Pria berbaju hitam yang mengikuti Xiu Wen serta Luo
Jing. Dia menembakan anah panah ke arah Xiu Wen dari belakang. Dan panah itu
menancap di punggung Xiu Wen, menembus sampai ke perut nya. Lalu karena itu,
Xiu Wen pun terjatuh dari atas kuda.
Luo Jing segera ikut turun dari atas kuda, dan dia
menghampiri Xiu Wen. Dengan lemas, Xiu Wen menyuruh agar Luo Jing tidak
menghkawatirkannya dan segera pergi. Namun Luo Jing, tidak bisa meninggalkan
Xiu Wen sendirian begitu saja.
“Kamu harus pergi. Kamu harus mengejar kebahagiaan
mu. Aku tidak bisa bertahan lagi. Aku minta maaf. Aku tidak bisa memenuhi janji
ku padamu. Tapi janji ku untuk membawa mu pergi, aku telah memenuhi nya,” kata
Xiu Wen. Lalu setelah itu, dia menutup mata untuk selama- lamanya.
“Xiu Wen. Liu Xiu Wen,” panggil Luo Jing sambil
menangis.
Luo Jing teringat akan semua kenangan nya bersama
dengan Xiu Wen selama ini. “Liu Xiu Wen, bangunlah. Aku tidak ingin kamu
meninggal. Cepat dan bangunlah. Bukankah kamu bilang, kamu ingin membawa ku?
Liu Xiu Wen. Kamu harus bangun untukku. Kamu berbohong padaku! Bangunlah! Game
ini tidak menyenangkan sama sekali. Aku tidak ingin memainkannya! Admin game!
Matikan!” kata Luo Jing dengan frustasi dan sedih. Dia terus menangis dan
meratap di samping Xiu Wen.
Pengawal
kekaisaran perdana mentri. Si Pria
berpakaian hitam menjelaskan bahwa semua yang Luo Jing dan yang lain
rencanakan, Perdana Mentri sudah mengetahui nya, jadi inilah hasil untuk
penghiaknatan mereka. Lalu dia mengajak Luo Jing untuk ikut dan kembali bersama
dengannya.
“Dalam matamu, apa nyawa manusia tidak lebih
berharga daripada rumput?” kata Luo Jing dengan kesal. Lalu dia mengambil
pedang Xiu Wen, dan menyerang orang tersebut. Tapi dia tidak cukup kuat untuk
melakukannya.
“Jika aku tidak bisa membunuh mu. Maka aku hanya
harus mengakhirinya dan memulai dari awal. Xiu Wen, jangan khawatir. Aku pasti
akan menyelamatkan mu. Tunggu aku,” kata Luo Jing. Lalu dia membunuh dirinya
sendiri.
Luo Jing mulai dari tempat dimana terakhir dia
mengatakan ‘Save’. Yaitu didalam tandu.
Ketika Xi Que memberitahu nya agar mereka bertukar
pakaian, Luo Jing menolak. “Tidak, aku tidak akan memilih pilihan yang salah
lagi,” kata Luo Jing dengan cepat. Lalu dia keluar dari dalam tandu.
Luo Jing menghampiri Xiu Wen, dan menghentikan
pertarungan. Lalu dengan lega, dia memeluk Xiu Wen. Dan menjelaskan kepada
semuanya, bahwa semua ini adalah ide nya untuk mengetes mereka saja, jadi
mereka tidak perlu bertarung lagi.
Xi Que menghampiri Luo Jing, dan membawa nya untuk
masuk kembali ke dalam tandu, meninggalkan Xiu Wen yang penuh tanda tanya,
kenapa rencana tiba- tiba berubah.
“Nona, mengapa kamu tiba- tiba berubah pikiran?”
tanya Xi Que yang juga tidak mengerti.
“Xi Que, apa ada wine?” tanya Luo Jing, tanpa
menjawab pertanyaan Xi Que. Dan karena Luo Jing tampak seperti syok, maka Xi
Que pun tidak bertanya lagi, dan mengiyakan permintaan Luo Jing.
Tags:
Unique Lady