Sinopsis J-Drama : Holiday Love Episode 3 - part 1



Network: TV Asahi

Izutsu berdiri dengan gugup di depan pintu kamar ganti pengantin Rina. Dan setelah memberanikan dirinya, Izutsu mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar.



“Bagaimana menurutmu?” tanya Rina dengan senang.

“Oh. Kamu adalah wanita yang paling cantik di dunia,” jawab Izutsu dengan gugup. Dan mendengar jawaban itu, Rina tersenyum lebar.

Pada waktu itu, masa depanku penuh harapan. Itu bersinar dan berkilauan. Aku hidup sejauh ini, Segala yang telah aku pilih, Itu adalah sejak bertemu orang ini.

Izutsu memeluk Rina dari belakang dengan mesra. Dan dengan senang Rina memegang tangan Izutsu yang memeluknya dengan erat.

Bersama dengan dia melalui hidup. Aku pikir itu adalah hal yang baik.

Seorang penjaga tiba2 datang mengetuk pintu, dan karena merasa malu serta gugup Izutsu pun melepaskan pelukannya dan berdiri sedikit menjauh dari Rina.

Si Penjaga masuk ke dalam kamar, dan memberitahukan bahwa sapu tangan yang diberikannya tadi adalah salah. Jadi Rina pun melepaskan sarung tangannya dan mengambil sarung tangan baru yang  seharusnya miliknya.

Tapi mungkin… aku mungkin telah membuat kesalahan.


Holiday Love ~ Episode 3 : Natal Terakhir ~

Haru membantu mengikat rambut Nanaka, sedangkan Azu menyiapkan teh di dapur. Ketika Azu mendengar bahwa Nanaka, anaknya, ingin memberikan kejutan kepada Junpei. Raut wajah Azu berubah menjadi muram.




Junpei pulang ke rumah, tapi dia tidak berani untuk keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Ketika Nanaka, anaknya, melihatnya dan berlari ke arah mobilnya sambil memanggil ‘Papa, Papa’ barulah Junpei berani keluar dari dalam mobil.

“Azu, terima kasih,”  kata Junpei dengan canggung. Dan Azu hanya diam saja.


Masuk ke dalam rumah. Azu menjelaskan bahwa alasan dia mengizinkan Junpei untuk pulang adalah demi Nanaka, jadi selama 2 hari ke depan, Azu ingin mereka bersikap seperti tidak ada yang terjadi di depan Nanaka.

“Hari ini dan besok, itu akan menjadi natal terakhir kita,” kata Azu dengan dingin. Dan Junpei terdiam, tidak bisa mengatakan apa2.


Makan malam. Junpei dan Azu bersikap seperti biasa di depan Nanaka. Namun seperti menyadari ada sesuatu, Nanaka bertanya mengapa Junpei seperti menangis, dan Junpei beralasan bahwa sup nya panas.

“Aku mengatakan pada Santa, aku ingin bertemu Papa ku! Dan itu sudah menjadi kenyataan!” kata Nanaka dengan ceria, menceritakan harapannya.


Mendengar itu, Azu terdiam dengan wajah murah. Sedangkan Junpei, dia bersikap biasa dan menanyakan hadiah apa lagi yang Nanaka inginkan.



Setelah Nanaka tertidur. Azu menyuruh Junpei untuk membaringkan futon dan tidur di ruang tamu malam ini, dan Junpei mengiyakan, karena dia sadar bahwa dia bersalah.



“Azu, aku benar2 minta maaf. Maaf,” kata Junpei menghampiri Azu yang sedang mencuci piring di dapur, karena dia merasa tidak nyaman.

“Aku tidak tahu apa yang kamu lakukan. Maksudku, aku tidak tahu apa yang kamu lakukan ketika kamu jauh disana!” balas Azu.

“Sekarang, aku sudah tidak…”

“Apa itu benar?”



Junpei memohon agar Azu mempercayainya, tapi mengingat foto yang Izutsu kirim kan kepadanya, Azu tidak bisa mempercayai Junpei. Dalam hatinya, Azu berpikir bahwa Junpei masih saja berbohong kepada nya.

“Jangan meminta ku untuk mermpercayai kamu semudah itu! Aku tidak mempercayai kamu lagi,” gumam Azu dengan kesal. Lalu dia masuk ke dalam kamar.

Sekali kamu kehilangan kepercayaanku, kamu tidak akan pernah bisa kembali
  

Keesokan harinya. Junpei dan Azu membawa Nanaka untuk membeli sepatu baru sebagai hadiah Natal. Selama itu, Azu dan Junpei berusaha bersikap baik2 saja. Namun seperti memang menyadari sesuatu, Nanaka membuat tangan mereka saling berpegangan, lalu dia berlari dan bermain- main di jalan.



Azu ingin melepaskan tangannya, tapi Junpei menahan tangan Azu dan memegang nya dengan erat. Namun karena merasa tidak nyaman, Azu menghentakan tangan Junpei dan melepaskan tangannya, lalu dia berjalan menjauh.

Junpei : Nanaka. Aku bertanya- tanya, jika dia merasakan sesuatu. Bahkan jika kami menipu dia, apa dia mengetahuinya sebagai seorang anak kecil? Banyak keluarga. Bahkan sampai sekarang mereka bisa masih berkumpul di lingkungan yang seperti biasa.




Azu : Mereka melakukan banyak hal sebagai sebuah keluarga yang normal. Mereka terus seperti itu. Itu adalah hal yang benar2 luar biasa. Hanya saja, sekarang aku baru menyadari nya.

Post a Comment

Previous Post Next Post