti ini. Dan Keaw menjelaskan bahwa bukan hanya General Pinit saja, tapi
semua orang disekitarnya juga melakukan hal yang sama, mereka memperlakukan
orang seperti barang dan menjualnya untuk mendapatkan uang.
“Terima
kasih ya, Dokter Yodsawin. Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mu,” kata
Keaw dengan tulus. Dan Yodsawin tersenyum mengiyakan.
Saat
melihat Keaw, teman- teman Chinnakorn langsung berlari ke arahnya, dan karena
Yodsawin tidak mengenal mereka, maka dia mengira bahwa teman- teman Chinnakorn
adalah orang jahat.
“Mereka
bertiga adalah teman guru Chinnakorn. Mereka datang untuk menolongku,” jelas
Keaw.
“Guru
Chinnakorn? Siapa itu?” tanya Yodsawin yang tidak kenal.
“Penyelamat
hidupku,” jawab Keaw.
Chinnakorn
turun dari dalam mobil dan berlari ke arah Keaw, dan melihat itu Yodsawin
mengira bahwa itu adalah pacar Keaw. Dan Keaw langsung membantahnya, dia
menjelaskan bahwa Chinnakorn itu adalah suami dari Katesara, walinya.
Mengetahui
hal itu, Yodsawin pun tersenyum dan memberikan hormat kepada Chinnakorn.
General
Pinit menangkap Ingorn serta Nun yang mau mencoba untuk melarikan diri. Dan
dengan ketakutan, Ingorn meminta agar General Pinit mendengarkan alasan nya
dulu. Namun General Pinit seperti tidak mau mendengarkan lagi, dengan kasar dia
mengguncang bahu Ingorn hingga pusing dan terjatuh.
“Berdiri
dan beritahu aku alasan mu sekarang!! Katakan!!” teriak General Pinit.
“Apa
yang Baibua katakan benar! Orang sepertimu, tidak bisa dipercaya!! Kamu terus
membohonginku lagi dan lagi! Beraninya kamu berbohong pada ku!! Tidakkah kamu
tahu apa yang akan terjadi kepada mulut pembohong seperti itu?!!” teriak
General Pinit.
Ingorn
memeluk kaki General Pinit, dan memohon agar dia diberikan satu kesempatan
lagi. Tapi General Pinit seperti tidak mau memberikan kesempatan lagi, dengan
kasar dia menari Ingorn untuk berdiri dan melemparkannya ke sofa.
Nun
yang berhasil melepaskan dirinya sendiri dari para anak buah General Pinit, dia
berlari mendekat dan menahan General Pinit yang ingin menyakiti Mama nya.
“Mom
melakukan segalanya untuk mu mendapatkan Keaw!! Kamu tidak bisa melakukan
apapun kepada Mom. Itu tidak adil!” kata Nun dengan berani membela Mama nya.
“Tidak
adil?” balas General Pinit.
“Kamu
kejam. Hanya satu orang yang melakukan itu untukmu, tapi dia gagal. Lalu apa
kamu mau membunuhnya?! Jadi ini yang disebut kekuasaan?!”
“Beraninya
kamu!! Beraninya kamu!!” teriak General Pinit sambil mencengkram dan menarik
Nun berdiri. Dan dengan panik, Ingorn memohon agar General Pinit mau melepaskan
anaknya.
Namun
General Pinit sama sekali tidak mau melepaskan Nun, dia tampak sangat tertarik
akan keberanian Nun. Apalagi Nun sama sekali tidak tampak takut kepadanya.
“Aku
akan memberikan mu satu kesempatan lagi,” kata General Pinit. Dan dengan
senang, Ingorn langsung berterima kasih.
“Tapi
aku tidak akan tidur dengan wanita yang lama malam ini,” kata General Pinit
sambil membelai wajah Nun. Dan mendengar itu, Ingorn sangat terkejut sekali,
tapi dia tidak mungkin melawan keinginan General Pinit.
Ketika
melihat bahwa Keaw sudah berada di rumah Katesara, dan dalam keadaan baik- baik
saja. Chai Pat merasa sangat lega, lalu dia memarahi Keaw yang telah pergi ke
acara seperti itu tanpa memberitahu nya. Dan Katesara menjelaskan bahwa setiap
mereka menghubungin rumah sakit, Chai Pat selalu sibuk di ruang operasi.
“Aku
minta maaf, Khun Chai. Tapi aku benar- benar tidak bisa menolak acara ini. Khun
Chai tolong jangan marah ya,” kata Keaw, merasa menyesal.
“Aku
tidak marah padamu. Tapi aku khawatir denganmu. Apa kamu tahu betapa aku ….
Betapa aku telah mengkhawatirkan kamu, ketika tahu kamu telah pulang?” jelas
Chai Pat.
“Ya.
Aku tidak akan melakukan ini lagi,” jawab Keaw.
Katesara
tersenyum kecil, karena mengetahui perasaan Chai Pat sebenarnya. Lalu dia pun
mengajak Chai Pat untuk ikut makan malam bersama.
Tepat
disaat itu. Chinnakorn serta Yodsawin keluar dari dalam dapur sambil membawa
kan makanan. Dan yang membuat Chai Pat merasa terkejut adalah karena Yodsawin
berada disini.
“Mengapa
kamu disini?!” tanya Chai Pat.
“Dokter
Yodsawin yang telah membawa ku keluar dari acara amal hari ini. Dia bilang
ingin mengantarkan ku pulang. Jadi aku ajak dia untuk makan malam bersama,”
jelas Keaw.
“Jangan
khawatir. Khun Keaw dan Khun Katesara telah memberitahu ku berkali- kali bahwa
Khun Keaw tinggal disini, itu adalah rahasia yang harus dijaga. Jadi jangan
cemas, Khun Marathee akan tahu,” tambah Yodsawin, berjanji.
Tanpa
mengatakan apapun Chai Pat pergi keluar, dan Keaw pun mengikuti nya.
Dengan
kebingungan, Keaw menanyakan apa yang salah dengan Chai Pat. Tapi Chai Pat
kesulitan untuk menjelaskan, dan dia menyuruh agar Keaw kembali saja ke dalam
rumah dan makan malam. (tampak nya Chai
Pat cemburu ^.^ ©)
“Jika
kamu marah padaku, setidaknya beritahu aku mengapa kamu marah,” pinta Keaw.
“Keaw.
Aku tidak mengerti kamu. Aku melakukan apapun untuk bisa melindungin kamu, aku
merasa tidak nyaman dan tidak bisa konsentrasi pada pekerjaan ku karena aku
mengkhawatirkan tentang kamu. Tapi kamu, kamu malah membuat dirimu sendiri
dalam bahaya. Kamu pergi ke acara itu, dan…”
“Keaw.
Hanya di tempat ini aku bisa yakin akan keselamatan mu. Aku tidak ingin
siapapun untuk tahu bahwa kamu bersembunyi disini. Aku khawatir bahwa kamu bisa
terkena bahaya,” jelas Chai Pat.
Dengan
polosnya, Keaw masih belum sadar bahwa Chai Pat sebenarnya cemburu. Keaw
mengatakan bahwa Yodsawin adalah teman baik Chai Pat, maka nya dia percaya. Dan
Chai Pat membenarkan hal itu. Kemudian Keaw menanyakan kenapa Chai Pat marah
bila begitu.
“Aku…
lupakan lah,” kata Chai Pat kesulitan untuk menjelaskan, dan dia ingin pergi
saja.
Keaw
yang masih tidak paham, dia mengatakan bahwa Yodsawin adalah orang yang baik,
dari sekarang jika dia butuh bantuan, maka dia tidak perlu merepotkan Chai Pat
lagi. Mendengar itu, Chai Pat semakin emosi.
“Keaw.
Jika kamu pikir masalah mu menyebabkan aku lebih bermasalah. Baiklah. Aku tidak
akan datang ke sini lagi!! Jadi kamu tidak perlu merasa bersalah,” kata Chai
Pat dengan marah. Tampaknya dia ingin Keaw bergantung hanya kepadanya.
“Khun
Chai, kamu salah paham. Maksudku kamu adalah penyelamat ku. Aku berhutang
banyak pada mu. Bahkan aku tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan rasa
terima kasih ku. Jadi aku tidak ingin membuat masalah untuk mu,” jelas Keaw.
“Penyelamat?
Aku ingin menjadi temanmu. Hanya orang biasa yang sesuai denganmu. Itu adalah
apa yang aku inginkan, Keaw. Bisakah kamu melakukan itu untukku?” tanya Chai
Pat dengan cepat, kemudian dia pergi.
Dirumah.
Chai Pat dengan penuh emosi bermain piano dengan tidak teratur dan memusingkan.
Dan mendengar itu, Chai Yai serta Chai Pee yakin bahwa itu adalah karena cinta.
Menurut mereka Chai Pat seperti itu, karena Chai Pat belum pernah jatuh cinta,
jadi Chai Pat kesulitan untuk mengekspresi kan perasaannya.
Taewapan
merasa sangat marah, saat dia mendengar tentang Chai Pat dari Marathee. Dan
tepat disaat itu, Katesara datang membawa kan produk baru nya untuk di cobai
oleh mereka. Lalu Rampa pun terpikir kan sebuah ide bagus.
“Ayah,
P’Marathee. Aku pikir kamu harus membawa produk baru P’Kate kepada Nenek Aiet.
Dan beritahu dia bahwa kamu ke sana untuk memberikan produk baru untuk nya. Dia
pasti akan menyukai dan menyanyangin kamu,” jelas Rampa.
“Itu
benar,” kata Taewapan setuju. Begitu juga dengan Marathee. Dan karena tidak
bisa menghalangin mereka, maka Katesara pun hanya diam saja.
Taewapan
dan Marathee datang menggunakan mobil tua yang mudah mogok dan juga berasap,
sehingga Somboon pun menjadi terbatuk- batuk karena itu. Lalu karena malu,
Taewapan berlagak seolah- olah dia memiliki mobil baru, padahal tidak ada.
“Aku
sudah bilang padamu, aku akan menyetir mobil baru kita, tapi kamu tidak mau,”
kata Taewapan kepada Marathee.
“Apa
kamu membeli mobil baru?” tanya Somboon. Dan Taewapan membenarkan.
Lalu
saat Somboon menanyakan model mobil baru
mereka, Marathee langsung menyela dengan keras. “ Ini bukan urusan
pelayan,” kata nya. Jadi Somboon pun diam.
Sebelum
masuk ke dalam rumah, Marathee memberikan kotak makanan yang dibawanya kepada
Somboon. Dia menyuruh Somboon untuk membawa itu ke dapur, dan hidangkan nanti
nya kepada Nenek. Lalu dia masuk ke dalam.
Marathee
memberikan dumpling yang dibawanya kepada Nenek Aiet, dia mengakui bahwa dialah
yang telah membuat itu. Dan Taewapan membenarkan. Kepadahal sebenarnya,
Marathee itu tidak bisa memasak.
Saat
mencoba dumpling yang Marathee berikan, Nenek Aiet serta Nenek Oon merasa
takjub, karena dumpling itu sangat enak sekali. Chai Pee dan Chai Lek yang baru
datang, mereka pun ikut mencoba dumpling itu. Lalu saat mencoba dumpling itu,
mereka berdua teringat akan dumpling yang pernah mereka makan saat di
Ayutthaya.
“Marathee?
Direstoran mana kamu membelinya?” tanya Chai Lek.
“Aku
membuat nya sendiri,” jawab Marathee, berbohong.
“Membuatnya
sendiri?!” kata Chai Pee dan Chai Lek secara serempak.
Mendengar
itu, Nenek Aiet pun menegur mereka berdua. Dan karena tidak tahu harus
menjelaskan bagaimana, maka Chai Pee dan Chai Lek pun hanya tersenyum saja.
Sesampainya
dirumah, Chai Pat merasa heran melihat ada mobil Taewapan yang terpakir di halaman rumah. Dan Somboon
yang melihat itu, dia menyarankan agar Chai Pat lebih baik pergi menyetir
berkeliling saja, jangan pulang dulu.
Tapi
sayangnya Chai Pat terlambat, karena tepat disaat itu Nenek Oon keluar dari
rumah. Dan memanggilnya.
Tags:
Khun Chai Puttipat