Network: TV
Asahi
Rina
datang ke asrama Junpei untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Junpei yang
akan pindah. Dia memberikan sebuket bunga yang dibelinya, dan mengatakan bahwa
dia meminta maaf untuk apa yang telah terjadi serta dia berterima kasih atas
segala bantuan Junpei selama ini kepadanya. Dan Junpei pun menerima bunga itu
serta niat baik Rina.
Ketika
sedang menjemur pakaian, Azu tiba- tiba teringat perkataan Reika yang
mengatakan bahwa tampaknya Rina belum menyerah. Azu kemudian mencari nomor
telpon Rina, dan dia memutuskan untuk menghubungin Rina.
Rina
sedang membantu membersihkan kamar asrama Junpei yang telah dikosongkan. Ketika
hapenya berbunyi, dia tidak tahu siapa yang menghubungin nya itu, tapi dia
tetap mengangkatnya.
“Aku
Takamori,” kata Azu memperkenalkan dirinya. “Aku telah mendengar banyak hal
tentang apa yang terjadi akhir- akhir ini. Tentang Shiga-kun juga. Untuk marah
padamu, atau membencimu, aku pikir itu tidak penting lagi. Jadi sudahilah.
Hanya saja, jangan terlibat dalam kehidupan ku lagi,” jelas Azu.
“Aku
pasti telah gila. Untukku, itu sudah berlalu. Kamu mungkin tidak percaya,
sekarang aku tidak diizinkan untuk menemui anak2 ku. Itu benar- benar
menyakitkan. Bahkan jika aku bercerai, aku tidak akan memenangkannya. Aku tidak
bisa memikirkan tentang hal lainnya. Aku akan merenungkan nya dan berjalan
maju. Aku minta maaf untuk semua yang telah aku lakukan. Aku benar- benar
meminta maaf,” jelas Rina sambil berlutut memohon ampun kepada Azu.
Walaupun
Azu tidak bisa melihat Rina yang berlutut, tapi dia mengerti bahwa Rina benar-
benar tulus meminta maaf kepadanya. Dan kemudian Azu pun mematikan telponnya.
Dijalan.
Azu tidak sengaja bertemu dengan Haru, jadi mereka pun berjalan pulang bersama.
Selagi berjalan bersama, mereka mengobrol. Haru menanyakan tentang kabar
Junpei, dan karena Azu belum mendapatkan balasan dari Junpei, maka dia tidak
tahu.
“Jika…
mm… aku akan pergi denganmu. Maksudku sebagai cameraman. Jika ada sesuatu yang
terjadi, jangan sungkan menghubunginku,” kata Haru dengan baiknya menawarkan
diri untuk menemani Azu ke acara kelulusan Nanaka.
“Terima
kasih,” balas Azu. Kemudian dia pamit, dan pergi.
Dalam
perjalanan kembali ke Tokyo. Junpei merenung.
Dijalan.
Ketika akan berangkat bekerja, Azu tidak sengaja melihat Shiga. Sebenarnya dia
merasa ragu untuk menghampiri Shiga, tapi akhirnya dia memutuskan untuk
memanggil dan menghampiri Shiga.
“Aku
minta maaf.. mm.. aku tidak tahu harus mengatakan apa. Ini bukan sesuatu yang
bisa selesai dengan meminta maaf, tapi aku benar- benar… benar- benar… aku
minta maaf!” kata Shiga sambil membungkuk.
“Tidak
apa,” balas Azu, singkat.
Dengan
gugup, Shiga mengakui kesalahannya yang telah menipu Azu, lalu dia memuji Azu
yang sekarang telah berubah menjadi orang yang sangat luar biasa. Kemudian dia
menawarkan diri untuk membantu Azu, jika ada sesuatu yang Azu mau dia lakukan
sebagai bentuk penyesalannya.
“Untuk
berhadapan denganmu, aku pikir ini menyakitkan. Tapi jika kamu melarikan diri,
kamu selamanya tidak akan pernah bahagia. Selamat tingga!” kata Azu dengan
sikap yang tampak keren, kemudian dia berjalan pergi.
Junpei
pulang kerumah, dan dia merasa kecewa, ketika dia melihat papan ‘Welcome’ yang
dihadiahkannya dulu tidak ada lagi tergantung di depan rumah. Jadi karena itu,
Junpei pun masuk kembali ke dalam mobilnya.
Didalam
mobil. Ketika melihat kearah bunga pemberian Rina yang diletakannya di kursi
samping, Junpei melihat sebuah surat terselip di dalamnya, jadi dia pun
mengambil surat itu dan membacanya. Surat itu adalah surat yang dikirimkan oleh
Azu.
Setelah
selesai membaca surat itu, Junpei merasa sangat menyesal dan meminta maaf
kepada Azu. Aku minta maaf. Aku minta
maaf, gumam Junpei dalam hatinya.
Saat
Junpei melihat Azu pulang, dia langsung keluar dari dalam mobil nya dan berlari
mendekati Azu. Lalu dia memeluk Azu dengan erat. Dan Azu mulai menangis.
“Azu,
aku minta maaf. Aku minta maaf,” pinta Junpei. Dan Azu langsung mencium Junpei,
lalu mereka kembali berpelukan.
Kehangatan ini. Betapa berharganya.
Aku tidak akan pernah melepaskannya lagi.
Didalam
warnet tempat nya menginap. Rina menyantap mie cup. Lalu seperti teringat
sesuatu, dia bergumam dalam hatinya, “Ternyata ini tidak mungkin.”
Pagi
hari. Haru yang telah berpakaian rapi datang ke rumah Azu. Dan ketika dia masuk
ke dalam rumah, dia merasa sedikit terkejut karena ternyata Junpei ada disana.
Walaupun dia merasa kecewa karena ternyata Azu dan Junpei telah berbaikan, tapi
dia juga merasa turut berbahagia untuk mereka berdua.
Junpei
dan Azu sama- sama mengucapkan terima kasih, karena Haru telah membantu mereka
berdua selama ini. Dan Haru mengiyakan, lalu dia membantu Nanaka mengikat
rambutnya.
Disekolah.
Azu, Junpei, dan Nanaka, mereka bertiga berfoto bersama sebagai sebuah
keluarga.
Penampilan
Nanaka dan teman- teman dimulai. Dan melihat pertunjukan Nanaka yang tampak
sangat ceria itu, Azu teringat kepada semua kejadian yang telah mereka lalui.
Begitu juga dengan Junpei, dia mengingat kejadian saat dia dan Azu bertengkar
serta sempat berpisah.
Junpei
kemudian menggenggam tangan Azu. Dan Azu tersenyum merasakan itu.
Setelah semuanya, aku akhirnya
kembali kepada hari – hari bahagia ku. Ini adalah… dari sekarang… ini benar-
benar awal baru untuk kami.
Seseorang
berjalan dengan senang di koridor sekolah. Dia datang menghampiri Nanaka yang
baru saja keluar dari panggung pemetasan.
Azu
dan Junpei menunggu Nanaka di luar kelas. Setelah agak lama menunggu, Azu mulai
merasa heran karena Nanaka belum juga terlihat keluar, kepadahal semua temannya
telah keluar. Dan karena itu, maka Azu pun bertanya kepada teman- teman Nanaka,
tapi mereka tidak tahu dimana Nanaka berada.
Lalu
ntah kenapa, Azu tiba- tiba terpikir tentang Rina. Dan merasa khawatir, Azu pun
langsung mencari Nanaka dengan panik. Tapi dia tidak bisa menemukan Nanaka
dimanapun.
“Nanaka!”
teriak Azu.
Tags:
Holiday Love