Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 14 – 2

Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 14 – 2
Images by : SET TV , TTV, iQiyi
Begitu masuk ke dalam rumah, Zi Hao langsung memperkenalkan Ke Ai.
“Ada seseorang yang ingin ku pertemukan pada kalian. Namanya adalah Chang Ke Ai. Dia hanyalah lulusan SMA. Keluarganya berhutang sekali pada rentenir. Mereka di kejar karena hutang tersebut. Dia lulus ujian masuk universitas, tapi tidak bisa masuk. Tapi, dia pekerja keras. Dia menggunakan uang gaji nya sendiri untuk membayar hutang tepat waktu setiap bulannya. Dia bahkan membiayai hidupnya sendiri dan hidup ibunya. Dia tidak pernah merugikan perusahaan sejak bekerja di Hua Li. Tapi rumor di luar sana, mengatakan kalau dia mendapatkan kenaikan jabatan karena berkencan denganku. Beberapa bahkan berkata dia sengaja mendekatiku karena dia adalah wanita ambisius. Beberapa bahkan bilang dia tidur denganku. Sejujurnya, aku tidak percaya dan tidak peduli dengan semua rumor tersebut,” jelas Zi Hao. Dia menggenggam tangan Ke Ai, “Setelah bertahun-tahun yang di lewatinya, aku tahu baik bagaimana dia berusaha untuk melalui semua itu.”
“Jadi, apa yang ingin kau katakan?” tanya Fang Jie.
“Aku secara resmi memperkenalkannya pada kalian. Aku ingin kalian tahu jelas siapa Chang Ke Ai. Kalian adalah orang yang ku sayangi. Aku tidak ingin dia menjadi terganggu karena perbedaan kami. Aku juga tidak ingin papa dan mama salah paham padanya karena semua rumor tersebut. Lebih penting lagi, aku tidak ingin ada yang terluka karenaku. Aku akan sangat kecewa jika hal tersebut terjadi.”
“Jadi, kau sengaja menunjuknya sebagai manager Single Noble? Kau ingin aku mengakui dan menerimanya karna kinerjanya?”
“Ya, tapi juga tidak. Aku berjanji pada Chang Ke Ai, aku akan membiarkannya menggunakan seluruh kemampuannya dengan maksimal. Dan ma, bukankah kau ingin manager yang brilian kan?”

Fang Jie masih tetap berkeras. Dia mengingatkan kalau Ke Ai pernah berjanji padanya, akan meninggalkan Hua Li dan Zi Hao jika dia jatuh cinta pada Zi Hao. Jadi, jika Zi Hao mencintai Ke Ai, maka Zi Hao juga harus meninggalkan Hua Li. Apa Zi Hao mampu meninggalkan Hua Li? Semua jelas tegang menunggu keputusan Zi Hao.
Dan Zi Hao dengan lantang mengiyakan. Ke Ai jadi semakin cemas, takut telah merusak hubungan ibu dan anak. Tapi, ternyata Zi Hao melanjutkan kalau dia tidak akan pernah meninggalkan Hua Li. Hal itu tidak akan pernah terjadi. Dia mengingatkan kalau Fang Jie kan pernah berjanji padanya akan mengabulkan permintaannya jika dia bisa membuat penjualan Single Noble lebih tinggi dari Index (toko Fang Ru dan Fang Yu). Dan dia akan mengatakan permintaan nya sekarang, dia ingin agar Ke Ai tetap di biarkan di Hua Li.
Fang Jie semakin marah karena ternyata Zi Hao sudah merencanakan semua ini dari awal. Dia rela melakukan segalanya demi Ke Ai, hah?
“Jika seorang pria tidak bisa melindungi gadis yang di cintai-nya dan hanya mencintai secara membabi buta, maka dia sangat tidak bertanggung jawab. Dan juga, sebagai seorang GM, sudah tugasku untuk melindungi orang-orang yang memiliki kemampuan. Jadi, ma, tolong maafkan aku. Aku tidak berencana melawanmu. Aku tidak menunggunakan pekerjaanku sebagai taruhan. Aku hanya bertanggung jawab terhadap hal yang seharusnya. Entah itu untuk Chang Ke Ai ataupun Hua Li,” jelas Zi Hao. “Jika tidak ada yang mau di katakan lagi, maka…” Zi Hao menarik Ke Ai ke dalam kamarnya.
Fang Jie jelas panik melihat putranya membawa seorang wanita masuk ke dalam kamar di hadapan mereka.
Di dalam kamar, Ke Ai juga panik karena Zi Hao menariknya masuk. Zi Hao beralasan kalau dia ingin bertukar baju.
“Kalau gitu, kau tidak perlu menarikku masuk ke dalam kamarmu, kan?”
“Aku takut kau akan kabur,” jawab Zi Hao.
Dia mengenggam tangan Ke Ai dengan erat, “Aku sudah pernah bilang, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Entah apapun yang kau rencanakan, aku akan selalu mendukungmu. Entah itu sebagai atasan atau sebagai orang yang mencintaimu,” tegas Zi Hao.

Dia tiba-tiba memegang wajah Ke Ai, seolah hendak menciumnya. Ke Ai juga menduga demikian. Tapi ternyata Zi Hao memutar kepala Ke Ai ke belakang. Dia hendak tukar baju, jadi Ke Ai harus berbalik. Dia juga memperingati Ke Ai untuk tidak mengintip.
Saat bertukar baju, Zi Hao masih sempat-sempatnya menggoda Ke Ai, agar tidak tergoda untuk mengintip. Ke Ai menahan berat godaan untuk berbalik. Dan Zi Hao semakin senang menjahilinya.
Zi Hao akhirnya selesai bertukar baju. Dia membalikkan kembali badan Ke Ai, dan mengajaknya keluar. Tapi, begitu pintu di buka, ternyata Fang Jie dan Guo Tao ada di depan pintu, menguping. Ketahuan sedang menguping, Fang Jie dan Guo Tao panik dan membuat alasan kalau mereka kebetulan lewat saja.
“Pa. ma. Jangan khawatir. Sebelum dia memberiku jawaban pasti, aku tidak akan melewati batas,” ujar Zi Hao.

Fang Jie dan suaminya melihat tangan Zi Hao yang menggenggam tangan Ke Ai dengan erat, dan Ke Ai jadi segan dan berusaha melepaskan genggaman Zi Hao, tapi Zi Hao malah semakin erat menggenggam tangannya.
Zi Hao pamit untuk mengantarkan Ke Ai pulang terlebih dahulu.
Fang Jie melihat hal itu mulai mengomel. Dan Guo Tao meminta istrinya untuk dapat mengerti. Bukankah sudah jelas putranya menggenggam tangan Ke Ai begitu erat, itu artinya dia takut kalau Ke Ai akan kabur.
--
Di sebuah motel,
Jammie datang ke sebuah ruangan bersama seorang pria tua. Tampak sekali kalau pria itu hendak mengapa-apai Jammie, tapi Jammie berhasil menghindar dengan alasan hendak mandi terlebih dahulu.
Siapa pria tua itu?

Flashback
Jammie pergi ke kantor pria itu dan berpura-pura menjadi wartawan. Dia meminta kesempatan wawancara. Pria itu tertarik pada Jammie dan setuju melakukan wawancara dengan satu syarat, dia mau Jammie menunggunya di hotel terdekat.
Pria itu adalah mantan boss Wen Wen, yang pernah berusaha melakukan pelecehan seksual pada Wen Wen. Tapi, kemudian memfitnah Wen Wen sebagai cewek matre yang berusaha memeloroti uangnya dengan tuduhan palsu.
End
Saat pria itu sibuk melepaskan pakaiannya, Jammie menghajarnya dari belakang dan memborgol tangannya. Dia juga memotret wajah pria itu, dan tentu membuat pria itu menjadi semakin panik.
“Ini karena kau sudah menggangu Jiang Wen Wen. Orang mesum sepertimu pasti sudah sering melakukannya! Ini peringatan terakhirku! Jika kau berani kurang ajar lagi pada wanita, aku akan membuat fotomu menjadi viral!”
Usai mengambil foto itu, dia segera mengirim pesan pada Xiao Gang.

Xiao Gang menerima pesan Jammie dan bergegas ke sana.
Zi Jie juga ke motel itu. Dia mengikuti Jammie dari tadi, dan heran karena Jammie tidak kunjung keluar dari motel.
Di dalam, pria tua itu berhasil mematahkan borgol itu, yang ternyata rapuh. Dan dia langsung menyerang Jammie. Jammie dalam posisi terjepit dan dia berteriak keras. Teriakannya terdengar oleh Xiao Gang dan Zi Jie. Mereka berdua segera berlari.


Tapi, Xiao Gang tiba terlebih dahulu dan menolong Jammie. Dia juga memarahi Jammie karena tidak menunggunya padahal dia sudah menyuruhnya tidak bertindak sendirian.
Zi Jie tiba saat itu, dan kecewa karena Xiao Gang sudah tiba terlebih dahulu. Jadi, dia berbalik pergi. Jammie ternyata melihat kedatangan Zi Jie, tapi Zi Jie sudah terlanjur pergi.
--
 Zi Jie yang merasa patah hati, pergi ke rumah Zi Hao. Dia mabuk-mabukkan dan membuat Zi Hao sangat kesal, karena wine yang di minum Zi Jie itu sangat mahal dan limited edition. Dan Zi Jie malah meminumnya seperti meminum beer biasa.
“Aku sudah bilang, aku tidaklah cemburu,” bantah Zi Jie. Dan lanjut minum.
“Hey, apa kau yakin, kau cemburu karena Cai Xiao Gang, bukan Wen Wen? Coba pikirkan. Jian Zhen Yi pergi ke sana karena Wen Wen.”
Zi Jie jadi bingung, dan ingin minum lebih banyak. Zi Hao melarang. Tapi, Zi Jie malah merajuk, dan terpaksalah Zi Hao menemaninya minum juga.
--

Esok hari,
Mereka tidur besama di tempat tidur. Zi Hao bermimpi mengenai Ke Ai, sementara Zi Jie bermimpi mengenai Jammie. Dan akhirnya mereka malah tiduran sambil berpelukan mesra. Waktu sadar, sontak mereka menjerit kaget.

1 Comments

Previous Post Next Post