Sinopsis J-Drama : Holiday Love Episode 3 - part 2



Network: TV Asahi
Dirumah. Rina bernyanyi lagu natal bersama dengan kedua anaknya dengan gembira, lalu dia memotret kedua anaknya tersebut.


Ketika kedua anaknya telah tidur, Rina duduk diruang tamu menunggu Izutsu sambil melihat foto anak2 nya. Dan disaat itu, tanpa sengaja, Rina menemukan foto keluarga Junpei yang sedang berfoto bersama di internet.

Melihat itu, Rina tersenyum dan membayangkan bahwa dirinya dan kedua anaknya lah yang berada disana bersama Junpei, bukan Azu dan Nanaka.



Izutsu pulang, dan ketika dia melihat hal itu, dia langsung berteriak dan merebut hape Rina dengan kasar. Tapi dengan cepat, Rina langsung mematikan hape nya, sehingga Izutsu tidak bisa melihat isi didalamnya. Karena hape tersebut dia kunci menggunakan finger print.

Mengetahui hal tersebut, Izutsu menarik tangan Rina dan mencoba menggunakan jari tangan Rina untuk membuka hape itu. Dan dengan ketakutan, Rina langsung berlari ke arah jendela dan berteriak dengan keras, dia meminta agar seseorang menolongnya.



Izutsu menarik Rina dengan kasar dan memarahinya. Izutsu mengira Rina sedang berkiriman pesan dengan Junpei, dan Rina menyangkali hal tersebut, tapi Izutsu tidak percaya. Lalu karena merasa capek, maka Rina pun mengabaikan Izutsu dan masuk ke dalam kamar.



Junpei pamit kepada Nanaka, karena dia sudah harus pergi. Dan sambil memandang ke arah Azu, Junpei berpikir dalam hatinya bahwa ini semua sudah berakhir.

“Junpei, jaga dirimu,” kata Azu dengan pelan.


Nanaka yang mencoba sepatu barunya mendekati Junpei dan memperlihatkan itu kepada Junpei. Lalu dia menanyakan, apa Junpei akan pulang saat tahun baru, nanti. Dan Junpei diam, tidak bisa mengatakan apapun.

“Papa pasti harus pulang! Pasti! Pasti!” pinta Nanaka.

“Aku harus bekerja…” gumam Junpei dengan pelan. Lalu dia memeluk Nanaka.



Selesai berpamitan kepada Nanaka, maka Junpei pun masuk ke dalam mobil dan pergi. Melihat Junpei yang pergi meninggalkannya, Nanaka berlari mengejar mobil Junpei sambil memanggil,”Papa! Papa! Bye Bye! Papa! Papa!”

“Nanaka. Maaf. Aku minta maaf,” gumam Junpei yang melihat itu dari spion mobil.


Didalam rumah. Ketika sedang mengerjakan sesuatu, Azu mendapatkan telpon dari Izutsu.


Keesokan harinya. Azu bertemu dengan Izutsu di café. Disana Izutsu menanyakan tentang hubungan Azu dengan Junpei sekarang, dan Azu memberitahu bahwa dia menyuruh agar Junpei jangan pulang ke rumah lagi.

“Apa yang suami mu katakan?” tanya Izutsu.

“Dia ingin kamu memulai dari awal lagi. Dan memintaku untuk mempercayai dia. Tapi dia bertemu lagi dengan Istrimu, kan?” balas Azu, bertanya.


“Istri bodohku yang mengejar nya. Mungkin suami mu tidak mau menjadi pasangannya. Jadi bagaimana? Apa kamu akan memulai dari awal lagi? Apa kamu akan memaafkan dia?” tanya Izutsu.


Azu kesulitan menjawab, dan dia menanyakan tentang kondisi keluarga Izutsu sendiri sekarang. Dan Izutsu menjawab dengan nada pelan bahwa tampaknya hubungan nya dengan Rina menjadi dingin.

“Untuk beberapa kali, adegan disaat itu terus terulang di kepala ku. Itu selamanya akan tetap di dalam pikiran ku, kan?” gumam Izutsu sambil memegang kepala nya seolah kesakitan.


Itu benar. Orang ini melihatnya secara langsung. Jika itu aku, aku tidak akan bisa bertahan. Pikir Azu, merasakan betapa terlukan nya Izutsu.

“Tapi masih. Walaupun ini memalukan. Aku masih benar2 mencintai Rina. Lebih daripada sebelumnya…”


“… Hari itu, aku harusnya sedang dalam perjalanan bisnis, tapi aku tiba2 kembali dia hari itu juga. Aku mencoba untuk membuatnya bahagia. Tanpa memberitahukan kepada dia, aku pulang. Lebih daripada marah dan sedih, aku lebih terperangah. ‘Apa itu?’, ‘Mengapa dia menyelingkuhin aku?’” cerita Izutsu dengan sedih sambil mengingat kejadian di hari itu.



Azu mengerti perasaan Izutsu, karena dia juga merasakan hal yang sama. Dia bertanya- tanya mengapa ini bisa terjadi di keluarganya. Dan itu masih membingungkannya sampao sekarang.

“Bisakah aku memulai dari awal lagi?” tanya Izutsu, meminta pendapat.

“Aku masih merasa campur aduk sekarang, tapi jika kamu memiliki perasaan yang jelas, aku pikir kamu bisa memulainya dari awal lagi,” jawab Azu.




Izutsu memuji sikap Azu yang kuat. Dia merasa sangat senang, karena dia bisa bertemu dengan Azu dan mendapatkan saran untuk masalahnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post