Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 22 - 2
Images by : Mango TV
Hari pernikahan,
Pernikahan ny. Zhao dan pasangannya
berlangsung sederhana dan khidmat. Selesai acara, Luo Xi dan Qin Shang berbincang.
Luo Xi bertanya bagaimana bentuk pernikahan kaisar? Qin Shang langsung
menjelaskan kalau pernikahan kaisar jauh lebih mewah dan meriah daripada
pernikahan ini.
Luo Xi tiba-tiba bangkit. Dia berjalan ke
ujung lorong. Dan dengan gaya anggun, dia berjalan di lorong seolah menjadi
pengantin wanta. Qin Shang terpesona.
Dan Luo Xi akhirnya memberitahu keputusannya,
dia akan mengikuti Qin Shang kembali ke Qi. Menjadi ratu Qi, pasangan Qin
Shang.
“Beberapa bulan yang lalu, aku hanyalah gadis
biasa. Gadis yang tidak di sadari di kota ini. lalu, aku mulai menjelajahi wakt
dan bertemu denganmu. Seorang pria spesial yang di kagumi dan di takuti banyak
orang. Kau sangat jujur, selalu menunjukkan kebahagiaan dan kemarahanmu. Agresi
tapi juga manis. Aku sangat dekat denganmu hingga bisa menyentuhmu setiap hari.
Seorang pria sepertimu dan wanita sepertiku bisa bertemu, aku tidak berani
untuk berharap banyak. Jadi, aku bukan lagi orang biasa. Beberapa hari yang
lalu, aku bertemu dengan He Mo. Dia akan pergi ke Africa untuk kerja relawan. Dia
bilang, hidup adalah tentang membuat pilihan. Memilih satu hal berarti menyerah
atas hal lainnya,” ujar Luo Xi. Dia terus bicara yang intinya, dia akan ikut
dimana Qin Shang berada. “Aku akan selalu berada di sisimu, hingga kematianku. Jadi,
aku sudah memutuskan, jika aku harus membuat pilihan, aku bersedia menyerah
atas lingkungan yang ku kenal, dan kembali bersamamu ke Qi. Membantumu mencapai
mimpi dan ambisi-mu. Aku tahu hidup di sana akan sangat sulit, tapi, ada kau di
sana, sudah cukup untukku.”
Qin Shang terharu mendengar keputusan Luo Xi.
“Kau tidak akan menjadi Ratu Qi.”
“Kenapa?”
“Aku tidak akan menjadi kairsa Qi jika aku
tidak kembali ke Qi. Jadi, kau tidak akan menjadi ratu Qi. Aku sudah bersumpah
pada diriku, kalau salah satu dari kalian ada yang harus menyerah pada kehidupan
mereka, maka itu harusnya adalah aku. Bukan kau.”
“Tidak bisa. Aku hanya wanita biasa. Tapi kau
berbeda. Kau jauh lebih penting daripadaku.”
“Luo Xi, masa lalu seorang pria menentukan
seperti apa pria itu hari ini. Bertemu denganmu, merubahku menjadi orang yang
baru. Dan aku yang baru, memiliki terlalu banyak emosi. Aku bukan lagi kaisar
yang dapat dengan mudah membuat keputusan mengenai pemusnahan. Bahkan jika aku
kembali ke Qi, aku tidak akan bisa lagi memimpin pasukan untuk menyatukan
negara. Dinasti Qi kehilangan seorang kaisar, tapi Tuhan akan membuat Qin Shang
lain untuk menggantikanku.”
“Kau bersedia demiku melepaskan semua yang
ada di Qi?”
“Ya,” tegas Qin Shang.
Dalam tangisnya, Luo Xi merasa bahagia.
--
Beberapa hari kemudian,
Qin Shang menemui ny. Zhao. Dia akan mulai
bekerja lagi. Dan ny. Zhao menawarkan untuk menjadi orang tua Qin Shang.
Sementara itu, Luo Xi menelpon atasan Li dan
meminta izin cuti.
Tidak lama, Qin Shang datang bersama dengan
ny. Zhao. Ny. Zhao bicara dengan orangtua Luo Xi, sementara Luo Xi membawa Qin
Shang ke kamarnya.
Dan karena Qin Shang ada di kamarnya, Luo Xi
teringat dengan pedang Qin Shang yang selama ini dia simpan. Dia akan kembalikan
ke Qin Shang karena Qin Shang tidak akan menggunakannya sembarangan lagi.
--
Murong dan Guo Yan berbincang bersama. Guo Yan
merasa kalau belakangan ini semua terlihat lancar, tapi dia merasa tidak
nyaman. Bukankah akhir dari negara Qi
adalah Qin Shang yang berhasil menyatuhkan seluruh negara?
“Maksudmu, jika Qin Shang tidak kembali ke
Qi, maka negara tidak akan pernah tersatukan,” simpul Murong.
“Benar. Le Xue juga pernah berkata kalau Qin
Shang kembali setengah tahun kemudian. Sekarang hanya tinggal beberapa hari
tersisa hingga waktu itu. Aku merasa akan terjadi sesuatu yang besar dan perubahan.”
Tidak lama, Qin Shang pulang dengan membawa
pedangnya. Begitu melihat pedang Qin Shang, Guo Yan langsung terkejut. Dia mengingatkan
mengenai penglihatan mereka ketika di kuil, saat itu mereka kan melihat Pan
Huan menancapkan pedang di depan tugu untuk mengurung HunDun. Pedang itu mirip
seperti pedang Qin Shang.
Guo Yan memperhatikan dengan seksama. Dan di
depan pedang itu ada simbol yang mirip seperti bentuk kalung giok Luo Xi. Dia mengingat,
dan seharusnya di simbol itu memang ada gioknya.
“Darimana kau mendapatkan pedang ini?” tanya
Guo Yan.
“Dikatakan kalau pedang itu muncul ketika aku
lahir. Ketika aku kecil, Li Wei menjadikanku pangeran mahkota karena aku terlahir
dengan pedang ini di tanganku dan di kelilingi oleh cahaya suci. Aku di
takdirkan untuk menjadi kaisar.”
Guo Yan dan Murong tertawa mendengarnya. Itukan
hanya cerita konyol yang dibuat untuk menenangkan masyarakat. Tapi, Qin Shang
benar-benar tidak tahu darimana pedang itu muncul.
Guo Yan semakin yakin kalau pedang itu adalah
pedang yang di gunakan untuk mengurung HunDun.
BERSAMBUNG
Tags:
Emperors and Me