Sinopsis Lakorn : Trabab See Chompo (Pink Sin)
Episode 22 – 2
Images : Channel 3
Kris sedang bekerja dan dia mendapat telepon
dari Chaya. Kris mengangkat dan dengan sinis menjawab telepon Chaya, dia bahkan
menyindir Chaya yang pasti salah menelpon. Chaya menelpon untuk bertanya dimana
Peat.
“Jika kau mau tahu, kau telepon saja dia dan
tanya. Kenapa menelponku?”
“Karena aku tidak bisa menghubunginya. Dan kau
ada di perusahaan yang sama dengannya. Kau melihatnya? Atau… apa yang terjadi?”
Peat tidak mau memberitahu dan menyuruh chaya
tanya sendiri pada Peat. Chaya memaksa dan Kris akhirnya memberitahu. Tapi,
secara langsung, dia akan menemui Chaya. Chaya setuju dan langsung mematikan
teleponnya.
--
Kiew pergi ke rumah Pa. Pa merasa kasihan pada
Kiew yang matanya membengkak karena terus menangis. Kiew meminta izin agar di
izinkan menginap malam ini di rumah Pa. Dia ingin sendiri dan tidak ingin
melihat wajah Peat. Pa setuju dan bahkan ikut sedih bersama dengan Kiew.
“Kau pernah berpikir kalau Peat tidak
melakukannya?” tanya Pa.
“Aku tidak berani berpikir. Aku takut akan
kecewa lagi. Aku sudah cukup terluka. Yang bisa ku lakukan hanyalah…
membiarkannya pergi. Aku tidak ingin lebih kecewa lagi,” tangis Kiew.
Pa mengerti perasaan Kiew. Dia hanya bisa
mendampingi Kiew yang menangis.
--
Kris menemui Chaya yang di rawat di rumah
sakit. Dia langsung bertanya, apa Chaya sakit? Chaya menjawab kalau dia hanya
kelelahan. Tapi, Kris menyindir Chaya yang terlihat sehat dan tidak seperti
orang sakit. Chaya langsung marah karena Kris sepertinya menyindir-nya
berbohong. Kris beralasan kalau dia hanya bercanda.
“Kelihatannya Peat tidak menjagamu. Atau kau
stress karena menjadi simpanan orang lain!”
“Jangan bicara buruk denganku!” marah Chaya.
“Kasih tahu aku, dimana Peat?”
Kris memberitahunya kalau Peat menggelapkan
dana perusahaan dan di pecat. Chaya tidak percaya karena Peat bukanlah orang
jahat. Kris langsung mengingatkan kalau Peat adalah orang jahat hingga bisa
membuat Chaya melakukan hal seperti ini. chaya marah dan mengusir Kris pergi
jika hanya untuk mengganggunya.
“Jika Peat benar-benar baik, dia tidak akan
menghancurkan perusahaan. Menghancurkan ayahnya sendiri. Bahkan ayahnya
sendiri, dia bisa melakukannya. Dan apa kau tidak pernah berpikir kalau dia
akan menyakiti mu juga?”
“Peat tidak akan pernah menyakitiku!”
“Terlalu percaya diri. Tapi, berhati-hatilah
jika nanti kau terluka. Kau tahu, tidak ada yang lebih menyakitkan daripada di
khianati orang yang kau cintai!” nasihat Kris. “Kiew ingin menceraikan Peat.
Kali ini sepertinya akan terjadi. Jika dia mencintaimu, dia mungkin akan
melamarmu. Jika benar seperti itu, aku akan ikut bahagia bersamamu. Tapi jika
tidak, itu artinya dia tidak mencintaimu!”
“Peat mencintaiku!” tegas Chaya.
“Dia tidak mencintaimu!”
Mereka terus berteriak satu sama lain. Dan
Kris hanya bisa berkata kalau dia berharap keyakinan Chaya benar. Setelah
mengatakan hal itu sambil tersenyum sinis, Kris pergi dari ruang rawat Chaya.
--
Peat masih berada di tempat itu sampai malam
hari. Dia masih terus menggenggam cincin Kiew dan berpikir. Dia menyatukan
cincin itu dengan kalung yang di kenakannya.
Setelah itu, Peat pulang ke rumah mencari
Kiew. Tapi, Taeng melapor kalau Kiew tidak pulang ke rumah. Khun Nai pulang dan
berjalan melewati Peat. Peat langsung bertanya, apa Ayah tidak mau menyapa?
Atau kau membenciku hingga tidak mau melihat wajahku?
“Aku tidak tahu harus berkata apa.”
“Ingin marah? Mau menyalahkanku silahkan.”
“Aku tidak akan melakukannya. Aku hanya akan
bertanya satu hal. Apa kau sudah selesai balas dendam padaku and Kiew? Karena
jika sudah, bisakah kau berhenti melakukannya? Karena sekarang ini aku dan Kiew
terluka hingga kami sudah tidak tahan lagi. Kau menyakitiku, aku tidak akan
bilang apapun. Tapi kau menyakiti Kiew. Menyakiti masa depan perusahaan Kiew.
Ini… aku tidak bisa mentoleransinya.”
“Lalu aku? Kau tidak tanya apakah aku bisa
mentolerir-nya? Itu artinya kau tidak percaya padaku dan memecatku.”
“Bahkan jika aku percaya padamu tapi orang
lain tidak percaya padamu. Apa yang bisa ku lakukan? Aku sudah melakukan yang
terbaik sebagai seorang ayah. Jika kau tidak bahagia, aku juga sedih. Aku bukan
ayah yang baik. Aku menyakiti perasaanmu selama ini. Hari ini… aku masih belum
dapat melindungimu. Mungkin jika ayahmu adalah orang lain, itu mungkin akan
lebih baik.” Khun Nai sudah menyerah terhadap Peat.
“Kau tidak memerlukanku lagi, kan?”
“Aku sudah memikirkannya. Jika kau tinggal
dengan ayah kandungmu, mungkin kau akan lebih bahagia dari hari ini. Mulai dari
sekarang, apapun yang ingin kau lakukan, aku tidak akan menghentikanmu lagi.
Aku hanya memohon satu hal, berhenti menyakiti ayah dan anak ini sekali.”
Usai memberitahu semua perasaannya, Khun Nai
berjalan masuk ke dalam kamarnya. Peat terdiam. Dia teringat bagaimana dia
selalu menyakiti Khun Nai dan Kiew, tapi, mereka berdua selalu melindunginya.
Namun, pada hari ini, mereka berdua telah menyerah terhadap dirinya.
--
Esok hari,
Taeng datang ke rumah sakit untuk menjaga
Chaya. Seperti biasa, Chaya tidak suka dengan kehadiran Taeng dan hanya mencari
Peat. Taeng juga tidak tahu, dia hanya di suruh datang untuk menjaga Chaya. Dan
mungkin Peat sedang bersama dengan Kiew, kan sedang ada masalah di perusahaan.
Jadi, suami istri harus saling bersatu menyelesaikan masalah itu.
Chaya marah dan menyiram wajah Taeng dengan
air. Dia bahkan menegaskan kalau Peat akan menceraikan Kiew dan menikahinya.
Dan setelah menikah dengan Peat, orang yang pertama akan dia pecat adalah
Taeng. Taeng tidak takut, dia yakin Peat tidak akan menikahi orang seperti
Chaya.
“Biar ku kasih tahu, jika Khun Peat
benar-benar menginginkanmu, dia sudah akan menikahimu dari dulu,” uajr Taeng.
Chaya semakin menggila. Dan Taeng memilih
pergi daripada Chaya semakin gila.
--
Peat pergi mencari Kiew ke makam Khun Sa. Tapi
Kiew juga ti dak ada di sana. Akhirnya, Peat menelpon Pa untuk menanyakan
keberadaan Kiew. Dan Pa langsung berakting seolah tidak tahu dimana Kiew. Walaupun
dia tahu, dia tidak akan memberitahu Peat. Pa tetap tidak mau memberitahu dan
bahkan menyarankan Peat untuk menceraikan temannya jika hanya membuat temannya
terluka. Peat kesal mendengarnya dan mematikan telepon.
Pa bertanya pada Kiew, apa yang akan Kiew
lakukan? Pulang ke rumah atau tetap tinggal sementara di rumahnya?
Peat menatap makam Khun Sa, “Aku benar-benar
mencintai putrimu. Aku tidak rela kehilangan Kiew.”
--
Kris keluar dari ruangannya dan dia melihat
Katha yang datang ke perusahaan dan Tee mengantarnya ke ruangan Khun Nai. Hal
ini membuat Kris merasa curiga.
Dan ternyata, Tee memberitahukan semua yang di
lakukan oleh Kris dan juga mengenai dirinya yang sebenarnya mencuri uang
perusahaan. Katha langsung emosi karena tidak menyangka punya teman sejahat
Kris. Khun Nai memintanya untuk tenang dulu. Katha bertanya rencana apa yang
akan Khun Nai lakukan untuk membuat Kris bertobat?
“Aku akan membuatnya hingga tersudut. Aku akan
mengajarinya kalau balas dendam pada orang lain, hasilnya akan berbalik ke diri
sendiri dan menyakiti diri sendiri.”
“Peat adalah temanku. Aku akan melindunginya
sebisa mungkin. Dan jika Kris tidak bertobat, aku dan dia, hubungan
persahabatan kami berakhir.”
Mereka tidak menyadari kalau Kris ada di luar
dan mendengar semua pembicaraan mereka.
BERSAMBUNG
Tags:
Pink Sin