Sinopsis
Drama Taiwan – Hello Again Episode 04 – 1
Images by : SET TV , TTV, iQiyi
“Siapa
yang bilang?!” ujar Ke Ai dan Zi Hao bersamaan dengan kesal. Eh, tapi mereka
malah kaget sendiri karena bisa kompak gitu.
“Siapa
yang bilang kami tidak bisa (mencapai penjualan NTD 50juta per bulan)?” tanya
Zi Hao.
“Kami
tidak seburuk itu. NTD 50juta? Apa itu sangat banyak? Kami bisa mengadakan event
dan promo untuk mencapai hal tersebut,” timpal Ke Ai.
“NTD
50 juta itu bukan apa-apa. Hua Li Dept. store terletak di lokasi yang bagus. Dekat
dengan pasar dan banyak orang yang tinggal dan bekerja di sekitar Hua Li. Dan banyak
juga brand di mall kami. Tentu saja kami dapat mencapai hal itu.”
“Benar.
Kami hanya belum menunjukkan kemampuan kami saja, jadi orang lain memandang
kami remeh. Tidak hanya 50juta, jika kami lebih serius, kami bisa mencapai 2
kali lipat dari NTD 50juta,” ujar Ke Ai menggebu-gebu.
Zi
Hao senang juga mendengar ucapan Ke Ai. Mereka saling melirik. tn. Jiang cukup
kaget mendengar ucapan mereka.
“Okay,
kalau gitu sudah di putuskan. Kau punya hobi yang sama denganku, surfing. Kau juga
berdedikasi hingga datang mencariku. Aku suka padamu. Hanya satu hal, bulan depan,
jika pendapatan kalian mencapai NTD 50juta, aku akan menandatangani kontrak
kerja sama denganmu. Jika pendapatan tidak mencapai NTD 50juta, tolong jangan ganggu
aku dengan masalah ini lagi.”
“Tidak
masalah. Bulan depan, kau akan melihat kalau Hua Li dept. store bagian
departemen pakaian wanita akan mencapai penjualan NTD 50juta. Dan tolong jaga
janji Anda, tn. Jiang dan menandatangani kontrak dengan kami.”
tn.
Jiang setuju. Dia bersalaman dengan Zi Hao. Dan bahkan meminta Xiao Gang untuk
menjadi saksi perjanjian mereka. tn. Jiang juga mengulurkan tangan untuk
berjabat tangan dengan Ke Ai, dan Ke Ai menyambutnya.
Setelah
Xiao Gang mengantarkan tn. Jiang, Ke Ai dan Zi Hao baru mengeluh. Bagaimana bisa
mencapai penjualan NTD 50juta dalam sebulan? Target itu sangat besar. Mereka tampak
menyesal telah omong besar.
“Mari
lakukan yang terbaik!” teriak Zi Hao.
“Ini
hanya NTD 50juta,” lanjut Ke Ai.
Mereka
saling berteriak menyemangati diri masing-masing. Dan kemudian saling menatap
dan tersenyum manis.
--
Li
Jian yang sedang di kantor menerima telepon dari Zi Hao. Dia tampak senang
dengan kabar Zi Hao dan berkata akan segera melakukannya. Setelah itu, Li Jian
langsung menelpon ke bagian perencanaan dan meminta mereka mengirimkan copy
dari acara yang akan di adakan oleh departemen pakaian wanita secara detail. Kemudian,
Li Jian menelpon departemen keuangan dan meminta di kirimkan analisis keuangan
yang akan di adakan oleh departemen pakaian wanita dan juga grafik pertumbuhan
penjualan mereka.
Setelah
itu, di umumkan pengumuman agar semua pekerja di departemen pakaian wanita untuk
berkumpul di koridor. Semua langsung melakukan instruksi tersebut.
“Semuanya,
aku akan mengumumkan berita bagus. Baru saja, kita berhasil berbicara dengan
tn. Jiang dari DK group. tn. Jiang berjanji bahwa jika kita bisa mencapai target
penjualan bulan depan, dia akan membawa 3 brand yang dia tangani untuk bergabung
dengan Hua Li dept. store. Jadi, siapa yang akan mendapatkan keuntungan dari
hal ini? itu adalah setiap orang yang bekerja di departemen pakaian wanita,”
umumkan Li Jian. Dan semua langsung bertepuk tangan dengan senang. “Sekarang,
sambutlah kepala dari departemen pakaian wanita, Tn. Yang!”
Zi
Hao muncul dan semua langsung bertepuk tangan. Ke Ai sendiri mengikuti dari belakang
dan langsung ikut berbaris.
“Sejak
aku mengambil alih departemen ini, ini adalah kali pertama aku mengumpulkan
semuanya. Aku ingin memberitahu kalian semau, kalian dapat mencapai target yang
telah tn. Jiang tetapkan. Kita bisa membawa kemenangan untuk departemen pakaian
wanita dan Hua Li dept. store. Bersama, kita akan bisa membuat hidup berbeda di
Hua Li!” ujar Zi Hao. Dan semua langsung berteriak mendukungnya. “Karena ini
masih jam kerja, aku akan menghentikan pertemuan ini. Semuanya, semangat!”
Zi
Hao kemudian memerintahkan Li Jian untuk segera mengumpulkan semua manager terkait
dan supervisor setiap lantai untuk membentu pasukan khusus. Li Jian mengiyakan.
Zi
Hao menghampiri Yan Yan (selama ini aku kira namanya Ying Ying, ternyata Yan
Yan. Sorry !) dan berkata kalau dia juga bisa ikut bergabung.
“Kita
akan membentuk team marketing untuk departemen pakaian wanita. Kau kuliah
bisnis administrasi, kan? Kau bisa memberikan pendapat profesional mengenai
managing brands. Kau juga akan di tempatkan untuk penjualan lantai dua.”
“Tidak
masalah, wakil presiden,” sanggupi Yan Yan.
Dan
untuk menambah semangat, Zi Hao berkata akan memberikan bonus jika target
tercapai.
Setelah
pertemuan tersebut, para pegawai wanita langsung heboh memuji Zi Hao yang
sangat tampan dan keren tadi. Trio pekerja bahkan berkata akan menjadi fans Zi
Hao sekarang. Tapi, untuk mencapai penjualan NTD 50 juta per bulan, itu sedikit
sulit.
Ke
Ai sendiri melihat ponselnya yang mendapat undangan untuk bergabung di SUN Fanclub.
Ke Ai jelas heran, club apa itu? Ddia hendak menolak undangan tersebut, tapi Xiao
Tian yang melihatnya malah menerima undangan tersebut. Xiao Tian kemudian memberitahu
kalau itu adalah fanclub untuk tn. Yang Zi Hao.
Kalau
menurut Xiao Tian, itu karena tn. Yang adalah matahari kecil bagi mereka. Bahasa
chinese untuk matahari adalah Tae Yang .
Di
dalam grup itu terdapat banyak foto Zi Hao. Bukan hanya outdoor tapi juga foto
di kolam berenang. Ke Ai sampai speechless harus berkomentar apa, sementara Xiao
Tian sangat bersemangat melihat semua foto tersebut.
Yan
Yan memberi perintah pada Ke Ai untuk menulis laporan berdasarkan siaran live
Ke Ai sebelumnya. Besok, Ke Ai akan ikut dalam rapat pasukan khusus bersamanya.
“Aku?”
kaget Ke Ai. Yan Yan mengangguk, dia sudah tampak ramah dengan Ke Ai. “Baiklah.”
Ke
Ai kemudian pamit pulang karena dia kan hari ini libur, jadi dia tidak akan
bekerja.
--
Di
rumah,
Ke
Ai sibuk membuat laporan dan memberitahu ibu mengenai kalau penjualan
meningkat, bonusnya juga akan meningkat. Ibu tentu senang mendengarnya. Xiao Gang
juga ada di sana. Tidak lama, Wen Wen dan tante Li Hua juga datang. Membuat suasana
rumah semakin ramai dan ceria.
“Aku
minta maaf. Kau memperkenalkanku pada tn. Jiang. Tapi… aku,” ujar Ke Ai pada
Xiao Gang.
“Tidak
masalah. Tidak peduli walaupun kau masih ingin lanjut bekerja di Hua Li atau
bekerja dengan tn. Jiang, selama kau bahagia, aku tidak masalah.”
Mereka
saling bercanda. Tetapi, kemudian Xiao Gang bertanya, “Apakah kau tidak suka
bekerja dengan tn. Jiang?
“Bukannya
tidak suka, hanya saja…”
Dan
Ke Ai teringat saat tn. Jiang bertanya dia lulusan darimana. Dan saat tahu dia
tidak kuliah dan hanya punya pengalaman berjualan di pasar, tn. Jiang tampak memandangnya
remeh. Bahkan saat dia hendak menyalam tangannya, tn. Jiang dengan sengaja
menghindar.
Tapi,
tentu saja, Ke Ai tidak memberitahu hal itu pada Xiao Gang.
“Aku
harap suatu hari, dia bisa melihat kemampuanku bukan karena kau ataupun orang
lain.”
“Aku
mengerti.”
Tante
Li Hua yang memperhatikan Xiao Gang dan Ke Ai dari tadi, berbisik bertanya pada
ibu, “Kapan kau akan menjadikan Xiao Gang menjadi menantumu?”
“Xiao
Gang sudah seperti putraku. Dia pria yang kasihan. Dia sudah sendiri sejak
masih muda. Setelah bertemu kami, dia memperlakukanku seperti aku adalah ibunya
and Ke Ai adalah adiknya. Kami seperti keluarga. Mereka adalah saudara. Bagaimana…
tidak mungkin. Terlalu rumit. Aku tidak berani memikirkannya.”
“Sudahlah.
Berpura-pura tidak mengerti juga lebih baik. Menghindari masalah,” ujar tante
Li Hua.
Ke
Ai sibuk membuat laporan dan Xiao Gang membantu dengan menyuapi Ke Ai snack.
--
Esok
hari,
Semua
pekerja sibuk untuk memulai rapat. Dan Zi Hao tampak senang. Sepertinya air
yang tenang sudah mulai bergejok lagi, dan tindakannya membawa Chang Ke Ai yang
adalah lele, adalah tindakan yang tepat.
--
Sementara
itu, di pasar,
Para
rentenir kembali mendatangi pasar. Ibu Ke Ai jelas panik dan bertanya untuk apa
mereka kemari lagi? tante Li Hua juga langsung menyuruh mereka untuk tidak mengacau.
Semua penjual di pasar juga langsung berkerumun untuk membantu ibu Ke Ai.
“Karena
semuanya sudah berkumpul di sini, aku akan mengumumkan berita bagus pada semuanya.
Mulai dari sekarang, aku adalah kepala baru untuk pasar ini.”
Semua
jelas kaget. Para anak buah rentenir langsung bertepuk tangan dan menyuruh para
penjual juga bertepuk tangan. Belum cukup sampai di situ, rentenir itu malah
mengatakan akan menaikkan sewa tempat sebesar NTD 5000. Semua jelas tidak
setuju.
“Satu
lagi, beritahu pengacara waktu itu kalau kami masih harus menyelesaikan
permasalahan lama dengannya,” ujar rentenir itu dan berbalik pergi.
Semua
masih tidak percaya dan kesal dengan pengumuman tersebut.
Pas
sekali Xiao Gang datang untuk membawakan plastik untuk toko Ke Ai. Semua langsung
memberitahu yang terjadi. Mereka juga memohon agar Xiao Gang membantu mereka.
“Baiklah.
Aku akan mengurus masalah ini. Kalian tidak perlu khawatir.
--
Ke
Ai dan Yan Yan berjalan bersama menuju ruang rapat. Mereka saling mengobrol
santai.
“Kau
harus serius. Rapat nanti akan di hadiri oleh manager setiap departemen. Jadi,
mungkin rapat ini akan mengubah karir-mu,” semangati Yan Yan.
Tapi,
ketika mau sampai ruang rapat, ponsel Ke Ai malah berbunyi. Yan Yan langsung
menegur Ke Ai dan menyuruhnya mematikan ponsel. Ke Ai minta maaf dan minta izin
sebentar untuk mengangkat telepon.
Yang
menelpon adalah Wen Wen yang memberitahu masalah di pasar. Dan Xiao Gang yang
akan pergi menemui Tiger (julukan si rentenir). Ke Ai langsung meminta Wen Wen
untuk melarang Xiao Gang pergi. Tapi, Wen Wen malah bilang kalau Xiao Gang
sudah pergi. Semua juga pergi.
“Kak
Xiao Gang tidak ingin aku memberitahumu hal ini. Aku sedang bersembunyi sekarang
untuk memberitahumu. Apa yang harus ku lakukan sekarang?” tanya Wen Wen.
Ke
Ai bingung. Saat ini, dia berada di depan ruang rapat. Dan Yan Yan bilang kalau
rapat ini mungkin akan mengubah karir-nya. Ke Ai berpikir sejenak.
“Madam,
aku minta maaf,” ujar Ke Ai dan pergi.
“Chang
Ke Ai! Chang Ke Ai, kau mau kemana? Rapat akan di mulai sebentar lagi!” teriak
Yan Yan, panik.
Ke
Ai terus berjalan pergi. Dia teringat pertolongan Xiao Gang dan orang-orang
pasar selama ini. Dia tidak mungkin berpura-pura tidak tahu yang terjadi.
Tags:
Hello Again
Lanjut...
ReplyDelete