Sinopsis Lakorn : Krong Karm Episode 1 - part 7


Krong Karm Episode 1 – part 7
Network : Channel 3

“Lihat istrimu! Dia sudah berani, tapi kamu masih tidak bisa melihat watak aslinya! Aku tidak bisa berkata- kata!” kata Yoi, memarahi Renu yang ingin menyerangnya.

“Renu! Minta maaflah pada Ma,” pinta Chai.

“Mengapa aku perlu melakukan itu?! Apa salahku?!” teriak Renu, tidak terima.



Renu pergi, dia mengalah dan tidak mau berdebat melawan Yoi lagi. Tapi Yoi yang masih tidak puas, dia terus meneriakin Renu menggunakan kata- kata kasar. Dan Chai berteriak meminta agar Ibunya berhenti, lalu dia meminta maaf menggantikan Renu.

“Keluar dan pergi dengan wanita murahan itu! Pergi!” teriak Yoi mengusir Chai.


Setelah Chai pergi. Yoi merasa sedih dan kecewa sendiri.


Flash back

Sebelum Chai berangkat militer, Yoi telah mengingatkan Chai untuk tidak mendekati perempuan mana pun, karena Chai telah memiliki seorang tunangan. Yaitu Philai, seorang gadis yang menurut Yoi sangat baik dan cocok dengan Chai. Dan diisaat itu, ketika Yoi mengatakan hal itu. Chai mengiyakan semua perkataan Yoi.

“Jangan lupa, kamu adalah anak tertua. Ayah dan aku mau kamu menjaga kami. Jangan kecewa kan kami ya,” kata Yoi.

“Ya, ma. Aku janji. Aku tidak akan membuat mu kecewa,” kata Chai.

Flash back end


Chai dan Renu kembali untuk mengambil semua pakaian mereka yang dibuang begitu saja. Melihat wajah Renu yang masih tampak kesal, Chai meminta nya agar bersabar.

“Aku tidak bisa mengontrol emosi ku. Ini salahku! Ini salahku! Aku tidak bisa memilih jalan hidup ku!” kata Renu dengan sinis. Dan Chai merasa tidak enak hati. “Tapi jangan khawatir, suatu hari nanti, aku pasti akan membuat nya menerima ku!” kata Renu dengan lebih tenang.



Setelah selesai mempacking semua barang mereka ke dalam koper dan tas. Maka Chai dan Renu pun pergi meninggalkan rumah kecil. Dan Yoi memperhatikan itu dari atas.


Ketika berjalan melewati pasar, penjual disana menanyakan kemana Chai dan Renu akan pergi dengan membawa banyak barang begitu. Dan Chai pun ingin menceritakan nya, tapi Renu langsung menyela dan dan mengatakan bahwa dia serta Chai akan pindah ke rumah di dekat kandang babi.

“Oh. Aku kira kamu akan kembali ke Takli,” kata si Penjual.

“Suami ku disini, jadi aku harus tinggal disini. Dadah,” balas Renu.


Setelah Renu serta Chai pergi. Si penjual langsung heboh dan memanggil semua orang yang berada disana, sehingga mereka langsung berkumpul. “E’Yoi, Ibu mertua nya, dia pasti mengusir mereka! Aku merasa kasihan pada nya. Ibu mertua seperti ini, berapa lama kamu bisa tinggal disana?” kata si Penjual bergosip.




Atong berhenti di depan rumah Jantra, dan ketika melihatnya, dia memanggil Jantra. Tapi Jantra langsung menjaga jarak dari Atong, “Kapan kamu akan menikah? Selamat ya. Kamu baru berhenti menjadi biksu, dan sekarang kamu sudah siap menikah. Aku sepertinya tidak memiliki kesempatan lagi untuk memberi makan biksu Prasong (Atong),” kata Jantra.


Sebelum Atong sempat bicara, Asa datang tepat disaat itu dan memanggilnya. Asa mengajak Atong untuk makan bersama, dan ingin memboceng Atong. Tapi Atong menyuruh Asa untuk pergi duluan, dan dia akan menyusul nanti. Dan Asa tersenyum, mengerti.



“Maukah kamu pergi makan mie dengan ku?” tanya Atong kepada Jantra. Dan Jantra menggelengkan kepalanya. “Bagaimana kalau aku belikan untuk mu dan memakannya disini? Mie kering atau snack? Mau kah kamu?” tanya Atong, lagi.

“Jangan lupa, kamu akan menikah. Apa kamu mengerti maksud ku?” tanya Jantra. Dan Atong pun terdiam. Lalu dia permisi dan pergi dari sana.



Di tempat makan. Asa mengatakan bahwa dia bersimpati kepada Atong, karena jika Ibu mereka tidak memaksa Atong untuk menikah dengan Philai, maka pasti Atong bisa bersama wanita tadi, yaitu Jantra. Lalu Asa menanyakan apa Ibu tahu.

“Bagus dia tidak tahu. Aku tidak ingin mengecewakan nya,” kata Atong.

“Menjadi suami-istri tidak dimulai dengan cinta. Bisakah begitu? Anehnya,” komentar Asa.

1 Comments

Previous Post Next Post