Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 08 –
4
Images by : SET TV , TTV, iQiyi
Zi Hao kembali bergabung di peta BBQ. Tiba-tiba, Xiao Gang lewat dengan ekspresi serius. Dia hendak membuat pengumuman, tapi Zi Jie langsung berteriak menghentikannya. Semua heran. Xiao Gang juga heran, tapi dia melanjutkan perkataannya, dia mau pamit untuk pulang duluan karena ada masalah kerjaan di kantor yang harus di selesaikannya.
“Aku akan ikut denganmu,” ujar Ke Ai.
Xiao Gang menolak dan menyuruh Ke Ai untuk menikmati
saja liburannya di sini. Ke Ai mengerti dan menyuruh Xiao Gang untuk
berhati-hati.
Zi Hao menarik nafas lega karena Xiao Gang sudah
pergi. Tapi, Zi Jie menyuruhnya untuk tidak senang dulu, masih ada satu orang
pengganggu. Zi Hao bingung, siapa? Zi Jie menunjuk ke Jammie.
“Maksudmu Jian Zhen Yi?”
“Benar.”
Dan dia teringat pernyataan Jammie waktu itu
kalau dia adalah lesbian. Zi Hao jadi tersadar, kalau sebelumnya Jammie tidak mau
ikut tapi begitu Li Jian bilang Ke Ai ikut, Jammie jadi berubah pikiran dan mau
pergi juga.
Dan saat lagi asyik membahas hal itu, Ke Ai dan
Jammie sudah hilang saja. Li Jian memberitahu kalau Ke Ai dan Jammie bilang mau
ke pemandian air panas. Mendengar pemandian air panas, Zi Hao mulai berpikiran
macam-macam.
“Tidak bisa!” teriaknya. Dia dan Zi Jie langsung mau
menyusul ke pemandian air panas.
--
Jammie dan Ke Ai sedang berendam berdua di
pemandian air panas. Jammie tiba-tiba saja mendekat ke Ke Ai, semakin dekat dan
dekat. Dia sebenarnya ingin mengambil minuman yang ada di belakang Ke Ai.
Tapi, tiba-tiba saja Zi Hao dan Zi Jie muncul dan
langsung melompat ke dalam kolam perendaman. Para wanita langsung berteriak kaget
melihat mereka. Mereka jadi memutuskan untuk pergi saja.
Zi Hao dan Zi Jie senang karena rencana mereka
berhasil, membuat Ke Ai dan Jammie berendam. Mereka memutuksan untuk pergi. Li Jian
yang baru mau masuk, heran karena Zi hao dan Zi Jie bilang sudah siap berendam.
Dia benar-benar heran dengan tingkah orang kaya.
--
Xiao Gang tiba di pasar. Ibu, tante Li Hua dan Wen
Wen sudah menunggunya. Xiao Gang langsung masuk menemui Tiger. Tiger mengira
kalau yang datang adalah salah seorang anggota keluarga pedagang yang ingin
memberikan uang tebusan, tapi ternyata Xiao Gang.
“Kita kan sudah setuju akan menegosiasikan masalah
ini di meja. Kenapa kau malah menculik orang?!”
“Ternyata kau! Ini caraku bernegosiasi. Hajar
dia!” dan semua anak buah Tiger langsung menyerang Xiao Gang. “Aku sudah
menunggu lama untuk melakukan hal ini. Akhirnya aku berhasil menghajarmu. Aku
ragu ada kamera atau CCTV di sini yang akan merekam. Telepon saja Pembicara jika
kau ingin.”
Xiao Gang benar-benar di keroyok. Wen Wen dkk
yang menunggu di luar, mendengar suara suara pukulan jadi cemas dan akhirnya
memilih masuk. Tapi, salah seorang anak buah Tiger malah menampar Wen Wen
dengan keras.
Tiger dengan marah menampar anak buahnya itu
balik, “Aku sudah bilang untuk tidak memukul wanita! Aku akan memotong tanganmu
dan menjadikannya makanan babi!”
Wen Wen dan ibu Ke Ai membantu Xiao Gang berdiri.
Tante Li Hua menghadapi Tiger karena sudah memukuli wanita. Dia benar-benar
sudah marah dan mengeluarkan semua amarahnya dengan menceramahi Tiger yang meningkatkan
harga sewa dan mendorang para pedagang pasar hingga ke titik mati. Itu sama saja
Tiger ingin menghancurkan hidup mereka.
“Aku kasih tahu sama kau, aku tidak punya uang! Ambil
saja hidupku jika kau berani!” teriak Tante Li Hua. “Bawa Xiao Gang ke dokter,
dan jangan lupa minta kwitansinya,” ujar tante Li Hua pada Wen Wen.
“Dan lagi, aku peringati kau, jika terjadi
sesuatu pada Xiao Gang, aku tidak akan membiarkanmu!” teriak tante Li Hua lagi
pada Tiger. “Ayo kita pergi.”
Tiger sampai kehilangan kata-kata melihat
keberanian Li Hua.
Setelah di luar, kaki Li Hua jadi lemas. Dia benar-benar
ketakutan telah berteriak seperti tadi, dan menyuruh mereka semuanya untuk
segera pergi.
--
Jammie, Ke Ai, Zi Hao dan Zi Jie sudah siap bertukar
baju dan ingin masuk kamar. Tn. Jiang meminta maaf, dia tidak tahu kalau akan
ada banyak orang yang akan datang, jadi dia tidak menyiapkan banyak kamar untuk
seorang-seorang. Mereka berdua mungkin harus berbagi kamar.
“Itu gampang. Ke Ai dan aku sama-sama wanita,
kami akan berbagi kamar,” ujar Jammie.
“Tidak bisa,” larang Zi Hao.
“Kenapa tidak bisa?” tanya Jammie balik. “Kau
ingin dia satu kamar denganmu? Kalau begitu, lebih baik dia punya kamar sendiri.
Kau akan membahayakan Ke Ai jika satu kamar.”
Salah, kau yang akan membahayakan Ke Ai! Ujar Zi Hao dalam hati. Dan dia berusaha memberi
tanda pada Ke Ai dengan matanya agar menolak sekamar dengan Jammie.
“Kau ingin berbagi kamar dengan Zhen Yi?” tanya
Ke Ai, salah menangkap maksud Zi Hao.
“Bukan,” bantah Zi Hao dan Jammie.
Dan akhirnya, Jammie tetap berbagi kamar dengan Ke
Ai dan hendak mengambil barang mereka dari bagasi mobil. Zi Hao masih menghalangi.
Dengan cepat dia memanggil Li Jian, dan menyuruhnya untuk memikirkan sesuatu agar
Ke Ai tidak berbagi kamar dengan Jammie. Jika tidak, Ke Ai bisa mati.
“Oh ey, Ke Ai dan Nn. Jian, kita sangat jarang
mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi villa. Aku rasa kita bisa melakukan beberapa
akitvitas malam bersama. Kenapa kita tidak jalan-jalan malam saja? Bukankah itu
terdengar menyenangkan,” ajak Li Jian (LOL, kasihan aku sama dia, otaknya mesti
di peras demi memuaskan Zi Hao. Hahahaha).
“Tidak perlu. Ke Ai lelah,” ujar Jammie.
“Kau tidak berani pergi, apa kau takut? Dasar kucing
penakut,” ejek Zi Hao.
Zi Jie ikutan mengejeknya.
Dan Jammie jadi terpancing. Dia tidak takut. Mau jalan
malam? Ayo!
tn. Jiang hanya tersenyum melihat tingkah mereka
tersebut.
--
Wen Wen sudah membawa Xiao Gang ke dokter dan
mengantarnya kembali ke rumah Ke Ai. Xiao Gang mengingatkan Wen Wen kalau Ke Ai
tidak boleh tahu masalah ini. BIlang saja kalau di ada perjalanan bisnis keluar
kota beberapa hari. Wen Wen mengiyakan.
“Kau sudah banyak membantunya. Tapi, dia tidak
tahu apapun.”
“Aku tidak melakukannya karena ingin dia
berterimakasih padaku.”
“Tapi, kau harus membiarkannya tahu. Aku tahu kau
menyukainya,” ujaw Wen Wen.
“Aku tidak ingin perasaanku padanya akan
membuatnya terganggu.”
“Bagaimana jika dia malah jatuh cinta pada Yang Zi
Hao?”
Xiao Gang tampak sedih memikirkan kemungkinan
tersebut. Tapi, dia tetap berusaha terlihat baik-baik saja dengan berkata kalau
dia akan selalu menjadi abang bagi Ke Ai.
“Kak Gang, sejak pertama kali aku mengenal Ke Ai,
semua yang di pikirkannya hanyalah cara menghasilkan uang untuk membayar
hutang. Ketika bertemu cinta, dia sedikit lambat dan polos. Jika kau
benar-benar menyukainya, kau harus mengatakannya langsung padanya. Jika tidak,
itu tidak akan adil bagimu dan dia. Kau harus membiarkannya tahu kalau selain
daripada Yang Zi Hao, masih ada orang lain sepertimu yang melindunginya dari
kegelapan.”
--
Zi Hao dkk berjalan ke dalam gudang dengan hanya
menggunakan senter ponsel. (lLagian ngapain juga jalan di dalam hutan). Dan selama
jalan, Zi Hao dan Zi Jie malah menyusun rencana. Mereka dengan sengaja membuat suara
menakutkan sehingga menakuti Ke Ai dan Jammie.
“Dengar, aku punya indra keenam ketika masih
kecil. Energi Yin di sini sedikit berbeda,” ujar Zi Hao.
“Yang Zi Hao, jangan bercanda seperti itu,” marah
Jammie.
“Tidak, aku tidak bercanda. Lihat!” ujar Zi Hao
dan menunjuk ke sebuah arah. Semua langsung tegang melihat sesuatu. Dan langsung
berteriak kaget dan berlari.
Zi Hao menarik Ke Ai, dan saat Jammie ingin ikut,
dia malah di tahan oleh Zi Jie. Akibatnya mereka jadi terpisah.
Yang orang itu lihat adalah Li Jian yang menyamar
dengan dandanan hantu no face (yang suka nonton anime Gibli pasti tahu).
Zi Hao terus menarik Ke Ai ke dalam hutan. Ke Ai sampai
kesal dan meminta berhenti.
“Aku rasa kita sudah tersesat,” ujar Zi Hao.
“Kita terpisah dari yang lain karena kau ketakutan.
Kita harus mencari mereka lagi.”
“Aku akhirnya mendapatkan kesempatan berduaan
denganmu,” gumamnya kesal. “Dan kau malah ingin segera kembali pada mereka.”
Tapi, baru jalan sebentar, Ke Ai sudah mundur
ketakutan sambil memegang Zi Hao karena dia melihat ular. Zi Hao protes karena
Ke Ai menarik bajunya dan harganya sangat mahal. Ke Ai sudah mau marah, tapi Zi
Hao ternyata malah menggenggam tangan Ke Ai.
“Pegang tanganku jika mau. Aku akan melindungimu.
Ayo!”
Ke Ai benar-benar terdiam, terpesona pada Zi Hao.
Zi Hao juga tampak menahan senyum senangnya bisa menggengam tangan Ke Ai. Mereka
berjalan berdua dalam kegelapan. Dan Zi Hao memasukkan tangan Ke Ai, ke dalam
saku baju-nya. Dan kita bisa melihat Ke Ai tersenyum akan hal itu.
Suasana romantis itu harus pudar karena Zi Jie
menelponnya. Tapi, tentu saja Zi Hao tidak mengangkat. Tapi, Zi Jie tidak menyerah
dan malah mengirim pesan, bertanya bagaimana progress Zi Hao dan Ke Ai? Dia memaksa
Zi Hao mengangkat telepon.
Dan dengan terpaksa, Zi Hao menyuruh Ke Ai
menunggu sebentar karena dia harus mengangkat telepon dulu. Ke Ai
memperhatikannya.
Zi Hao memarahi Zi Jie karena mengganggunya. Dia mengancam
kalau Zi Jie terus mengganggu, dia akan meninggalkan Zi Jie dan Jammie di hutan
sendirian. Tapi, belum selesai dia bicara, telepon Zi Jie malah sudah mati.
Zi Hao jadinya hendak kembali ke tempat Ke Ai. Tapi,
tiba-tiba saja dia merasa bingung, tadi dia datang dari arah mana? Dan kenapa
jadi ada asap?
Ke Ai masih menunggu Zi Hao, dan dia merasa cemas
karena Zi Hao masih belum juga kembali. Apa terjadi sesuatu? Dia mencoba
menelpon ponsel Zi Hao, tapi tidak aktif. Ke Ai jadi semakin ketakutan. Apalagi
suasana sangat gelap.
“Yang Zi Hao!” teriak Ke Ai dan mulai berjalan,
mencari Zi Hao. “Yang Zi Hao!”
Dan karena gelap, Ke Ai jatuh ke bawah. Ikatan rambutnya
terjatuh ke atas rumput.
Bersambung
--
NB : drama ini tayang hanya 1 episode dalam seminggu. Dan video-nya
serta subtitle sangat lama baru di keluarkan. Aku akan usahakan secepatnya
untuk posting jika video dan sub sudah keluar. Be patient, guys. And happy
reading! Semoga hari kalian selalu menyenangkan. Jangan lupa tinggalkan jejak dan
pendapat! Baca juga sinopsis yang lainnya.
Regards,
Chunov 😊
Tags:
Hello Again
Lanjut......Semangat!!!
ReplyDelete