Sinopsis Lakorn : Khun Chai Puttipat Episode 5 - part 3



Khun Chai Puttipat (2013) Episode 5 - Part 3

Network : Channel 3

General Pinit datang memarahi Chai Pat, karena Chai Pat menyetujui Keaw untuk keluar dari rumah sakit tanpa bertanya kepadanya dulu. Dan Chai Pat pun membalas bahwa Keaw sudah baikan, jadi dia pun mengizinkan Keaw yang ingin keluar dari rumah sakit.

“Kamu tahu aku… maksudku, aku orang yang membayar biaya rumah sakitnya. Kami seperti keluarga! Kamu harusnya memberitahu ku dulu,” jelas General Pinit.

“Tentang memberitahu keluarga, saya rasa itu kewajiban Khun Krongkeaw,” balas Chai Pat.


General Pinit merasa sangat emosi, karena Chai Pat seperti berpura- pura tidak tahu dengan maksud sebenarnya. Dan Chai Pat membalas dengan berani, dia mengatakan bahwa dia adalah seorang dokter, dan dia memiliki etika medis, jadi segala yang dilakukannya adalah untuk kebaikan pasien bukan untuk kepuasan seseorang.

“Jika kamu benar melakukan segalanya untuk kebaikan pasien. Kamu harus nya tahu bahwa pasien semakin bertambah, tapi dokter, perawat, serta peralatan medis kurang. Jadi tolong berikan aku alasan, mengapa aku harus melanjutkan mendukung rumah sakit ini?!” tanya General Pinit dengan keras di depan wajah Chai Pat.

Seorang anak buah General Pinit datang, dan memberitahukan tentang Keaw yang hari ini akan menghadiri acara amal untuk anak panti. Dan mengetahui hal itu, maka General Pinit pun pergi, namun sebelum itu dia memperingati Chai Pat sekali lagi.


“Aku tidak suka apa yang terjadi barusan!! Dari sekarang, aku harap kamu bisa membedakan antara yang layak dan yang tidak layak !!” kata General Pinit seperti mengancam Chai Pat.

Chai Pat terdiam dengan tatapan marah, karena dia tidak bisa membalas perkataan General Pinit. Lalu Piangporn masuk, dan dia memberitahukan kepada Chai Pat mengenai pasien selanjutnya yang telah menunggu di ruang operasi.


Sesampainya di dekat gedung panti, Keaw ingin turun dari mobil. Namun Katesara menghentikannya, dia mengingatkan bahwa Keaw harus masuk ke dalam sesuai jadwal yaitu jam 1, dan nanti pulang sesuai jadwal juga. Sehingga orang jahat tidak akan sempat menangkap Keaw. Lalu dia menanyakan kepada Chinnakorn, mengenai teman- teman Chinnakorn.


Chinnakorn tersenyum dan menunjuk teman- temannya yang berada didepan panti. Dan melihat itu Katesara berkomentar bahwa teman Chinnakorn terlihat lumayan sangar. Kemudian Katesara memberitahu Keaw untuk menempel dengan teman Chinnakorn nantinya, jika mungkin Keaw harus terus berada di keramaian orang, jangan sendirian.


“Aku dan Khun Chai akan menunggu kamu disini. Jadi segera saat acara selesai, kembali ke sini. Mengerti?” jelas Katesara. Dan Keaw pun mengiyakan.


Diatas panggung. MC memberitahu setiap orang bahwa hari ini Keaw akan datang ke acara untuk anak- anak di sini. Dan setiap orang pun memberikan tepuk tangan. Kemudian seorang wanita berbaju ungu bertanya pada Madame Sara.

Tampaknya hampir setiap orang tahu mengenai ‘Paradise’ General Pinit, karena si Wanita mengatakan bahwa dia mendengar Keaw tidak pergi ke Paradise General Pinit. Dan mendengar itu, Madame Sara tidak menanggapin.


Pihak asosiasi merasa panik, karena ini sudah hampir waktunya, tapi Keaw masih belum kelihatan datang. Dan tepat disaat itu, Keaw muncul.


Keaw berjalan masuk ke tempat acara sambil tersenyum kepada setiap orang, namun tepat disaat dia melihat Krit bersama teman- temannya, dia langsung berhenti tersenyum sesaat. Lalu setelah berjalan melewati mereka, Keaw kembali tersenyum.

Ingorn serta Nun yang melihat kedatangan Keaw merasa heran, karena Keaw tampak mengenakan gaun yang sangat indah, bahkan Keaw juga mengenakan sepatu serta tas mahal. Dan Nun menebak bahwa Keaw sudah menemukan sponsor yang lain atau dari Mama-san.

Lalu mereka berdua pun berjalan mendekati Keaw.


Dengan sikap yang sopan, Keaw memberikan salam kepada Ingorn serta Nun yang datang menghampirinya. Namun Ingorn menanggapinya dengan perkataan yang kurang baik. Dan Keaw pun mengabaikan itu.


Pihak asosiasi serta seorang anak pembawa bunga datang mendekati Keaw. Si Anak pembawa bunga memberikan bunga selamat datang kepada Keaw, dan dengan tulus Keaw berterima kasih kepada si Anak. Kemudian pihak asosiasi mengajak Keaw untuk mengikutinya.

Melihat itu, Ingorn serta Nun tampak sangat kesal. Tapi mereka tidak bisa melakukan apapun.

Para guru memanggil setiap anak yang masih berada di dalam kelas untuk menuju ke panggung, karena Keaw telah datang. Dan anak- anak yang telah siap diperiksa langsung berlari mengikuti si Guru.

Didalam ruangan. Yodsawin serta beberapa perawat sedang memeriksa kesehatan anak- anak. Begitu juga dengan Marathee, tapi tidak seperti yang lainnya, Marathee bersikap kurang baik kepada anak yang sedang diperiksanya.

“Iih… tangan mu jorok dan kuku mu hitam. Apa kamu tidak pernah mencuci tanganmu?!” teriak Marathee. Dan Yodsawin yang duduk disebelah, memberikan tatapan tajam kepada Marathee sebagai tanda untuk jangan bersikap begitu.

“Kamu tidak bertindak manis. Cucilah tanganmu dulu ya,” kata Marathee dengan lebih lembut, dan itu dilakukannya dengan sikap terpaksa.


Diatas panggung. MC memberitahukan tentang Keaw yang telah datang, dan dia mempersilahkan kepada setiap orang yang ingin memberikan sumbangan atau uang donasi dipersilahkan untuk naik ke atas panggung bersama dengan Keaw, Miss kecantikan Thailand.

Mendengar itu, Yodsawin serta Marathee tampak penasaran. Dan mereka pun keluar dari ruangan untuk melihatnya. Lalu disaat itu Yodsawin melihat Ingorn serta Nun.


“Aku merasa pernah melihat orang- orang itu di rumah sakit,” kata Yodsawin.

“Benar. Mereka adalah kerabat Krongkeaw. Tapi sebenarnya, dia adalah Mama-san,” balas Marathee dengan sinis.

“Apa maksudmu?” tanya Yodsawin, tidak mengerti.

“Jangan bilang kamu tidak tahu. Mama-san akan mengirim semua pemenang Miss kontes kecantikan kepada General Pinit. Tapi menurutku, Krongkeaw sendiri lah yang ingin menjual diri nya kepada General Pinit. Jika tidak, mengapa dia mengikuti kontes itu?” jelas Marathee.


“Mungkin Khun Krongkeaw tidak mau,” bela Yodsawin.

Dengan nada sinis, Marathee terus menjelek- jelekan Keaw. Dan kemudian dia menyindir apa Yodsawin akan terus berdiri disini, padahal banyak pasien yang menunggu mereka di dalam. Lalu Marathee masuk kembali ke dalam ruangan.

Sementara Yodsawin, dia masih berpikir. Karena dia baru mengetahui semua itu.


Diatas panggung. Dua orang anak menari dengan diiringin musik tradisional. Didepan panggung, Keaw yang duduk di sebelah Madame Sara tidak memperhatikan pertunjukan itu dengan baik, karena dia cemas melihat ke kanan- kiri, takut ada General Pinit.


Melihat itu, Madame Sara menanyakan apa Keaw baik- baik saja. Dan Keaw pun mengiyakan. Lalu Madame Sara menanyakan tentang kaki Keaw yang terluka, apa itu sudah sembuh. Dan Keaw pun menjawab bahwa kakinya sudah sembuh.

Setelah itu, Keaw menanyakan pada Madame Sara, apa ia datang sendiri. Dan Madame Sara membenarkan itu. Lalu mengetahui hal itu, Keaw pun merasa lega.

Ingorn dan Nun yang melihat itu dari jauh tampak tidak senang. Mereka mengatakan betapa berani nya Keaw berbicara kepada Madame Sara. Dan mereka jadi cemas, takut Keaw memberitahukan tentang mereka kepada Madame Sara.


Keaw memanggil Madame Sara untuk menanyakan sesuatu, namun karena MC memanggilnya untuk naik ke atas panggung dan memberikan hadiah, maka Keaw pun tidak jadi bertanya ataupun berbicara.

Keaw memberikan satu persatu hadiah kepada kedua anak yang baru saja selesai menari tadi. Dan kemudian MC memanggilnya untuk di wawancarai, dia menanyakan perasaan Keaw di acara pertama yang Keaw datangin setelah memenangkan title Miss kecantikan.

Keaw berdiri di depan mic, dan mengatakan bahwa dia senang bisa datang ke sini dan dia berharap bisa melakukan sesuatu bermanfaat bagi panti asuhan ini. Dan setiap orang bertepuk tangan mendengarnya.


Kemudian MC mengatakan bahwa sekarang mereka akan memulai acara pelelangan barang kerajinan yang telah dibuat oleh anak panti asuhan. Jadi siapapun yang ingin berfoto bersama dengan Keaw di harapkan melakukan pahala bersama- sama.

Tepat disaat itu, General Pinit datang bersama anak buah nya. Dengan sikap genit yang sangat jelas, dia menanyakan tentang keadaan kaki Keaw. Dan Keaw pun hanya diam, dia tampak sangat kebingungan serta cemas sekali.

Madame Sara mempersilahkan General Pinit untuk duduk, karena acara baru saja di mulai. Dan tentu saja dengan senang hati, General Pinit duduk.


Acara pelelangan pun dimulai. MC menyebutkan satu barang yang telah di buat oleh anak panti asuhan dan kini sedang dipegang oleh Keaw. Lalu dengan cepat, General Pinit langsung mengangkat tangannya dan menyebutkan nilai uang yang sangat besar.

Kemudian setelah itu, dengan sikap yang terang- terangan, General Pinit melambaikan tangan kepada Keaw. Madame Sara yang melihat itu tampak tidak nyaman, namun karena tidak bisa berbuat apapun, maka dia hanya menahannya.

Sementara Keaw yang berada di atas panggung. Dia memalingkan pandangannya, sama sekali tidak mau melihat pada General Pinit.

Dirumah sakit. Akhirnya operasi telah selesai. Namun dengan masih bersemangat, Chai Pat mengatakan bila pasien selanjutnya telah siap, maka mari mereka melanjutkan nya.

“Khun Chai. Jika kamu memiliki keperluan, maka biar aku beritahu Dokter Prasit untuk melakukan operasi pada pasien selanjutnya saja?” jelas Piangporn, karena dia tahu Chai Pat telah banyak melakukan operasi pada pasien hari ini.

“Tidak apa. Aku masih bisa melakukannya,” balas Chai Pat.


“Ketika dokter lain memiliki hal penting, kamu selalu menolong mereka. Kali ini, kamu harus membiarkan orang lain untuk menolong mu,” jelas Piangporn, karena peduli pada Chai Pat.

Seorang perawat datang dan memberitahukan bahwa operasi untuk pasien selanjutnya harus di tunda, karena tekanan darah pasien selanjutnya sangat tinggi. Dan mendengar itu, Chai Pat pun akhirnya menuruti perkataan Piangporn.

Dengan segera Chai Pat pamit untuk pergi. Dan melihat Chai Pat yang pergi dengan terburu- buru, Piangporn pun bertanya- tanya ada urusan sepenting apa hingga Chai Pat seperti itu.


Dihalaman belakang yang sepi. Ingorn memberitahu kedua anaknya untuk tidak menangkap Keaw secara kentara, karena bila Keaw berteriak dan General Pinit mendengarnya, maka General Pinit bakal mengetahui bahwa dia telah berbohong selama ini.

“Aku tidak mengerti, Mom. General Pinit secara kentara menunjukan dia mesum, tapi dia bertingkah seperti seorang gentleman yang mengingin kan wanitanya setuju untuk menjadi selirnya,” kata Nun dengan heran.


Tepat disaat itu, General Pinit datang bersama dengan anak buahnya. Dengan keras, General Pinit menanyakan mengapa Ingorn tidak ada memberitahu nya bahwa Keaw datang ke acara ini.

“Aku tidak memberitahu mu, karena aku ingin membawa Keaw untuk mengejutkan mu malam ini,” jelas Ingorn beralasan.

“Aku tidak ingin kejutan apapun darimu. Aku telah mempercayaimu berkali- kali. Malam ini, aku tidak mau di kecewa kan, ngerti?” balas General Pinit.

“Aku jamin kamu akan mendapatkan Keaw malam ini,” jelas Ingorn, menyakinkan.


Didalam mobil. Chai Pat menyuruh Somboon untuk lebih cepat menyetir. Lalu dia berguman sendiri,” Keaw, keaw. Mengapa kamu selalu merepotkan dirimu sendiri?! Jika sesuatu yang buruk terjadi padamu, bagaimana aku harus…”

Somboon melirik Chai Pat dengan bingung, karena Chai Pat tiba- tiba terdiam sesaat. Lalu setelah berpikir sebentar, Chai Pat lanjut bergumam,” Bagaimana aku harus memberitahu Ayahmu?”

MC mempersilahkan General Pinit untuk naik ke atas panggung, karena hari ini General Pinit telah banyak sekali memberi donasi serta sumbangan (Saat acara lelang, General Pinit adalah penawar terbesar). Dan diatas panggung, General Pinit mengatakan bahwa dia akan memberikan semua barang kerajinan yang didapatkannya kepada Madame Sara.

Kemudian setelah itu, General Pinit mendekati Krongkeaw yang menyerah kan tanda terima kasih. “Begitu cantik. Benar- benar cantik. Yang paling cantik,” bisik General Pinit.

Setelah itu, General Pinit memegang lengan Keaw dan mengajak nya untuk berfoto bersama. Dan karena tidak mungkin melawan, maka Keaw pun megikuti nya dengan cemas. Lalu saat anak- anak datang ke atas panggung untuk mengucapkan terima kasih, Keaw menggunakan kesempatan itu untuk menjauhi General Pinit.


“Mari berfoto bersama,” ajak Keaw mendekat ke arah anak- anak.

Setelah acara foto- foto selesai, MC memberitahukan tentang Keaw yang akan segera pulang meninggalkan acara. Dan mendengar itu, Keaw merasa sedikit terkejut, karena itu berarti dia tidak akan bisa pulang secara diam- diam begitu saja dari acara.

Lalu dengan sikap perhatian, General Pinit memegang lengan Keaw dan menuntunnya untuk turun bersama- sama dari atas panggung.

Melihat para wartawan, Keaw langsung menggunakan itu untuk menjauh dari General Pinit. Dia melepaskan tangan General Pinit yang memegangin lengannya, dan mendekati para wartawan yang ingin mewawancarai nya.


Ingorn serta Nun mendekati General Pinit. Dengan suara pelan, Ingorn menyarankan General Pinit untuk pulang duluan, dan nanti dia akan mengantarkan Keaw. Tapi General Pinit tidak mau, sejak dia sudah ada disini, dia tidak mau terpisah dari Keaw, dia mau kembali bersama dengan Keaw.

“Tapi… dan bagaimana dengan Madame?” tanya Ingorn, beralasan.

“Madame mengerti!!” balas General Pinit sambil tersenyum yakin.

“Madame mengerti. Tapi bagaimana dengan orang lain disekitar sini? Disana ada banyak wartawan. Aku tahu kamu tidak ingin orang lain berbicara buruk tentang kamu dan Madame. Benar kan?” jelas Nun.

Ingorn berusaha menyakinkan General Pinit untuk menunggu saja, karena dia pasti akan mengirimkan Keaw nanti. Dan General Pinit pun setuju, namun dia tidak akan menunggu dirumah, melainkan di depan bangunan, jadi Ingorn dengan pasti harus mengantarkan Keaw ke sana.

Setelah itu, General Pinit berjalan mendekati Madame. Lalu Madame pun mengajak General Pinit untuk pulang bersama.

Dari jauh, Yodsawin berdiri memperhatikan semuanya.

Para teman Chinnakorn mendekati Keaw, dan mengajak Keaw untuk pulang bersama. Lalu Keaw pun pamit kepada para wartawan dan mengikuti mereka bertiga. Sambil berjalan bersama, Keaw menjelaskan kepada mereka bertiga untuk terus berbicara dengannya selama berjalan, biar orang- orang tidak curiga.


Ingorn dan Nun mendekati Keaw yang baru mau pergi. Ingorn memegang tangan Keaw dan memberitahukan kepada semua orang bahwa dia adalah wali Keaw, lalu dia mengajak Keaw untuk pulang bersama nya.

“Teman wartawan! Dia adalah Khun Ingorn dari Ingorn tailor shop. Dia yang bertanggung jawab padaku. Wanita yang disebelahnya adalah Khun Sunun, dia yang mengajari ku bagaimana cara berjalan diatas panggung. Wawancarai lah mereka!!” jelas Keaw sambil tersenyum kepada para wartawan.

Lalu selagi para wartawan sibuk mengerubungin dan mewawancarai Ingorn serta Nun, maka Keaw menggunakan kesempatan itu untuk segera pergi bersama- sama dengan teman Chinnakorn.


Sayangnya, dihalaman belakang mereka malah bertemu dengan Krit dan teman- temannya. Para teman Krit mengancam para teman Chinnakorn menggunakan pisau, sehingga mereka pun mundur. Dan Krit lalu menangkap Keaw.

“Jangan lakukan apapun padaku. Aku mohon padamu,” pinta Keaw sambil meronta.

“Aku tidak akan melakukan apapun padamu, jika kamu melakukan apa yang ku katakan,” balas Krit mengancam Keaw.

Tepat disaat itu, para anak- anak lewat. Dan Keaw menggunakan kesempatan itu untuk kabur, dia mendorong Krit dan mendekati para anak- anak itu, lalu mengikuti mereka masuk ke dalam bangunan.


Katesara serta Chinnakorn menunggu dengan cemas, karena Keaw belum keluar, kepadahal ini sudah melewati waktunya. Lalu Katesara berniat untuk masuk ke dalam untuk melihat, tapi Chinnakorn menahannya. Dan tepat disaat itu, teman- teman Chinnakorn datang.

“Apa yang terjadi kepada Keaw?!” tanya Katesara dengan cemas.


Didalam bangunan. Keaw bersembunyi saat melihat Krit dan para temannya menunggu dia didepan gedung. Lalu setelah berpikir sesaat, Keaw menyelinap pergi dan berjalan ke halaman belakang, namun disana dia melihat para anak buah General Pinit.


Kemudian tepat disaat itu, tiba- tiba saja seseorang berdiri di belakangnya. Dan Keaw pun mau berteriak karena kaget, tapi orang itu langsung menutup mulut Keaw agar jangan berteriak.

Ternyata orang itu adalah Yodsawin. “Jangan panik, Khun Keaw!! Aku, Dokter Yodsawin, orang yang kamu tolak ketika aku ingin menjahit lukamu. Jangan takut. Tolong kenakan seragam ini. Aku akan membawa mu keluar dari sini,” jelas Yodsawin dengan cepat.

Dan dengan senang, Keaw tersenyum lega menerima seragam itu.

Post a Comment

Previous Post Next Post