Sinopsis C- Drama : Easy Fortune Happy Life Episode 1 - part 5


Network: TTV
“Ini yang disebut balasan. Kamu duduk disana dan nikmatilah berendam, lalu renungkan apa yang kamu lakukan, okay?” balas Da Feng dengan sinis.

“Jangan bergerak,” gumam Fu An dengan takut karena dia semakin terhisap.



Zhen Zhen berhasil mendapatkan nomor telpon penjual Antrodia Cinnamomea yang berada di pasar gelap. Dia mendapatkannya dari rekan sekerjanya. Dan dia langsung menghubungin nomor tersebut.

Si penjual Antrodia Cinnamomea menjelaskan bahwa kemarin dia kehilangan Antrodia Cinnamomea premium yang dimilikinya, tapi Zhen Zhen tidak perlu khawatir, karena dia tahu dimana Antrodia Cinnamomea itu berada.


Mendengar hal tersebut, Zhen Zhen merasa sangat sernang sekali.
                                                                                                                       
“Ada uang untukmu, tapi kamu tidak mau,” gumam Da Feng, kesal.

“Tuan. Tanganmu. Bisakah jangan terlalu dekat dengan dada ku?” kata Fu An dengan sikap kaku, karena takut terlalu banyak bergerak.

“Kamu pikir aku mau? Tapi jika aku bergerak sekarang, aku akan semakin terhisap ke dalamnya,” balas Da Feng.


Namun karena merasa terganggu maka Fu An pun bergerak untuk menyingkirkan tangan Da Feng. Tapi sayangnya, itu membuat mereka berdua semakin terhisap.

“Aish… Okay, jangan bergerak. Jangan bergerak!” gumam Da Feng yang semakin terhisap.

“Aah… kamu menyentuhku lagi!! Sudahlah, lupakan itu!” balas Fu An. Lalu dia mulai membicarakan hal – hal lain untuk membuat mereka supaya jangan terlalu banyak bergerak dan lebih terhisap lagi.


“Berhenti bicara! Kamu tidak membantu sama sekali!” kata Da Feng dengan kesal.



Hape Da Feng berbunyi, tapi itu berada sangat jauh sekali untuk bisa dijangkau. Fu An mengomentari Da Feng yang membuat hape berbunyi, dia cemas jika babi hutan mendengar nya, maka mereka akan dimakan.


“Bisakah kamu tidak berbicara omong kosong? Ambil itu, jika kamu bisa!” geram Da Feng.


Angin berhembus lembut, tapi itu membuat daun- daun berguguran. Melihat itu, Fu An bercerita,” Apa kamu tahu, bunga Tung berarti ‘Kebangkitan cinta pertama’. Kakek Wang Cai mengatakan itu kepada Nenek ku. Bila seorang gadis dan pria bertemu dibawah bunga Tung yang berguguran, cinta mereka akan menerima berkat dari bunga Tung. Begitu romantis. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan bertemu kamu dibawah gugurnya bunga Tung,” kata Fu An dengan sinis di akhir cerita.


“Itu cerita bullshit yang dibuat seorang Idiot! Lihat kita berdua, apa ini terlihat seperti mantran dan berkat bunga Tung? Mengapa kamu membicarakan tentang ini sekarang?” teriak Da Feng.

Hari semakin larut. Pang Dai merasa tidak sabaran, karena dia merasa lapar, tapi Fu An belum juga pulang untuk memasak.

Si Penjual Antrodia Cinnamomea bersama temannya. Mereka menyelinap masuk ke dalam dapur rumah Chun Xiang untuk mengambil Antrodia Cinnamomea yang berada disana. Dong Ni yang melihat hal itu langsung menggonggong dengan keras. Dan mendengar itu, Chun Xiang pun pergi untuk melihat apa yang terjadi.



Ketika melihat bahwa dua orang tersebut ingin mencuri Antrodia Cinnamomea, Chun Xiang pun langsung menghalangin mereka untuk pergi dan memukuli mereka. Tapi mereka berdua mendorong Chun Xian sehingga mengenai tungku yang berapi. Dan Ping Dan yang melihat itu, dia mengigit tangan si Penjual. Tapi pada akhirnya si Penjual dan temannya itu tetap berhasil melarikan diri dari sana.



Api didalam tungku jatuh dan mengenai dinding rumah yang terbuat dari kayu, sehingga menyebabkan kebakaran. Dengan sekuat tenaga, Chun Xiang membawa Ping Dan yang tidak sadarkan diri untuk keluar dari dalam rumah. Dan Dong Ni mengikuti mereka untuk keluar dari dalam rumah.



Chun Xiang kemudian teringat tentang kalung jam miliknya yang masih berada didalam rumah. Dan karena itu, maka dia pun masuk kembali ke dalam rumah yang telah terbakar itu. Tapi sayangnya, karena api yang berkobar begitu besar, Chun Xiang tidak sanggup untuk bertahan dan keluar dari dalam rumah. Lalu akhirnya, dia pun menghembuskan nafas terakhirnya.

“Jika sesuatu terjadi kepadaku. Adikku dan Nenek ku akan sangat khawatir,” kata Fu An dengan cemas dan sedih.

“Kamu mengkhawatirkan keluargamu di waktu seperti ini? Khawatirkan dirimu sendiri!” teriak Da Feng.

“Mengapa kamu begitu? Jika sesuatu terjadi padamu, keluargamu juga akan mengkhawatirkanmu,” balas Fu An.

“Ini lelucon terlucu yang pernah ku dengar. Jika aku mati, keluarga ku tidak bisa sabaran untuk membuka Sampanye. Sedih?” balas Da Feng dengan raut sedih.



Seekor serangga nyangkut diatas rambut Da Feng. Dan melihat itu Fu An mengetawai Da Feng lalu meniupkannya, karena Da Feng mengatakan bahwa dia alergi pada serangga. Setelah meniupkannya, Fu An kembali tertawa dengan keras. Dan untuk mendiamkan Fu An, maka Da Feng menutup mulut Fu An dengan bibirnya.


“Aah!!! Itu ciumanku! Mesum!” teriak Fu An dengan keras, dan itu membuat mereka semakin terrhisap lebih dalam.

Seorang petugas yang mendengar teriakan Fu An, dia segera menghampiri asal suara. Dan ketika dia menemukan Fu An serta Da Feng yang terjebak di dalam lumpur hidup, dia segera membantu mereka berdua untuk keluar dari sana.



“Tu Dou Ge. Bagus kamu lewat, jika tidak kami akan berada disana semalaman,” kata Fu An berterima kasih.


“Fu An. Fu An! Rumah mu kebakaran!” potong Dou Ge dengan suara keras. Dan mendengar itu, Fu An langsung berlari dengan cepat.


1 Comments

Previous Post Next Post