Sinopsis Lakorn : Wolf (2019) Ep 3 - 4



Network: GMM One

Por : Misi 1. Danang. Temukan orang pertama yang bisa bicara bahasa Thailand kepadamu.

Di stasiun bus. Por kebingungan harus melakukan apa. Memberanikan dirinya, Por pun berteriak dengan harapan akan ada orang yang mengerti bahasanya,” Adakah yang bisa berbicara bahasa Thai, tolong lah!” teriak Por dalam bahasa Thailang. Tapi setiap orang yang ada di sana hanya diam saja, mengabaikannya.


Didalam bus. Ketika akan membeli tiket kepada petugas di dalam bus, dengan sengaja Por berbicara menggunakan bahasa Thailand. “Halo, Sawasdee Krap (Sapaan Thai). Bisakah kamu bicara bahasa Thailand?” tanya Por, tapi si Petugas tidak mengerti.

Akhirnya Por pun menyerah. Dia berbicara dalam bahasa Inggris dan memberitahu bahwa dia mau membeli 1 tiket ke Marble Mountains.


Sesampainya di tempat tujuan. Por berkeliling di seluruh tempat wisata yang ada disana, dan melihat- lihat. Kemudian ketika dia masuk ke dalam sebuah gua yang ada disana, tiba- tiba saja Por mendengar suara seorang wanita yang sedang berguman, seperti berdoa. Dan Por pun mencari asal suara itu, lalu ketika dia melihat wanita yang bergumam itu, dia pun mengikutinya keluar dari dalam gua.

Por menghampiri si Wanita untuk menanyakan apa yang terjadi pada si Wanita. Tapi si Wanita salah paham, dia mengira bahwa Por ingin meminta uang pada nya. Jadi si Wanita langsung mengatakan bahwa dia tidak punya uang dan menyuruh Por untuk pergi.



Por menjelaskan bahwa si Wanita salah paham, dia berbicara dalam bahasa Inggris. Tapi sialnya, si Wanita ternyata kurang pandai bahasa Inggris. Si Wanita mengusir Por untuk pergi dan tidak mau mendengarkan penjelasan Por, karena dia tidak mengerti.

“Maaf. Dari mana asal mu? Mm… aku… dari Thailand. Sawasdee Krap (Sapaan Thai). Kamu?” tanya Por, mencoba untuk berkomunikasi.

“Ah… Sawasdee Krap. Thailand. Thailand,” balas si Wanita. Tepat disaat itu, hape Por bergetar.


“Kamu menemukan targetmu, yaitu orang pertama yang bisa berbicara Thai kepadamu,” kata Wolf.

“Tidak, tidak yang ini. Aku tidak bisa mengerti bahasa nya,” protes Por. Tapi Wolf langsung mematikan telpon. Dan Por pun menggerutu.



Por berusaha berbicara kepada si Wanita lagi, dan dengan bahasa asing yang bukan bahasa Inggris, si Wanita berbicara dengan cepat. Dan Yah, Por sama sekali tidak bisa mengerti bahasa apa itu.

Si Wanita mengambil sebuah foto dan menunjukan nya kepada Por. Lalu dia memeluk foto tersebut sambil menangis.



“Pacar mu? Halo. Apa ini pacarmu? Kamu memergokinya selingkuh dan kamu patah hati, kan?” kata Por, menebak apa yang membuat si Wanita sedih. Dia berbicara dalam bahasa Inggris.

“Jangan menangis. Hey, tenang. Tenang. Aku akan membelikan mu air minum. Sehingga kamu akan merasa lebih baikan. Tenang. Minum air. Kamu tenanglah. Tunggu aku. Tunggu aku di sini sebentar. Okay?” kata Por dalam bahasa Inggris dan menggunakan bahasa tubuh. Supaya si Wanita yang sedang menangis itu mengerti perkataannya.



Por pergi membeli minum. Disaat itu Wolf menghubunginnya lagi. Wolf memberitahu misi untuk Por yaitu Por harus membantu si Wanita melalui masa sulit ini. Dan Por pun kebingungan tidak mengerti, karena Wolf tidak menjelaskan lebih lanjut gimana caranya.


Ketika telah membeli minum dan kembali ke tempat awal, dimana dia meminta si Wanita menunggu, Por merasa sangat terkejut. Dia melihat si Wanita memanjat pagar pembatas jembatan, dan seperti akan melompat bunuh diri dari sana.



“Hey! Apa yang kamu lakukan?” kata Por menarik si Wanita agar jangan melakukan itu. Dan dengan bahasa yang tidak dimengerti, si Wanita berbicara sambil menunjuk ke bawah jembatan.

“Hanya karena seorang Pria. Jangan bunuh dirimu sendiri. Dengarkan! Tenang. Minum air. Minum. Dan pikirkan itu nanti saja!” kata Por dengan tegas. Menggunakan bahasa Inggris dan bahasa tubuh supaya si Wanita mengerti. Dan ketika akhirnya, si Wanita mengerti, dia mengambil air yang Por berikan dan meminumnya.


“Okay. Udah baikan? Aku adalah pria yang baik. Por, Pria baik. Dan kamu?” tanya Por memperkenalkan namannya.

“Camelia,” jawab si Wanita memperkenalkan dirinya.



Por pulang bersama Camelia. Di perjalanan Por menanyakan tempat Camelia menginap malam ini, tapi karena perbedaan bahasa, maka mereka berdua agak sulit berkomunikasi dengan baik. Dan capek dengan hal itu, maka Por pun mengajak si Wanita untuk tidur di hotel dengannya.



Camelia langsung menolak dan menjauhi Por, ketika Por mengajaknya untuk menginap bersama di hotel. Dan dengan kesusahan, Por pun langsung menjelaskan,” Jangan khawatir. Por, Pria baik. Kamu tidur disini, dan aku tidur disini,” jelas Por dengan bahasa tubuh. Maksudnya Camelia tidur di tempat tidur, dia akan tidur di lantai.

“Okay,” kata Camelia, ketika akhirnya dia mengerti.


Malam hari. Por kesulitan untuk tidur dengan nyenyak, karena Camelia sibuk berdoa dengan suara yang keras.



Mo tidur diteras rumah si Pria. Dan melihat itu, si Pria merasa tidak tega. Si Pria keluar dari rumah dan membangunkan Mo, “Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu tinggal disini?” tanya si Pria.

“Aku tidak punya tempat yang dituju. Aku hanya punya sedikit uang yang tersisa. Tolong izinkan aku menginap disini. Aku janji, aku akan bersikap baik,” jelas Mo, beralasan. Lalu dia memperkenalkan dirinya.

“Aku Pactrick,” kata Pactrick memperkenalkan dirinya.



Pactrick membawa Mo masuk kedalam rumah, dan mengizinkan Mo untuk menginap di rumahnya. Tapi ada beberapa larangan yang Mo harus patuhi dirumahnya, dan larangan apa saja, itu bisa dilihat di gambar larangan yang dipajang dirumahnya. Dan Mo menurut.



Tepat disaat itu, seorang teman Pactrick datang berkujung. Dan melihatnya, Mo tampak terkejut.

Post a Comment

Previous Post Next Post