Sinopsis J-Drama : Holiday Love Episode 7 - part 4



Network: TV Asahi

Rina datang ke asrama Junpei untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Junpei yang akan pindah. Dia memberikan sebuket bunga yang dibelinya, dan mengatakan bahwa dia meminta maaf untuk apa yang telah terjadi serta dia berterima kasih atas segala bantuan Junpei selama ini kepadanya. Dan Junpei pun menerima bunga itu serta niat baik Rina.


Ketika sedang menjemur pakaian, Azu tiba- tiba teringat perkataan Reika yang mengatakan bahwa tampaknya Rina belum menyerah. Azu kemudian mencari nomor telpon Rina, dan dia memutuskan untuk menghubungin Rina.


Rina sedang membantu membersihkan kamar asrama Junpei yang telah dikosongkan. Ketika hapenya berbunyi, dia tidak tahu siapa yang menghubungin nya itu, tapi dia tetap mengangkatnya.

“Aku Takamori,” kata Azu memperkenalkan dirinya. “Aku telah mendengar banyak hal tentang apa yang terjadi akhir- akhir ini. Tentang Shiga-kun juga. Untuk marah padamu, atau membencimu, aku pikir itu tidak penting lagi. Jadi sudahilah. Hanya saja, jangan terlibat dalam kehidupan ku lagi,” jelas Azu.



“Aku pasti telah gila. Untukku, itu sudah berlalu. Kamu mungkin tidak percaya, sekarang aku tidak diizinkan untuk menemui anak2 ku. Itu benar- benar menyakitkan. Bahkan jika aku bercerai, aku tidak akan memenangkannya. Aku tidak bisa memikirkan tentang hal lainnya. Aku akan merenungkan nya dan berjalan maju. Aku minta maaf untuk semua yang telah aku lakukan. Aku benar- benar meminta maaf,” jelas Rina sambil berlutut memohon ampun kepada Azu.

Walaupun Azu tidak bisa melihat Rina yang berlutut, tapi dia mengerti bahwa Rina benar- benar tulus meminta maaf kepadanya. Dan kemudian Azu pun mematikan telponnya.



Dijalan. Azu tidak sengaja bertemu dengan Haru, jadi mereka pun berjalan pulang bersama. Selagi berjalan bersama, mereka mengobrol. Haru menanyakan tentang kabar Junpei, dan karena Azu belum mendapatkan balasan dari Junpei, maka dia tidak tahu.

“Jika… mm… aku akan pergi denganmu. Maksudku sebagai cameraman. Jika ada sesuatu yang terjadi, jangan sungkan menghubunginku,” kata Haru dengan baiknya menawarkan diri untuk menemani Azu ke acara kelulusan Nanaka.

“Terima kasih,” balas Azu. Kemudian dia pamit, dan pergi.


Dalam perjalanan kembali ke Tokyo. Junpei merenung.



Dijalan. Ketika akan berangkat bekerja, Azu tidak sengaja melihat Shiga. Sebenarnya dia merasa ragu untuk menghampiri Shiga, tapi akhirnya dia memutuskan untuk memanggil dan menghampiri Shiga.



“Aku minta maaf.. mm.. aku tidak tahu harus mengatakan apa. Ini bukan sesuatu yang bisa selesai dengan meminta maaf, tapi aku benar- benar… benar- benar… aku minta maaf!” kata Shiga sambil membungkuk.

“Tidak apa,” balas Azu, singkat.



Dengan gugup, Shiga mengakui kesalahannya yang telah menipu Azu, lalu dia memuji Azu yang sekarang telah berubah menjadi orang yang sangat luar biasa. Kemudian dia menawarkan diri untuk membantu Azu, jika ada sesuatu yang Azu mau dia lakukan sebagai bentuk penyesalannya.

“Untuk berhadapan denganmu, aku pikir ini menyakitkan. Tapi jika kamu melarikan diri, kamu selamanya tidak akan pernah bahagia. Selamat tingga!” kata Azu dengan sikap yang tampak keren, kemudian dia berjalan pergi.



Junpei pulang kerumah, dan dia merasa kecewa, ketika dia melihat papan ‘Welcome’ yang dihadiahkannya dulu tidak ada lagi tergantung di depan rumah. Jadi karena itu, Junpei pun masuk kembali ke dalam mobilnya.



Didalam mobil. Ketika melihat kearah bunga pemberian Rina yang diletakannya di kursi samping, Junpei melihat sebuah surat terselip di dalamnya, jadi dia pun mengambil surat itu dan membacanya. Surat itu adalah surat yang dikirimkan oleh Azu.

Setelah selesai membaca surat itu, Junpei merasa sangat menyesal dan meminta maaf kepada Azu. Aku minta maaf. Aku minta maaf, gumam Junpei dalam hatinya.



Saat Junpei melihat Azu pulang, dia langsung keluar dari dalam mobil nya dan berlari mendekati Azu. Lalu dia memeluk Azu dengan erat. Dan Azu mulai menangis.

“Azu, aku minta maaf. Aku minta maaf,” pinta Junpei. Dan Azu langsung mencium Junpei, lalu mereka kembali berpelukan.


Kehangatan ini. Betapa berharganya. Aku tidak akan pernah melepaskannya lagi.


Didalam warnet tempat nya menginap. Rina menyantap mie cup. Lalu seperti teringat sesuatu, dia bergumam dalam hatinya, “Ternyata ini tidak mungkin.”



Pagi hari. Haru yang telah berpakaian rapi datang ke rumah Azu. Dan ketika dia masuk ke dalam rumah, dia merasa sedikit terkejut karena ternyata Junpei ada disana. Walaupun dia merasa kecewa karena ternyata Azu dan Junpei telah berbaikan, tapi dia juga merasa turut berbahagia untuk mereka berdua.

Junpei dan Azu sama- sama mengucapkan terima kasih, karena Haru telah membantu mereka berdua selama ini. Dan Haru mengiyakan, lalu dia membantu Nanaka mengikat rambutnya.



Disekolah. Azu, Junpei, dan Nanaka, mereka bertiga berfoto bersama sebagai sebuah keluarga.



Penampilan Nanaka dan teman- teman dimulai. Dan melihat pertunjukan Nanaka yang tampak sangat ceria itu, Azu teringat kepada semua kejadian yang telah mereka lalui. Begitu juga dengan Junpei, dia mengingat kejadian saat dia dan Azu bertengkar serta sempat berpisah.


Junpei kemudian menggenggam tangan Azu. Dan Azu tersenyum merasakan itu.

Setelah semuanya, aku akhirnya kembali kepada hari – hari bahagia ku. Ini adalah… dari sekarang… ini benar- benar awal baru untuk kami.

Seseorang berjalan dengan senang di koridor sekolah. Dia datang menghampiri Nanaka yang baru saja keluar dari panggung pemetasan.


Azu dan Junpei menunggu Nanaka di luar kelas. Setelah agak lama menunggu, Azu mulai merasa heran karena Nanaka belum juga terlihat keluar, kepadahal semua temannya telah keluar. Dan karena itu, maka Azu pun bertanya kepada teman- teman Nanaka, tapi mereka tidak tahu dimana Nanaka berada.



Lalu ntah kenapa, Azu tiba- tiba terpikir tentang Rina. Dan merasa khawatir, Azu pun langsung mencari Nanaka dengan panik. Tapi dia tidak bisa menemukan Nanaka dimanapun.



“Nanaka!” teriak Azu.

Post a Comment

Previous Post Next Post