Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 14 - 2
Images by : Mango TV
Sebelum pulang, Luo Xi sempat melihat He Mo
yang berdiri diam menatap jendela. Hal ini membuat hati Luo Xi semakin merasa
bersalah.
--
Dalam perjalanan pulang, Luo Xi teringat saat
dia sudah berusaha meminta Le Xue memegang tangannya dengan erat, tapi pada
akhirnya Le Xue di bawa menjauh darinya oleh prajurit Guo Yan. Dia juga
terbayang kekecewaan He Mo karena tidak berhasil membawa Le Xue kembali.
--
Murong dan Qin Shang berjaga di rumah sakit. Tapi,
Qin Shang tiba-tiba saja pergi.
--
Luo Xi tidak langsung pulang ke asrama, tapi
duduk di pinggir sungai. Dia teringat kenangannya di sana bersama dengan Xue.
Flashback
“Xue,
guru sejarah mengajarkan kita kalau orang-orang mengapungkan lentera ke sungai
Lentera di hari Festival Zhong Yuan. Kenapa orang di kampus kita mengapungkan
lentera di bulan Mei? Kenapa?”
“Aku
dengan dari senior, siswa di sekolah kita mengapungkan lentera di Sungai
Lentera di bulan Mei untuk berdoa agar mendapat nilai bagus dalam ujian.”
“Oh,
begitu. Tapi nilaimu sudah bagus, kenapa kau juga mengapungkan lentera?”
“Aku
mengapungkannya untukmu.”
Luo
Xi tersenyum mendengarnya.
End
Saat sedang memikirkan kenangan itu, tiba-tiba
saja terdengar suara Qin Shang. Luo Xi kaget karena Qin Shang bisa tahu dia ada
di sini. Qin Shang memberitahu kalau dia tadi ke asrama tapi Luo Xi tidak ada
di sana. Dan dia mendengar dari Fei Yan kalau Luo Xi kemungkinan datang kemari.
Qin Shang duduk di sebelah Luo Xi. Suasana terasa
canggung.
“Luo Xi, kau tidak menyukaiku? Setiap kali
aku berusaha membuatmu nyaman, perkataan Murong Yu lebih berarti daripadaku.”
“Itu karena dia lebih bijaksan daripada mu. Tidak
ada satupun orang yang bsia menerima kelakuan burukmu. Di dinasti An, Murong sangat mencurigakan. Tapi itu
karena dia tidak punya pilihan. Dalam berbagai tekanan, agar bisa hidup, dia
tidak bisa percaya pada siapapun. Hidup penuh dengan rekayasa karena itu dia
tidak menyukainya. Ketika dia tiba di sini, dia secara perlahan mulai membuka
hatinya. Aku bisa melihat kalau kau sudah tidak membenci Murong Yu.”
“Kenapa kau bisa bilang begitu?”
“Aku hanya penasaran. Kalian berdua saling
membenci sebelumnya. Kenapa kau bisa mempercayinya sekarang? Terutama di
dinasti Chen, kalian berdua saling bekerja sama. Dengan kepribadianmu, apa kau
tidak takut dia mengkhianatimu?”
“Aku tidak pernah mempercayainya. Aku hanya
percaya kalau dia akan menyelamatkanmu.”
Suasana canggung mulai mencair dan mereka mulai
bisa tertawa. Qin Shang kemudian melihat lentera-lentera yang berbentuk bunga
di sungai dan bertanya apa itu? Luo Xi memberitahu kalau itu untuk Zhong Yuan
festival dan juga untuk berdoa.
“Lalu kau tidak berdoa?” tanya Qin Shang.
“Tidak. aku tidak punya waktu untuk
membelinya.”
Qin Shang tiba-tiba saja meminta Luo Xi untuk
menunggu sebentar dan kemudian pergi.
Dan begitu kembali, Qin Shang telah membawa
lentera bunga. Luo Xi kaget dan bertanya darimana Qn Shang mendapatkannya. Dia bisa
menebak kalau Qin Shang pasti mencurinya. Qin Shang membantah, dia hanya menggunakan
kebijaksanannya.
“Ini. berdoalah.”
“Sudahlah. Kau yang mencuri lentera itu, jadi
tulislah keinginanmu.”
Qin Shang mulai menulis.
“Aku sudah menulis keinginanku sejak masih mahasiswi
baru. Setiap kali, aku selalu menulis ‘lulus ujian’, Xue juga selalu menulis doa
untukku, tapi aku tetap tidak lulus. Jadi, itu tidak berguna untukku. Tapi, kau
berbeda. Kau adalah kaisar, jadi mungkin para peri akan bersedia mendengarkan keinginanmu.”
Qin Shang selesai menulis. Luo Xi langsung
membantunya untuk mengapungkan lentera itu ke sungai.
“Apa keinginanmu?” tanya Luo Xi. “Biar ku tebak.
Menyatukan dunia? Atau menikahiku sebagai ratu-mu?”
Tapi semuanya bukan. Luo Xi jadi semakin
penasaran.
“Aku harap Luo Xi akan segera menemukan Le
Xue. Jika kau tidak bisa menemukannya, kau tidak akan bahagia. Aku ingat saat
bertama kita bertemu di Qi, kau berbohong padaku dan bilang kalau kau adalah
Dewi. Kau sangat bersemangat dan penuh keceriaan saat itu. Mata-mu tersenyum. Tapi
sekarang, kita sudah melompati waktu beberapa kali dan melalui banyak hal
bersama, kau berpura-pura baik-baik saja. Tertawa dan bermain. Tapi matamu
tidak bisa membohongiku. Aku bisa melihat kalau kau mengkhawatirkan Le Xue. Dan
kau menyalahkan dirimu sendiri. Dan kau merasa bersalah tidak bisa membawanya
kembali. Aku benci karena diriku tidak bisa melakukan apapun. Aku hanya bisa berdoa
kepada Tuhan, berdoa agar kau bisa membawa Le Xue kembali. Aku hanya ingin
melihat kau tersenyum seperti dulu.” (Awww…. Siapa yang nggak tersentuh mendengar
ketulusan Qin Shang tersebut).
Luo Xi sangat tersentuh. Hingga dia mencium
pipi Qin Shang. Perlahan, Qin Shang mendekat, dan mencium bibir Luo Xi. Luo Xi
tidak menghindar sama sekali.
BERSAMBUNG
Tags:
Emperors and Me
Lanjuuuutttt...😤😤
ReplyDelete