Network: TV
Asahi
Dirumah.
Rina bernyanyi lagu natal bersama dengan kedua anaknya dengan gembira, lalu dia
memotret kedua anaknya tersebut.
Ketika
kedua anaknya telah tidur, Rina duduk diruang tamu menunggu Izutsu sambil
melihat foto anak2 nya. Dan disaat itu, tanpa sengaja, Rina menemukan foto
keluarga Junpei yang sedang berfoto bersama di internet.
Melihat
itu, Rina tersenyum dan membayangkan bahwa dirinya dan kedua anaknya lah yang
berada disana bersama Junpei, bukan Azu dan Nanaka.
Izutsu
pulang, dan ketika dia melihat hal itu, dia langsung berteriak dan merebut hape
Rina dengan kasar. Tapi dengan cepat, Rina langsung mematikan hape nya,
sehingga Izutsu tidak bisa melihat isi didalamnya. Karena hape tersebut dia
kunci menggunakan finger print.
Mengetahui
hal tersebut, Izutsu menarik tangan Rina dan mencoba menggunakan jari tangan
Rina untuk membuka hape itu. Dan dengan ketakutan, Rina langsung berlari ke
arah jendela dan berteriak dengan keras, dia meminta agar seseorang
menolongnya.
Izutsu
menarik Rina dengan kasar dan memarahinya. Izutsu mengira Rina sedang
berkiriman pesan dengan Junpei, dan Rina menyangkali hal tersebut, tapi Izutsu
tidak percaya. Lalu karena merasa capek, maka Rina pun mengabaikan Izutsu dan
masuk ke dalam kamar.
Junpei
pamit kepada Nanaka, karena dia sudah harus pergi. Dan sambil memandang ke arah
Azu, Junpei berpikir dalam hatinya bahwa ini semua sudah berakhir.
“Junpei,
jaga dirimu,” kata Azu dengan pelan.
Nanaka
yang mencoba sepatu barunya mendekati Junpei dan memperlihatkan itu kepada
Junpei. Lalu dia menanyakan, apa Junpei akan pulang saat tahun baru, nanti. Dan
Junpei diam, tidak bisa mengatakan apapun.
“Papa
pasti harus pulang! Pasti! Pasti!” pinta Nanaka.
“Aku
harus bekerja…” gumam Junpei dengan pelan. Lalu dia memeluk Nanaka.
Selesai
berpamitan kepada Nanaka, maka Junpei pun masuk ke dalam mobil dan pergi.
Melihat Junpei yang pergi meninggalkannya, Nanaka berlari mengejar mobil Junpei
sambil memanggil,”Papa! Papa! Bye Bye! Papa! Papa!”
“Nanaka.
Maaf. Aku minta maaf,” gumam Junpei yang melihat itu dari spion mobil.
Didalam
rumah. Ketika sedang mengerjakan sesuatu, Azu mendapatkan telpon dari Izutsu.
Keesokan
harinya. Azu bertemu dengan Izutsu di café. Disana Izutsu menanyakan tentang
hubungan Azu dengan Junpei sekarang, dan Azu memberitahu bahwa dia menyuruh
agar Junpei jangan pulang ke rumah lagi.
“Apa
yang suami mu katakan?” tanya Izutsu.
“Dia
ingin kamu memulai dari awal lagi. Dan memintaku untuk mempercayai dia. Tapi
dia bertemu lagi dengan Istrimu, kan?” balas Azu, bertanya.
“Istri
bodohku yang mengejar nya. Mungkin suami mu tidak mau menjadi pasangannya. Jadi
bagaimana? Apa kamu akan memulai dari awal lagi? Apa kamu akan memaafkan dia?”
tanya Izutsu.
Azu
kesulitan menjawab, dan dia menanyakan tentang kondisi keluarga Izutsu sendiri
sekarang. Dan Izutsu menjawab dengan nada pelan bahwa tampaknya hubungan nya
dengan Rina menjadi dingin.
“Untuk
beberapa kali, adegan disaat itu terus terulang di kepala ku. Itu selamanya
akan tetap di dalam pikiran ku, kan?” gumam Izutsu sambil memegang kepala nya
seolah kesakitan.
Itu benar. Orang ini melihatnya
secara langsung. Jika itu aku, aku tidak akan bisa bertahan. Pikir
Azu, merasakan betapa terlukan nya Izutsu.
“Tapi
masih. Walaupun ini memalukan. Aku masih benar2 mencintai Rina. Lebih daripada
sebelumnya…”
“…
Hari itu, aku harusnya sedang dalam perjalanan bisnis, tapi aku tiba2 kembali
dia hari itu juga. Aku mencoba untuk membuatnya bahagia. Tanpa memberitahukan
kepada dia, aku pulang. Lebih daripada marah dan sedih, aku lebih terperangah.
‘Apa itu?’, ‘Mengapa dia menyelingkuhin aku?’” cerita Izutsu dengan sedih
sambil mengingat kejadian di hari itu.
Azu
mengerti perasaan Izutsu, karena dia juga merasakan hal yang sama. Dia
bertanya- tanya mengapa ini bisa terjadi di keluarganya. Dan itu masih
membingungkannya sampao sekarang.
“Bisakah
aku memulai dari awal lagi?” tanya Izutsu, meminta pendapat.
“Aku
masih merasa campur aduk sekarang, tapi jika kamu memiliki perasaan yang jelas,
aku pikir kamu bisa memulainya dari awal lagi,” jawab Azu.
Izutsu
memuji sikap Azu yang kuat. Dia merasa sangat senang, karena dia bisa bertemu
dengan Azu dan mendapatkan saran untuk masalahnya.
Tags:
Holiday Love