Network : iQiyi iQiyi
Pagi hari. Luo Jing berpura- pura masih sakit
dihadapan Ayahnya. Dibantu oleh Xi Que yang berpura- pura sedih, sehingga menyakinkan
Fei Yu. Kemudian Fei Yu pun memberikan izin untuk Luo Jing membawa Xi Que
ketika pindah nanti.
Luo Jing lalu menceritakan kekhawatirannya, yang
takut setelah dia menikah, masih akan ada orang yang berusaha melukainya dan
ingin membunuhnya.
“Tidak akan ada orang yang akan melukai mu lagi,”
kata Fei Yu, keceplosan.
“Bagaimana kamu tau, tidak ada yang akan melukai ku
lagi?” balas Luo Jing.
Fei Yu merasa kebingungan, karena telah keceplosan
berbicara. Sehingga dia pun berusaha mengubah pembicaraan, dengan menanyakan
apa yang sebenar nya Luo Jing inginkan.
Dan Xi Que pun berbicara mewakilkan Luo Jing, dia meminta agar ada
seorang pengawal hebat yang menemanin Luo Jing.
“Baiklah. Pilihlah,” kata Fei Yu.
“Aku mau dia,” kata Luo Jing. Langsung menunjuk ke
arah Xiu Wen.
Menyadari keheranan Ayahnya, karena tiba- tiba dia
terlalu bersemangat. Luo Jing langsung melakukan akting terbatuk- batuk.
Kemudian karena menyadari maksud Luo Jing, maka Xiu Wen pun berbicara, dia
mengatakan kepada Fei Yu bahwa dia berjanji akan melindungin Luo Jing dan pada
saat yang bersamaan, dia akan melaporkan kegiatan Luo Jing kepada Fei Yu.
Dan Fei Yu pun setuju untuk membiarkan Xiu Wen
menemanin Luo Jing ke kediaman Yuan Zheng (Wu Mei). Mendengar itu, Luo Jing
serta Xi Que tertawa kecil, karena senang.
Didalam kamar. Luo Jing membersihkan make- up pucat
yang di pakainya. Lalu setelah itu, dia memuji akting Xi Que yang sangat bagus.
Dan Xi Que pun merasa sangat senang di puji, kemudian dia menanyakan apa yang
harus mereka lakukan selanjutnya. Dan Luo Jing pun menepuk tangannya, lalu Xiu
Wen masuk ke dalam kamar.
“Hi, Xiu Wen,” sapa Luo Jing dengan nada manja.
Xiu Wen menaruh sebuah map di atas meja, lalu dia
menjelaskan mengenai jalur pelarian mereka besok, ketika akan berangkat ke
kediaman Yuan Zheng. Dan dengan perasaan senang, Luo Jing menyentuh pipi Xi Que
serta Xiu Wen. Lalu dia memuji mereka. “Mari lakukan!” kata Luo Jing.
Xiu Wen tersenyum bahagia, sambil menyentuh pipi nya
yang barusan di sentuh oleh Luo Jing.
Keesokan harinya. Luo Jing pun harus meninggalkan
kediaman Lin untuk pergi menuju ke kediaman Yuan Zheng. Ditemanin oleh Xi Que
serta Xiu Wen yang mengikutinya. Serta ada Jiang dan beberapa orang- orang Yuan
Zheng dan pengawal juga yang ikut menemanin.
Lalu ketika mereka sudah sampai di pertengahan
jalan, Luo Jing memberikan kode kepada Xi Que dengan mengatakan bahwa dia haus.
Dan kemudian Xi Que menyampaikan itu kepada Xiu Wen. Lalu Xiu Wen memberitahu
Jiang, sehingga mereka semua pun berhenti.
Xiu Wen berpura- pura pergi membeli minuman.
Kepadahal sebenarnya, dia pergi untuk bertukar pakaian. Dan setelah itu, dia
muncul untuk menyerang Jiang serta beberapa orang pengawal Yuan Zheng. Sehingga
terjadilah pertarungan.
Xi Que menggunakan kesempatan itu, untuk bertukar
bersama dengan Luo Jing. Jadi Xi Que berpura- pura menjadi Luo Jing. Sementara
Luo Jing berpura- pura menjadi Xi Que.
Lalu setelah itu, Luo Jing memberikan
kode kepada Xiu Wen. Dan Xiu Wen pun membawa Luo Jing bersama dengannya. Dengan
alasan, kalau dia tidak bisa mendapatkan pengantin, maka dia akan membawa
pelayannya saja.
Tidak jauh dari sana, seorang Pria berpakaian hitam
tanpa masker. Dia memperhatikan semuanya itu dari jauh. Lalu ketika Xiu Wen
berhasil kabur membawa Luo Jing, dia pun langsung mengikuti mereka.
Jiang memberikan perintah kepada beberapa pengawal
nya untuk menolong Xi Que yang dibawa oleh Xiu Wen. Dan lalu beberapa lagi
disuruhnya untuk membereskan semua kekacauan yang ada akibat pertarungan
barusan. Dan mereka pun melakukannya.
*Jiang tertipu. Dia tidak mengetahui bahwa yang
barusan menyerang mereka adalah Xiu Wen. Dan Orang yang dibawa Xiu Wen
sebenarnya adalah Luo Jing, bukan Xi Que.
Di perjalanan. Luo Jing memberitahu Xiu Wen bahwa
dia merasa khawatir kepada Xi Que, takutnya sebelum sampai di kediaman Yuan
Zheng, identitas Xi Que terungkap dan tidak bisa melarikan diri.
Xiu Wen lalu menjelaskan agar Luo Jing tidak perlu
khawatir, karena dia telah merencanakan semuanya. Akan ada seseorang yang
menyelamatkan Xi Que nantinya dan menyusul mereka. Mengetahui hal itu, Luo Jing
merasa lega.
“Aku akhirnya menemukan cinta sejati ku. Aku tidak
bisa percaya bahwa aku bisa melewati nya secepat ini. Aku juga bisa mengucapkan
‘bye bye’ pada si Barbar Wu Mei itu. Bebas!” gumam Luo Jing dalam pikirannya,
dengan perasaan senang.
Jiang mendekati tandu Luo Jing, dan menanyakan apa
Luo Jing baik- baik saja. Dan karena tidak mungkin berbicara, maka Xi Que pun
menggeleng pelan. Lalu Jiang menanyakan dengan serius, apakah Luo Jing benar-
benar yakin mau menikah dengan Wu Mei. Dan Xi Que diam.
“Jika kamu tidak
mau menikah dengannya, maka aku bersedia membawa mu kabur,” kata Jiang didalam hatinya. Kemudian dia berbicara,
mengungkapkan perasaan nya, “Sebenarnya, ketika pertama kali aku bertemu kamu,
aku merasa bahwa kamu tidak seperti wanita yang lain. Kamu adalah orang paling
unik yang pernah aku temui. Tapi sejak kamu diputuskan untuk menikah dengan
Zhong Wu Mei. Aku…”
“Bisakah kamu mengerti
perasaan ku? Xiao Jing.”
Jiang mengingat tusuk rambut berwarna putih yang
diinginkan oleh Luo Jing dulu. Saat itu, Luo Jing tidak jadi membelinya, karena
dia tidak mempunyai cukup uang. Jadi Jiang lah yang membeli dan menyimpannya. Dan sekarang dia
memberikan tusuk rambut itu kepada Luo Jing sebagai hadiah pernikahan.
Xi Que merasa takut untuk mengambil tusuk rambut
tersebut, sehingga dia pun diam dan tidak bergerak. Dan karena itulah, Jiang
jadi merasa aneh. Lalu Jiang pun membuka kain yang menutupi wajah Xi Que.
“Xi Que?” teriaknya, terkejut. Dan Xi Que menunduk,
karena takut.
Tags:
Unique Lady