Game
dimulai dari awal kembali. Saat terbangun, dan bertemu dengan Ying Chi yang
masuk ke dalam kamarnya. Luo Jing langsung turun dari atas tempat tidur, dan
menarik Ying Chi untuk segera pergi ke kota. Lalu setelah itu, di kota, dia
memasang papan untuk mencari Xi Que, sebelum Xi Que datang ke pasar untuk
mencari nya.
Kemudian
ketika Xi Que datang, Luo Jing dengan cepat menarik tangannya untuk pergi.
Namun sebelum membawa Xi Que pergi, Luo Jing mengambil gelang mutiara dari Ying
Chi terlebih dahulu.
Kali
ini, Luo Jing berhasil menang melawan Wu Mei. Dari awal Ronde, Luo Jing sudah
berbohong, dengan mengatakan bahwa kedua orang tua Wu Mei datang. Sehingga Wu
Mei berbalik dan melihat ke belakang. Lalu dia kembali menginjak kaki Wu Mei,
dan setelah itu, dia melarikan diri dari sana.
Malam
hari. Xi Que datang lebih cepat ke halaman belakang untuk mengintip Xiu Wen
mandi. Dan kali ini dia bertekad untuk jangan sampai pingsan. Tapi sayangnya,
ketika dia akan mengintip, ternyata Xiu Wen sudah selesai mandi.
“Kamu
bisa mandi lagi,” kata Luo Jing sambil tersenyum padanya. Dan Xiu Wen menatap
nya dengan pandangan heran.
Di
ruang pertemuan. Sebelum Ayahnya menamparnya, Luo Jing langsung meminta maaf,
dan mengatakan bahwa dia akan melakukan yang terbaik di pesta ulang tahun Kaisar,
sehingga bisa membanggakan nama keluarga. Serta dia tidak akan mempermalukan
nama baik keluarga.
Kemudian
setelah itu, dia pun belajar tata krama. Dan kali ini dia bisa melakukannya
dengan sangat sempurna, sehingga tidak di pukuli.
Di
dalam Istana. Sebelum Yuan Zheng sempat meminta kepada Kaisar supaya
menyuruhnya menari. Luo Jing langsung berdiri dan menyela, “Saya tahu hari ini
adalah perjamuan ulang tahun Yang mulia. Jadi saya telah mempersiapkan sebuah
tarian sebagai hadiah untuk Anda. Saya berharap Anda panjang umur,” kata Luo
Jing.
Mendengar
itu, Kaisar merasa sangat senang, dan memuji Luo Jing. Kemudian dia
mempersilahkan Luo Jing untuk menari. Dan Luo Jing pun mulai memikirkan tarian
apa yang harus dilakukannya. Tarian keKaisaran, tarian modern, atau ballet.
Setelah selesai berpikir, Luo Jing pun memanggil Admin game, dan mengatakan
‘save’. Dan ting, game berhasil di
simpan.
Luo
Jing menari kan sebuah tarian modern yang agak sedikit asal- asalan. Atau lebih
tepat nya, seperti senam. Sambil bernyanyi dengan bersemangat. “Kiri tiga kali, kanan tiga kali. Gerakan
leher mu. Gerakan pantatmu. Tidur cepat, bangun awal, mari kita berlatih
bersama- sama. Gerakan tangan mu. Gerakan kaki mu. Sekarang tarik nafas dalam-
dalam. Belajar dari tetua, menyanyi dan menari, dan kamu tidak akan pernah
menua.”
Kaisar
menganggap seperti Luo Jing sedang bermain- main dan menghina nya. Sehingga dia
memanggil penjaga untuk memenggal Luo Jing. Dan game over lagi.
Admin
game mengingatkan bahwa sekarang Luo Jing sudah menggunakan 2 kehidupan. Dan
game pun akan di mulai dari awal lagi, dari bagian terakhir yang Luo Jing save.
Mendengar itu, Luo Jing mulai memikirkan apa yang harus dilakukannya, karena
dia tidak mau percaya bahwa dia kalah.
“Admin,
aku ingin bertukar baju,” kata Luo Jing. Kemudian berbagai macam baju, di tampilkan
di layar transparan. Dan Luo Jing pun memilih sebuah baju berwarna hitam, yang
menurutnya sangat cocok untuk dikenakan dimoment ini.
Game
di mulai. Luo Jing memberikan hormat kepada Kaisar, kemudian dia menjelaskan
bahwa dia akan menarikan sebuah tarian yang sedikit unik. Lalu mendengar itu,
Si Wan pun menyarankan kepada Kaisar agar Yuan Zheng mendampingin tarian Luo
Jing dengan memainkan alat musik. Tapi Luo Jing langsung menolak ide tersebut.
“Terima
kasih Kaisar dan Permasuri untuk kebaikan nya. Tapi tidak perlu merepotkan Yang
Mulia Yuan Zheng. Lagu untuk tarian ku sedikit rumit. Aku takut kamu tidak akan
tau,” sindir Luo Jing.
“Seperti
aku ingin perform bersama dengan kamu,” balas Yuan Zheng dengan nada pelan dan sinis.
Luo
Jing kemudian mulai menari. Tarian pertamanya, ditarikan dengan sikap tubuh
yang sangat gemulai serta lembut. Lalu setelah itu, tarian nya berubah menjadi
lebih bersemangat. Baju bagian bawah yang dipakainya sampai terlepas, sehingga
menampilkan kaki putihnya.
Yuan
Zheng menatap nya dengan pandangan terkejut serta terpana. Fei Yu menatap nya
dengan pandangan sangat malu. Kaisar serta Permaisuri menatap nya dengan
pandangan tertarik. Dan setelah musik serta tarian selesai, Kaisar bertepuk
tangan dan memuji Luo Jing.
Pria
yang memainkan musik selama Luo Jing menari, dia maju ke hadapan Kaisar dan
memberikan hormatnya. Lalu Kaisar pun memuji nya, karena dia telah memainkan
sebuah musik yang bagus, dan juga kepada Luo Jing yang sudah menampilkan sebuah
tarian unik dan sulit.
“Yang
Mulia, Anda terlalu baik. Bisa menari bagi Yang Mulia adalah sebuah kehormatan
untuknya,” kata Fei Yu dengan sopan di hadapan Kaisar.
“Benar.
Benar. Semua ini juga berkat permainan luar biasa dari Yang Mulia Jing Yuan.
Saya hanya ambil bagian di dalamnya,” tambah Luo Jing dengan sikap rendah diri.
Mendengar
itu, Kaisar tertawa. Dan Luo Jing kemudian mengingat semua pelajaran tata krama
dari guru killer nya, sehingga dia bisa menari dengan baik barusan.
Saking sakitnya tubuh, bahu, dan
pinggangnya. Maka Luo Jing pun melakukan peregangan tubuh. Dan dari sanalah ide
tariannya berasal.
Kaisar
membangga- bangga kan Chen’er (Jing Yuan), di hadapan Yuan Zheng. Dan Kaisar
menasehati agar Yuan Zheng lebih banyak belajar dari Chen’er, jangan hanya
terus bermain- main sepanjang waktu. Mendengar itu, Yuan Zheng tidak terima,
karena dia merasa seperti Kaisar memandang rendah dirinya.
“Tidak
peduli apa yang aku lakukan, itu tidak akan pernah sesuai dengan Yang Mulia
Jing Yuan. Kemudian bagaimana bila seperti ini? Berikan aku nama belakang Jing,
dan namai Yang mulia dengan nama Zhong,” kata Yuan Zheng, kesal.
“Lancang!”
balas Yang Mulia sambil memukul meja dengan keras.
*Zhong
dan Jing adalah marga. Lebih jelas nya, Yang mulia Zhong Shi Li adalah Ayah
Zhong Yuan Zheng, marga mereka berdua sama, kan. Sementara Jing Yuan, marga nya
berbeda, jadi dia hanya sebatas saudara kerajaan saja sebenarnya.
Melihat
betapa kasar dan tidak hormat nya sikap Yuan Zheng kepada Yang Mulia Kaisar,
Luo Jing menganggap Yuan Zheng sebagai orang yang benar- benar buruk.
Suasana
perjamuan menjadi sangat tidak nyaman. Jadi karena itu, Jing Yuang pun membuka
suara untuk menenangkan semuanya. “Jika kita membicarakan tentang strategi,
maka Yang Mulia Yuan Zheng adalah yang terbaik. Anda terlalu baik,” kata Jing
Yuang, merendah.
“Yang
Mulia lihat, putri perdana mentri baru saja selesai menari. Dia kelihatannya
lelah. Bagaimana bila…” kata Si Wan, menggantung.
“Iya,
Iya. Kaki saya terasa kebas semua nya sekarang,” kata Luo Jing, mengerti maksud
Si Wan.
Suasana
menjadi baik kembali. Kaisar mempersilahkan Jing Yuan serta Luo Ying untuk
kembali duduk di tempat masing- masing. Dan dengan sopan, mereka berdua
memberikan hormat kepada Kaisar, sebelum kemudian duduk di tempat masing-
masing.
Pangeran Jin Chen ~ Jing Yuan.
Luo
Jing duduk di tempat nya sambil terus memandang ke arah Jing Yuan, yang
menurutnya tampak sangat tampan. Dan Yuan Zheng melihat hal itu, tapi dia
terlalu malas untuk peduli.
Sampai
akhirnya, ketika Kaisar mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk memberikan
Luo Jing sebagai Istri kepada Yuan Zhen. Barulah mereka berdua bersikap serius.
Dan saling menatap satu sama lain dengan tajam.
Dengan
sikap sesopan mungkin, Yuan Zheng menolak keputusan Kaisar, dengan alasan bahwa
dia tidak cukup baik. Begitu juga dengan, Luo Jing yang menolak keputusan
Kaisar, dengan alasan dia tidak cukup berbakat dan baik. Tapi sayangnya, Kaisar
tidak mau keputusannya di bantah sama sekali. Jadi akhirnya, Yuan Zheng pun
terpaksa mengikuti perintah tersebut.
Tags:
Unique Lady
Bagus sekali. Terima kasih Thor
ReplyDelete