Sinopsis Lakorn : Trabab See Chompo (Pink Sin)
Episode 22 – 1
Images : Channel 3
“Aku bukan istrimu,” tegas Kiew.
“Jika kau bukan istriku, jadi kau istri siapa
hah? Istri Ai-Kris?”
Kiew langsung menampar Peat. Dia menegaskan
kalau dia bukanlah orang yang melakukan hal buruk seperti Peat. Peat semakin
marah dan langsung menggendong Kiew menuju kamar pengantin. Dia juga menegaskan
kalau Kiew harus melakukan tugasnya sebagai istrinya, memihak padanya bukan
orang lain.
“Cinta yang aku punya untukmu sudah kau
hancurkan. Perasaan yang ku punya sekarang padamu hanyalah kebencian,” ujar
Kiew.
“Tidak peduli yang kau rasakan, kau harus
selalu di sisiku,” ujar Peat dan memaksa Kiew.
“Aku tidak akan berada di sisimu. Bahkan jika
kau mati, aku tidak akan berada di sisimu lagi. Karena aku tidak mencintaimu
lagi.”
Peat memeluk Kiew semakin erat, walaupun Kiew
terus meronta.
Prangg!!! Terdengar suara barang pecah dari
arah kamar Chaya. Dan karena khawatir, Peat memilih untuk melihat kondisi
Chaya. Kiew mengikutinya.
Chaya pingsan dan di dekatnya ada pecahan vas
bunga. Kiew segera menyuruh Peat untuk membawa Chaya ke rumah sakit. Peat
langsung menggendong Chaya dan membawanya ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Peat menjaga Chaya yang masih
belum sadarkan diri. Kiew yang melihat perhatian Peat pada Chaya merasa semakin
sedih dan memilih pulang ke rumah.
--
Esok hari,
Katha datang ke rumah sakit untuk menjenguk
Chaya. Peat memberitahu kondisi Chaya yang menurut dokter hanya perlu
beristirahat satu dua hari dan akan membaik. Peat kemudian bertanya kenapa
Katha ingin menemui-nya pagi-pagi sekali? Ada ada sesuatu atau Katha hanya
ingin menceramahinya?
Katha meminta Peat untuk bicara dengannya di
luar kamar saja, tapi Peat mau tetap bicara di dalam kamar. Karena dia mau
menjaga Chaya.
“Masalah ini, terkait dengan Kris,” beritahu
Katha.
--
Kris sedang membuat kopi di restorannya yang
sudah di perbaiki dan sekarang menjadi rumahnya. Dia menikmati segelas kopis
sambil membaca artikel di ponsel. Kris tersenyum senang karena dia yakin dnegan
artikel ini, hidup Peat pasti akan hancur dan perusahaan Khun Nai (ayah Peat)
juga akan hancur. Artikel yang di baca oleh Kris adalah mengenai Peat yang
melakukan korupsi.
--
Peat sudah mendengar dari Katha mengenai Kris
yang sepertinya berbohong mengenai P’Ken yang menghancurkan restorannya. Tapi,
apa tujuan Kris berbohong seperti itu? Katha juga tidak tahu dan itulah yang
ingin di selidikinya.
Peat berpikir dan menyadari sesuatu.
“Karena P’Ken menghancurkan restoran, itulah
kenapa aku membiarkannya untuk bekerja denganku. Dan setelah itu… aku di tuduh
menggelapkan uang perusahaan. Dan orang yang menemukan buktinya adalah Ai-Kris.
Dia membuat semua rencana ini untuk membalasku!” marah Peat menyadari hal itu.
“Tunggu! Tunggu! Ai-Peat, aku rasa kau
berpikir berlebihan. Kita semua teman. Ai-Kris tidak akan pernah melakukan hal
seperti itu pada teman.”
Peat semakin marah karena Katha memihak pada
Kris. Katha menyatakan kalau dia bukan berpihak, tapi tidak ingin salah
menuduh. Dia ingin melihat buktinya dulu, baru bisa percaya kalau Kris tega
melakukan hal seperti itu.
Peat lebih marah lagi. Katha tidak percaya
kalau Kris hendak menjebaknya, tapi Katha percaya kalau dia menggelapkan uang
perusahaan. Apa dia masih teman bagi Katha? Katha berusaha menjelaskan, tapi
Peat mengusirnya pergi.
“Baiklah, aku akan pergi. Tapi ku kasih tahu,
jika kau masih emosi-an seperti ini, suatu hari… kau akan sendirian tanpa
siapapun!”
“Aku tidak peduli!”
Chaya terbangun karena suara pertengkaran
mereka. Katha merasa senang karena Chaya sudah sadar, jadi tidak ada yang perlu
di khawatirkannya lagi. Dan Katha pergi dari sana.
Chaya memberitahu Peat kalau dia sudah
mendengar pembicaraan Peat dan Katha tadi. Dia menyuruh Peat untuk tidak
khawatir karena dia akan selalu bersama dengan Peat.
Diluar, Katha menggerutu kesal dengan kelakuan
Peat. Jika dia tidak menganggap Peat sebagai temannya, dia pasti sudah menampar
mulut Peat berkali-kali tadi. Tapi, dia juga penasaran dengan tujuan Kris
berbohong. Dan karena itu, dia mengajak Pa bertemu untuk membahas hal itu.
--
Para pemegang saham sudah membaca artikel itu
dan kembali melakukan rapat. Mereka
menuntut agar Peat di pecat dari perusahaan, atau saham mereka akan anjlok.
Kiew meminta mereka untuk bersabar karena Khun Nai sedang mencari cara untuk
menyelesaikan hal ini dengan cara terbaik. Tapi, para pemegang saham jadi mulai
menuduh Kiew yang mungkin terlibat dalam penggelapan dana Peat karena Kiew kan
istrinya.
Kris ikut membantu bicara dengan membela Kiew.
Tapi, para pemegang saham tetap mencurigai Kiew terlibat. Kiew akhirnya
menyuruh mereka untuk menyelidiki akun-nya saja jika tidak percaya.
Akhirnya, Khun Nai memutuskan untuk memecat
Peat agar masalah ini bisa segera selesai. Para pemegang saham setuju dengan
keputusan itu dan akhirnya pergi.
“Aku minta maaf, dear. Ini semua salahku,” ujar Khun Nai dengan sedih pada Kiew.
“Ayah, jangan menyalahkan dirimu sendiri,”
hibur Kiew.
Dan Kris tersenyum senang karena semua
berjalan sesuai dengan rencana-nya. Kiew kemudian pergi keluar, dan Kris segera
mengejarnya. Dia bertanya, mana kemana Kiew?
“Aku ingin mencari Peat. Dia harus tahu bahwa
dialah yang membuat ayah dan orang lain dalam masalah.”
“Tidak seharusnya Peat melakukan hal itu.
Tidak peduli seberapa inginnya dia membalas dendam padamu dan paman. Tapi, apa
yang di lakukannya sudah keterlaluan,” panasi Kris.
Dan Kiew membenarkan. Peat sudah berhasil
membalas dendam padanya dan ayahnya. Kris langsung menunjukkan perhatian dan
kekhawatirannya pada Kiew. Dia bahkan berkata siap membantu Kiew apapun. Kiew
berterimakasih, tapi ini masalahnya dan Peat. Dan dia yang akan
menyelesaikannya sendiri.
--
Peat masih menjaga Chaya dan menyuapinya
makan. Tapi, Chaya tidak bisa menghabiskan makanannya. Peat membujuk Chaya
untuk makan agar bisa cepat pulih. Chaya senang dengan perhatian Peat dan
bahkan berkata kalau dia tahu seperti ini, dia akan sakit dari dulu. Peat
langsung menegur Chaya untuk tidak mengatakan hal seperti itu. Chaya semakin
bahagia karena itu artinya Peat khawatir padanya.
Flashback
Kemarin
malam, saat Kiew pulang terlambat dan kemudian bertengkar dengan Peat. Chaya
melihat semuanya dari atas tangga. Dia dengan jelas mendengar Peat yang menyuruh
Kiew untuk melakukan tugas seorang istri. Dan dia juga melihat Peat menggendong
Kiew menuju kamar.
Chaya
sangat marah dan kecewa melihat semua hal itu. Dia masuk ke dalam kamarnya
dengan tangisan. Dan dalam kemarahannya, dia meraih vas bunga yang ada di atas
meja dan membantingnya hingga pecah.
Chaya
kemudian jatuh terduduk dan menangis, sebelum akhirnya pingsan.
End
Peat melihat perubahan wajah Chaya dan
bertanya ada apa? Chaya berbohong kalau dia hanya merasa sakit kepala dan
pusing. Peat khawatir dan hendak memanggilkan dokter. Chaya melarang karena dia
sudah merasa lebih baik.
Chaya kemudian menawarkan bantuan pada Peat
untuk menangani mengenai masalah Kris. Peat menolak dan menyuruh Chaya untuk
istirahat saja. Chay terus berkeras ingin membantu karena baginya Peat adalah
orang yang penting baginya. Atau, bagi Peat dia hanyalah orang luar sehingga
tidak perlu ikut campur. Peat membantah hal itu dan beralasan kalau dia tidak
ingin Chaya merasa khawatir.
Peat mendapat telepon dari Kiew yang meminta untuk
bertemu. Dan Peat langsung pergi.
--
Peat tiba di perusahaan dan melihat para
karyawan yang berdiri di depan papan pengumuman dan sibuk bergosip. Ditambah
lagi dia mendengar namanya di sebut-sebut. Dan karena penasaran, Peat ke sana
dan melihat kertas pengumuman mengenai dirinya yang di pecat. Peat segera
meremukan kertas itu dengan marah.
“Kau sekarang sudah menghancurkan perusahaan
ini,” ujar Kiew yang muncul di belakangnya.
Peat langsung marah karena dia yakin kalau
tujuan Kiew memanggilnya adalah agar dia melihat pengumuman itu. Kiew pasti
ingin dia di permalukan di depan semuanya. Kiew membenarkan. Peat terus marah
dan mengatakan kenpaa Kiew tidak bisa percaya padanya?
“Kau tahu masalah apa yang harus di hadapi
ayah karenamu? Dan untukku, aku sedih dan terluka dari pada cukup karena
perbuatanmu. Jika kita saling membenci satu sama lain hingga kita saling
menyakiti seperti ini, ayo bercerai!” tegas Kiew.
Dan kali ini, Kiew melepaskan cincin
pernikahan yang ada di jarinya dan mengembalikannya pada Peat. Tapi, Peat
menolak untuk bercerai. Dia bahkan menuduh Kiew yang mau cerai karena sudah
memiliki Kris. Kiew meminta Peat untuk tidak melibatkan orang lain, dan dia
memaksa Peat untuk menerima cincin itu kembali.
“Kau sangat ingin bahagia dengan Kris, kan?
Aku tidak akan membiarkanmu pergi!” tegas Peat.
Kiew sudah kehilangan kesabaran. Dia melempar
cincin itu ke arah Peat. “Kita tidak akan saling bertemu lagi hingga hari kita
menandatangani surat cerai!”
Usai mengatakan hal itu, Kiew meninggalkan
Peat yang berdiri kaku. Kiew masuk ke dalam ruang kerjanya. Dan dia menangis
atas semua yang telah terjadi. Dia juga tidak mau bercerai dengan Peat
sebenarnya, tapi apa yang Peat lakukan hanyalah menyakitinya terus menerus. Dan
dia sudah lelah akan hal itu.
Kris melihat pertengkaran Peat dan Kiew. Dia
bahkan memungut cincin pernikahan yang Kiew buang dan memuji cincin itu indah
di hadapan Peat. Sayang sekali cincin itu harus tidak berarti sekarang. Peat
marah mendengarnya dan merebut cincin itu kembali, dia akan membuat cincin itu
kembali pada Kiew.
Mereka mulai bertengkar. Tapi, Kris terus
bicara seolah dia sudah menang melawan Peat dan akan mendapatkan Kiew.
--
Pa menemui Katha, tapi Katha tidak bilang
apapun dan malah tampak stress. Setelah di marahi oleh Pa, Katha baru sadar dan
mulai bercerita.
“Biar ku tanya, di antara Peat dan Kris, apa
ada masalah besar yang bisa membuat mereka saling balas dendam?” tanya Pa.
“Ada. Mengenai Chaya. Kris mencintai Chaya.
Tapi Chaya mencintai Peat. Dan Peat…”
“Dia berselingkuh dengan Chaya. Itu aku tahu.
Kiew terus menangis karena pria itu!” kesal Pa. “Jadi kesimpulannya, ini cinta
segitiga, kan? Jadi ada kemungkinan kalau Kris balas dendam pada Peat. Kau
sudah lama mengenal Kris, apa kau merasa Kris itu orang yang pendendam?”
“Biarku beritahu ya. Jujur saja, kalau
mengenai Ai-Peat, aku bisa menebak apa yang di pikirkannya karena ketika dia
senang atau tidak, dia akan menunjukkannya secara jelas. Tapi, untuk Kris, aku
tidak tahu apa yang di pikirkannya.”
“Dan ini waktunya kau untuk diam saja dan
stress? Jika kau ingin tahu apa yang Kris lakukan, maka kau harus mencari
kebenarannya. Jika dia berencana menghancurkan Peat, pasti akan ada sesuatu
yang muncul. Tidak ada yang namanya rahasia di dunia ini dan sekarang ini,
hanya kau yang bisa menolong Peat dan Kris. Benar kan?”
Katha setuju dengan perkataan Pa. dan dia akan
mencari tahu kebenarannya.
“Tapi, ada satu hal. Jika kebenarannya adalah
hal yang tidak kau sangka, temanmu mungkin tidak sama lagi dengan sebelumnya.
Apa kau akan bisa menerimanya?”
“Aku harus bisa menerimanya. Meskipun… aku
akan merasa sedih dan kecewa.”
Pa menyemangati Katha untuk tidak terlalu
stress.
--
Peat pergi ke suatu tempat sepi dan membawa
cincin yang Kiew buang. Dia hendak membuang cincin itu, tapi dia tidak bisa.
Dia hanya terus memandangi cincin itu.
--
Chaya berada sendirian di rumah sakit. Dia
mencoba menelpon Peat, tapi ponsel Peat tidak aktif.
Flashback
Dokter
memberitahu kondisinya. Dari hasil test, diketahui kalau sel darah putih Chaya
sangat tinggi dan menyerang sel darah merah. Itu membuat tubuh Chaya harus
mengalami memar. Dan akan sangat mudah sakit. Tapi, untuk lebih yakin, dokter
akan mengetest dari sunsum tulang Chaya. Dan jika hasilnya positf (leukemia),
maka Chaya harus segera menjalani perawatan secepat mungkin.
End
Chaya sangat sedih dengan hasil test itu. Dia
mencoba menelpon Peat lagi, tapi tetap tidak di angkat.
Tags:
Pink Sin
Trimakasih....
ReplyDeleteTrima kasih admin udah meluangkan waktu.
ReplyDelete