Images by : Mango TV
He
Mo membahas mengenai Qin Shang dan Murong yang tinggal di asrama Luo Xi. Dia merasa
kalau pasti tidak akan nyaman jika mereka tinggal bertiga. Luo Xi membenarkan,
di tambah lagi tadi dia sudah ketahuan oleh Jingjing dan Fei Yan. He Mo menyarankan
agar Luo Xi menyewa rumah dan pindah, hal itu akan lebih baik. Untuk masalah
rumah, dia akan membantu Luo Xi. Luo Xi tentu sangat senang dengan bantuan He
Mo padanya.
“Luo
Xi, kita tidak mengenal Murong, jadi kau harus berhati-hati jika bicara
padanya. jangan pernah mengatakan apapun mengenai melompati waktu di hadapannya.
Karena berdasarkan yang kau ceritakan, Murong Yu sepertinya pintar dan sangat
berhati-hati. Mungkin dia akan segera menyadari hal menjelajahi waktu ini. Qin Shang,
tolong perhatikan Murong Yu. Jaga Luo Xi baik-baik.”
“Tidak
perlu kau suruh (aku pasti menjaganya),” jawab Qin Shang.
He
Mo kemudian memberikan nomor ponselnya pada Qin Shang, biar jika ada sesuatu
yang terjadi, Qin Shang bisa langsung menghubunginya. Qin Shang yang masih
bingung menggunakan ponselnya, di bantu oleh Luo Xi untuk menyimpan nomor He Mo
di kontak. (Si Qin Shang ini simpan ponselnya itu di sela baju tangan lho. :D)
--
Jingjing
sedang berjalan mondar-mandir di depan kamar mandi sambil memegang baju dan
celana pria. Sementara Fei Yan, dia menelpon Luo Xi dan melapor kalau sepupu
Luo Xi (Murong) berperilaku dengan sangat baik, dan karena Murong bilang mau
tidur, Jingjing membantunya bertukar bahagia. Jadi, Luo Xi tidak perlu khawatir.
Luo Xi berterimakasih pada bantuan Fei Yan dan berkata sebentar lagi sudah mau sampai
di rumah.
Murong
sudah bertukar pakaian dengan pakaian modern, dan Jingjing semakin jatuh cinta
dengan Murong. Dia bahkan tersenyum malu-malu kucing dan bicara kecil pada
dirinya sendiri kalau Murong sangat tampan menggunakan pakaian apapun.
--
Luo
Xi dalam perjalanan pulang bersama dengan Qin Shang,
“Aku
dapat merasa kalau kau sedang merasa tidak bahagia,” ujar Qin Shang tiba-tiba. “Apa
kau memikirkan mengenai Le Xue?”
Luo
Xi menarik nafas, seolah membenarkan tebakan Qin Shang. Qin Shang tersenyum dan
meminta Luo Xi untuk tidak khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Luo Xi balas
tersenyum mendengar perkataan Qin Shang.
--
Tapi,
setelah sampai di asrama, Luo Xi tetap tidak bisa tertidur. Dia terus
memandangi foto dirinya dan Le Xue yang ada di ponsel, dan hal itu membuatnya
sangat sedih.
Qin
Shang sendiri sudah tertidur. Dan Murong yang masih terjaga. Dia menghampiri Luo
Xi yang berada di beranda dan mengajaknya berbincang.
“Aku
tahu, ini bukanlah surga.”
“Darimana
kau tahu?” kaget Luo Xi.
Tapi,
Murong tidak menjawab pertanyaannya, dan malah bertanya bagaimana Luo Xi dan Le
Xue bisa bertemu? Luo Xi menjawab kalau dia dan Le Xue datang dari tempat yang
berbeda, bertemu dan merasa cocok hingga menjadi sahabat. Dia balas bertanya,
bagaimana Le Xue bisa menjadi kakak angkat Murong?
“Saat
pertama kali aku bertemu kakak, aku masih berumur 14 tahun. Saat itu Kerajaan
An di kalahkan. Semua orang di bantai. Setiap orang tidak mempunyai apapun lagi
di hidup mereka. Sebagai seorang pangeran, aku seharusnya di bunuh. Tapi Furui membiarkanku
hidup untuk menginjak dan memperdayaiku. Hidupku lebih buruk daripada kematian.
Kemudian kakak muncul. Dia merasa kasihan padaku. Kami terikat bersama dan
saling menolong satu sama lain di istana berbahaya itu. Dia menunjukkan padaku
ketulusan dan kepeduliannya.”
“Jadi
artinya, kau tidak bertemu Xia Xue hingga umurmu 14 tahun?”
“Kau
bilang kalau kau dan kakakku adalah sahabat.
Aku juga menemukan fotomu dan kakakmu di kamar. Dan karena kau bisa datang
ke duniaku, itu artinya… kakak juga mengalami hal yang sama sepertimu?” simpul Murong.
“Aku sulit mengerti akan hal yang terjadi belakangan ini. Bagaimana caramu bisa
datang ke Kerajaan An-ku?” tanya Murong.
“Itu
di sebut time travel di dunia ini,”
beritahu Luo Xi (hmmm… padahal sudah di peringati He Mo)
“Time travel? Bagaimana caramu
melakukannya?”
Dan
Luo Xi langsung memberitahu Murong bagaimana dia pulang pergi ke masa lalu. Pertama,
saat dia jatuh dari atap gedung bersama dengan Le Xue, dan akhirnya tiba di Kerajaan
Qi. Kemudian, saat dia mau di tebas oleh pedang, dia kembali ke masa ini. Kedua,
ketika dia hampir di tembak oleh pistol, dia tiba di Kerajaan An. Dan selanjutnya,
sama seperti yang Murong tahu.
Dan
tampaknya, Murong jadi merencanakan sesuatu setelah mendengar penjelasan Luo
Xi. Luo Xi tidak menyadari hal itu dan mengajak Murong untuk masuk ke dalam
untuk tidur. Saat masuk, Murong memperhatikan cara Luo Xi menutup pintu beranda
dan menguncinya.
--
Esok
pagi,
Luo
Xi menghindangkan Murong dan Qin Shang mie instan mentah (tidak di masak). Qin Shang
langsung makan dengan lahap, sementara Murong terus memperhatikan Luo Xi. Luo Xi
melihat jadwal pelajarannya, dan pamit untuk pergi kuliah. Sebelum pergi, dia
menasehati Murong dan Qin Shang untuk tidak bertengkar dan membuat kekacauan.
Saat
keluar kamar, dia bertemu dengan Fei Yan dan Jingjing. Luo Xi langsung berterimakasih
atas bantuan mereka karena menjaga Murong kemarin, dan juga, dalam beberapa
hari ini, dia akan membawa Murong dan Qin Shang pindah.
“Karena
pasti tidak akan nyaman jika mereka berdua tinggal di sini,” jelas Luo Xi.
Jingjing
langsung kecewa mendengarnya, “Sebenarnya, mereka bisa tinggal di sini. Tidak perlu
merasa tidak nyaman. Itu… aku hanya berpikir kalau mereka sangat kasihan.”
“Jingjing
kau sangat baik,” puji Fei Yan.
Sementara
Luo Xi, dia merasa bingung dengan sikap Jingjing yang tiba-tiba jadi baik.
Baru
juga pergi, Qin Shang dan Murong sudah bertengkar saling memperebutkan mie dan
bahkan menunjukkan ekspresi mengunyah mie dengan lahap. Mereka saling menatap
tajam dan tidak mau saling mengalah.
Tiba-tiba
saja, Murong membahas mengenai awan yang terlihat mendung. Qin Shang jelas heran
karena Murong bicara aneh. Ternyata, Murong menggunakan alasan itu untuk
beralasan akan ke beranda untuk mengambil pakaian Luo Xi yang sedang di jemur. Qin
Shang langsung melarang Murong untuk tidak usah mengurus apapun mengenai Luo
Xi.
“Kuperingati
kau. Luo Xi adalah milikku. Jangan berani menyentuhnya. Bahkan juga barang-barangnya,”
peringati Qin Shang dan keluar beranda untuk mengambil pakaian Luo Xi yang di
jemur.
Tapi,
baru saja dia keluar beranda, Qin Shang langsung bergerak cepat untuk mengunci
pintu beranda. Qin Shang bingung dan berteriak menyuruh Murong untuk membuka
pintunya, tapi Murong menolak.
Qin
Shang hendak menggunakan kekuatannya untuk memecahkan kaca pintu (kebetulan
pintunya kaca), tapi Murong memperingati Qin Shang untuk tidak membuat masalah bagi
Luo Xi. Qin Shang mengurungkan niatnya dan berteriak menyuruh Murong membuka
pintu. Tetapi Murong, dia langsung pergi ke kamar dan mengambil jadwal kuliah
yang tadi Luo Xi baca dan keluar dari asrama.
--
Murong
langsung pergi ke kampus dan menunjukkan kepada mahasiswa jadwal Luo Xi yang di
bawanya dan meminta di tunjukkan arah ruangannya.
Qin
Shang mencoba menelpon Luo Xi (untung dia selalu bawa ponselnya), tetapi Luo Xi
membuat ponselnya dalam mode silent, jadi tidak terdengar suara. Qin Shang
langsung menelpon He Mo, tapi He Mo meninggalkan ponselnya di ruangan kerjanya.
Qin Shang tambah panik.
Murong
berhasil menemukan kelas Luo Xi dan benar, di sana ada Luo Xi yang baru selesai
kuliah. Murong langsung tersenyum senang. Luo Xi memeriksa ponselnya dan
melihat panggilan tidak terjawab Qin Shang, belum sempat dia menelpon balik,
Murong sudah menghampirinya. Semua orang di kelas berbisik memuji ketampanan
Murong. Sementara Jingjing merasa cemburu karena dia mengira awalnya Murong
datang menemuinya.
He
Mo melihat panggilan tidak terjawab Qin Shang dan langsung menelponnya. Qin Shang
langsung memberitahu kalau Murong kabur. Murong telah menipu dan menjebaknya,
jadi dia tidak bisa keluar.
“Apa
mungkin dia sudah tahu kalau Luo Xi bisa menjelajahi waktu ketika berada dalam
bahaya dan dia ingin membahayakannya?” tebak He Mo.
“Maksudmu…
Luo Xi dalam bahaya?”
“Itu
kemungkinan terbesarnya.”
Mendengar
hal itu, Qin Shang langsung memecahkan pintu kaca itu dengan kakinya dan
langsung berlari menuju kampus. Dia kebetulan bertemu dengan Fei Yan dan langsung
bertanya, dimana Luo Xi?
“Murong
Yu tadi menemuinya.”
--
Luo
Xi membawa untuk menunjukkan Murong Yu atap tempat dia terjatuh bersama dengan
Le Xue. Dia sudah ke sini bersama dengan Qin Shang, tapi tidak menemukan petunjuk
apapun yang bisa membuatnya kembali ke masa Qi.
“Kau
ingat hal khusus yang terjadi saat itu?” tanya Murong.
Luo
Xi langsung berdiri di pinggir atap dan menjelaskan posisinya saat itu bersama
dengan Le Xue dan Fei Yan. Dan itu semua adalah kesalahannya.
Qin
Shang masih mencari Luo Xi, dan dia melihat Luo Xi yang berdiri di pinggir
atap.
“Jika…
aku jatuh bersamamu dari sini, bisakah kita menjelajahi waktu?” tanya Murong
dan berdiri di samping Luo Xi.
“Aku
pernah memikirkan hal itu. Tapi, jika hal itu tidak berhasil, aku akan
kehilangan kesempatan terakhirku untuk menyelamatkan Xue.”
“Kita
bisa mengatakan yang sebenarnya adalah, kau pernah bilang kalau kita bisa menyelamatkan
Xue kembali jika kita kembali ke masa Dinasti Qi. Jadi, sekarang, kita hanya
perlu persiapan singkat,” ujar Murong dan tersenyum sinis.
Qin
Shang berlari menuju atap.
Murong
bersiap mendorong tubuh Luo Xi dari belakang, dan Luo Xi tidak menyadari hal
itu.
“Murong
Yu!!!” teriak Qin Shang dan hal itu membut Murong gagal mendorong Luo Xi.
Qin
Shang langsung mendekat dan menghajar Murong. Dia benar-benar marah karena
Murong berusaha mencelakai Luo Xi. Arrhhhh… Luo Xi yang tidak tahu apapun malah
memarahi Qin Shang dengan keras karena memukuli Murong. Dia bahkan tidak mau
mendengarkan penjelasan Qin Shang dan lebih mengkhawatirkan Murong.
Qin
Shang benar-benar kesal karena Luo Xi salah paham padanya.
--
Luo
Xi membawa Murong ke rumah sakit untuk di obati lukanya. Sementara luka Murong
di obati suster, He Mo mengajak Luo Xi untuk bicara sebentar. Ternyata, Qin Shang
juga ada di sana.
Luo
Xi langsung mengomel pada Murong mengenai Qin Shang yang selalu membuat masalah
dan sekarang malah memukul Murong tanpa alasan.
“Kau
masih mengkhawatirkan orang lain (Murong)? Kau harusnya merasa beruntung karena
masih baik-baik saja.”
“Kenapa
jadi aku?”
“Murong
Yu mengunci Qin Shang di beranda. Kau tidak mengangkat teleponnya juga, jadi
dia menelponku.”
“Mengunci?
Murong bilang padaku Qin Shang sedang tidur di asrama.”
“Apa
kau memberitahu Murong Yu mengenai rahasia menjelajahi waktu itu?”
“Aku…
aku tidak bilang banyak kok.”
“Luo
Xi, Murong Yu menyingkirkan Qin Shang, dan itu sepertinya dia berusaha mendapat
kesempatan berdua denganmu untuk membahayakanmu, sehingga dia bisa kembali ke
masa lalu,” tegas He Mo. “Murong Yu ini terlalu licik. Kau harus berhati-hati
padanya. Dan kali ini, Qin Shang tidak salah apapun.”
Qin
Shang mendengar He Mo yang membelanya dan langsung menyindir Luo Xi yang tidak
berterimakasih padanya setelah di selamatkan, tapi malah memarahinya tadi. Tapi,
Luo Xi malah membela Murong lagi dan mengingatkan Qin Shang yang waktu pertama
datang juga mengarahkan pedang padanya. He Mo langsung memarahi Luo Xi lagi
karena masih tidak mengerti.
Luo
Xi masih terus mencari alasan untuk membela Murong. Qin Shang sampai kesal. Luo
Xi langsung menjawab kalau perasaan kasih Murong pada Xue itu tulus dan karena
itu dia tidak bisa membenci Murong. Qin Shang sampai kehilangan kata-kata.
BERSAMBUNG
Tags:
Emperors and Me
lanjut.... semangat!!!!
ReplyDeleteLanjut ya ka
ReplyDeleteEnter your comment...terimakasih sdh dilanjut
ReplyDelete