Sinopsis C-Drama : Unique Lady Episode 6 - part 2



Network : iQiyi iQiyi

Luo Jing menceritakan kepada Xi Que mengenai Ayahnya yang mau membunuhnya secara diam- diam menggunakan orang lain. Dan mendengar itu, Xi Que langsung menyentuh dahi Luo Jing untuk memeriksa apa Luo Jing sakit.

“Kamu tidak deman. Mengapa Tuan ingin membunuh anaknya sendiri?” tanya Xi Que.

“Itu karena aku mengetahui hal yang seharusnya tidak aku ketahui. Kamu tidak tau, Ayah ku itu… Ah, sudahlah. Kamu tidak akan mengerti juga, jika aku bilang,” balas Luo Jing.


Xi Que dengan yakin mengatakan bahwa apapun yang Luo Jing katakan padanya, dia akan percaya. Dan mendengar itu, Luo Jing teringat akan kesetiaan Xi Que kepadanya yang telah terbukti selama ini.

Lalu Luo Jing pun meminta bantuan Xi Que untuk membantunya, dia mengatakan bahwa tiba- tiba dia mau pergi ke Wen Xiang untuk mendengar kan lagu. Jadi dia mau Xi Que membantunya menipu para penjaga di depan pintu, sehingga dia bisa pergi.


Sebenarnya Xi Que tidak mau membantu. Tapi untuk membuktikan kesetiaannya, maka Xi Que pun bersedia untuk mengambil resiko. Dan Luo Jing bertepuk tangan, memuji Xi Que. Kemudian dengan cepat dia membungkus beberapa pakaiannya dan perhiasan.

“Nona. Mengapa kamu mempacking semua itu, jika hanya untuk mendengarkan musik saja?” tanya Xi Que, heran.

“Eekh.. Ekh… mm.. aku hanya ingin membawa uang dan perhiasan saja, untuk diberikan kepada para Wanita di Wen Xiang. Mereka kan sudah berkerja keras, benar kan?” kata Luo Jing, beralasan. Dan dengan polosnya, Xi Que percaya.

Dengan bantuan Xi Que yang membohongi para penjaga, akhirnya Luo Jing pun berhasil kabur dari dalam kamarnya sendiri.




Didekat jembatan kecil. Luo Jing menatap kagum, ikan- ikan yang melompat di dalam kolam. Tapi saking banyaknya penjaga, dia terpaksa harus berjalan dan bersembunyi terus. Namun anehhnya, ketika akhirnya dia ketahuan, para penjaga itu hanya terus berjalan menembus dirinya yang tampak transparan.

“Ternyata ada sihir tidak terlihat. Mengapa Admin game tidak memberitahu kan ini pada ku ?” gumam Luo Jing dalam hatinya.



Ketika hanya tinggal sedikit lagi, supaya bisa kabur dari kediaman Lin. Tanpa sengaja, Luo Jing malah menabrak Xiu Wen, sehingga dia ketahuan bahwa dia mau kabur.

Xiu Wen memberikan tanda agar Luo Jing tidak menjerit. Dan lalu dia menahan Luo Jing ke dekat dinding. Karena ada dua orang di lorong depan mereka. Setelah dua orang tersebut pergi, barulah Xiu Wen melepaskan Luo Jing. Kemudian dia mengajak Luo Jing untuk kembali bersama dengan nya, karena akan berbahaya bila Luo Jing ketahuan kabur lagi.



“Kembali denganmu adalah bahaya juga,” kata Luo Jing.

“Aoa maksudmu?” tanya Xiu Wen.

Luo Jing berpikir sesaat. Menurutnya karena keadaan sudah seperti ini, maka lebih baik bila dia berbicara langsung dan mencari tau siapa dalang di belakang semua ini. Jadi dia pun menceritakan bahwa dia tau kalau Xiu Wen adalah orang Ayahnya, dan Xiu Wen diperintahkan untuk membunuhnya. Salah satu contohnya, kebakaran di Istana.


“Apa yang Nona katakan? Xiu Wen tidak mengerti,” kata Xiu Wen pelan.

“Kamu masih berpura- pura?” balas Luo Jing. Lalu dia menceritakan tentang tas aroma yang di temukannya, di tempat kebakaran.

Luo Jing menjelaskan analisis nya. Dia menebak bahwa ini pasti karena dia mengetahui hubungan terlarang antara Ayahnya dengan Wan Er. Jadi karena itulah, Ayahnya ingin membunuhnya. Dan orang yang ditugaskan untuk melakukan semua itu adalah Xiu Wen.



Xiu Wen diam tidak menjawab, atau lebih tepat nya, dia sama sekali tidak bisa menyangkali semua analisis Luo Jing.

“Liu Xiu Wen. Kamu menyia- nyiakan kepercayaanku. Aku bahkan berpikiran bahwa kamu adalah cinta sejati ku sebelumnya. Tapi kamu malah memperlakukan ku seperti ini. Kamu benar benar mengecewakan ku,” kata Luo Jing, sedih serta kecewa.



Xiu Wen menahan agar Luo Jing jangan pergi. Lalu tepat disaat itu, terdengar langkah kaki beberapa orang, jadi Xiu Weng pun segera membawa Luo Jing bersembunyi. Dan Luo Jing berniat menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Tapi sayangnya dia tidak bisa, karena Xiu Wen memegang erat tangannya.



Setelah orang- orang tersebut pergi. Xiu Wen langsung menahan Luo Jing di dekat dinding. Dan berbicara,” Pikirkanlah. Jika aku ingin membunuhmu. Mengapa aku menyelamatkan mu sekarang? Jika aku benar- benar ingin membunuhmu, ketika Tuan ingin menangkap mu, mengapa aku membiarkan mu pergi? Apa kamu benar- benar tidak mengerti?” tanya Xiu Wen, menggebu- gebu.

“Aku tidak mengerti,” balas Luo Jin, tertegun.

Xiu Wen melepaskan tangan Luo Jing, dan menjelaskan bahwa benar dialah orang yang membuat kebakaran itu. Karena dia memiliki hutang kepada Fei Yu, jadi dia tidak bisa mengabaikan perintahnya. Tapi setelah dia menyalakan api, dia menuntun seseorang untuk menyelamatkan Luo Jing.

  
“Nona, apa kamu tau? Sejak kamu menghilang. Pertama kali nya, aku menyalahkan diriku sendiri. Aku menyalahkan diriku sendiri yang tidak mampu untuk melindungin mu. Aku bahkan menyesali telah melepaskanmu pergi. Aku benar- benar ingin melindunginmu,” kata Xiu Wen, bersungguh- sungguh.


Mendengar semua pengakuan itu, Luo Jing merasa jantungnya berdetak sangat cepat. Dia bahkan bertanya- tanya pada dirinya sendiri, bukankah seharusnya dia marah. Tapi dia tidak bisa marah pada Xiu Wen, ntah kenapa.

“Apa kamu masih tidak percaya pada ku?” tanya Xiu Wen.

“Tenang. Kamu tidak boleh mempercayai nya semudah itu,” pikir Luo Jing, dalam hatinya.



Karena Luo Jing hanya diam saja, maka Xiu Wen pun menyerah. Dan dengan sedih dia berjalan pergi. Melihat itu, Luo Jing langsung mengatakan bahwa dia mempercayai Xiu Weng. Hanya saja, dia ingin Xiu Weng untuk membuktikannya.

“Jika Xiu Wen berbohong satu kata saja. Maka petir akan menyambar…” kata Xiu Wen.

“Eh. Siapa yang menyuruhmu untuk bersumpah,” potong Luo Jing sambil tersenyum kecil.


Luo Jing menjelaskan bahwa walaupun dia tidak melarikan diri hari ini, tapi Ayahnya pasti akan tetap mencoba untuk membunuhnya. Dan Xiu Wen pun memberikan saran agar Luo Jing menikah dengan Wu Mei, sehingga dengan begitu Fei Yu tidak akan berani untuk membahayakan Luo Jing lagi.

“Berdasarkan perkataan Xiu Wen, tampaknya Perdana Mentri ingin menggunakan pernikahan ku sebagai pion untuk memperkuat kekuasaan nya? Ayah ku ini benar- benar tidak sederhana,” pikir Luo Jing dalam pikirannya.



Luo Jing menanyakan bagaimana dia harus memperlakukan Xiu Wen dari sekarang, karena bagaimana pun Xiu Wen adalah anak buah Ayahnya. Dan Xiu Wen membalas bahwa tidak peduli bagaimana pun Luo Jing memperlakukannya, dia akan menerimanya.

“Kemudian jika aku berada dalam bahaya? Akankah kamu masih menyelamatkan ku?” tanya Luo Jing.

“Bahkan sejak Nona memberiku pedang ini. Aku sudah memutuskan. Nona adalah orang terutama yang harus aku lindungin. Tidak peduli hidup atau mati, itu tidak akan berubah,” kata Xiu Wen. Dengan yakin.

Luo Jing merasa senang, dan mempercayai Xiu Wen. Kemudian dia meminta Xiu Wen untuk berjanji padanya. Dan Xiu Wen menanyakan apa.

Post a Comment

Previous Post Next Post