“Ini
yang disebut balasan. Kamu duduk disana dan nikmatilah berendam, lalu renungkan
apa yang kamu lakukan, okay?” balas Da Feng dengan sinis.
“Jangan
bergerak,” gumam Fu An dengan takut karena dia semakin terhisap.
Zhen
Zhen berhasil mendapatkan nomor telpon penjual Antrodia Cinnamomea yang berada
di pasar gelap. Dia mendapatkannya dari rekan sekerjanya. Dan dia langsung
menghubungin nomor tersebut.
Si
penjual Antrodia Cinnamomea menjelaskan bahwa kemarin dia kehilangan Antrodia
Cinnamomea premium yang dimilikinya, tapi Zhen Zhen tidak perlu khawatir,
karena dia tahu dimana Antrodia Cinnamomea itu berada.
Mendengar
hal tersebut, Zhen Zhen merasa sangat sernang sekali.
“Ada
uang untukmu, tapi kamu tidak mau,” gumam Da Feng, kesal.
“Tuan.
Tanganmu. Bisakah jangan terlalu dekat dengan dada ku?” kata Fu An dengan sikap
kaku, karena takut terlalu banyak bergerak.
“Kamu
pikir aku mau? Tapi jika aku bergerak sekarang, aku akan semakin terhisap ke
dalamnya,” balas Da Feng.
Namun
karena merasa terganggu maka Fu An pun bergerak untuk menyingkirkan tangan Da
Feng. Tapi sayangnya, itu membuat mereka berdua semakin terhisap.
“Aish…
Okay, jangan bergerak. Jangan bergerak!” gumam Da Feng yang semakin terhisap.
“Aah…
kamu menyentuhku lagi!! Sudahlah, lupakan itu!” balas Fu An. Lalu dia mulai
membicarakan hal – hal lain untuk membuat mereka supaya jangan terlalu banyak
bergerak dan lebih terhisap lagi.
“Berhenti
bicara! Kamu tidak membantu sama sekali!” kata Da Feng dengan kesal.
Hape
Da Feng berbunyi, tapi itu berada sangat jauh sekali untuk bisa dijangkau. Fu
An mengomentari Da Feng yang membuat hape berbunyi, dia cemas jika babi hutan
mendengar nya, maka mereka akan dimakan.
“Bisakah
kamu tidak berbicara omong kosong? Ambil itu, jika kamu bisa!” geram Da Feng.
Angin
berhembus lembut, tapi itu membuat daun- daun berguguran. Melihat itu, Fu An
bercerita,” Apa kamu tahu, bunga Tung berarti ‘Kebangkitan cinta pertama’.
Kakek Wang Cai mengatakan itu kepada Nenek ku. Bila seorang gadis dan pria
bertemu dibawah bunga Tung yang berguguran, cinta mereka akan menerima berkat
dari bunga Tung. Begitu romantis. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan
bertemu kamu dibawah gugurnya bunga Tung,” kata Fu An dengan sinis di akhir
cerita.
“Itu
cerita bullshit yang dibuat seorang Idiot! Lihat kita berdua, apa ini terlihat
seperti mantran dan berkat bunga Tung? Mengapa kamu membicarakan tentang ini
sekarang?” teriak Da Feng.
Hari
semakin larut. Pang Dai merasa tidak sabaran, karena dia merasa lapar, tapi Fu
An belum juga pulang untuk memasak.
Si
Penjual Antrodia Cinnamomea bersama temannya. Mereka menyelinap masuk ke dalam
dapur rumah Chun Xiang untuk mengambil Antrodia Cinnamomea yang berada disana.
Dong Ni yang melihat hal itu langsung menggonggong dengan keras. Dan mendengar
itu, Chun Xiang pun pergi untuk melihat apa yang terjadi.
Ketika
melihat bahwa dua orang tersebut ingin mencuri Antrodia Cinnamomea, Chun Xiang
pun langsung menghalangin mereka untuk pergi dan memukuli mereka. Tapi mereka
berdua mendorong Chun Xian sehingga mengenai tungku yang berapi. Dan Ping Dan
yang melihat itu, dia mengigit tangan si Penjual. Tapi pada akhirnya si Penjual
dan temannya itu tetap berhasil melarikan diri dari sana.
Api
didalam tungku jatuh dan mengenai dinding rumah yang terbuat dari kayu,
sehingga menyebabkan kebakaran. Dengan sekuat tenaga, Chun Xiang membawa Ping
Dan yang tidak sadarkan diri untuk keluar dari dalam rumah. Dan Dong Ni
mengikuti mereka untuk keluar dari dalam rumah.
Chun
Xiang kemudian teringat tentang kalung jam miliknya yang masih berada didalam
rumah. Dan karena itu, maka dia pun masuk kembali ke dalam rumah yang telah
terbakar itu. Tapi sayangnya, karena api yang berkobar begitu besar, Chun Xiang
tidak sanggup untuk bertahan dan keluar dari dalam rumah. Lalu akhirnya, dia
pun menghembuskan nafas terakhirnya.
“Jika
sesuatu terjadi kepadaku. Adikku dan Nenek ku akan sangat khawatir,” kata Fu An
dengan cemas dan sedih.
“Kamu
mengkhawatirkan keluargamu di waktu seperti ini? Khawatirkan dirimu sendiri!”
teriak Da Feng.
“Mengapa
kamu begitu? Jika sesuatu terjadi padamu, keluargamu juga akan
mengkhawatirkanmu,” balas Fu An.
“Ini
lelucon terlucu yang pernah ku dengar. Jika aku mati, keluarga ku tidak bisa
sabaran untuk membuka Sampanye. Sedih?” balas Da Feng dengan raut sedih.
Seekor
serangga nyangkut diatas rambut Da Feng. Dan melihat itu Fu An mengetawai Da
Feng lalu meniupkannya, karena Da Feng mengatakan bahwa dia alergi pada
serangga. Setelah meniupkannya, Fu An kembali tertawa dengan keras. Dan untuk
mendiamkan Fu An, maka Da Feng menutup mulut Fu An dengan bibirnya.
“Aah!!!
Itu ciumanku! Mesum!” teriak Fu An dengan keras, dan itu membuat mereka semakin
terrhisap lebih dalam.
Seorang
petugas yang mendengar teriakan Fu An, dia segera menghampiri asal suara. Dan
ketika dia menemukan Fu An serta Da Feng yang terjebak di dalam lumpur hidup,
dia segera membantu mereka berdua untuk keluar dari sana.
“Tu
Dou Ge. Bagus kamu lewat, jika tidak kami akan berada disana semalaman,” kata
Fu An berterima kasih.
“Fu
An. Fu An! Rumah mu kebakaran!” potong Dou Ge dengan suara keras. Dan mendengar
itu, Fu An langsung berlari dengan cepat.
Tags:
Easy Fortune Happy Life
Tolong lanjut terus simmnopsisnya
ReplyDelete