Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 07 - 2


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 07 - 2
Images by : Mango TV
He Mo membahas mengenai Qin Shang dan Murong yang tinggal di asrama Luo Xi. Dia merasa kalau pasti tidak akan nyaman jika mereka tinggal bertiga. Luo Xi membenarkan, di tambah lagi tadi dia sudah ketahuan oleh Jingjing dan Fei Yan. He Mo menyarankan agar Luo Xi menyewa rumah dan pindah, hal itu akan lebih baik. Untuk masalah rumah, dia akan membantu Luo Xi. Luo Xi tentu sangat senang dengan bantuan He Mo padanya.
“Luo Xi, kita tidak mengenal Murong, jadi kau harus berhati-hati jika bicara padanya. jangan pernah mengatakan apapun mengenai melompati waktu di hadapannya. Karena berdasarkan yang kau ceritakan, Murong Yu sepertinya pintar dan sangat berhati-hati. Mungkin dia akan segera menyadari hal menjelajahi waktu ini. Qin Shang, tolong perhatikan Murong Yu. Jaga Luo Xi baik-baik.”
“Tidak perlu kau suruh (aku pasti menjaganya),” jawab Qin Shang.

He Mo kemudian memberikan nomor ponselnya pada Qin Shang, biar jika ada sesuatu yang terjadi, Qin Shang bisa langsung menghubunginya. Qin Shang yang masih bingung menggunakan ponselnya, di bantu oleh Luo Xi untuk menyimpan nomor He Mo di kontak. (Si Qin Shang ini simpan ponselnya itu di sela baju tangan lho. :D)
--

Jingjing sedang berjalan mondar-mandir di depan kamar mandi sambil memegang baju dan celana pria. Sementara Fei Yan, dia menelpon Luo Xi dan melapor kalau sepupu Luo Xi (Murong) berperilaku dengan sangat baik, dan karena Murong bilang mau tidur, Jingjing membantunya bertukar bahagia. Jadi, Luo Xi tidak perlu khawatir. Luo Xi berterimakasih pada bantuan Fei Yan dan berkata sebentar lagi sudah mau sampai di rumah.

Murong sudah bertukar pakaian dengan pakaian modern, dan Jingjing semakin jatuh cinta dengan Murong. Dia bahkan tersenyum malu-malu kucing dan bicara kecil pada dirinya sendiri kalau Murong sangat tampan menggunakan pakaian apapun.
--

Luo Xi dalam perjalanan pulang bersama dengan Qin Shang,
“Aku dapat merasa kalau kau sedang merasa tidak bahagia,” ujar Qin Shang tiba-tiba. “Apa kau memikirkan mengenai Le Xue?”
Luo Xi menarik nafas, seolah membenarkan tebakan Qin Shang. Qin Shang tersenyum dan meminta Luo Xi untuk tidak khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Luo Xi balas tersenyum mendengar perkataan Qin Shang.
--


Tapi, setelah sampai di asrama, Luo Xi tetap tidak bisa tertidur. Dia terus memandangi foto dirinya dan Le Xue yang ada di ponsel, dan hal itu membuatnya sangat sedih.
Qin Shang sendiri sudah tertidur. Dan Murong yang masih terjaga. Dia menghampiri Luo Xi yang berada di beranda dan mengajaknya berbincang.
“Aku tahu, ini bukanlah surga.”
“Darimana kau tahu?” kaget Luo Xi.
Tapi, Murong tidak menjawab pertanyaannya, dan malah bertanya bagaimana Luo Xi dan Le Xue bisa bertemu? Luo Xi menjawab kalau dia dan Le Xue datang dari tempat yang berbeda, bertemu dan merasa cocok hingga menjadi sahabat. Dia balas bertanya, bagaimana Le Xue bisa menjadi kakak angkat Murong?
“Saat pertama kali aku bertemu kakak, aku masih berumur 14 tahun. Saat itu Kerajaan An di kalahkan. Semua orang di bantai. Setiap orang tidak mempunyai apapun lagi di hidup mereka. Sebagai seorang pangeran, aku seharusnya di bunuh. Tapi Furui membiarkanku hidup untuk menginjak dan memperdayaiku. Hidupku lebih buruk daripada kematian. Kemudian kakak muncul. Dia merasa kasihan padaku. Kami terikat bersama dan saling menolong satu sama lain di istana berbahaya itu. Dia menunjukkan padaku ketulusan dan kepeduliannya.”
“Jadi artinya, kau tidak bertemu Xia Xue hingga umurmu 14 tahun?”
“Kau bilang kalau kau dan kakakku adalah sahabat.  Aku juga menemukan fotomu dan kakakmu di kamar. Dan karena kau bisa datang ke duniaku, itu artinya… kakak juga mengalami hal yang sama sepertimu?” simpul Murong. “Aku sulit mengerti akan hal yang terjadi belakangan ini. Bagaimana caramu bisa datang ke Kerajaan An-ku?” tanya Murong.
“Itu di sebut time travel di dunia ini,” beritahu Luo Xi (hmmm… padahal sudah di peringati He Mo)
Time travel? Bagaimana caramu melakukannya?”
Dan Luo Xi langsung memberitahu Murong bagaimana dia pulang pergi ke masa lalu. Pertama, saat dia jatuh dari atap gedung bersama dengan Le Xue, dan akhirnya tiba di Kerajaan Qi. Kemudian, saat dia mau di tebas oleh pedang, dia kembali ke masa ini. Kedua, ketika dia hampir di tembak oleh pistol, dia tiba di Kerajaan An. Dan selanjutnya, sama seperti yang Murong tahu.

Dan tampaknya, Murong jadi merencanakan sesuatu setelah mendengar penjelasan Luo Xi. Luo Xi tidak menyadari hal itu dan mengajak Murong untuk masuk ke dalam untuk tidur. Saat masuk, Murong memperhatikan cara Luo Xi menutup pintu beranda dan menguncinya.
--
Esok pagi,
Luo Xi menghindangkan Murong dan Qin Shang mie instan mentah (tidak di masak). Qin Shang langsung makan dengan lahap, sementara Murong terus memperhatikan Luo Xi. Luo Xi melihat jadwal pelajarannya, dan pamit untuk pergi kuliah. Sebelum pergi, dia menasehati Murong dan Qin Shang untuk tidak bertengkar dan membuat kekacauan.

Saat keluar kamar, dia bertemu dengan Fei Yan dan Jingjing. Luo Xi langsung berterimakasih atas bantuan mereka karena menjaga Murong kemarin, dan juga, dalam beberapa hari ini, dia akan membawa Murong dan Qin Shang pindah.
“Karena pasti tidak akan nyaman jika mereka berdua tinggal di sini,” jelas Luo Xi.
Jingjing langsung kecewa mendengarnya, “Sebenarnya, mereka bisa tinggal di sini. Tidak perlu merasa tidak nyaman. Itu… aku hanya berpikir kalau mereka sangat kasihan.”
“Jingjing kau sangat baik,” puji Fei Yan.
Sementara Luo Xi, dia merasa bingung dengan sikap Jingjing yang tiba-tiba jadi baik.

Baru juga pergi, Qin Shang dan Murong sudah bertengkar saling memperebutkan mie dan bahkan menunjukkan ekspresi mengunyah mie dengan lahap. Mereka saling menatap tajam dan tidak mau saling mengalah.
Tiba-tiba saja, Murong membahas mengenai awan yang terlihat mendung. Qin Shang jelas heran karena Murong bicara aneh. Ternyata, Murong menggunakan alasan itu untuk beralasan akan ke beranda untuk mengambil pakaian Luo Xi yang sedang di jemur. Qin Shang langsung melarang Murong untuk tidak usah mengurus apapun mengenai Luo Xi.
“Kuperingati kau. Luo Xi adalah milikku. Jangan berani menyentuhnya. Bahkan juga barang-barangnya,” peringati Qin Shang dan keluar beranda untuk mengambil pakaian Luo Xi yang di jemur.

Tapi, baru saja dia keluar beranda, Qin Shang langsung bergerak cepat untuk mengunci pintu beranda. Qin Shang bingung dan berteriak menyuruh Murong untuk membuka pintunya, tapi Murong menolak.
Qin Shang hendak menggunakan kekuatannya untuk memecahkan kaca pintu (kebetulan pintunya kaca), tapi Murong memperingati Qin Shang untuk tidak membuat masalah bagi Luo Xi. Qin Shang mengurungkan niatnya dan berteriak menyuruh Murong membuka pintu. Tetapi Murong, dia langsung pergi ke kamar dan mengambil jadwal kuliah yang tadi Luo Xi baca dan keluar dari asrama.
--
Murong langsung pergi ke kampus dan menunjukkan kepada mahasiswa jadwal Luo Xi yang di bawanya dan meminta di tunjukkan arah ruangannya.


Qin Shang mencoba menelpon Luo Xi (untung dia selalu bawa ponselnya), tetapi Luo Xi membuat ponselnya dalam mode silent, jadi tidak terdengar suara. Qin Shang langsung menelpon He Mo, tapi He Mo meninggalkan ponselnya di ruangan kerjanya. Qin Shang tambah panik.



Murong berhasil menemukan kelas Luo Xi dan benar, di sana ada Luo Xi yang baru selesai kuliah. Murong langsung tersenyum senang. Luo Xi memeriksa ponselnya dan melihat panggilan tidak terjawab Qin Shang, belum sempat dia menelpon balik, Murong sudah menghampirinya. Semua orang di kelas berbisik memuji ketampanan Murong. Sementara Jingjing merasa cemburu karena dia mengira awalnya Murong datang menemuinya.
He Mo melihat panggilan tidak terjawab Qin Shang dan langsung menelponnya. Qin Shang langsung memberitahu kalau Murong kabur. Murong telah menipu dan menjebaknya, jadi dia tidak bisa keluar.
“Apa mungkin dia sudah tahu kalau Luo Xi bisa menjelajahi waktu ketika berada dalam bahaya dan dia ingin membahayakannya?” tebak He Mo.
“Maksudmu… Luo Xi dalam bahaya?”
“Itu kemungkinan terbesarnya.”
Mendengar hal itu, Qin Shang langsung memecahkan pintu kaca itu dengan kakinya dan langsung berlari menuju kampus. Dia kebetulan bertemu dengan Fei Yan dan langsung bertanya, dimana Luo Xi?

“Murong Yu tadi menemuinya.”
--
Luo Xi membawa untuk menunjukkan Murong Yu atap tempat dia terjatuh bersama dengan Le Xue. Dia sudah ke sini bersama dengan Qin Shang, tapi tidak menemukan petunjuk apapun yang bisa membuatnya kembali ke masa Qi.
“Kau ingat hal khusus yang terjadi saat itu?” tanya Murong.
Luo Xi langsung berdiri di pinggir atap dan menjelaskan posisinya saat itu bersama dengan Le Xue dan Fei Yan. Dan itu semua adalah kesalahannya.
Qin Shang masih mencari Luo Xi, dan dia melihat Luo Xi yang berdiri di pinggir atap.
“Jika… aku jatuh bersamamu dari sini, bisakah kita menjelajahi waktu?” tanya Murong dan berdiri di samping Luo Xi.
“Aku pernah memikirkan hal itu. Tapi, jika hal itu tidak berhasil, aku akan kehilangan kesempatan terakhirku untuk menyelamatkan Xue.”
“Kita bisa mengatakan yang sebenarnya adalah, kau pernah bilang kalau kita bisa menyelamatkan Xue kembali jika kita kembali ke masa Dinasti Qi. Jadi, sekarang, kita hanya perlu persiapan singkat,” ujar Murong dan tersenyum sinis.
Qin Shang berlari menuju atap.
Murong bersiap mendorong tubuh Luo Xi dari belakang, dan Luo Xi tidak menyadari hal itu.
“Murong Yu!!!” teriak Qin Shang dan hal itu membut Murong gagal mendorong Luo Xi.
Qin Shang langsung mendekat dan menghajar Murong. Dia benar-benar marah karena Murong berusaha mencelakai Luo Xi. Arrhhhh… Luo Xi yang tidak tahu apapun malah memarahi Qin Shang dengan keras karena memukuli Murong. Dia bahkan tidak mau mendengarkan penjelasan Qin Shang dan lebih mengkhawatirkan Murong.
Qin Shang benar-benar kesal karena Luo Xi salah paham padanya.
--
Luo Xi membawa Murong ke rumah sakit untuk di obati lukanya. Sementara luka Murong di obati suster, He Mo mengajak Luo Xi untuk bicara sebentar. Ternyata, Qin Shang juga ada di sana.
Luo Xi langsung mengomel pada Murong mengenai Qin Shang yang selalu membuat masalah dan sekarang malah memukul Murong tanpa alasan.
“Kau masih mengkhawatirkan orang lain (Murong)? Kau harusnya merasa beruntung karena masih baik-baik saja.”
“Kenapa jadi aku?”
“Murong Yu mengunci Qin Shang di beranda. Kau tidak mengangkat teleponnya juga, jadi dia menelponku.”
“Mengunci? Murong bilang padaku Qin Shang sedang tidur di asrama.”
“Apa kau memberitahu Murong Yu mengenai rahasia menjelajahi waktu itu?”
“Aku… aku tidak bilang banyak kok.”
“Luo Xi, Murong Yu menyingkirkan Qin Shang, dan itu sepertinya dia berusaha mendapat kesempatan berdua denganmu untuk membahayakanmu, sehingga dia bisa kembali ke masa lalu,” tegas He Mo. “Murong Yu ini terlalu licik. Kau harus berhati-hati padanya. Dan kali ini, Qin Shang tidak salah apapun.”

Qin Shang mendengar He Mo yang membelanya dan langsung menyindir Luo Xi yang tidak berterimakasih padanya setelah di selamatkan, tapi malah memarahinya tadi. Tapi, Luo Xi malah membela Murong lagi dan mengingatkan Qin Shang yang waktu pertama datang juga mengarahkan pedang padanya. He Mo langsung memarahi Luo Xi lagi karena masih tidak mengerti.
Luo Xi masih terus mencari alasan untuk membela Murong. Qin Shang sampai kesal. Luo Xi langsung menjawab kalau perasaan kasih Murong pada Xue itu tulus dan karena itu dia tidak bisa membenci Murong. Qin Shang sampai kehilangan kata-kata.

He Mo menghela nafas dan hanya bisa meminta Qin Shang untuk terus mengawasi Luo Xi agar tidak berada dalam bahaya. Dan juga mengenai masalah rumah, dia sudah menemukan solusinya. Salah satu temannya keluar negeri, jadi ada kamar kosong di kamarnya. Dan mereka bisa pindah beberapa hari lagi.



BERSAMBUNG

3 Comments

Previous Post Next Post