Network : iQiyi iQiyi
Dihalaman.
Xiu Wen berlatih pedang. Lalu dia mengingat, pembicaraannya dengan Luo Jing
yang memintanya untuk berjanji.
Flash
back
Luo
Jing meminta Xiu Wen untuk membantunya melarikan diri pada hari pernikahan nya.
Karena dia tidak ingin menikah dengan Wu Mei. Serta Luo Jing juga khawatir,
jika dia menikah dengan Wu Mei, maka dia tidak akan memiliki kesempatan untuk
melarikan diri lagi.
Mendengar
permintaan itu, Xiu Wen merasa ragu. Lalu dia menanyakan, apakah Luo Jing yakin
dan tidak akan menyesal. Karena jika Luo Jing melarikan diri bersama nya, maka
Luo Jing harus menahan banyak kesulitan.
“Tentu
saja aku tidak akan menyesal. Aku pergi denganmu, karena aku memang mau. Aku
tidak akan pernah menyesalinya,” kata Luo Jing.
Flash
back end
Xiu
Wen memperhatikan pisau kecil yang pernah Luo Jing berikan padanya. Dia merasa
sangat dilema dalam dirinya. Dia tidak berani memegang masa depan Luo Jing,
tapi Luo Jing mengatakan mempercayainya. Dan juga dia sebenarnya, tidak mau
membiarkan Luo Jing menikah dengan orang yang Luo Jing tidak cintai.
“Apa
yang seharusnya aku lakukan?” pikir Xiu Wen.
Sebuah
panah melesat dengan cepat ke arahnya. Dan Xiu Wen pun mengambilnya. Karena
dipanah tersebut terdapat kertas pesan.
Xiu
Wen masuk ke dalam ruangan yang gelap. Disana dia bertemu dengan seorang Pria
bertopeng. Pria tersebut menanyakan apakah Xiu Wen sudah mendapatkan barang
yang mereka cari. Dan Xiu Wen pun menjelaskan bahwa dia telah mencari disetiap
tempat di kediaman Perdana Mentri, tapi dia belum menemukannya.
Pria
bertopeng itu kemudian mengingatkan Xiu Wen agar tidak melupakan tugas dan
berkhianat. Karena mereka harus menemukan buku akun milik Perdana Mentri untuk
bisa menjatuhkannya. Dan itu akan menjadi langkah pertama mereka. Jadi jika
mereka salah mengambil langkah, maka semuanya akan berakhir. Sehingga karena
itu, Xiu Wen tidak boleh menjadi lemah dan melupakan tujuan.
“Hutang
darah sedalam lautan. Bagaimana bisa dengan mudah dilupakan? Selain itu, aku
sudah menyerahkan diriku padamu sejak lama. Mengapa kamu masih khawatir?” tanya
Xiu Wen.
Si
Pria bertopeng tertawa. “Tentu saja aku tau. Kamu adalah kaki tangan terbaik
ku. Dalam tiga hari, Putri perdana mentri, Lin Luo Jing, akan dinikahkan kepada
Yang Mulia Yuan Zheng. Sekali dua keluarga terhubung, maka kekuatan Perdana
mentri akan menjadi seperti naga yang menumbuhkan sayap. Aku takut…”
Xiu
Wen menanyakan apa yang si Pria bertopeng rencanakan. Dan si Pria bertopeng
menjelaskan bahwa Luo Jing adalah pusat dari semuanya, jadi pada hari
penjemputan pengantin, mereka akan mencabut rumput dari akar nya.
“Jika
kamu berani menyentuhnya. Kita selesai!” ancam Xiu Wen.
“Liu
Xiu Wen. Kamu memang memiliki kelemahan. Atau mungkin kamu jatuh cinta
padanya?” balas si Pria bertopeng.
“Ini
bukan urusanmu,” balas Xiu Wen.
Si
Pria bertopeng akhirnya memutuskan bahwa dia akan memberikan Luo Jing kepada
Xiu Wen. Itu asalkan Xiu Wen bisa membuat Luo Jing menghilang pada hari
pernikahan. Dan menjamin bahwa Luo Jing tidak akan pernah muncul lagi.
“Baiklah.
Pada hari pernikahan, dia pasti tidak akan muncul,” kata Xiu Wen, setuju.
“Baiklah.
Ini telah disetujui! Hahaha… “ balas si Pria bertopeng. Lalu dia pergi.
Xiu
Wen mengeluarkan sebuah buku biru kecil dari saku baju nya. Dan memperhatikan
itu. “Jika aku menyerahkan buku akun ini sekarang, maka Perdana mentri akan
berakhir, bersama dengan seluruh keluarganya. Dan itu akan berdampak pada Xiao
Jing juga. Xiao Jing, aku baru saja berjanji untuk hidup dan mati bagimu.”
*Xiao
Jing itu panggilan sayang untuk Luo Jing. Wu Mei adalah nama lain Yuan Zheng. Kalau
di luar dia dipanggil orang Wu Mei. Tapi dalam istana, dia di panggil Yang
Mulia Yuan Zheng. Kalau ada yang tidak mengerti, silahkan
tanya di kolom komentar ya ^.^
Pagi
hari. Luo Jing berpura- pura masih sakit dihadapan Ayahnya. Dibantu oleh Xi Que
yang berpura- pura sedih, sehingga menyakinkan Fei Yu. Kemudian Fei Yu pun
memberikan izin untuk Luo Jing membawa Xi Que ketika pindah nanti.
Luo
Jing lalu menceritakan kekhawatirannya, yang takut setelah dia menikah, masih
akan ada orang yang berusaha melukainya dan ingin membunuhnya.
“Tidak
akan ada orang yang akan melukai mu lagi,” kata Fei Yu, keceplosan.
“Bagaimana
kamu tau, tidak ada yang akan melukai ku lagi?” balas Luo Jing.
Tags:
Unique Lady