Network
: Channel 3
Didalam rumah. Nenek Aiet meminta Chai Pat untuk jujur, apa benar Miss kecantikan Thailand ada menggoda Chai Pat. Dan dengan sikap seolah peduli, Taewapan mengatakan bahwa dia tidak ada maksud memberitahu Nenek Aiet, tapi dia melakukannya karena mereka tidak ingin reputasi keluarga Jutathep rusak tanpa tahu apapun.
“Jadi
Marathee yang memberitahu mu?” kata Chai Pat sambil menatap tajam.
“P’Chai
Pat itu karena kamu benar melakukan nya. Di panti asuhan, setiap orang melihat
mu disana, ketika kamu tidak ada tugas disana. Setiap orang tahu bahwa Miss
kecantikan harus tinggal dengan General Pinit. Apa kamu aakan merebut wanita
dari General Pinit? Jika sesuatu terjadi, maka itu akan mempermalukan Nenek
juga,” jelas Marathee seolah peduli.
Mengetahui
hal itu, Nenek Oon memperingati tindakan Chai Pat. Dan seolah sangat peduli,
Taewapan mengatakan walaupun Jutathep bukan keluarganya, tapi Jutathep adalah
keluarga teman dekatnya, jadi dia tidak bisa diam saja.
“Jika
Ayahku masih hidup, dia akan begitu berterima kasih dengan air mata, karena
mendengar perkataan teman baiknya yang mengkhawatirkan keluarga nya,” kata Chai
Lek dengan sarkatis.
“Mengapa
P’Chai Pat tidak berhak untuk pergi kemanapun, melihat siapapun, atau tertarik
kepada siapapun?” tambah Chai Pee.
Karena
sedari tadi Chai Pat hanya diam saja, tidak menjelaskan apapun, maka Nenek Aiet
dengan tegas memintanya untuk segera menjelaskan di depan semuanya. Dan dengan
tegas serta jujur, Chai Pat membenarkan, dia pergi ke sana untuk mencari Keaw.
“Khun
Krongkeaw adalah pasien P’Chai Pat. Dia hanya ingin tahu kondisi pasiennya,
Nenek Oon,” jelas Chai Pee, membuat alasan untuk Chai Pat.
“Itu
tidak benar. Krongkeaw sudah sembuh dan dia selalu keluyuran keliling kota. Dia
baik- baik saja. Dia bahkan lebih baik daripada aku,” kata Marathee dengan
sikap pura- pura sedih.
“Aku
menemui Khun Krongkeaw sebagai temannya,” tegas Chai Pat pada Nenek Aiet.
Nenek
Oon menegur Chai Pat, dia tidak masalah bila Chai Pat menganggap Keaw sebagai
teman, tapi Chai Pat tidak seharusnya mengkhawatirkan tentang wanita lain di depan Marathee.
Disaat
Nenek Oon sudah selesai bicara, Marathee langsung pura- pura menangis seolah
sangat sedih. Dan Taewapan mengatakan bahwa Marathee telah menahan ini di
hatinya yang terluka, segala yang Marathee lakukan adalah untuk melindungin
kehormatan Khun Chai.
“Tidak
apa, Ayah. Aku bisa menahannya,” kata Marathee sambil kembali menangis.
“Angkat
kepala mu. Jangan biarkan siapapun melihat air matamu. Jangan biarkan siapapun
mendengar suara tangismu. Karena kamu punya harga diri,” jelas Taewapan.
Mendengar
itu, Nenek Oon serta Nenek Aiet pun merasa tidak enak hati. Dan Chai Pat cuma
bisa diam, karena tidak bisa melakukan apapun.
Malam
hari. Nenek Aiet dan Nenek Oon menemui Chai Pat yang sedang berada diruang
membaca. Disana Nenek Aiet menyuruh Chai Pat untuk berhenti berhubungan dengan
Miss kecantikan mulai dari sekarang. Dan Chai Pat pun mengiyakan.
“Hanya
satu wanita yang perlu kamu pedulikan, yaitu Khun Marathee,” kata Nenek Aiet.
“Segera,
akan ada acara dansa oleh Than Chai Kerk. Itu adalah acara amal untuk meminta
uang donasi untuk membantu petugas patroli,” jelas Nenek Oon.
“Tahun
ini, kamu harus berdansa dengan Marathee di pesta itu. Mengerti? Aku sudah
bicara pada Marathee dan meminta izin dari Khun Chai Taewapan. Coba saja jika
kamu ingin mempermalukan kami,” peringat Nenek Aiet.
Setelah
Nenek Aiet serta Nenek Oon keluar dari ruangan. Chai Pee dan Chai Lek yang
menguping dari pintu sebelah, mereka merasa kasihan kepada Chai Pat, karena
kali ini tidak ada cara buat Chai Pat
bisa melarikan diri.
“Kemudian
kamu saja yang menikahi Marathee untuk dia,” saran Chai Lek.
“Kamu
yang harusnya melakukan itu. Karena kamu lebih tua dari padaku, jadi kamu yang
harus bertanggung jawab pertama,” balas Chai Pee.
Chai
Pat sendiri hanya diam. Dia tampak seperti sangat sedih dan tidak perdaya,
karena dia tidak bisa melawan perintah dari Nenek Aiet dan Nenek Oon.
Pagi
hari. Nun terbangun di sebelah General Pinit, dia tersenyum sesaat memandangin
wajah General Pinit dan seluruh kamarnya yang sangat indah. Kemudian dia
mencium pipi General Pinit dan turun dari atas tempat tidur.
Nun
masuk ke dalam ruang tamu, dimana para selir General Pinit yang lainnya sedang
sibuk menari bersama dan bersantai. Lalu dengan sikap sok berkuasa, Nun memerintah
mereka untuk membuat kannya teh. Dan tentu saja, tidak ada seorang pun yang mau
melakukannya.
Kanorak
lalu datang dan mengatai Nun yang sok berkuasa. Kemudian dia dan Nun saling
berebutan tentang siapa yang malam ini akan melayanin General Pinit di kamar.
“Aku
wanita favoritnya. Bukankah kamu tahu, kamu telah kehilangan sina mu? Kamu
tidak terpelajar!” kata Nun dengan nada sinis.
Kanorak
merasa marah dan ingin menampar Nun, tapi Nun menghentikannya. “Kamu! General
Pinit sedang tidur di kamar. Beritahu dia jika kamu mau!! Dan untuk kalian
semua, ingat ini!! Jika kalian melawan perintahku, aku akan memberitahu General,”
ancam Nun.
“Apa
kamu pikir kamu yang terbaik? Biar ku beritahu satu hal. Semua wanita disini
adalah selirnya,” balas Kanorak.
“Bahkan
jika aku cuma seorang selir. Aku akan menjadi selir yang terutama. Aku bukan
selir yang bisa di beli waktunya seperti mu,” balas Nun.
Kanorak
dan semua selir General Pinit tertawa mendengar perkataan angkuh Nun yang tidak
sadar diri. Lalu Kanorak menyiramkan air minum kepada Nun, dan tidak terima Nun
pun menampar Kanorak. Dan kemudian mereka berdua berkelahi, saling memukul dan
menampar. Sementara selir yang lain, mereka berdiri menjauh dan hanya melihat
saja.
Mendengar
keributan itu, General Pinit terbangun dan datang ke ruang tamu. Kemudian
melihat dia, maka Nun langsung memeluk kaki General dan bersikap seperti dia
baru saja di bully oleh Kanorak.
“Tuan,
tolong aku,” kata Nun sambil berpura- pura menangis.
General
Pinit membawa Kanorak serta Nun ke hadapan Madame Sara, dia meminta Madame Sara
untuk tolong mengurus masalah ini untuknya. Tapi dengan halus, Madame Sara
menolak, karena ini adalah masalah General Pinit, jadi harus General Pinit
sendiri yang mengurusnya.
“Aku
tahu. Aku tahu ini adalah masalah ku. Tapi…” kata General Pinit terputus karena
seorang anak buahnya datang untuk melapor.
Si
Anak buah mengatakan bahwa ada tamu untuk General. Dan General Pinit lalu
menggunakan alasan itu untuk melepaskan diri dari masalah nya sendiri, dia
mengatakan pada Madame Sara bahwa dia ada tamu dan dia harus mengurus krisis
nasional.
“Tapi
kamu harusnya mengertiin aku,” kata Madame Sara.
“Aku
mengerti. Aku mengerti. Anggap saja seperti sedang melakukan pelayanan publik,
okay? Okay? Sayangku!!” pinta General Pinit dengan lembut sambil mengecup dahi
Madame Sara, sehingga Madame Sara tidak bisa menolak.
Setelah
General Pinit pergi, dengan sikap tidak sopan Nun bertanya kepada Madame Sara
kapan dia bisa berdiri, karena lutut nya sakit. Dan Madame Sara menghela nafas
mendengar itu.
Ternyata
tamu yang datang itu adalah Baibua. Dia datang untuk menjelaskan kepada General
Pinit bahwa dia tidak ada hubungan nya dengan Ingorn. Dia bahkan tidak tahu
bahwa Keaw ada datang ke acara amal di panti asuhan, karena Ingorn tidak
memberitahu nya.
“Dia
tidak memberitahu ku juga. Aku mendengarnya dari orang lain,” kata General
Pinit.
“Aku
sudah memberitahu mu, si Miskin ini ingin menusuk mu dari belakang. Siapa yang
tahu, mungkin saja dia ingin mempertemukan Keaw kepada yang lain sebelum dia
mengirim Keaw kepadamu. Percayalah padaku. Tendang dia keluar. Jika kamu butuh
bantuan, hubungin aku saja,” jelas Baibua, menjelekan Ingorn.
General
Pinit tidak bisa mempercayai Baibua, dan untuk menyakinkannya, maka Baibua kembali
menjelekan Ingorn. Dia mengatakan bahwa Ingorn menggunakan nama General Pinit
untuk mengacam para gadis, sehingga para gadis berpikir General Pinit adalah
orang yang menakutkan.
“Lalu
apa yang akan kamu lakukan?” tanya General Pinit, mulai percaya.
“Segera,
ada dansa amal di Than Chai Kerk. Aku menebak Than Chai pasti ada mengundang
Krongkeaw ke pesta itu. Jadi kita bisa menawar untuk menari dengan Miss
kecantikan. Dan kamu akan menjadi penawar terbesar, sehingga kamu akan mendapat
kesempatan berbicara dengan Krongkeaw secara pribadi. Aku percaya bahwa kamu
akan membuat Krongkeaw menyukai mu,” jelas Baibua.
General
Pinit tidak percaya bahwa Keaw akan datang ke acara amal itu, karena sekarang
saja mereka tidak tahu dimana keberadaan Keaw. Dan dengan penuh keyakinan,
Baibua meminta agar General Pinit tidak perlu khawatir, karena acara amal itu
juga merupakan acara penerimaan hadiah bagi para Miss kecantikan yang menang.
Jadi Keaw pasti akan datang.
Mengetahui
hal itu, General Pinit tersenyum senang.
Tags:
Khun Chai Puttipat
makasih dah update,, semangat😁
ReplyDeleteKak makasih y d tunggu selanjut y tp jgn lama-lama.
ReplyDelete