Sinopsis J-Drama : I Give My First Love To You Episode 5 - part 3



Network : TV Asahi

Tahun ini sekolah mengadakan kemping pelatihan ski di Dataran Tinggi Megami, dan dengan gembira setiap orang membicarakan mengenai kemping itu, karena itu acara menginap yang paling di nantikan para pasangan. Dan mendengar itu, Takuma pun jadi ingin mengikuti acara kemping tersebut juga.


Dirumah sakit. Takuma berjanji pada Ayah Mayu bahwa dia tidak akan berbuat sembrono, dia hanya ingin pergi bersama teman- teman saja. Dan Ayah menyetujuinya, dia memberikan daftar larangan yang harus Takuma patuhi.

Kemudian Ayah membahas mengenai hubungan Takuma dan Mayu yang saat ini sedang berpacaran. Dia meminta Takuma untuk tidak melakukan olahraga yang dilakukan oleh cewek-cowok yang terlibat hubungan asmara, walaupun itu tidak ada tertulis di daftar.


Awalnya Takuma sedikit tidak mengerti, tapi akhirnya setelah berpikir sejenak dia pun akhirnya mengerti. Dan dia berjanji akan mengingatnya. Lalu dia mengucapkan terima kasih.



Malam hari. Saat makan malan. Takuma memohon pada Ayah dan Ibu agar mengizinkannya. Sebenarnya Ibu dan Ayah merasa keberatan, tapi karena Takuma berjanji tidak akan bersikap sembrono, maka Ibu dan Ayah pun akhirnya mau mengizinkan Takuma untuk mengikuti kemping ski di sekolah.




Kemping ski. Dengan mahir, Takuma dan yang lainnya bisa bermain ski dengan sangat baik. Sementara Mayu sama sekali tidak bisa main, dan selalu terjatuh ketika meluncur. Tapi walau begitu, Mayu terus tersenyum kepada mereka.



Yumi bekerja part- time. Ketika sedang senggang, dia mengirimkan pesan kepada Kou. Dia menanyakan apa yang Kou ingin malam ini. Dan Kou membalas bahwa dia masih belum tahu ke depannya.

“Jawaban macam apa itu,” gumam Yumi, tertawa.



Seorang pelanggan menanyakan jam berapa Yumi selesai bekerja malam ini, dan apa setelah itu Yumi ada waktu luang. Lalu dia memberikan kartu namanya. Tapi Yumi tidak mau menerima kartu nama tersebut.

“Maafkan aku, karena telah berbuat seperti ini pada pelanggan,” kata Yumi, berusaha untuk bersikap sopan kepada pelanggan tersebut.

Malam hari. Mayu dan yang lainnya bermain game bersama. Lalu saat sudah selesai, Takuma pamit mau ke kamar mandi, dan Mayu menyusulinya dengan alasan dia mau mengambil teh kepada yang lainnya.




“Katanya, malam ini kita bisa lihat hujan bintang jatuh. Dulu kita sering panjatkan harapan pada bintang jatuh, kan?” kata Mayu.

“Aku tidak sempat. Setelah itu pingsan, jadi aku tidak sempat panjatkan harapan,” balas Takuma.

“Begitu, kah? Kalau begitu, ayo lihat bintang jatuh!” ajak Mayu.

“Kita dilarang keluyuran, kan?” balas Takuma.

“Peraturan ada untuk dilanggar!” kata Mayu sambil tersenyum manis.


Takuma serta Mayu menyelinap keluar, dan pergi ke arena ski. Disana ketika tanpa sengaja Mayu terjatuh dan sepatunya terlepas, dengan perhatian Takuma membantunya dan memakaikan sepatunya. Lalu disaat itu, Mayu mendorong Takuma ke atas salju.



“Kamu ngapain, sih? Minggir dong,” kata Takuma.

“Tidak. Soalnya saat ini kita akan berciuman,” balas Mayu. Lalu dia mendekatkan bibirnya dan mencium Takuma.



Setelah sadar atas tindakannya, Mayu berdiri dan mengatakan bahwa bukan dia yang memulainya tapi Takuma, kemudian karena merasa malu, maka Mayu pun berniat kembali saja. Tapi Takuma tertawa dan menarik Mayu untuk berbaring disebelahnya.

“Ayo. Kita ke sini buat lihat bintang jatuh, kan?” kata Takuma.

“Iya juga,” balas Mayu.



Sebuah bintang jatuh terlihat, dan Takuma langsung menutup matanya serta memanjatkan harapan. Dan Mayu kemudian menanyakan apa harapan Takuma. Tapi Takuma tidak mau memberitahu, karena itu rahasia. Lalu setelah itu, mereka berdua bermain salju bersama.



Ketika sarapan, teman- teman menggoda Mayu dan Takuma yang menyelinap keluar pergi ke arena ski saat tengah malam. Mayu merasa sedikit malu, dan tidak mau mengakui, dia beralasan bahwa dia sedang ke toilet. Sementara Takuma bersikap jujur, dia mengakui bahwa dia dan Mayu pergi melihat bintang jatuh bersama.

Lalu sebelum Takuma sempat bercerita banyak, Mayu langsung menginjak kaki Takuma. Sehingga Takuma pun berhenti bicara.

Post a Comment

Previous Post Next Post