Sinopsis J-Drama : Holiday Love Episode 7 - part 1


Network: TV Asahi


Setiap orang merasa curiga kepada hubungan antara Junpei dan Rina yang tampak sangat akrab sekali, kepadahal Rina baru mulai bekerja di perusahaan sekitar 2- 3 bulan. Awalnya Junpei merasa takut, karena kecurigaan semua orang itu adalah benar, tapi tanpa disangka Rina ternyata menyelamatkannya dengan mengatakan bahwa itu tidak benar.



Seorang teman Junpei yang melihat Rina pada malam itu keluar dari kamar asrama milik Junpei, dia menanyakan kepada Rina apa maksudnya itu. Dan Rina menjawab bahwa itu adalah karena Junpei akan pindah sebentar lagi, sementara dia akan tinggal sendiri mulai sekarang sejak dia akan bercerai dari suaminya, jadi dia datang ke asrama Junpei untuk membeli beberapa barang elektronik milik Junpei yang tidak terpakai lagi, seperti mesin cuci dan lainnya.



Mendengar itu kecurigaan setiap orang menghilang. Dan Junpei pun merasa lega, namun dia merasa sedikit tidak nyaman juga.


Aku selamat. Tapi… mengapa dia? Apa itu karena dia ingin aku berpikir bahwa aku sekarang berhutang padanya? pikir Junpei.



Nanaka menanyakan apa Junpei akan datang ke acara kelulusannya, karena dia ingin bertemu dengan Junpei. Dan mendengar itu, Azu teringat kepada surat yang telah di kirimkannya kepada Junpei.

“Dia pasti akan datang! Karena Papa pasti ingin melihat acara kelulusan mu, kan?” kata Azu dengan yakin.

“Ya,” jawab Nanaka sambil tersenyum senang.

Junpei kamu sudah membaca suratnya, kan? Kamu pasti akan datang, kan? Ke acara kelulusan Nanaka, kamu pasti akan datang, kan? pikir Azu.



Rina memasukan surat milik Azu ke dalam plastik sampah dan membuangnya. Namun setelah membuang nya, dia tampak ragu.



Ketika sedang sibuk membersihkan rumah, Azu mendapatkan telpon dari Elesia Nail Salon, tempat dia melamar pekerjaan. Pihak Elesia menelpon untuk memberitahukan bahwa Azu di terima bekerja disana, dan mendengar itu Azu sangat senang.


Rina berjalan pulang dengan lesu. Dia mengingat tentang kedua anaknya. Sesampainya di rumah Izutsu, dia mencoba membuka pintu dengan kunci yang dimilikinya, tapi dia tidak bisa membukanya, karena Izutsu telah mengganti kunci pintu. Lalu karena itu, maka dia pun menyelinap masuk melalui pintu samping yang terbuka.


Didalam kamar. Rina memandangin kedua anaknya yang telah tertidur nyenyak dengan tatapan rindu, tapi sebelum dia bisa menyentuh kedua anaknya, Izutsu datang dari belakang dan membekap mulutnya, lalu menyeretnya ke ruang makan.



“Kamu pasti kesulitan melakukan segalanya sendiri, kan? Aku akan membesarkan mereka. Tolong biarkan aku membesarkan mereka berdua!” pinta Rina sambil berlutut.

“Kamu berlutut, itu tidak ada gunanya!” balas Izutsu sambil menendang Rina sekali.



Izutsu mulai mengomel dan mengeluh, karena setiap orang disekitarnya suka mengatakan hal yang egois. “Minta maaf lah dengan benar!” keluh Izutsu dengan suara keras.

“Aku benar- benar minta maaf!” teriak Rina.

Ketika Izutsu sudah tenang dan tidak berbicara lagi, Rina menjelaskan bahwa dia dan Junpei sudah berpisah. Dan mendengar itu, Izutsu pun langsung tampak seperti berharap supaya mereka berdua bisa rujuk kembali. Tapi Rina tidak mau, dia hanya mau hidup bertiga saja, yaitu hidup bersama dengan kedua anaknya.



“Aku mengerti. Pada saat meditasi, biarkan pihak ketiga netral yang menentukan. Tidak memiliki pendapatan tetap, meninggalkan rumah dengan egois, itulah kamu, dan aku adalah orang yang membesarkan mereka. Jika diputuskan menurut hukum, akankah kamu berhasil?” tanya Izutsu dengan sikap yang mengintimidasi Rina.



Diwarnet. Rina membaca kembali surat yang Azu kirimkan untuk Junpei, dan telah dirobeknya tersebut. Ketika membaca bagian tentang Nanaka, dia menangis dan menempel kembali surat itu menggunakan selotip.

Post a Comment

Previous Post Next Post