Network
: Channel 3
General Pinit datang memarahi Chai Pat, karena Chai Pat menyetujui Keaw untuk keluar dari rumah sakit tanpa bertanya kepadanya dulu. Dan Chai Pat pun membalas bahwa Keaw sudah baikan, jadi dia pun mengizinkan Keaw yang ingin keluar dari rumah sakit.
“Kamu
tahu aku… maksudku, aku orang yang membayar biaya rumah sakitnya. Kami seperti
keluarga! Kamu harusnya memberitahu ku dulu,” jelas General Pinit.
“Tentang
memberitahu keluarga, saya rasa itu kewajiban Khun Krongkeaw,” balas Chai Pat.
General
Pinit merasa sangat emosi, karena Chai Pat seperti berpura- pura tidak tahu
dengan maksud sebenarnya. Dan Chai Pat membalas dengan berani, dia mengatakan
bahwa dia adalah seorang dokter, dan dia memiliki etika medis, jadi segala yang
dilakukannya adalah untuk kebaikan pasien bukan untuk kepuasan seseorang.
“Jika
kamu benar melakukan segalanya untuk kebaikan pasien. Kamu harus nya tahu bahwa
pasien semakin bertambah, tapi dokter, perawat, serta peralatan medis kurang.
Jadi tolong berikan aku alasan, mengapa aku harus melanjutkan mendukung rumah
sakit ini?!” tanya General Pinit dengan keras di depan wajah Chai Pat.
Seorang
anak buah General Pinit datang, dan memberitahukan tentang Keaw yang hari ini
akan menghadiri acara amal untuk anak panti. Dan mengetahui hal itu, maka
General Pinit pun pergi, namun sebelum itu dia memperingati Chai Pat sekali
lagi.
“Aku
tidak suka apa yang terjadi barusan!! Dari sekarang, aku harap kamu bisa
membedakan antara yang layak dan yang tidak layak !!” kata General Pinit
seperti mengancam Chai Pat.
Chai
Pat terdiam dengan tatapan marah, karena dia tidak bisa membalas perkataan
General Pinit. Lalu Piangporn masuk, dan dia memberitahukan kepada Chai Pat
mengenai pasien selanjutnya yang telah menunggu di ruang operasi.
Sesampainya
di dekat gedung panti, Keaw ingin turun dari mobil. Namun Katesara
menghentikannya, dia mengingatkan bahwa Keaw harus masuk ke dalam sesuai jadwal
yaitu jam 1, dan nanti pulang sesuai jadwal juga. Sehingga orang jahat tidak
akan sempat menangkap Keaw. Lalu dia menanyakan kepada Chinnakorn, mengenai
teman- teman Chinnakorn.
Chinnakorn
tersenyum dan menunjuk teman- temannya yang berada didepan panti. Dan melihat
itu Katesara berkomentar bahwa teman Chinnakorn terlihat lumayan sangar.
Kemudian Katesara memberitahu Keaw untuk menempel dengan teman Chinnakorn
nantinya, jika mungkin Keaw harus terus berada di keramaian orang, jangan
sendirian.
“Aku
dan Khun Chai akan menunggu kamu disini. Jadi segera saat acara selesai,
kembali ke sini. Mengerti?” jelas Katesara. Dan Keaw pun mengiyakan.
Diatas
panggung. MC memberitahu setiap orang bahwa hari ini Keaw akan datang ke acara
untuk anak- anak di sini. Dan setiap orang pun memberikan tepuk tangan.
Kemudian seorang wanita berbaju ungu bertanya pada Madame Sara.
Tampaknya
hampir setiap orang tahu mengenai ‘Paradise’ General Pinit, karena si Wanita
mengatakan bahwa dia mendengar Keaw tidak pergi ke Paradise General Pinit. Dan
mendengar itu, Madame Sara tidak menanggapin.
Pihak
asosiasi merasa panik, karena ini sudah hampir waktunya, tapi Keaw masih belum
kelihatan datang. Dan tepat disaat itu, Keaw muncul.
Keaw
berjalan masuk ke tempat acara sambil tersenyum kepada setiap orang, namun
tepat disaat dia melihat Krit bersama teman- temannya, dia langsung berhenti
tersenyum sesaat. Lalu setelah berjalan melewati mereka, Keaw kembali
tersenyum.
Ingorn
serta Nun yang melihat kedatangan Keaw merasa heran, karena Keaw tampak
mengenakan gaun yang sangat indah, bahkan Keaw juga mengenakan sepatu serta tas
mahal. Dan Nun menebak bahwa Keaw sudah menemukan sponsor yang lain atau dari
Mama-san.
Lalu
mereka berdua pun berjalan mendekati Keaw.
Dengan
sikap yang sopan, Keaw memberikan salam kepada Ingorn serta Nun yang datang
menghampirinya. Namun Ingorn menanggapinya dengan perkataan yang kurang baik.
Dan Keaw pun mengabaikan itu.
Pihak
asosiasi serta seorang anak pembawa bunga datang mendekati Keaw. Si Anak
pembawa bunga memberikan bunga selamat datang kepada Keaw, dan dengan tulus
Keaw berterima kasih kepada si Anak. Kemudian pihak asosiasi mengajak Keaw
untuk mengikutinya.
Melihat
itu, Ingorn serta Nun tampak sangat kesal. Tapi mereka tidak bisa melakukan
apapun.
Para
guru memanggil setiap anak yang masih berada di dalam kelas untuk menuju ke
panggung, karena Keaw telah datang. Dan anak- anak yang telah siap diperiksa
langsung berlari mengikuti si Guru.
Didalam
ruangan. Yodsawin serta beberapa perawat sedang memeriksa kesehatan anak- anak.
Begitu juga dengan Marathee, tapi tidak seperti yang lainnya, Marathee bersikap
kurang baik kepada anak yang sedang diperiksanya.
“Iih…
tangan mu jorok dan kuku mu hitam. Apa kamu tidak pernah mencuci tanganmu?!”
teriak Marathee. Dan Yodsawin yang duduk disebelah, memberikan tatapan tajam
kepada Marathee sebagai tanda untuk jangan bersikap begitu.
“Kamu
tidak bertindak manis. Cucilah tanganmu dulu ya,” kata Marathee dengan lebih
lembut, dan itu dilakukannya dengan sikap terpaksa.
Diatas
panggung. MC memberitahukan tentang Keaw yang telah datang, dan dia
mempersilahkan kepada setiap orang yang ingin memberikan sumbangan atau uang
donasi dipersilahkan untuk naik ke atas panggung bersama dengan Keaw, Miss
kecantikan Thailand.
Mendengar
itu, Yodsawin serta Marathee tampak penasaran. Dan mereka pun keluar dari
ruangan untuk melihatnya. Lalu disaat itu Yodsawin melihat Ingorn serta Nun.
“Aku
merasa pernah melihat orang- orang itu di rumah sakit,” kata Yodsawin.
“Benar.
Mereka adalah kerabat Krongkeaw. Tapi sebenarnya, dia adalah Mama-san,” balas
Marathee dengan sinis.
“Apa
maksudmu?” tanya Yodsawin, tidak mengerti.
“Jangan
bilang kamu tidak tahu. Mama-san akan mengirim semua pemenang Miss kontes
kecantikan kepada General Pinit. Tapi menurutku, Krongkeaw sendiri lah yang
ingin menjual diri nya kepada General Pinit. Jika tidak, mengapa dia mengikuti
kontes itu?” jelas Marathee.
“Mungkin
Khun Krongkeaw tidak mau,” bela Yodsawin.
Dengan
nada sinis, Marathee terus menjelek- jelekan Keaw. Dan kemudian dia menyindir
apa Yodsawin akan terus berdiri disini, padahal banyak pasien yang menunggu
mereka di dalam. Lalu Marathee masuk kembali ke dalam ruangan.
Sementara
Yodsawin, dia masih berpikir. Karena dia baru mengetahui semua itu.
Diatas
panggung. Dua orang anak menari dengan diiringin musik tradisional. Didepan
panggung, Keaw yang duduk di sebelah Madame Sara tidak memperhatikan
pertunjukan itu dengan baik, karena dia cemas melihat ke kanan- kiri, takut ada
General Pinit.
Melihat
itu, Madame Sara menanyakan apa Keaw baik- baik saja. Dan Keaw pun mengiyakan.
Lalu Madame Sara menanyakan tentang kaki Keaw yang terluka, apa itu sudah
sembuh. Dan Keaw pun menjawab bahwa kakinya sudah sembuh.
Setelah
itu, Keaw menanyakan pada Madame Sara, apa ia datang sendiri. Dan Madame Sara
membenarkan itu. Lalu mengetahui hal itu, Keaw pun merasa lega.
Ingorn
dan Nun yang melihat itu dari jauh tampak tidak senang. Mereka mengatakan
betapa berani nya Keaw berbicara kepada Madame Sara. Dan mereka jadi cemas,
takut Keaw memberitahukan tentang mereka kepada Madame Sara.
Keaw
memanggil Madame Sara untuk menanyakan sesuatu, namun karena MC memanggilnya
untuk naik ke atas panggung dan memberikan hadiah, maka Keaw pun tidak jadi
bertanya ataupun berbicara.
Keaw
memberikan satu persatu hadiah kepada kedua anak yang baru saja selesai menari
tadi. Dan kemudian MC memanggilnya untuk di wawancarai, dia menanyakan perasaan
Keaw di acara pertama yang Keaw datangin setelah memenangkan title Miss
kecantikan.
Keaw
berdiri di depan mic, dan mengatakan bahwa dia senang bisa datang ke sini dan
dia berharap bisa melakukan sesuatu bermanfaat bagi panti asuhan ini. Dan
setiap orang bertepuk tangan mendengarnya.
Kemudian
MC mengatakan bahwa sekarang mereka akan memulai acara pelelangan barang
kerajinan yang telah dibuat oleh anak panti asuhan. Jadi siapapun yang ingin
berfoto bersama dengan Keaw di harapkan melakukan pahala bersama- sama.
Tepat
disaat itu, General Pinit datang bersama anak buah nya. Dengan sikap genit yang
sangat jelas, dia menanyakan tentang keadaan kaki Keaw. Dan Keaw pun hanya
diam, dia tampak sangat kebingungan serta cemas sekali.
Madame
Sara mempersilahkan General Pinit untuk duduk, karena acara baru saja di mulai.
Dan tentu saja dengan senang hati, General Pinit duduk.
Acara
pelelangan pun dimulai. MC menyebutkan satu barang yang telah di buat oleh anak
panti asuhan dan kini sedang dipegang oleh Keaw. Lalu dengan cepat, General
Pinit langsung mengangkat tangannya dan menyebutkan nilai uang yang sangat
besar.
Kemudian
setelah itu, dengan sikap yang terang- terangan, General Pinit melambaikan
tangan kepada Keaw. Madame Sara yang melihat itu tampak tidak nyaman, namun
karena tidak bisa berbuat apapun, maka dia hanya menahannya.
Sementara
Keaw yang berada di atas panggung. Dia memalingkan pandangannya, sama sekali
tidak mau melihat pada General Pinit.
Dirumah
sakit. Akhirnya operasi telah selesai. Namun dengan masih bersemangat, Chai Pat
mengatakan bila pasien selanjutnya telah siap, maka mari mereka melanjutkan
nya.
“Khun
Chai. Jika kamu memiliki keperluan, maka biar aku beritahu Dokter Prasit untuk
melakukan operasi pada pasien selanjutnya saja?” jelas Piangporn, karena dia
tahu Chai Pat telah banyak melakukan operasi pada pasien hari ini.
“Tidak
apa. Aku masih bisa melakukannya,” balas Chai Pat.
“Ketika
dokter lain memiliki hal penting, kamu selalu menolong mereka. Kali ini, kamu
harus membiarkan orang lain untuk menolong mu,” jelas Piangporn, karena peduli
pada Chai Pat.
Seorang
perawat datang dan memberitahukan bahwa operasi untuk pasien selanjutnya harus
di tunda, karena tekanan darah pasien selanjutnya sangat tinggi. Dan mendengar
itu, Chai Pat pun akhirnya menuruti perkataan Piangporn.
Dengan
segera Chai Pat pamit untuk pergi. Dan melihat Chai Pat yang pergi dengan
terburu- buru, Piangporn pun bertanya- tanya ada urusan sepenting apa hingga
Chai Pat seperti itu.
Dihalaman
belakang yang sepi. Ingorn memberitahu kedua anaknya untuk tidak menangkap Keaw
secara kentara, karena bila Keaw berteriak dan General Pinit mendengarnya, maka
General Pinit bakal mengetahui bahwa dia telah berbohong selama ini.
“Aku
tidak mengerti, Mom. General Pinit secara kentara menunjukan dia mesum, tapi
dia bertingkah seperti seorang gentleman yang mengingin kan wanitanya setuju
untuk menjadi selirnya,” kata Nun dengan heran.
Tepat
disaat itu, General Pinit datang bersama dengan anak buahnya. Dengan keras,
General Pinit menanyakan mengapa Ingorn tidak ada memberitahu nya bahwa Keaw
datang ke acara ini.
“Aku
tidak memberitahu mu, karena aku ingin membawa Keaw untuk mengejutkan mu malam
ini,” jelas Ingorn beralasan.
“Aku
tidak ingin kejutan apapun darimu. Aku telah mempercayaimu berkali- kali. Malam
ini, aku tidak mau di kecewa kan, ngerti?” balas General Pinit.
“Aku
jamin kamu akan mendapatkan Keaw malam ini,” jelas Ingorn, menyakinkan.
Didalam
mobil. Chai Pat menyuruh Somboon untuk lebih cepat menyetir. Lalu dia berguman
sendiri,” Keaw, keaw. Mengapa kamu selalu merepotkan dirimu sendiri?! Jika
sesuatu yang buruk terjadi padamu, bagaimana aku harus…”
Somboon
melirik Chai Pat dengan bingung, karena Chai Pat tiba- tiba terdiam sesaat.
Lalu setelah berpikir sebentar, Chai Pat lanjut bergumam,” Bagaimana aku harus
memberitahu Ayahmu?”
MC
mempersilahkan General Pinit untuk naik ke atas panggung, karena hari ini
General Pinit telah banyak sekali memberi donasi serta sumbangan (Saat acara
lelang, General Pinit adalah penawar terbesar). Dan diatas panggung, General
Pinit mengatakan bahwa dia akan memberikan semua barang kerajinan yang
didapatkannya kepada Madame Sara.
Kemudian
setelah itu, General Pinit mendekati Krongkeaw yang menyerah kan tanda terima
kasih. “Begitu cantik. Benar- benar cantik. Yang paling cantik,” bisik General
Pinit.
Setelah
itu, General Pinit memegang lengan Keaw dan mengajak nya untuk berfoto bersama.
Dan karena tidak mungkin melawan, maka Keaw pun megikuti nya dengan cemas. Lalu
saat anak- anak datang ke atas panggung untuk mengucapkan terima kasih, Keaw
menggunakan kesempatan itu untuk menjauhi General Pinit.
“Mari
berfoto bersama,” ajak Keaw mendekat ke arah anak- anak.
Setelah
acara foto- foto selesai, MC memberitahukan tentang Keaw yang akan segera
pulang meninggalkan acara. Dan mendengar itu, Keaw merasa sedikit terkejut,
karena itu berarti dia tidak akan bisa pulang secara diam- diam begitu saja
dari acara.
Lalu
dengan sikap perhatian, General Pinit memegang lengan Keaw dan menuntunnya
untuk turun bersama- sama dari atas panggung.
Melihat
para wartawan, Keaw langsung menggunakan itu untuk menjauh dari General Pinit.
Dia melepaskan tangan General Pinit yang memegangin lengannya, dan mendekati
para wartawan yang ingin mewawancarai nya.
Ingorn
serta Nun mendekati General Pinit. Dengan suara pelan, Ingorn menyarankan
General Pinit untuk pulang duluan, dan nanti dia akan mengantarkan Keaw. Tapi
General Pinit tidak mau, sejak dia sudah ada disini, dia tidak mau terpisah
dari Keaw, dia mau kembali bersama dengan Keaw.
“Tapi…
dan bagaimana dengan Madame?” tanya Ingorn, beralasan.
“Madame
mengerti!!” balas General Pinit sambil tersenyum yakin.
“Madame
mengerti. Tapi bagaimana dengan orang lain disekitar sini? Disana ada banyak
wartawan. Aku tahu kamu tidak ingin orang lain berbicara buruk tentang kamu dan
Madame. Benar kan?” jelas Nun.
Ingorn
berusaha menyakinkan General Pinit untuk menunggu saja, karena dia pasti akan
mengirimkan Keaw nanti. Dan General Pinit pun setuju, namun dia tidak akan
menunggu dirumah, melainkan di depan bangunan, jadi Ingorn dengan pasti harus
mengantarkan Keaw ke sana.
Setelah
itu, General Pinit berjalan mendekati Madame. Lalu Madame pun mengajak General
Pinit untuk pulang bersama.
Dari
jauh, Yodsawin berdiri memperhatikan semuanya.
Para
teman Chinnakorn mendekati Keaw, dan mengajak Keaw untuk pulang bersama. Lalu
Keaw pun pamit kepada para wartawan dan mengikuti mereka bertiga. Sambil
berjalan bersama, Keaw menjelaskan kepada mereka bertiga untuk terus berbicara
dengannya selama berjalan, biar orang- orang tidak curiga.
Ingorn
dan Nun mendekati Keaw yang baru mau pergi. Ingorn memegang tangan Keaw dan
memberitahukan kepada semua orang bahwa dia adalah wali Keaw, lalu dia mengajak
Keaw untuk pulang bersama nya.
“Teman
wartawan! Dia adalah Khun Ingorn dari Ingorn tailor shop. Dia yang bertanggung
jawab padaku. Wanita yang disebelahnya adalah Khun Sunun, dia yang mengajari ku
bagaimana cara berjalan diatas panggung. Wawancarai lah mereka!!” jelas Keaw
sambil tersenyum kepada para wartawan.
Lalu
selagi para wartawan sibuk mengerubungin dan mewawancarai Ingorn serta Nun,
maka Keaw menggunakan kesempatan itu untuk segera pergi bersama- sama dengan
teman Chinnakorn.
Sayangnya,
dihalaman belakang mereka malah bertemu dengan Krit dan teman- temannya. Para
teman Krit mengancam para teman Chinnakorn menggunakan pisau, sehingga mereka
pun mundur. Dan Krit lalu menangkap Keaw.
“Jangan
lakukan apapun padaku. Aku mohon padamu,” pinta Keaw sambil meronta.
“Aku
tidak akan melakukan apapun padamu, jika kamu melakukan apa yang ku katakan,”
balas Krit mengancam Keaw.
Tepat
disaat itu, para anak- anak lewat. Dan Keaw menggunakan kesempatan itu untuk
kabur, dia mendorong Krit dan mendekati para anak- anak itu, lalu mengikuti mereka
masuk ke dalam bangunan.
Katesara
serta Chinnakorn menunggu dengan cemas, karena Keaw belum keluar, kepadahal ini
sudah melewati waktunya. Lalu Katesara berniat untuk masuk ke dalam untuk
melihat, tapi Chinnakorn menahannya. Dan tepat disaat itu, teman- teman
Chinnakorn datang.
“Apa
yang terjadi kepada Keaw?!” tanya Katesara dengan cemas.
Didalam
bangunan. Keaw bersembunyi saat melihat Krit dan para temannya menunggu dia
didepan gedung. Lalu setelah berpikir sesaat, Keaw menyelinap pergi dan
berjalan ke halaman belakang, namun disana dia melihat para anak buah General
Pinit.
Kemudian
tepat disaat itu, tiba- tiba saja seseorang berdiri di belakangnya. Dan Keaw
pun mau berteriak karena kaget, tapi orang itu langsung menutup mulut Keaw agar
jangan berteriak.
Ternyata
orang itu adalah Yodsawin. “Jangan panik, Khun Keaw!! Aku, Dokter Yodsawin,
orang yang kamu tolak ketika aku ingin menjahit lukamu. Jangan takut. Tolong
kenakan seragam ini. Aku akan membawa mu keluar dari sini,” jelas Yodsawin
dengan cepat.
Dan
dengan senang, Keaw tersenyum lega menerima seragam itu.
Tags:
Khun Chai Puttipat