Network : iQiyi iQiyi
Xi Que membangunkan Luo Jing yang ketiduran. Dan
dengan kebingungan Luo Jing bangun, lalu dia bertanya apa yang terjadi dan
dimana dia sekarang. Dan Xi Que pun menjelaskan, ketika Luo Jing baru meminum
segelas Wine, Luo Jing sudah langsung mabuk, dan menyebabkan kekacauan di pesta
pernikahan.
Flash back
Luo Jing yang mabuk naik ke atas meja, menjatuhkan
semua makanan yang ada, dan menari- nari seperti orang gila. Bahkan Jiang
sampai pusing dibuatnya, karena dia menaruh kain di leher Jiang dan membuatnya
harus berputar- putar.
Flash back end
Teringat akan hal itu, Luo Jing merasa stress, dan
bertanya- tanya apa yang harus dilakukannya. Tepat disaat itu, Yuan Zheng
datang. Dan Luo Jing pun merasa takut, “Jangan mendekat! Bibi ku disini!” kata
Luo Jing, beralasan tidak jelas.
“Semua kerabat dekat mu berada diluar,” balas Yuan
Zheng.
Seorang pelayan mengucapkan selamat untuk Yuan
Zheng serta Luo Jing. Lalu dia melemparkan kacang- kacangan kepada Luo Jing,
sebagai simbol selamat (adat didalam game mungkin ya ^.^). Kemudian si Pelayan
memberikan Wine khusus kepada mereka berdua untuk di minum. Setelah itu, dia
dan Xi Que sama- sama pamit dan keluar dari dalam kamar.
Setelah hanya tinggal berdua saja di dalam kamar.
Yuan Zheng pun duduk disebelah Luo Jing. Tapi Luo Jing malah menyuruhnya untuk
menjauh. Dan dengan sinis Yuan Zheng pun mengatakan bahwa dia sama sekali tidak
tertarik dengan bentuk Luo Jing.
“Jadi kamu tidak mau? Woah. Itu bagus! Aku juga
tidak mau,” kata Luo Jing dengan senang.
“Kamu!” balas Yuan Zheng, sedikit tersinggung.
Luo Jing mulai berpikiran aneh lagi. Dia menganggap
Yuan Zheng adalah gay. Dan Jiang adalah kekasih nya. Sehingga dia tidak perlu
khawatir. “Nah… kalau begitu tempat tidur ini…”
“Kamu tidur dilantai,” potong Yuan Zheng, cepat.
Merasa gugup, karena setiap kali dia melihat ke
arah Luo Jing sebentar, Luo Jing selalu mengatakan bahwa dia melihatnya. Jadi
karena itu, Yuan Zheng pun meminum wine yang diberikan kepada mereka
sebelumnya.
Anehnya setelah meminum Wine itu, Yuan Zheng merasa
seperti tenggorokan nya sangat kering dan haus, serta tubuhnya terasa panas.
“Kamu melihat ku lagi!” tegur Luo Jing. Lalu dia
bertanya, “Kamu memerah. Jangan bilang ini kali pertama mu?”
“Omong kosong apa itu? Kecuali… ini bukan kali
pertama mu?” balas Yuan Zheng.
“Ini juga pernikahan pertama ku. Tapi siapa sangka,
aku mabuk dan tidak mengingat apapun,” gerutu Luo Jing. Tapi Yuan Zheng tidak
mendengar jelas.
Yuan Zheng mulai merasa seperti bergairah. Lalu
ketika dia melihat ke arah Luo Jing, dia merasa seperti melihat Luo Jing sedang
menggoda nya dengan berpose seksi. Kepadahal Luo Jing tidak ada melakukan
apapun.
Jadi karena itu, maka Yuan Zheng pun tersenyum dan
mendekati Luo Jing. Dia mendorong dan menahan Luo Jing. Lalu dia bertanya-
tanya sendiri, apa yang salah dengan dirinya.
Luo Jing mendorong Yuan Zheng. Dan Yuan Zheng pun
sedikit tersadar, lalu dia membuka baju nya untuk menghilangkan rasa panas nya.
Melihat itu, Luo Jing merasa panik, dan dia menyuruh agar Yuan Zheng jangan
melepaskan baju dan lebih baik berolahraga saja di lantai.
Yuan Zheng setuju, dan langsung melakukan push-up.
Namun baru 7 kali push- up, dia berdiri dan kembali ke atas tempat tidur. Lalu
dia mendekati Luo Jing. Melihat itu, Luo Jing langsung berteriak meminta tolong
kepada Admin game.
“Admin game? Siapa itu? Apa dia orang yang tinggal
sekamar denganmu di hari itu?” tanya Yuan Zheng, cemburu.
“Itu Xiao Hua Hua. Admin game itu…”
Yuan Zheng merasa marah, dan mencengkram kuat
lengan Luo Jing. Dan dengan kesal, Luo Jing pun berteriak padanya agar melepaskan
dirinya. Lalu Yuan Zheng pun melepaskan Luo Jing, kemudian seperti seorang anak
kecil, dia menanyakan mengapa Luo Jing begitu membenci dirinya.
Luo Jing menebak bahwa Wine yang Yuan Zheng minum pasti
sudah mulai bekerja, sehingga setelah sadar, Yuan Zheng tidak akan ingat. Jadi
ini adalah kesempatan bagus baginya untuk meluapkan emosi.
“Dari kepala sampai kaki, tidak ada satu hal pun
yang bagus tentang mu. Kamu begitu kasar dan kamu sering menghina ku. Kamu
benar- benar barbar. Bajingan,” kata Luo Jing. Dan kemudian dia memperhatikan
reaksi Yuan Zheng. Tapi Yuan Zheng diam menerima semua kemarahannya.
Dengan sikap lebih berani, Luo Jing berdiri di
depan Yuan Zheng, dan lalu dia melemparkan guling ke arah Yuan Zheng. Sambil
mengatakan bahwa tidak ada satupun hal yang bagus tentang Yuan Zheng.
Yuan Zheng teringat akan suara- suara orang yang
mengkritik dirinya. Tidak ada satu hal pun yang bagus pada dirinya. Dan
teringat akan itu, emosi Yuan Zheng bangkit. “Baik. Malam ini aku akan
menunjukan padamu. Jika benar- benar tidak ada yang bagus tentang ku!” kata
Yuan Zheng. Lalu dia menarik Luo Jing ke atas tempat tidur.
Luo Jing memukul Yuan Zheng dan meminta agar Yuan
Zheng sadar. Lalu dia mengingatkan Yuan Zheng, akan perkataan Yuan Zheng
sendiri yang bilang tidak akan menyentuhnya. Jadi Yuan Zheng tidak boleh
menarik perkataan sendiri.
“Aku setuju sebelumnya. Tapi sekarang aku menarik
kembali perkataan ku,” kata Yuan Zheng dengan marah. Lalu dia mencium bibir Luo
Jing dengan paksa. Dan Luo Jing menetes kan air matanya.
Diluar kamar. Xiu Wen dengan sedih menatap pisau
yang pernah Luo Jing berikan kepadanya. Dan dia bertanya- tanya, apa benar
cinta sejati itu ada.
Di Wen Xiang. Didalam kamar. Jiang bersenang- senang dengan
Merah, Hijau, Biru, dan Kuning. Sambil dengan sedih memandangin Tusuk rambut
putih yang Luo Jing inginkan.
Diluar kamar Jiang. Yi Yi berdiri dengan raut
kecewa serta sedih juga.
Melihat Luo Jing menangis, Yuan Zheng berhenti
menciumnya. Dan dengan segera, Luo Jing langsung menjauh dari nya. “Aku tidak
ingin berada di situasi ini dengan orang yang tidak ku sukai. Ini cara yang
tidak adil.”
Yuan Zheng marah, dan menyebut Luo Jing sebagai wanita
plin-plan yang sudah memiliki affair dengan pria lain bernama Hua Hua, jadi
intinya Luo Jing juga sudah bertindak tidak adil padanya. Lalu dia memanggil
Zhang Ji.
Zhang Ji datang. Dan Yuan Zheng memberikan perintah
padanya bahwa mulai dari sekarang, Luo Jing akan menjadi pelayan di
kediamannya. Dan tanpa izinya, tidak seorang pun yang boleh memanggil Luo Jing
dengan sebutan permaisurinya.
Mendengar itu, Luo Jing merasa kesal. Tapi dia
tidak bisa melawan.
Luo Jing di usir ke dapur. Dan dengan kesal, Luo
Jing pun mulai mengomel. Lalu dia memanggil Admin game, karena dia mau keluar
dari game. Tapi sayangnya, Luo Jing belum bisa keluar dari game, karena Luo
Jing belum menyelesaikan misi.
Didalam kamar. Yuan Zheng meminum semua air yang
ada didalam teko. Lalu ketika dia melihat sebuah sepatu kecil, dia bertanya,”
Ibu. Apa memang tidak ada satu hal pun yang bagus tentang ku?”
“Lin Luo
Jing. Mungkin kamu tidak mencintai ku. Jadi bila begitu, maka aku akan
membiarkan mu membenci ku,” pikir Yuan Zheng dengan raut sedih. Lalu dia
menggengam erat gelas keramik ditangannya hingga pecah.
Kemudian setelah itu, Yuan Zheng menlap tangannya
yang berdarah di atas kain putih yang berada di tengah tempat tidur.
Dalam tidurnya. Luo Jing bermimpi bahwa dia sedang
berlatih pedang bersama dengan Hua Hua (Ying Chi). Lalu setelah itu, Luo Jing mengajarkan
Hua Hua sihir bunga, seperti yang telah di janjikannya. Dan kemudian, Hua Hua
melemparkan sihir itu ke udara, sehingga kelopak- kelopak bunga bertebangan.
Seseorang datang, dan menembak Luo Jing dari
belakang. “Siapa disana?” tanya Hua Hua. Tapi tidak tampak siapapun.
Luo Jing muncul di tempat yang berbeda. Disana Hua
Hua datang kepadanya dan bertanya, apa sekarang Luo Jing sudah mengingatnya.
Dan dengan kebingungan, Luo Jing bertanya,” Apa
yang seharusnya aku ingat? Aku tidak mengingat apapun. Tapi aku merasa seperti
jika aku telah melakukan kesalahan. Seperti jika aku telah melakukan sesuatu
yang benar- benar serius. Apa ini semua nyata?”
“Apa yang nyata, apa yang palsu. Itu adalah mimpi
kupu2. Juga bukan mimpi kupu2. Bisakah itu ditentukan?” kata Hua Hua,
misterius. “Hidup adalah mimpi. Ketika mimpi berakhir, segalanya adalah baru.
Mengerti?”
*Butterfly Dream (Mimpi kupu2) adalah mimpi yang
terasa cukup nyata. Hingga tidak ada yang bisa tahu, apakah itu mimpi atau
kenyataan.
Luo Jing merasa masih kebingungan. Dan Hua Hua
menjelaskan bahwa yang harus Luo Jing lakukan sekarang, adalah hidup damai dan
ceria. Dan dia akan selalu berada di samping Luo Jing. Lalu setelah itu, Hua
Hua menghilang.
Tags:
Unique Lady
Lanjut....Semangat!!!!
ReplyDeleteSemangat!!
ReplyDelete