Network: GMM
One
Don : Misi 2. Hoi An.
Pergi ke kuil Cam Po. Pesan
dari Wolf. Membaca pesan tersebut, Don pun menurut dan pergi ke sana. Sesampainya
di tempat tujuan, yaitu kuil Cam Po. Don tertarik kepada seorang wanita yang
tour guide yang sangat cantik, dan dia pun memotret wanita tersebut.
Dia adalah target mu. Misimu adalah
tinggal dengannya 24 jam selama 7 hari. Mulai! Pesan
dari Wolf. Membaca pesan tersebut, Don tertawa kecil.
Don
masuk ke dalam kuil dan mengikuti si wanita tour guide yang sedang menuntun
para tourist untuk melihat- lihat. Don terus memperhatikan dan menatap wanita
tersebut. Merasakan tatapa Don itu, si Wanita merasa heran, tapi dia
mengabaikannya.
Malam
hari. Don duduk di depan kuil, menunggu si Wanita tour guide menyelesaikan
pekerjaannya di dalam kuil. Disaat itu, Do mendapatkan telpon dari Wolf, “Kamu tidak sedang tinggal bersamanya.”
“Kamu
benar- benar menontonnnya?” balas Don sambil melihat kesekelilingnya. Dan tepat
diatasnya ada kamera CCTV, tapi dia tidak menyadarinya.
Wolf
mengingatkan bahwa Don tidak boleh jauh dari wanita tersebut, dan dengan kesal Don
menanyakan berapa meter atau centimeter jarak yang seharusnya. Wolf menjawab
bahwa Don tidak boleh terlalu jauh dari Wanita tersebut lebih dari 10m. Serta
ada peraturan yang harus Don ikuti, Don tidak boleh berpelukan, ciuman, atau
menyentuh si Wanita
Mendengar
itu, Don merasa sedikit kebingungan. Tapi Wolf langsung mematikan telponnya.
Don
memanggil si Wanita yang telah keluar dari dalam kuil. Don memperkenalkan
dirinya sebagai turis dari Thailand, dan dia menanyakan apa si Wanita adalah
seorang tour guide. Dan si Wanita tersebut mengiyakan, tapi dia menjadi tour
guide hanya untuk hari ini saja, karena dia mempunyai pekerjaan lain. Lalu dengan
ramah si Wanita menanyakan, apa ada yang bisa dia bantu.
“Aku
butuh tempat untuk tinggal,” kata Don.
“Apakah
kamu ingin aku untuk memesankannya untukmu?” balas si Wanita.
“Oh,
tidak. Tidak. Aku tidak ingin tinggal di Hotel. Aku ingin tinggal di tempatmu,”
jelas Don. Dan si Wanita tertawa, karena dia mengira Don sedang bercanda.
Don
menyakinkan si Wanita bahwa dia tidak bercanda, dan dia serius. Mendengar itu,
si Wanita tersenyum, lalu dia mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya,”
Aku Haya. Senang bertemu denganmu.”
“Ow…
Aku Don Sawasdee Khap (sapaan dalam Thai). Aku tidak ingin menyentuhmu. Karena aku
adalah seorang pria dan kamu wanita,” jelas Don, berusaha beralasan agar tidak
dianggap aneh.
“Ini
adalah salam saja,” kata Haya merasa heran. Dan Don melipat tangannya,
menunjukan bahwa seperti inilah cara orang Thai mengucapkan salam.
Haya
dan Don makan bersama di tempat makan pinggir jalan. Disana Haya menanyakan
mengapa Don tidak mau tinggal di hotel, dan Don berbohong, dia mengatakan bahwa
itu karena dia takut hantu.
“Kamu
seorang turis. Kamu tidak bisa menghindar untuk tinggal di Hotel. Mm… Aku pikir
aku bisa membantumu,” kata Haya.
Haya
membawa Don untuk menginap di tempat yang sama dengannya tinggal. Dan disana,
ketika Haya telah meninggalkannya, Don sengaja mengetuk dinding dengan alasan
dia sengaja membuat suara agar yakin Haya berada di kamar sebelahnya.
Karena
sebelumnya kan Don berbohong bahwa dia takut hantu.
Don
terbangun di dekat dinding. Sepertinya semalam dia tidur di dekat dinding yang
bersebelahan dengan kamar Haya agar dia tidak terlalu jauh dari Haya. Namun tiba-
tiba saja sebuah sms dari Wolf membangunkannya.
Kamu tidak boleh jauh darinya lebih
dari 10m. Isi pesan dari Wolf.
Don
memanggil- manggil Haya, tapi Haya tidak menjawab. Dan ketika dia melihat
keluar, dia menemukan bahwa Haya sedang berolahraga di bawah. Jadi dia pun
keluar dari dalam kamarnya, dan turun ke bawah menemui Haya.
“Kamu
bilang kamu akan membangunkan ku setiap pagi. Karena aku akan terus bersamamu
sampai 6 hari ke depan,” kata Don kepada Haya.
“Aku
harus menjaga mu sepanjanga malam. Dan apakah aku juga harus melakukannya di
siang hari?” balas Haya dengan heran.
“Ya.
Mengapa tidak? Kamu seorang pemandu tur kan? Dan tidak ada teman disekitarku,
dan mungkin kamu bisa mengajakku berkeliling di Hai An,” jelas Don.
“Aku
seorang pemandu tur. Tapi tidak untuk hari ini. Aku akan mengajakmu berkeliling
jika aku menjadi pemandu tur lagi,” balas Haya.
“Okay,
tapi tolong bangukan aku juga. Okay?” kata Don beusaha bernegosiasi. Dan Haya
pun mengiyakan.
Pekerjaan
kedua Haya adalah sebagai seorang penari. Dan mengetahui hal tersebut, Don pun
mempelajarinya. Lalu dengan sabar dan sikap lembut, Haya mengajarkan Don.
Malam
hari. Haya memberitahu Don bahwa sebulan yang lalu telah ada orang yang memesan
kamar dimana Don menginap, jadi dengan terpaksa maka Don pun harus pindah ke
tempat lain. Mendengar itu, Don langsung menebak bahwa itu pasti karena Wolf.
Don
memohon agar Haya mau mengizinkannya untuk tinggal bersama selama 5 hari saja. Tapi
Haya menolak, karena baginya Don adalah orang asing. Namun Don terus memohon,
dia berjanji bahwa dia tidak akan pernah menyentuh Haya, jika dia menyentuhnya,
maka Haya bisa membunuhnya langsung.
“Okay.
Aku sudah mengambil pekerjaan. Bayar aku. Tapi aku tidak akan pernah
membiarkanmu lari dariku. Aku mempercayaimu,” kata Haya, akhirnya menyentujui
Don untuk tinggal didalam satu kamar yang sama dengannya.
Ketika
Haya selesai mandi dan keluar dengan hanya memakai selembar handuk saja. Don
langsung memalingkan wajahnya, dan berusaha untuk menahan nafsunya agar tidak
tergoda untuk menyentuh Haya nantinya.
Haya
sedang sibuk bertelponan, tanpa mengingat bahwa sekarang Don berada dikamarnya.
Dan ketika handuknya tidak sengaja terlepas, serta dia tidak sengaja melihat keberadaan
Don karena itu. Haya langsung berteriak dengan keras.
Mendengar
teriakan itu, Don berbalik melihat ke arah Haya. Dan ketika melihat bahwa Haya
sedang bertelanjang, dia pun ikut berteriak juga.
Don
mencari di google, cara menahan hawa nafsu. Tepat disaat itu, Haya lewat dan naik
ke tempat tidur yang berada disebelahnya, dan melihat betapa seksinya Haya, Don
menjadi sedikit tergoda. Tapi tidak satupun cara di google yang mudah untuk di
praktikan. Jadi akhirnya Don pun memutuskan untuk berdoa ke pada Buddha.
“Apa
yang kamu lakukan?” tanya Haya, merasa aneh melihat Don tiba- tiba bergumam.
“Itu
seperti kita mengakatan untuk menjaga kita dari hantu,” jawab Don, berbohong.
Pagi
hari. Haya membangunkan Don yang masih tertidur, tapi Don sama sekali tidak
bangun serta tidak bereaksi. Jadi karena itu Haya pun mengulurkan tangannya
untuk menyentuh bahu Don.
Tags:
Wolf