Krong Karm Episode 1 –
part 6
Network : Channel 3
Atong
mengikuti Yoi pulang. Dan di perjalanan mereka bertemu dengan kenalan yang
mengenal Atong sebagai seorang biksu yang datang ke rumahnya untuk memberikan
berkat. Yoi lalu menjelaskan kepada mereka, mengenai Atong yang sudah berhenti
menjadi biksu mulai hari ini, dan akan mengikutinya pulang, karena sebentar lagi
Atong akan menikah.
Jantra
yang awal nya tersenyum terus, ketika mendengar bahwa Atong akan menikah, wajah
nya langsung berubah cemberut dan tampak kecewa.
Di
rumah. Jantra melipat kertas dengan tatapan kosong, dan melihat itu Nenek
mengomentarinya. “Kamu harusnya sadar bahwa kamu bukan soulmate nya, Ajantra. Dan aku pikir itu bagus, kamu dan
Atong tidak di takdirkan bersama.”
“Bagian
mana yang bagus, Ama?” tanya Jantra, tidak semangat.
“Gadis
baik seperti mu tidak akan pernah cocok dengan Ibu mertua seperti Yoi.
Persiapkanlah dirimu sendiri dengan baik, tidak lama lagi, seseorang akan
menyadari harga mu,” jelas Ama. Dan Jantra pun mengiyakan.
Ketika
sedang membersihkan rumah, Renu menenumakan setumpuk peralatan memasak yang
sudah tidak di gunakan lagi, tapi masih dalam keadaan yang lumayan baik. Dan
dengan senang dia pun langsung bertanya punya siapa barang itu kepada Chai. Dan
Chai pun menjelaskan bahwa barang itu milik istri pekerjanya dulu, karena istri
pekerja itu menjual desserts.
“Jika
kamu pergi ke camp, aku akan membuat dan menjual dessert. Apa itu bagus?” tanya
Renu dengan bersemangat. Dan Chai diam, dia memberikan tatapan tidak yakin bahwa
Renu bisa membuat berbagai macam dessert.
“Kamu
mungkin tidak tahu. Ketika aku muda, Ibu ku membuat dan menjual dessert di
pasar dekat rumah kami. Ibu ku bisa membuat macam- macam dessert. Aku yang
membantunya, dan menjual nya di pasar dengannya,” jelas Renu.
“Apa
kamu bisa melakukannya sendiri? Tanpa pertolongan,” tanya Chai, masih tidak
yakin. Dan dengan percaya diri, Renu mengatakan bahwa dia bisa.
Chai
lalu mengomentari bahwa menjual dessert hanya akan menghasilkan sedikit uang
saja. Tapi Renu tidak keberatan, karena walaupun sedikit, tapi itu masih uang.
Dan jika mereka menyimpan uang itu, maka itu akan menjadi besar nantinya. Dan
akhirnya, Chai pun menyetujui keinginan Renu yang tampak sangat mengingin kan
itu.
Boonplook
masuk ke dalam kamar Atong tanpa mengetuk. Dia datang untuk memberikan ice
coffee dan air. Lalu setelah itu, Boonplook menanyakan dengan siapa Atong
menikah, dan Atong pun memberitahu nya.
“Bisakah
kamu tidak menikah?” tanya Boonplook.
Yoi
datang ke kamar Atong, dan ketika melihat Boonplook disana, dia langsung
memarahi Boonplook. Dan Atong pun segera membantu Boonplook dalam beralasan,
dia menjelaskan bahwa Boonplook datang untuk mengantarkan minuman. Lalu setelah
itu, Boonplook pun pamit pergi.
“Besok.
Kamu pergilah ke toko pakaian, dan ambil setelan mu untuk acara pernikahan.
Suruh mereka untuk segera menyelesaikannya tepat waktu. Jika ada banyak
antrian, minta mereka untuk percepat. Dan bayar lebih pada mereka. Kamu
mengerti?” tanya Yoi. Dan Atong mengiyakan. Lalu Yoi keluar dari dalam kamar.
Boonplook
mengeluh kan kekesalanya kepada Pom, karena dia tidak mengerti kenapa Atong
harus menikah dengan Philai. Tapi Pom tidak mau ikut campur, karena itu adalah
urusan boss mereka, dan sebagai pekerja mereka hanya harus bekerja dengan
sabar.
Yoi
memanggil Pom untuk mengikutinya, jadi Pom pun meninggalkan toko kepada Boonplook
untuk dijaga. Lalu dia pergi mengikuti Yoi.
Di
rumah kecil. Yoi menyuruh Pom mencari sesuatu untuk membuka kunci rumah secara
paksa. Dan Pom menyarankan agar mereka menunggu Chai pulang saja dulu, tapi Yoi
tidak mau. Jadi Pom pun menurut.
Yoi
masuk ke dalam rumah, tanpa melepaskan sepatunya. Dan melihat itu, Pom
berkomentar kenapa Yoi tidak melepaskan sepatu, karena tampaknya lantai rumah
itu sudah di bersihkan sangat mengkilap. Tapi Yoi tidak peduli.
“Terakhir
aku kesini membawa barang, kondisinya tidak seperti ini,” kata Pom melihat isi
rumah yang sangat rapi dan bersih.
“Diam!
Palingan dia menyuruh anak ku untuk melakukannya,” balas Yoi, sinis.
Ketika
pulang ke rumah, Chai merasa sangat marah kepada Pom, karena Pom mengeluarkan
semua barangnya. Dan Pom pun meminta maaf, karena dia hanya menuruti perintah
dari Yoi.
“Iblis,
setan. Rendahan, kotor. Pom! Bawa semua nya keluar. Rumahku bukan rumah
pelacuran!” teriak Yoi memanggil Pom. Lalu dia melemparkan semua barang milik
Chai dan Renu.
Renu
merasa marah, dan ingin menyerang Yoi. Tapi Chai menahannya.
Tags:
Krong Karm
Lanjut.......seru!!!!
ReplyDelete