Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 07 - 1


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 07 - 1
Images by : Mango TV
 “Serang!” teriak Murong Yu.
Dan Qin Shang pun berteriak hal yang sama. Bersamaan dengan teriakannya, panah-panah bambu terlontar dari dalam hutan dan menghujam pasukan Murong Yu. Luo Xi berteriak kaget melihat mayat-mayat berjatuhan di hadapannya.

Dan ternyata, pangeran Furen adalah orang yang merencanakan semua itu bersama dengan para masyarakat yang tidak mendukung Murong Yu. Murong Yu sudah terpojok dan panah bambu terakhir mengarah ke arahnya.
Pengawalnya yang setia, RuiNu langsung berlari melindungi Murong Yu hingga panah itu menembus tubuhnya. RuiNu meninggal seketika. Murong Yu benar-benar marah.
“Serahkan dirimu,” ujar Qin Shang turun dari kudanya.
Murong Yu marah karena Qin Shang sudah sengaja menjebaknya. Qin Shang membenarkan. Niat awalnya adalah untuk menyelamatkan Luo Xi, tapi dia sadar kalau Murong Yu pasti akan mengejar dan menyerang mereka, jadi dia bekerjasama dengan Pangeran Furen untuk membuat jebakan itu.
“Aku kira kau hanya pria dengan kekuatan bertarung. Sepertinya, aku sudah meremehkanmu,” ujar Murong Yu. “Kau masih ingin Dewi itu hidup, kan?”
“Apa maksudmu?”
“Kau mempunyai keberanian, kebijaksanaan dan sumber daya. Tapi, aku rasa, kau masih kurang satu hal untuk menghadapiku. Tanyakan saja pada Dewi itu. Apakah aku satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan hidupnya?”
Qin Shang segera menanyakan pada Luo Xi, apa yang sudah terjadi pada Luo Xi? Sebelum Luo Xi menjawab, Murong Yu langsung berkata kalau Luo Xi sudah di racuni dan dia yang mempunyai penawarnya.
Qin Shang segera mengancam Murong Yu untuk memberikan penawar itu atau dia akan membunuh Murong Yu. Murong Yu tidak takut karena dia lah satu-satunya orang yang memiliki penawar itu.
Qin Shang memberi perintah pada pangeran agar tidak menyerang. Sekutu pangeran tidak terima di perintahkan untuk tidak membunuh Murong Yu karena Murong Yu telah membunuh orang-orang yang di kasihinya.

Murong Yu memberi tahu keinginannya. Dia ingin Qin Shang dan Luo Xi kembali ke kerajaannya, baru dia akan memberikan obat penawarnya. Qin Shang peduli pada nyawa Luo Xi hingga dia menjatuhkan pedangnya. Tapi, Luo Xi berkata pada Qin Shang untuk tidak mempercayai Murong Yu, dia yakin Murong Yu tidak akan membiarkan mereka.
“Aku tidak bisa membiarkanmu mati,” ujar Qin Shang. “Pangeran, aku akan membawa Murong Yu hari ini, apa kau tidak masalah dengan hal itu?”

Pangeran setuju untuk membiarkan Qin Shang pergi bersama Murong Yu. Tapi, pengikut pangeran tidak setuju, karena hanya ini satu-satunya kesempatan mereka untuk balas dendam. Pangeran tidak bisa menyetujui pengikutnya karena dia berhutang nyawa pada Qin Shang dan Luo Xi.
“Aku tidak bisa mematuhimu. Maafkan aku,” ujar pengikut itu dan melepaskan panah bambu-nya.

Panah itu salah meluncur ke arah Qin Shang dan Luo Xi. Qin Shang segera melindungi Luo Xi dengan tubuhnya. Luo Xi menjerit, dan waktu kembali berputar maju.
Begitu membuka mata, mereka telah kembali ke masa depan kembali. Mereka saling memeriksa keadaan masing-masing satu sama lain. Dan setelah memastikan semuanya baik-baik saja, mereka beranjak pergi.

Tapi… ternyata, Murong Yu terbawa bersama mereka.
“Kenapa kau bisa di sini?!” kaget Qin Shang.
“Dimana aku?” bingung Murong Yu.
Dan Qin Shang langsung hendak memukul Murong Yu. Luo Xi segera melerai apalagi banyak orang yang memperhatikan mereka. Qin Shang akhirnya mengalah, dia membawa Murong Yu dengan paksa ke dalam taksi untuk ikut bersamanya dengan Luo Xi.
--
Qin Shang dan Luo Xi membawa Murong Yu diam-diam ke asrama-nya. Murong Yu benar-benar tidak berdaya melawan kekuatan Qin Shang. Qin Shang juga meminta Murong Yu untuk segera memberikan penawarnya. Tapi, Murong Yu tidak mau, dan malah balik bertanya, “Dimana ini?”
“Tempat dimana aku tinggal.”
“Tempat tinggalmu?”
“Ya. Ini adalah surga.”
“Surga? Itu artinya… aku…”
“Benar, kau sudah mati sekarang,” ujar Qin Shang sebelum Murong Yu menyelesaikan kalimatnya.
Eh, lagi asyik mereka membahas hal itu, Jingjing malah menggedor-gedor pintu kamar Luo Xi dan mengomel kalau Luo Xi sangat ribut. Luo Xi langsung panik dan balas berteriak dari dalam kamarnya kalau dia sedang menonton movie dan akan mengecilkan volume suaranya.

Jingjing tidak percaya dan terus menggedor dan menuduh Luo Xi membawa pria ke dalam kamar. Luo Xi terpaksa keluar untuk menghadapi Jingjing dan menegaskan kalau dia sedang menonton movie. Jingjing tidak percaya dan menerobos masuk.
Woow…

Mereka (jingjing, Luo Xi dan Fei Yan), melihat adegan Qin Shang sedang di atas tempat tidur bersama Murong Yu (wkwkwk). Langsung deh mereka berpikir macam-macam.
Akhirnya, Jingjing menginterogasi Luo Xi. Belum selesai dia interogasi, Qin Shang keluar dan memberitahu Luo Xi kalau dia sudah menggeledah Murong Yu, tapi tidak ada obat penawarnya. Karena itu, dia segera membawa Luo Xi untuk mencari He Mo.
“Fei Yan, tolong bantu aku menjaga sepupuku. Penyakitnya lebih serius,” ujar Luo Xi pada Fei Yan (maksudnya jaga si Murong Yu).
Murong Yu di ikat di kamar oleh Qin Shang dan mulutnya di sumpal kain. Dia memberi tanda agar sumpalan di mulutnya di lepaskan, tapi Fei Yan tidak berani. Jadilah Jingjing yang melepaskannya.
“Terimakasih, nona,” ujar Murong Yu dengan lembut pada Jingjing.
Jingjing kesenangan, apalagi melihat wajah Murong Yu yang tampan. Fei Yan berbisik kalau menurutnya, Qin Shang itu lebih tampan.
“Maafkan aku jika bertanya. Apakah ini adalah… surga?”
“Surga apaan? Ini itu Universitas Yuedu,” beritahu Fei Yan sambil berbisik pada Jingjin kalau sepertinya Murong Yu ini sama anehnya seperti Qin Shang.
“Universitas?” bingung Murong Yu. “Apakah ini tempat dimana guru berkhotbah, mengajar dan menghilangkan keraguan?”
Jingjing membenarkan. Dan Murong Yu langsung bertanya apakah Jingjing tahu sesuatu mengenai Dinasti An? Jingjing langsung bertanya, apa maksudnya sejarah itu? Murong Yu tampak kaget.
--
Qin Shang tampak cemas menunggu hasil pemeriksaan Luo Xi. He Mo memberitahukan hasilnya kalau racun di tubuh Luo Xi adalah alkaloid. Dan obat penawar yang Murong Yu berikan hanya bisa menetralisir keasaman dan alkalinity dan melindungi mukosa lambung Luo Xi yang membuatnya terlihat seperti membantu mendotisifikasi tubuh Luo Xi untuk sementara.
“Aku akan meresepkanmu obat yang dapat mengobati alkalosis. Minum dua pil dan 2 hari sekali,” jelas He Mo. “Juga minum banyak susu atau sup beras, dan kau akan baik-baik saja.”
“Hanya itu saja?”
He Mo membenarkan. Eh, si Qin Shang malah minta He Mo memberitahunya racun yang bisa membuat orang langsung mati (pasti untuk Murong Yu). Luo Xi langsung menegurnya dan memperingatinya untuk tidak mencari masalah.
He Mo kemudian bertanya, apakah mereka bertemu Xue selama lompatan waktu itu? Luo Xi dengan ekspresi sedih menjawab.
--

Murong Yu melihat isi apartemen Luo Xi dan menemukan foto Luo Xi bersama Le Xue di atas meja.
“Ini…”
“Oh, dia? Dia adalah teman sekamar Luo Xi,” beritahu Jingjing.
“Luo Xi dan Le Xue berbagi kamar ini,” lanjut Fei Yan.
--
He Mo jelas merasa sedih mengetahui yang terjadi pada Le Xue. Tapi, Luo Xi mengingatkan He Mo mengenai dia yang bisa mengembalikan Qin Shang 6 bulan kemudian ke masa Kerajaan Qi. Dan saat dia kembali saat itu, Xue masih hidup di masa Qi, dan dia akan mencari cara membawa Xue kembali.
“Percaya padaku. Aku pasti akan membawanya kembali.”
“Aku percaya padamu. Xiao Xue juga percaya padamu. Jadi, Luo Xi, kau harus melindungi dirimu sendiri selama setengah tahun ini. Karena jika sesuatu terjadi padamu, tidak ada yang dapat membawanya kembali.”



==============================


Test... Test... Test... Hello semuanya :) Ni Hao?
Kenapa ya blog ini makin lama makin sepi? Hahahaha :D 
Apa pada nggak suka ya dengan sinopsis Emperors and Me ini? Soalnya yang tinggalin komentar cuma 1-2 orang aja. Beda waktu di sinopsis yang sebelumnya. T_T hmmm… padahal aku tahu drama ini juga karena di rekomendasikan di kolom komentar, dan setelah ku tonton, ceritanya makin lama makin menarik. Makanya, ku putuskan untuk nulis sinop-nya, tapi malah nggak ada jejak komentar. Sedih
Sejujurnya saja, jadi kurang semangat nulis nya. Hehehe 😊 Jadi galau, mau lanjut nulis atau nggak. Hahahaha :D
Padahal, mau baca komentar dan analisis para readers sekalian mengenai alur dan misteri lompatan waktu di drama ini. Tapi, apa daya kalau nggak ada yang tinggalin komentar.
But. Aku benar-benar terimakasih lho untuk kalian yang sudah mau mampir baca sinopsis di blog ini 😊 dan juga untuk kalian yang sudah mau ninggalkan komentar. Benar-benar terimakasih.
Semoga blog ini bisa terus eksis dan menghadirkan drama-drama Asia yang lebih beraneka ragam. 😊 sekian cuap-cuap saya.

Regards,
With Love,

Chunov

20 Comments

  1. aku suka kak,tolong dilanjutkan ya...

    ReplyDelete
  2. Mungkin krn alurny g bs ditebak..jd pd bingung...ha..ha..
    Anyway..jujur drama ini cukup menarik koq..lanjut trs yak..semangat..

    ReplyDelete
  3. Lanjut trus,ceritanya makin seru.tinggal 1 kaisar lgi yg bakal dijemput xD

    ReplyDelete
  4. Lanjut trus,ceritanya makin seru.tinggal 1 kaisar lgi yg bakal dijemput xD

    ReplyDelete
  5. Bagus kok, tiap hari loh suka intip2 blog ini nunggu update, semangat nulisnua sist, kami nungguin

    ReplyDelete
  6. Lanjuuuuuuuuttttt ka, di tunggu recap selanjutnya

    ReplyDelete
  7. Lanjut kak, aku emang gak komen tapi aku setia baca kok.

    ReplyDelete
  8. Aku suka ....buatin sinopsis i hear you juga ya ....semangat

    ReplyDelete
  9. maksih loh ,udh mau nulis sinopsisnya,,mungkin banyak readers yg baca cuma gak ninggalin komen

    ReplyDelete
  10. Maaf kak , aku hanya baca saja tanpa tinggalkan komentar. Tapi seru kok sinop yg kakak tulis😊

    ReplyDelete
  11. Figthing kk..sorry q ga pernah komen di sinopsis mn aj..tp q hoby bgd bc sinopsis..jd ini prtm x q komen..tkut kk nya mewk trus ngmbek trus gak mau lnjutin critanya..kn jd ga seru..☺😊😊

    ReplyDelete
  12. Kalok bisa kasih tanda emot sja...soalnya kadang sipembaca sangking serunya langsung menuju ke part berikutnya tanpa ninggalin coment...kalok dikasih emot suka ato tidak suka ato entah emat lain kan jauh lebih mudah...tinggal di klik...kyak makan...ada kalanya yg comen klom enak...adakalanya dia terus makan karena enak tanpa berkomentar...saking menikmatinya...tpi ndak slah mbaknya kasih catatan kayak gitu...karen mbaknya juga butuh evaluasi

    ReplyDelete
Previous Post Next Post