Ryo : Misi 2. Macau. Berikan ciuman
pertama mu kepada target.
Ryo
membantu mengangkat kan barang paling ringan milik si Wanita, karena ketika dia
mau membantu mengangkatkan barang yang paling berat, si Wanita melarangnya dan
mengangkat nya sendiri. Lalu mereka pun
berjalan bersama sambil mengobrol.
Si
Wanita memberikan kartu namanya. Si Wanita merupakan Vlogger, yang sering
menvlog kan kehidupan sehari- hari, dan dia berasal dari Hoshimin, Vietnam.
Ryo
melakukan video chat dengan ketiga temannya. Dengan bangga Ryo mengatakan
kepada para temannya bahwa dia datang ke Macau untuk melakukan sesuatu yang besar,
dan mereka tidak perlu tahu apa. Kemudian setelah itu, Ryo mematikan sambungan
video chat nya.
Ryo
memperhatikan kartu nama si Wanita. Lalu dia mengambil hape nya, dan memasukan
alamat URL vlogger milik si Wanita. Ryo menonton beberapa video vlog yang di
sebarkan si Wanita itu di internet. Kemudian Vlog pun teringat sesuatu.
Flash back
Ryo
bersikap sombong dan seolah pro di hadapan teman- temannya. Dia memberitahu
mereka kalau ada sebuah ciuman yang bernama ciuman Eskimo, ciuman itu
memiringkan salah satu hidung ditekan ke hidung lainnya. Lalu ketika mau
ciuman, mereka harus melakukannya di tempat yang tepat, gadis yang tepat, dan
waktu yang tepat. Itu saja syarat dalam berciuman.
“Mengapa
kamu tahu tentang ini?” tanya salah satu teman Ryo.
“Tidakkah
kamu mengenalku? Aku benci sombong sebenarnya. Gadis yang aku cium. Tidak akan
bisa melupakanku,” kata Ryo, dengan sikap penuh percaya diri.
Flash back end
Don : Misi 2. Hoi An. Tinggal dengan
target tidak lebih dari 10m selama 7 hari dan tidak bersentuhan.
Malam
hari, sebelum tidur. Demi menenangkan diri dari hawa nafsu nya sendiri, maka
Don pun bermain bola serta mencium bunga, juga dia menghindari bertatapan
dengan Haya yang berada di atas tempat tidur.
Kemudian
setelah Haya tidur, maka Don pun langsung menghela nafas lega, berbaring dan
tidur juga. Tampak dari balik selimut, anu
Don yang berdiri tegap.
Pagi
hari. Don bangun dan berteriak keras, sebelum tangan Haya sempat menyentuh
dirinya. “Sekalipun aku tidak menyentuhmu. Jadi kamu juga tidak boleh
menyentuhku. Aku mohon,” pinta Don dengan sangat.
“Baiklah.
Lalu bagaimana jika aku menyentuhmu dengan ini?” tanya Haya sambil menunjukan
sebuah penggaruk punggung. Dan Don setuju.
Don
duduk menonton Haya serta temannya yang sedang latihan menari. Lalu ketika
mereka sudah selesai latihan dan sedang beristirahat, mereka mendekati Don dan
mengajak Don mengobrol sambil menyentuh Don.
Melihat
Don yang sama sekali tidak tampak risih di sentuh temannya, Haya merasa heran.
Karena setahunya selama ini, Don selalu berteriak histeris, ketika dia mau
menyentuhnya.
Malam
hari. Di dekat laut. Don dan Haya duduk bersama. Don meminta maaf karena telah
membuat para teman Haya salah paham bahwa dia adalah pacar Haya. Tapi Haya sama
sekali tidak masalah, karena dia berpikir Don adalah gay. Dan Don berseru
terkejut.
“Kamu
tidak mau menyentuhku. Dan kamu tidak ingin aku menyentuhmu sama sekali,” jelas
Haya.
“Ayolah,
kamu tahu aku normal. Kamu tahu itu kan?” balas Don, membela dirinya. Tapi Haya
kesulitan untuk percaya.
Don
kemudian menjelaskan tentang dirinya sendiri, dia menceritakan bahwa selama ini
dia tidak pernah meninggalkan gadis tanpa menyentuhnya sekalipun. Dan Haya
adalah orang pertama yang belum di sentuhnya dalam jangka waktu lama.
“Apakah
aku harus bahagia untuk ini?” tanya Haya sambil tertawa.
Don
membuka kameranya, dan Haya mendekat untuk melihat hasil foto Don. Tapi Don
langsung terkesiap dan menghindar. Lalu Haya pun menanyakan apa bisa dia
melihat hasil foto Don, dan Don pun mengizinkannya, tapi dia sedikit agak
menjauh kan badannya agar tidak bersentuhan dengan Haya.
Haya
memuji hasil foto Don yang sangat bagus seperti profesional. Dan Don
menceritakan mimpinya, suatu hari nanti dia ingin fotonya ada di majalah
internasional. Mendengar itu, Haya ikut
menceritakan mimpinya, suatu hari nanti dia mau mempunyai rumah kecil di Hoi
An. Haya merasa optimis bila dia terus bekerja keras, maka mimpi itu akan
terwujud.
“Kamu
sangat keren. Kamu gadis paling tangguh yang pernah aku temui,” puji Don,
kagum.
Don
berjalan pulang bersama Haya. Ketika melewati jalanan besar dan harus
menyebrang, Haya mengulurkan tangannya. Tapi Don sama sekali tidak mau
menyentuhnya. Jadi Haya pun memegang topi dan mengulurkan topi itu, dan Don
ikut memegangnya juga. Lalu mereka menyebrangin jalan bersama.
Pagi
hari. Haya membangunkan Don, dengan cara menyentuhnya menggunakan penggaruk
punggung. Dan ketika Don terbangun, dia langsung berpura- pura tidur, lalu
bersikap seolah dia baru saja terbangun. Kemudian setelah itu, dia bermain-
main dengan menyentuh Don berkali- kali menggunakan penggaruk punggung.
Don
mengikuti Haya yang bekerja sebagai pemandu turis. Dan selama Haya bekerja, Don
teruse memotretnya.
Ryo : Misi 2. Macau. Berikan ciuman
pertamamu kepada target.
Si
Wanita telah menunggu Ryo di lobby hotel, dan ketika akhirnya Ryo datang, dia
langsung menyapa Ryo serta mengajaknya untuk ikut membuat Vlog makanan jajanan.
Dan Ryo tersenyum, mendengar ajakan itu.
Selama
si Wanita merekam dirinya sendiri dalam membuat Vlog, Ryo selalu berdiri di
belakangnya dan bersikap manis.
Jalan- jalan membuat Vlog terus berlanjut. Ryo pergi ke berbagai tempat, dan memperkenalkan tempat- tempat yang mereka lewati. Dan si Wanita merekam kegiatan Ryo itu menggunakan kameranya. Lalu mereka juga ada bermain bola bersama, dan saat itu, Ryo sama sekali tidak menyangka bahwa si Wanita sangat hebat dalam bermain bola kaki.
Makan
siang, direstoran dimsum. Disana Ryo sibuk memperhatikan bibir si Wanita selama
mereka makan. Karena dia masih kepikiran harus bagaimana dalam menyelesaikan
misinya. Lalu setelah selesai makan, mereka mengobrol bersama.
Ryo
menanyakan tentang pacar si Wanita, dan ternyata jawabannya adalah… si Wanita
itu masih single. Dan mengetahui itu, Ryo langsung tersenyum senang.
Malam
hari. Ryo dan si Wanita berjalan di jalanan yang bernama jalan cinta. Si wanita
menjelaskan bahwa ada banyak sekali pasangan yang datang ke sini dan mengambil
foto prewedding di tempat ini. Salah satu contohnya, si Wanita menunjuk ke arah
pasangan mesra yang sedang berciuman. Dan melihat itu, Ryo tersenyum lebar.
Ryo
membaca sekali lagi misi yang diberikan Wolf kepadanya. Lalu dia mendekati si
Wanita yang sedang sibuk memotret. “Kita bersama di jalan cinta? Itu artinya
kita adalah pasangan? Benar?” tanya Ryo sambil mendekatkan wajahnya secara
agresif.
“Apakah
ada sesuatu dimukaku?” tanya si wantia salah paham.
Ryo
menanyakan apa si wanita ada menggunakan make- up, karena ada kotoran disana.
Dan si Wanita langsung menyentuh wajahnya sendiri, lalu dia menjelaskan bahwa
itu mungkin karena dia terlalu banyak menggunakan masker promo.
Tags:
Wolf