Network : TV Asahi
Tahun
ini sekolah mengadakan kemping pelatihan ski di Dataran Tinggi Megami, dan
dengan gembira setiap orang membicarakan mengenai kemping itu, karena itu acara
menginap yang paling di nantikan para pasangan. Dan mendengar itu, Takuma pun
jadi ingin mengikuti acara kemping tersebut juga.
Dirumah
sakit. Takuma berjanji pada Ayah Mayu bahwa dia tidak akan berbuat sembrono,
dia hanya ingin pergi bersama teman- teman saja. Dan Ayah menyetujuinya, dia
memberikan daftar larangan yang harus Takuma patuhi.
Kemudian
Ayah membahas mengenai hubungan Takuma dan Mayu yang saat ini sedang
berpacaran. Dia meminta Takuma untuk tidak melakukan olahraga yang dilakukan
oleh cewek-cowok yang terlibat hubungan asmara, walaupun itu tidak ada tertulis
di daftar.
Awalnya
Takuma sedikit tidak mengerti, tapi akhirnya setelah berpikir sejenak dia pun
akhirnya mengerti. Dan dia berjanji akan mengingatnya. Lalu dia mengucapkan terima
kasih.
Malam
hari. Saat makan malan. Takuma memohon pada Ayah dan Ibu agar mengizinkannya.
Sebenarnya Ibu dan Ayah merasa keberatan, tapi karena Takuma berjanji tidak
akan bersikap sembrono, maka Ibu dan Ayah pun akhirnya mau mengizinkan Takuma
untuk mengikuti kemping ski di sekolah.
Kemping
ski. Dengan mahir, Takuma dan yang lainnya bisa bermain ski dengan sangat baik.
Sementara Mayu sama sekali tidak bisa main, dan selalu terjatuh ketika
meluncur. Tapi walau begitu, Mayu terus tersenyum kepada mereka.
Yumi
bekerja part- time. Ketika sedang senggang, dia mengirimkan pesan kepada Kou.
Dia menanyakan apa yang Kou ingin malam ini. Dan Kou membalas bahwa dia masih
belum tahu ke depannya.
“Jawaban
macam apa itu,” gumam Yumi, tertawa.
Seorang
pelanggan menanyakan jam berapa Yumi selesai bekerja malam ini, dan apa setelah
itu Yumi ada waktu luang. Lalu dia memberikan kartu namanya. Tapi Yumi tidak
mau menerima kartu nama tersebut.
“Maafkan
aku, karena telah berbuat seperti ini pada pelanggan,” kata Yumi, berusaha
untuk bersikap sopan kepada pelanggan tersebut.
“Katanya,
malam ini kita bisa lihat hujan bintang jatuh. Dulu kita sering panjatkan
harapan pada bintang jatuh, kan?” kata Mayu.
“Aku
tidak sempat. Setelah itu pingsan, jadi aku tidak sempat panjatkan harapan,”
balas Takuma.
“Begitu,
kah? Kalau begitu, ayo lihat bintang jatuh!” ajak Mayu.
“Kita
dilarang keluyuran, kan?” balas Takuma.
“Peraturan
ada untuk dilanggar!” kata Mayu sambil tersenyum manis.
Takuma
serta Mayu menyelinap keluar, dan pergi ke arena ski. Disana ketika tanpa
sengaja Mayu terjatuh dan sepatunya terlepas, dengan perhatian Takuma
membantunya dan memakaikan sepatunya. Lalu disaat itu, Mayu mendorong Takuma ke
atas salju.
“Kamu
ngapain, sih? Minggir dong,” kata Takuma.
“Tidak.
Soalnya saat ini kita akan berciuman,” balas Mayu. Lalu dia mendekatkan
bibirnya dan mencium Takuma.
Setelah
sadar atas tindakannya, Mayu berdiri dan mengatakan bahwa bukan dia yang
memulainya tapi Takuma, kemudian karena merasa malu, maka Mayu pun berniat
kembali saja. Tapi Takuma tertawa dan menarik Mayu untuk berbaring
disebelahnya.
“Ayo.
Kita ke sini buat lihat bintang jatuh, kan?” kata Takuma.
“Iya
juga,” balas Mayu.
Sebuah
bintang jatuh terlihat, dan Takuma langsung menutup matanya serta memanjatkan
harapan. Dan Mayu kemudian menanyakan apa harapan Takuma. Tapi Takuma tidak mau
memberitahu, karena itu rahasia. Lalu setelah itu, mereka berdua bermain salju
bersama.
Ketika
sarapan, teman- teman menggoda Mayu dan Takuma yang menyelinap keluar pergi ke
arena ski saat tengah malam. Mayu merasa sedikit malu, dan tidak mau mengakui,
dia beralasan bahwa dia sedang ke toilet. Sementara Takuma bersikap jujur, dia
mengakui bahwa dia dan Mayu pergi melihat bintang jatuh bersama.
Lalu
sebelum Takuma sempat bercerita banyak, Mayu langsung menginjak kaki Takuma.
Sehingga Takuma pun berhenti bicara.