Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 19 - 2


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 19 - 2
Images by : Mango TV
Pria yang memotret Qin Shang dkk saat bermain voli pantai, ternyata adalah orang suruhan tn. Wei. Pria itu ke penjara menemui tn. Wei dan menunjukkan foto yang di ambilnya, foto Qin Shang. Itu orang yang di incar tn. Wei kan? Bagaimana dengan yang lain (yang ada bersama dengan Qin Shang)?
tn. Wei tertawa senang. Dia menyuruh orang itu berdiri dan menggoreskan garis lurus di kaca. Pria itu mengerti. Garis lurus itu mengarah ke lehernya. Artinya, tn. Wei menyuruhnya untuk membunuh mereka semua.
--
Qin Shang dkk sedang dalam perjalaana bersama di dalam bus. Mereka tampak senang dan bahkan menyanyi bersama. Ny. Zhao senang melihat semuanya bahagia.
Tapi, tiba-tiba saja, saat si supir hendak mengerem, rem tidak berfungsi. Rem sudah blong. Semua panik karena mobil tidak bisa ngerem apalagi mereka berada di jalanan sempit dimana di sebelah samping adalah jurang. Guo Yang menyuruh supir untuk terus menyetir hingga bensin habis. Tapi, supir mengatakan tidak bisa karena mobil tidak bisa di kontrol tanpa rem.
“Qin Shang, berikan kalung giok mu pada Luo Xi,” perintah Guo Yan. “Cepat.”
Qin Shang segera melepakan kalungnya dan memberikannya kepada Luo Xi.
Mereka tiba di putaran tajam, semua berteriak ketakutan.
Tapi…
Dari arah belakang, sebuah mobil menyalip mobil bus itu. Supir berteriak dan menekan klakson menyuruh mobil itu menyingkir. Tapi, mobil itu tetap berada di mobil bus, seolah menanti bus menabraknya.
Dan benar, mobil itu menginjak rem dalam-dalam begitu bus menabraknya. Dengan bantuan mobil itu, bus akhirnya bisa berhenti. Semua menghela nafas dalam.
Pengemudi mobil itu keluar. Seorang wanita. Dan itu adalah Le Xue!!
Luo Xi kaget melihat Le Xue di depannya! Dia segera menghampiri Xue, untuk memastikan.
“Kenapa kau bsia ada di Penglai?” tanya Luo Xi bingung.
“Pulang baru kita bicarakan,” jawab Le Xue dengan dingin.
“Sangat bagus karena kau sudah kembali,” peluk Luo Xi.
--
Ny. Zhao menemui orang yang menyewakan bus pada mereka. Orang itu meminta maaf atas kecelakaannya yang terjadi, tapi dia juga heran kenapa ini bisa terjadi. Karena mobil mereka selalu menjalani pemeriksaan rutin.
“Apa ini adalah pembunuhan berencana?” tanya ny. Zhao dan melihat ke arah Murong dan Guo Yan.
“Istirahatlah, ny. Zhao. Kami yang akan mengurus hal ini.”
“Aku juga sudah menghubungi polisi. Beritahu aku jika kalian dapat sesuatu.”
Guo Yan mulai meminta izin untuk memeriksa kamera CCTV.
--
Luo Xi bicara dengan Le Xue di kamar. Dia benar-benar senang karena Le Xue sudah kembali, tapi bagaimana cara Le Xue bisa kembali? Le Xue tidak mau membahasnya dan berkata akan membicarakannya lain kali.
“Apa kau punya penjelasan mengenai kebangkitanmu (kan harusnya Le Xue sudah mati)?” tanya Qin Shang.
“Qin Shang. Kau mengikuti kami, karena kau khawatir pada Luo Xi kan? Kau benar-benar peduli padanya.”
“Jangan mengalihkan topik. Jadi, kau tidak mati di dinasti An, kan?”
“Ya,” akui Le Xue. Luo Xi cukup kaget mendengarnya karena dia ngiranya kalau Le Xue sudah meninggal waktu itu.
“Di dinasti An, Murong Yu menganggap kalau Luo Xi adalah orang yang bertanggung jawab atas kematianmu. Dia hampir membunuh Luo Xi. Kenapa kau tidak memberitahu kami ketika kau hidup kembali? Dengan begitu, Luo Xi tidak akan dalam bahaya.”
“Qin Shang, kau jawab dulu pertanyaanku sebelum aku menjawab pertanyaanmu. Apa kau bisa ingat apa yang terjadi di masa kecilmu jika kau sudah tua? Aku tidak mati di dinasti An. Aku bangun setelah koma untuk waktu yang tidak ku ketahui. Secara perlahan-lahan, aku hidup seperti monster. Saat terakhir aku melihat kalian adalah di dinasti An. Setelah waktu yang cukup lama, aku benar-benar tidak bisa mengingatnya. Aku tidak bisa ingat alasan kenapa aku tidak mati. Yang ku ingat adalah ketika aku bangun, kalian sudah pergi. Jadi, ketika  aku bertemu kalian lagi, aku tidak tahu apakah itu benar atau kamu atau bukan. Aku hanya merasa, mungkin aku akan bisa melupakanmu setelah beberapa waktu.”

Usai mengatakan itu, Le Xue mengatakan kalau dia lelah. Luo Xi mengerti, jadi dia akan membawa Le Xue ke kamarnya. Qin Shang hendak menghentikan mereka pergi, tapi Murong dan Guo Yan yang baru kembali, melarang Qin Shang untuk pergi.
Qin Shang memberitahu mereka kalau Le Xue sangat mencurigakan dan mereka tidak boleh membiarkan Luo Xi hanya berdua dengan Le Xue. Murong mengerti hal itu, tapi apa Luo Xi akan mau mendengarkan Qin Shang? Sekarang ini, Luo Xi merasa sangat bersalah atas apa yang terjadi pada Le Xue. Guo Yan juga meminta Qin Shang jangan khawatir, Le Xue tidak akan menyakiti Luo Xi. Jika dia ingin Luo Xi terluka, dia tidak mungkin menyelamatkan mereka tadi.
“Bagaimana kau bisa yakin kalau dia bukan pembunuh?!”
“Pembunuhnya bukan dia tapi orang lain,” jawab Murong.
--

Luo Xi diam-diam menelpon He Mo. Dia memberitahu kalau Le Xue sudah kembali. He Mo sangat senang mendengarnya. Dia bahkan segera menanyakan posisi mereka dan segera akan pergi ke sana.
“Tenang dulu. Dia… mungkin tidak sama lagi dengan dulu. Kau harus mempersiapkan diri,” jelas Luo Xi.
Tapi, He Mo terlalu bersemangat ingin tahu dimana Le Xue, jadi dia tidak memperhatikan perkataan Luo Xi.
--
Guo Yan dan Murong menjelaskan hasil penyelidikan mereka, sepertinya ada orang yang ingin mencelakai mereka. Orang itu bernama Li, dan sepertinya orang itu di perintah oleh tn. Wei. Hal itu karena mereka menyelidiki kalau Li menerima sejumlah uang di rekeningnya.
“Dia lagi. Aku seharusnya tidak mengampuni-nya,” kesal Qin Shang.
Guo Yan menyuruh agar menyerahkan semuanya pada polisi saja.
Qin Shang masih mengkhawatirkan Luo Xi. Walaupun Le Xue bukan pembunuh, tapi dia tetap merasa cemas. Guo Yan kemudian membahas mengenai bukannya seharusnya menurut cerita mereka kalau Le Xue sudah meninggal di dinasti An?
“Aku sudah menanyakan hal itu tadi. Tapi dia bilang kalau dia tidak ingat detailnya,” jawab Qin Shang.
“Aku belum pernah ke dinasti An. Bagaimana dia bisa meninggal? Kau ingat?” tanya Guo Yan penasaran.
“Awalnya aku mengira kalau itu adalah aksi balas dendam dari orang-orang dinasti sebelumnya. Tapi, aku sudah membunuh mereka semua. Yang tersisa adalah beberapa wanita dan anak-ana di lorong rahasia yang tidak akan bisa mencelakai kakakku yang di lindungi di dalam istana dengan penjagaan ketat,” jelas Murong. “Luo Xi adalah satu-satunya orang di ruangan itu dengan Xue.”
“Jika tidak ada orang lain di TKP, maka hanya ada 2 kemungkinan. Pertama, Luo Xi membunuhnya. Kedua, dia membunuh dirinya sendiri,” simpul Guo Yan.
“Apa mungkin dia sebenarnya ingin membunuh Luo Xi menggunakanmu dengan berpura-pura meninggal?” tanya Qin Shang.
Tapi, mereka juga tidak yakin. Qin Shang memutuskan untuk bertanya langsung daripada penasaran. Tapi, menurut Guo Yan hal itu percuma, Le Xue tidak akan memberitahu motif sebenarnya. Guo Yan menyuruh Qin Shang untuk tenang saja.
--
Luo Xi merapikan tempat tidur. Dia terus bicara dan juga mengenai He Mo. Dia sudah memberitahu He Mo mengenai Le Xue yang sudah kembali.
“Bagiku, semua itu adalah 1000 tahun yang lalu,” ujar Le Xue.
“Xue, ketika kau kembali ke dunia ini, kenapa kau tidak mencariku dan He Mo?” tanya Luo Xi sambil menangis. “Kau marah padaku karena meninggalkanmu sendiri di sana? Aku tidak tahu. Aku tidak tahu bagaimana memberitahumu perasaanku. Tapi, ketika aku kembali dari dinasti Qi, aku mencoba segala cara untuk mencarimu. Aku tidak pernah ingin meninggalkanmu sendirian di sana. Xue. Ini adalah kesalahanku. Meninggalkanmu sendirian untuk waktu yang lama. Aku tidak layak mendapatkan pengampunan darimu. Kau membenciku kan?”
“Tidak.”
“Lalu, kenapa kau tidak mencariku? Aku selalu berharap kalau akulah yang tertinggal di sana, dengan begitu aku bisa menggantikanmu mendapatkan semua rasa sakit itu darimu. Au tahu, aku berhutang sangat banyak darimu.”
“Aku tidak datang mencarimu, karena… karena aku mencari kuil.”
“Kuil?”
“Ketika aku mencari keabadiaan dengan Qin Shang, aku mengambil pil hidup di kuil di pulau Penglai. Lalu, aku pun menjadi monster yang tidak pernah mati ataupun menua. Jadi, aku ingin ke sana lagi. Untuk mencari cara agar bisa mati. Aku tidak ingin hidup lagi, ketika kematian adalah kelegaan bagiku.”
Dan kamera memperlihatkan kalau ada sebuah handpone di bawah meja yang merekam seluruh pembicaraan Luo Xi dan Le Xue.
--
Dikamar masing-masing, 3 kaisar : Qin Shang (Kaisar Qi) ; Guo Yan (Kaisar Chen) dan Murong Yu (Kaisar An) tidak bisa tidur.

BERSAMBUNG

4 Comments

  1. Aku jg gk bisa tidur nunggu kelanjutan ceritanyaaa 😄😄😄

    ReplyDelete
  2. Semakin ksini semakin berkembang dan jelas alurny...makin penasaran jg...
    Ttp smangat nulis sampai akhir yak...
    Terimakasih...

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post