Krong Karm Episode 4 – part 9
Network : Channel 3
Atong memberikan arahan kepada Boonplook untuk
mengecek persediaan barang di gudang. Dan disesuaikan dengan catatan yang ada.
Dan Boonplook pun mengiyakan, lalu dia memanggil Pom agar membantunya
menghitung.
Philai datang menghampiri Atong. Dan menanyakan
mengenai Asa, apakah Asa sudah memiliki kekasih. Karena gadis yang barusan
datang, tampaknya berasal dari keluarga yang cukup kaya dan cukup cantik. Jadi
sebagai kakak ipar Asa, dia ingin tahu saja.
Dan Atong pun menjawab bahwa dia tidak tahu apakah
Asa sudah punya kekasih atau tidak, karena itu adalah masalah pribadi. Jika Asa
bercerita dia akan mendengarkan, tapi jika tidak maka dia tidak akan ikut
campur. Lalu mengenai gadis itu, Atong tidak peduli, karena baginya pernikahan
adalah sesuatu yang saklar bagi pasangan untuk menghabiskan hidup bersama
sampai mereka tua nanti. Jadi itu tidak dilihat dari status ataupun penampilan.
“Aku hanya berniat baik sebagai kakak ipar nya,”
kata Philai sambil tersenyum kesal. Lalu dia pergi masuk kembali ke dalam toko.
Didalam toko. Yoi serta Sri asyik mengobrol
bersama. Dan Pom yang telah menyelesaikan semua pekerjaannya menghampiri Yoi.
Dia memberitahu tahu Yoi bahwa perahu nya sudah siap. Dan mengetahui itu, Yoi
dengan segera langsung bersiap- siap.
“Kepadahal kita kan sedang asyik mengobrol,” kata
Somporn, menyayangkan.
“Silahkan berkujung lagi lain kali. Dan kita bisa
mengobrol lagi,” balas Yoi dengan ramah. Lalu dia pamit dan pergi bersama
dengan Pom.
Karena harus pergi menemui Ayah di penggilingan
padi. Maka Asa pun pamit kepada mereka semua juga. Namun sebelum dia pergi, Sri
menanyakan apakah Asa mau datang ke Ka Mang nantinya, karena ada acara besar
dan meriah disana. Dan Asa pun mengiyakan, lalu dia pergi.
Di kedai makan. Somporn dan Sri membicarakan
tentang Asa yang tampak nya cukup baik sebagai laki- laki. Serta latar belakang
keluarga Asa yang setara dengan mereka. Tapi Piangphen sama sekali tidak
menyukai Asa, serta dia tidak mau menjadi menantu di keluarga Yoi yang
merupakan keluarga cina.
“Mae Yoi itu adalah Thai. Jadi jangan terus
komplain,” kata Somporn.
“Tapi aku tidak menyukai nya. Dan aku tidak akan
pernah menyukainya,” balas Phiangphen dengan ketus.
Somporn merasa lelah dengan sikap Phiangpen yang
keras kepala. Tapi Phiangpen tidak peduli, karena dia telah memiliki seseorang
yang disukainya. Hanya saja selama ini Somporn sama sekali tidak mau membantu
nya membujuk Ayah. Lalu dengan kesal, Piangpen pun pergi tanpa menghabiskan
semua makanannya.
“Aku jadi sakit kepala karenanya,” kata Somporn
pada Sri. Dan Sri menenangkannya.
“Tidak apa,” kata Sri.
Pom dan Yoi menaiki perahu menuju ke rumah ‘Orang
Pintar’ yang menurut kabar nya adalah orang yang hebat. Dan sesampainya disana,
Yoi menyuruh Pom untuk masuk duluan ke dalam, dan memastikan bahwa itu adalah
tempat yang benar. Dan Pom pun melakukannya. Sementara Yoi, dia menunggu
diluar.
Dirumah. Renu membuka kayu di meja hiasnya, dan
mengambil sebuah kotak kayu kecil. Dan didalam kotak tersebut, ada sebuah
tempat lipstik bulat yang ketika dibuka, di dalamnya terdapat sebuah patung
emas kecil.
Flash
back
Untuk mendapatkan Chai, maka Renu menggunakan jasa
‘Orang pintar’. Patung emas tersebut adalah barang yang diberikan kepadanya.
Dan Patung emas itu akan membuatnya serta Chai terikat bersama-sama. Tapi
khasiat patung emas itu hanya bertahan sebentar saja.
“Benih yang baik akan mengikat dia pada kamu, baik
tubuh dan hatinya. Ingatlah ini ya. Ini ambillah,” kata si Orang Pintar pada
Renu. Lalu dia memberikan sebuah kotak lipstik kosong yang berisikan patung
emas.
Kemudian setelah itu, si ‘Orang Pintar’ memberikan
kotak lipstik yang berisikan lipstik merah. “Kata- katamu akan menjadi manis
dan membantu usahamu.”
Flashback end
Renu menatap dirinya sendiri di cermin. Sambil
memperhatikan Patung Emas tersebut. Lalu tiba- tiba saja, terdengar suara seperti
burung gagak.
Setelah selesai memastikan bahwa benar ‘Orang
pintar’ tersebut tinggal di tempat itu. Pom memberitahu Yoi. Dan Yoi pun
memerintahkan agar Pom menunggunya disini, sementara dia akan masuk sebentar ke
dalam.
Didalam. Si ‘Orang Pintar’ menanyakan siapakah
orang yang terkena guna- guna. Dan Yoi pun langsung menceritakan permasalahan
nya. Anaknya, Chai, yang terkena guna- guna. Dan orang yang di curigainya
adalah Istri Chai, yaitu Renu, yang berasal dari Takhli.
Renu menajamkan parutan kelapanya. Sambil mengingat
perkataan si ‘Orang Pintar’ yang pernah di temuinya.
“Barang
seperti itu mempunyai masa exp. Jadi suatu hari masa penggunaannya akan habis.
Jika kamu menerapkannya dengan benar dan bermanfaat, maka itu akan bertahan
lama padamu. Tapi jika kamu salah menerapkannya, seperti melakukan perbuatan
buruk yang tidak bermanfaat, maka itu akan segera habis karena karma buruk mu.
Ingat perkataan ku. Tidak ada di dunia ini yang kekal. Tidak ada yang bisa
mendukungmu selamanya, kecuali dirimu sendiri,” jelas si ‘Orang Pintar’.
Si ‘Orang pintar’ yang Yoi kunjungin. Dia
memberitahu bahwa benar Chai telah di guna- guna, dan itu sangat kuat. Orang
yang melakukan itu pasti adalah orang yang tinggal di rumah Yoi dan dekat
dengan Yoi. Mendengar itu, Yoi terkejut, karena kecurigaannya terbukti benar.
Karena banyak melamun. Renu tanpa sengaja melukai
tangannya sendiri, ketika sedang memarut kelapa.
“Orang ini sangat penuh tekad. Dia mencintai dengan
sungguh- sungguh. Juga membenci dengan sungguh- sungguh. Cintanya mengalahkan
orang. Dia berusaha yang terbaik untuk mendapatkan apa yang diinginkannya,”
jelas si ‘Orang Pintar’.
Mendengar itu, Yoi merasa cemas, apakah itu akan
membuat anaknya menuju kematian. Dan si ‘Orang Pintar’ menjawab tidak, tapi hanya
kegilaan sementara. Yoi kemudian menanyakan apakah ada solusi untuk itu.
Setelah selesai, Yoi memberitahu Pom bahwa seperti
kecurigaannya, ternyata benar bahwa Chai telah diguna- guna. Dan solusi untuk
mengatasinya adalah dengan membawa Chai ke sini untuk di obati. Lalu mereka
menaiki kapal dan kembali.
Sepanjang perjalanan. Yoi terus memikirkan
perkataan si ‘Orang Pintar’ padanya.
“Pengetahuan
ku tidak pernah membunuh siapapun, hanya untuk menolong orang saja. Ingat
perkataan ku ini. Lebih baik memaafkan, dan lebih baik lagi melupakan. Kamu
harus sadar bahwa kamu memiliki banyak musuh dari kehidupan mu sebelumnya yang
sedang menunggu untuk mencelakakan mu,” jelas si ‘Orang Pintar’.
“Musuhku
dari hidup lalu?”
“Karma
yang kamu terima, kamu mengetahuinya lebih baik.”
Yoi
menjelaskan bahwa tindakan nya di masa lalu itu tidak sengaja. Dan sekarang dia
juga telah banyak membuat kebaikan kepada para Buddha. Dan si ‘Orang Pintar’
menjelaskan dengan tegas bahwa Kebaikan adalah Kebaikan. Dosa tetaplah Dosa. Jadi
Yoi tidak bisa menggunakan alasan itu untuk menghapus dosa.
“Aku
beritahu kamu, lebih baik maafkan, dan lebih baik lupakan,” tegas si ’Orang
Pintar’.
Atong menyuruh Boonplook untuk ke kamarnya, dan
mengambilkan buku di meja nya. Dan lalu dia memberikan kunci pada Boonplook.
Melihat itu, Philai langsung membuat alasan bahwa dia mau menemanin Boonplook
ke atas. Dan Atong pun membiarkannya.
Diatas. Philai meminta kunci pada Boonplook, dengan
alasan dia ingin mengecek apakah kamar-kamar sudah dibersihkan. Dan karena
tidak bisa melawan, maka Boonplook pun memberikan kunci nya. Lalu setelah
menerima kunci itu, Philai menanyakan dimana ruangan penyimpanan milik Yoi. Dan
Boonplook pun dengan terpaksa memberitahunya.
Boonplook merasa cemas, tapi karena takut pada
Philai, maka dia pun membiarkan Philai. Dan masuk ke dalam kamar Atong untuk
mengambil barang yang Atong minta.
Sementara Philai. Dia sibuk melihat- lihat isi
didalam ruangan penyimpanan Yoi. Dan disana dia merasa kagum, karena didalamnya
terdapat begitu banyak barang berharga.
Setelah mengambil buku yang Atong minta, Boonplook
menghampiri Philai dan mengajaknya keluar. Karena jika mereka ketahuan, maka
dia bisa dalam masalah.
“Aku menantu di keluarga ini. Semua barang ini
nantinya akan menjadi milikku. Mengapa kamu masih berdiri disini? Pergi!”
perintah Philai. Dan Boonplook pun pergi.
“Semuanya ini harus menjadi milikku,” gumam Philai,
serakah.
Philai sedang memakan kacang sambil bersantai.
Ketika Yoi pulang, dengan perhatian, Philai memberikan
teh hangat kepadanya. Dan karena cuaca sedang panas, maka Yoi pun memarahi
Philai. Jadi Philai pun menyuruh Boonplook untuk pergi membelikan es kopi. Lalu
sesudah itu dia duduk didekat Yoi, dan mengajak Yoi mengobrol.
Philai yang kepo, menanyakan kenapa Yoi pergi tadi.
Dan dengan sinis, Yoi membalas bahwa Philai tidak perlu tahu apapun. Mendengar
itu, Philai merasa sangat kesal, tapi dia menahannya.
Yoi memarahi Atong, dan menyuruh Atong untuk
membersihkan kulit kacang yang berserakan di lantai. Dan Atong pun
melakukannya. Sementara Philai, dia meminum tehnya.
Di pelabuhan. Sebelum turun dari atas kapal,
Phiangpen secara diam- diam bertemu dengan seorang Pria (Karn) yang sedang
berenang di sungai.
Tags:
Krong Karm
Lanjut.......
ReplyDelete