Images
by : SET TV , TTV, iQiyi
Begitu masuk
ke dalam rumah, Zi Hao langsung memperkenalkan Ke Ai.
“Ada seseorang
yang ingin ku pertemukan pada kalian. Namanya adalah Chang Ke Ai. Dia hanyalah
lulusan SMA. Keluarganya berhutang sekali pada rentenir. Mereka di kejar karena
hutang tersebut. Dia lulus ujian masuk universitas, tapi tidak bisa masuk. Tapi,
dia pekerja keras. Dia menggunakan uang gaji nya sendiri untuk membayar hutang
tepat waktu setiap bulannya. Dia bahkan membiayai hidupnya sendiri dan hidup
ibunya. Dia tidak pernah merugikan perusahaan sejak bekerja di Hua Li. Tapi
rumor di luar sana, mengatakan kalau dia mendapatkan kenaikan jabatan karena
berkencan denganku. Beberapa bahkan berkata dia sengaja mendekatiku karena dia
adalah wanita ambisius. Beberapa bahkan bilang dia tidur denganku. Sejujurnya,
aku tidak percaya dan tidak peduli dengan semua rumor tersebut,” jelas Zi Hao.
Dia menggenggam tangan Ke Ai, “Setelah bertahun-tahun yang di lewatinya, aku
tahu baik bagaimana dia berusaha untuk melalui semua itu.”
“Jadi, apa
yang ingin kau katakan?” tanya Fang Jie.
“Aku secara
resmi memperkenalkannya pada kalian. Aku ingin kalian tahu jelas siapa Chang Ke
Ai. Kalian adalah orang yang ku sayangi. Aku tidak ingin dia menjadi terganggu
karena perbedaan kami. Aku juga tidak ingin papa dan mama salah paham padanya
karena semua rumor tersebut. Lebih penting lagi, aku tidak ingin ada yang
terluka karenaku. Aku akan sangat kecewa jika hal tersebut terjadi.”
“Jadi, kau
sengaja menunjuknya sebagai manager Single Noble? Kau ingin aku mengakui dan
menerimanya karna kinerjanya?”
“Ya, tapi
juga tidak. Aku berjanji pada Chang Ke Ai, aku akan membiarkannya menggunakan seluruh
kemampuannya dengan maksimal. Dan ma, bukankah kau ingin manager yang brilian
kan?”
Fang Jie
masih tetap berkeras. Dia mengingatkan kalau Ke Ai pernah berjanji padanya,
akan meninggalkan Hua Li dan Zi Hao jika dia jatuh cinta pada Zi Hao. Jadi,
jika Zi Hao mencintai Ke Ai, maka Zi Hao juga harus meninggalkan Hua Li. Apa Zi
Hao mampu meninggalkan Hua Li? Semua jelas tegang menunggu keputusan Zi Hao.
Dan Zi Hao
dengan lantang mengiyakan. Ke Ai jadi semakin cemas, takut telah merusak
hubungan ibu dan anak. Tapi, ternyata Zi Hao melanjutkan kalau dia tidak akan
pernah meninggalkan Hua Li. Hal itu tidak akan pernah terjadi. Dia mengingatkan
kalau Fang Jie kan pernah berjanji padanya akan mengabulkan permintaannya jika
dia bisa membuat penjualan Single Noble lebih tinggi dari Index (toko Fang Ru
dan Fang Yu). Dan dia akan mengatakan permintaan nya sekarang, dia ingin agar
Ke Ai tetap di biarkan di Hua Li.
Fang Jie
semakin marah karena ternyata Zi Hao sudah merencanakan semua ini dari awal.
Dia rela melakukan segalanya demi Ke Ai, hah?
“Jika
seorang pria tidak bisa melindungi gadis yang di cintai-nya dan hanya mencintai
secara membabi buta, maka dia sangat tidak bertanggung jawab. Dan juga, sebagai
seorang GM, sudah tugasku untuk melindungi orang-orang yang memiliki kemampuan.
Jadi, ma, tolong maafkan aku. Aku tidak berencana melawanmu. Aku tidak
menunggunakan pekerjaanku sebagai taruhan. Aku hanya bertanggung jawab terhadap
hal yang seharusnya. Entah itu untuk Chang Ke Ai ataupun Hua Li,” jelas Zi Hao.
“Jika tidak ada yang mau di katakan lagi, maka…” Zi Hao menarik Ke Ai ke dalam
kamarnya.
Fang Jie
jelas panik melihat putranya membawa seorang wanita masuk ke dalam kamar di hadapan
mereka.
Di dalam
kamar, Ke Ai juga panik karena Zi Hao menariknya masuk. Zi Hao beralasan kalau
dia ingin bertukar baju.
“Kalau gitu,
kau tidak perlu menarikku masuk ke dalam kamarmu, kan?”
“Aku takut
kau akan kabur,” jawab Zi Hao.
Dia
mengenggam tangan Ke Ai dengan erat, “Aku sudah pernah bilang, aku tidak akan
pernah melepaskanmu. Entah apapun yang kau rencanakan, aku akan selalu
mendukungmu. Entah itu sebagai atasan atau sebagai orang yang mencintaimu,”
tegas Zi Hao.
Dia
tiba-tiba memegang wajah Ke Ai, seolah hendak menciumnya. Ke Ai juga menduga
demikian. Tapi ternyata Zi Hao memutar kepala Ke Ai ke belakang. Dia hendak
tukar baju, jadi Ke Ai harus berbalik. Dia juga memperingati Ke Ai untuk tidak
mengintip.
Saat
bertukar baju, Zi Hao masih sempat-sempatnya menggoda Ke Ai, agar tidak tergoda
untuk mengintip. Ke Ai menahan berat godaan untuk berbalik. Dan Zi Hao semakin
senang menjahilinya.
Zi Hao
akhirnya selesai bertukar baju. Dia membalikkan kembali badan Ke Ai, dan
mengajaknya keluar. Tapi, begitu pintu di buka, ternyata Fang Jie dan Guo Tao
ada di depan pintu, menguping. Ketahuan sedang menguping, Fang Jie dan Guo Tao
panik dan membuat alasan kalau mereka kebetulan lewat saja.
“Pa. ma.
Jangan khawatir. Sebelum dia memberiku jawaban pasti, aku tidak akan melewati
batas,” ujar Zi Hao.
Fang Jie dan
suaminya melihat tangan Zi Hao yang menggenggam tangan Ke Ai dengan erat, dan
Ke Ai jadi segan dan berusaha melepaskan genggaman Zi Hao, tapi Zi Hao malah
semakin erat menggenggam tangannya.
Zi Hao pamit
untuk mengantarkan Ke Ai pulang terlebih dahulu.
Fang Jie
melihat hal itu mulai mengomel. Dan Guo Tao meminta istrinya untuk dapat
mengerti. Bukankah sudah jelas putranya menggenggam tangan Ke Ai begitu erat,
itu artinya dia takut kalau Ke Ai akan kabur.
--
Di sebuah
motel,
Jammie
datang ke sebuah ruangan bersama seorang pria tua. Tampak sekali kalau pria itu
hendak mengapa-apai Jammie, tapi Jammie berhasil menghindar dengan alasan
hendak mandi terlebih dahulu.
Siapa pria
tua itu?
Flashback
Jammie pergi ke kantor pria itu
dan berpura-pura menjadi wartawan. Dia meminta kesempatan wawancara. Pria itu
tertarik pada Jammie dan setuju melakukan wawancara dengan satu syarat, dia mau
Jammie menunggunya di hotel terdekat.
Pria itu adalah mantan boss Wen
Wen, yang pernah berusaha melakukan pelecehan seksual pada Wen Wen. Tapi,
kemudian memfitnah Wen Wen sebagai cewek matre yang berusaha memeloroti uangnya
dengan tuduhan palsu.
End
Saat pria
itu sibuk melepaskan pakaiannya, Jammie menghajarnya dari belakang dan
memborgol tangannya. Dia juga memotret wajah pria itu, dan tentu membuat pria
itu menjadi semakin panik.
“Ini karena
kau sudah menggangu Jiang Wen Wen. Orang mesum sepertimu pasti sudah sering
melakukannya! Ini peringatan terakhirku! Jika kau berani kurang ajar lagi pada
wanita, aku akan membuat fotomu menjadi viral!”
Usai
mengambil foto itu, dia segera mengirim pesan pada Xiao Gang.
Xiao Gang
menerima pesan Jammie dan bergegas ke sana.
Zi Jie juga
ke motel itu. Dia mengikuti Jammie dari tadi, dan heran karena Jammie tidak
kunjung keluar dari motel.
Di dalam,
pria tua itu berhasil mematahkan borgol itu, yang ternyata rapuh. Dan dia
langsung menyerang Jammie. Jammie dalam posisi terjepit dan dia berteriak
keras. Teriakannya terdengar oleh Xiao Gang dan Zi Jie. Mereka berdua segera
berlari.
Tapi, Xiao
Gang tiba terlebih dahulu dan menolong Jammie. Dia juga memarahi Jammie karena
tidak menunggunya padahal dia sudah menyuruhnya tidak bertindak sendirian.
Zi Jie tiba
saat itu, dan kecewa karena Xiao Gang sudah tiba terlebih dahulu. Jadi, dia
berbalik pergi. Jammie ternyata melihat kedatangan Zi Jie, tapi Zi Jie sudah terlanjur
pergi.
--
Zi Jie yang merasa patah hati, pergi ke rumah
Zi Hao. Dia mabuk-mabukkan dan membuat Zi Hao sangat kesal, karena wine yang di
minum Zi Jie itu sangat mahal dan limited edition. Dan Zi Jie malah meminumnya
seperti meminum beer biasa.
“Aku sudah
bilang, aku tidaklah cemburu,” bantah Zi Jie. Dan lanjut minum.
“Hey, apa
kau yakin, kau cemburu karena Cai Xiao Gang, bukan Wen Wen? Coba pikirkan. Jian
Zhen Yi pergi ke sana karena Wen Wen.”
Zi Jie jadi
bingung, dan ingin minum lebih banyak. Zi Hao melarang. Tapi, Zi Jie malah
merajuk, dan terpaksalah Zi Hao menemaninya minum juga.
--
Esok hari,
Mereka tidur
besama di tempat tidur. Zi Hao bermimpi mengenai Ke Ai, sementara Zi Jie bermimpi
mengenai Jammie. Dan akhirnya mereka malah tiduran sambil berpelukan mesra.
Waktu sadar, sontak mereka menjerit kaget.
Tags:
Hello Again
Lanjut....
ReplyDelete