Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 08 – 2


Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 08 – 2
Images by : SET TV , TTV, iQiyi


Xiao Gang juga melihat artikel yang menampilkan foto Zi Hao mencium Ke Ai, dan tampak kalau dia cemburu. Padahal saat itu, Xiao Gang sedang bersama dengan tn. Jiang, tapi karena begitu terfokus membaca artikel tersebut, dia sampai tidak mendengar ucapan tn. Jiang. Saat itu, tn. Jiang sudah setuju untuk tanda tangan kontrak dengan Zi Hao, karena dia sudah menerima laporan penjualan tersebut.
“Sst,” panggil tn. Jiang.
“Oh, kontrak, tentu,” jawab Xiao Gang gelagapan. “Aku akan membiarkanmu melihat kontraknya setelah aku membuatnya.”
“Apa itu gadis yang kau perkenalkan padaku sebelumnya?” tanya tn. Jiang, melihat foto Ke Ai di artikel yang Xiao Gang baca. “Jika kau menyukainya, kau harus mengambil         langkah. Jika kau kehilangannya, maka itu sudah terlambat untuk menyesal.”
“Tn. Jiang, aku mengerti hal itu. Tapi, aku hanya menganggapnya sebagai adikku.”
“Adik?” tanya tn. Jiang tidak percaya. “Kau bisa berpura-pura pada yang lain, tapi tidak padaku. Aku berikan sebuah nasehat. Hanya karena masa lalumu, bukan berarti kau tidak layak mendapatkannya. Kau pintar. Aku yakin kau pasti tahu maksudku.”
Xiao Gang diam sesaat dan mengangguk.
--
Ke Ai pergi ke kantor Zi Hao seperti biasa untuk mengantarkan sarapan. Tapi, tidak ada orang sama sekali di dalam kantor Zi Hao, termasuk Li Jian. Ke Ai ngedumel kesal karena Zi Hao tidak bilang apapun padahal sudah hampir waktunya jam kerja.
Zi Hao berada di ruangan lain. Dia tampak gugup dan terus berlatih mengucapkan salam jika bertemu dengan Ke Ai. Tapi, anehnya setiap sapaan yang di latihnya malah terus membahas ciuman semalam, atau mengenai bibir Ke Ai. Hahahha. LOL.
“Baik, sudah ku putuskan. Aku hanya akan mengatakan hello seperti yang biasa ku lakukan. Kemudian, kami akan sarapan bersama,” tekad Zi Hao. Tapi, pas dia mau masuk ke ruangan, dia malah memikirkan bibir Ke Ai yang sedang menggigit roti.
Hahahah, Zi Hao sudah macam orang stress aja.

Ke Ai menunggu Zi Hao dengan kesal karena belum muncul juga. Pas pintu terbuka, Ke Ai langsung berteriak memanggil nama Yang Zi Hao. Tapi, ternyata, yang datang adalah Fang Jie di ikuti oleh kedua saudaranya.
“Kau?!” kaget Fang Jie. Ke Ai pun ikutan kaget. “Bagus ya, Chang Ke Ai. Aku mencarimu di seluruh lantai 2, tapi ternyata kau ada di sini. Kenapa kau di kantornya? Apa berita itu benar? Apa hubunganmu dengan putraku? Dan mengenai ciuman itu, apa maksudnya?” tanya Fang Jie beruntun.
“Kak, ini sekarang jam kerja. Tidak sopan bicara begitu,” ujar Fang Yu.
“Ya, kau menakutinya,” timpal Fang Ru.
“Ini menyangkut kebahagiaan putraku! Tentu saja aku harus menanyakan jelas masalah ini.”
Tapi, kedua saudaranya menyuruhnya untuk bertanya langsung pada Zi Hao. Tidak perlu menginterogasi Ke Ai yang hanyalah SPG. Fang Jie dengan kesal berkata kalau dia akan menanyakan mereka berdua (Ke Ai dan Zi Hao).
Ke Ai benar-benar masih bingung dan bertanya apa maksudnya berita? Bisa jelaskan padanya? jika tidak, dia ingin kembali bekerja lagi.
Fang Ru segera mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan artikel berita mengenai ciumana Zi Hao dan Ke Ai. Ke Ai benar-benar kaget. Dan Fang Jie menuntut penjelasan Ke Ai. Kedua saudaranya kembali memanasi.
“Kalian berdua ikut kemari sengaja untuk memancing emosiku kan?”
“No. no. no. Nn. Chang Ke Ai adalah SPG terbaik di sini. Kita bisa mencapai target karena dia. Aku percaya dia akan menjadi Nona Manager. Dia akan melakukan pekerjaan yang baik bersama Zi Hao. Dan rekor Hua Li dept. store akan mencapai penjualan yang tertinggi. Jadi, kak, kau harus menerima kenyataannya,” ujar Fang Ru.
“Kalian semua sudah salah paham. Tidak ada hubungan apapun antara aku dan Yang Zi Hao,” tegas Ke Ai.
Tapi kedua saudara Fang Jie malah berkata pada Ke Ai untuk tidak perlu takut. Mereka akan mendukung percintaan Ke Ai dan Zi Hao. Fang Jie jadi makin kesal dan menyuruh kedua adiknya untuk diam saja.
Fang Jie meminta Ke Ai untuk jujur saja padanya. Apa hubungan Ke Ai dan putranya? Ke Ai masih tetap tegas mengatakan kalau dia tidak punya hubungan apapun dengan Zi Hao. Dia juga tidak tertarik pada Zi Hao (Ke Ai dari SMA suka menyebut Zi Hao sebagai telur yang beruntung yang dibuahi). Fang Jie malah semakin emosi mendengar Ke Ai tidak tertarik pada putranya.
“Dia benar-benar membuatku kesal,” gerutu Fang Jie. “Baik, kau bilang tidak ada hubungan apapun di antara kalian. Tapi, bagaimana dengan di masa depan? Apa akan ada hubungan? Akankah kau jatuh cinta pada Yang Zi Hao?”
“Tidak mungkin.”
“Bagaimana jika terjadi?”
“Jika ya, aku akan meninggalkan Hua Li. Aku akan meninggalkan dia,” janji Ke Ai (aiggooo, nanti kena karma lho, buat janji sembarangan).
“Bagus!”
“Tidak bisa,” terdengar suara Zi Hao. Dia muncul dengan Li Jian. “Chang Ke Ai, aku perintahkan kau untuk menarik kembali ucapanmu barusan. Dengar tidak?!”
Ke Ai kaget, dan terdiam.
“Yang Zi Hao, apa maksudmu dengan ini?” tanya Fang Jie.
“Ma, aku bisa menghandle hal ini,” ujar Zi Hao dan menarik Ke Ai untuk bicara dengannya. Sementara Li Jian meminta Fang Jie untuk tenang dulu.
Ke Ai bertanya kenapa dia harus menarik ucapannya kembali? Apa dia salah bicara? Zi Hao kan punya hidupnya sendiri dan dia juga. Zi Hao adalah atasan dan dia bawahan. Mereka tidak punya hubungan apapun.
“Semua itu, semua yang kau katakan tidak ada yang benar. Kita punya hubungan. Kita teman sekolah di SMA yang sama. Kau sekarang pegawai dan aku atasanmu, kau bekerja untukku. Itu hubungan. Aku membayarkan NTD 7juta dollar, aku adalah penjaminmu. Juga, kita mencapai target yang tn. Jiang minta. Kita sekarang adalah partner. Dan juga, terakhir kali, aku membahayakan hidupku dan menyelematkan Xiao Gang bersamamu. Berani sekali kau bilang kita tidak ada hubungan apapun!” marah Zi Hao.
Fang Jie yang mendengar NTD 7juta dollar jadi kaget sendiri, karena dia tidak tahu apapun mengenai hal itu. Kedua saudaranya pun menjadi semakin kepo.
“Baik, aku akui ada sedikit ‘hubungan’ di antara kita. Tapi, itu tidak berarti aku ingin mempunyai hubungan lebih jauh denganmu. Jadi, aku tidak akan menarik kembali apa yang sudah ku katakan barusan.”
Fang Jie semakin kesal, “Yang Zi Hao, kenapa kau mau mengorbankan hidupmu untuk wanita sepertinya?”
“Chang Ke Ai, aku benar-benar memancing emosiku,” ujar Zi Hao penuh amarah.
Lagi suasana tegang, Li Jian menginterupsi. Dia memberitahu kalau tn. Jiang barusan telepon da memberitahu kalau dia sedang liburan. Dia ingin memberikan hadiah untuk mereka karena sudah bekerja keras. Jadi, dia mengundang mereka untuk liburan di villa-nya untuk bersantai dan tanda tangan kontrak. Itu liburan untuk 2 hari 1 malam. Jadi, dia ingin semua orang yang berkontribusi untuk mencapai target untuk datang.

Mendengar informasi Li Jian, Fang Jie jadi mempunyai sebuah rencana. Tidak hanya dia, Zi Hao pun demikian. Fang Jie langsung meminta Zi Hao untuk pergi bersama dengan Jammie.
“Ma, ini itu pekerjaan. Ke Ai yang harusnya pergi bersamaku,” protes Zi Hao.
“Aku tidak pergi!” teriak Ke Ai.
“Kenapa tidak pergi? Aku barusan kan dengar sendiri, tn. Jiang bilang…”
“Itu urusan perusahaan. Liburan ini berada di atas level-ku. Beritahu dia, aku datang bulan untuk 28 hari ke depan. Sampaikan saja rasa terimakasihku.”
Zi Hao tidak peduli. Walaupun Ke Ai sakit selama 100 hari pun, Ke Ai harus tetap datang. Ini adalah niat baik tn. Jiang dan juga perintahnya. Jam 7 pagi, harus datang.
“Aku sudah bilang tidak mau pergi! Inilah kenapa orang-orang terus mengira kita ada hubungan!” teriak Ke Ai, lagi.
“Aku tidak mengerti. Mengapa ini ada hubungannya dengan kita?!”
“Kau benar-benar mengira tidak ada masalah apapun? kau tidak pernah memikirkan hal ini sedari awal!”
“Ya, aku tidak mengerti hal ini, kenapa masa lalu kita jadi masalah!” Zi Hao balas teriak.
Fang Jie jadi kesal sendiri mendengar mereka berdua saling berteriak. Dia tidak peduli mereka ada hubungan apapun di masa lalu. Yang penting, Zi Hao harus memberitahu padanya setelah hubungan mereka. Dan juga, entah bagaimana pun caranya, Jammie harus ikut pergi!
Usai mengatakan hal itu, Fang Jie pergi dari kantor Zi Hao. Melihat kakaknya pergi, Fang Ru dan Fang Yu ikutan pergi. Tapi, sebelum itu, mereka berkata pada Ke Ai untuk tidak usah takut karena mereka akan mendukung Ke Ai.
Setelah semua pergi, Ke Ai juga ikutan pergi.
Tinggallah Zi Hao dan Li Jian berdua. Li Jian jadi bingun sendiri, apa sih maksudnya ‘hubungan’? Satu bilang ada hubungan, satu bilang tidak, membuat bingung saja.
“Ada yang tidak pergi, satu pun tidak pergi,” ujar Zi Hao. “Si pengacara Xiao Gang itu pasti juga akan ada di sana saat tanda tangan kontrak. Lebih baik tidak usah pergi saja.”
Zi Hao kemudian menelpon Jammie. Dan Jammie langsung menolak ikut pergi selama 2 hari 1 malam di villa tn. Jiang. Ibu Zi Hao sudah memberitahunya, dan dia tidak mau pergi.
“Baik. Tidak mau pergi, tidak usah pergi. Tidak ada satupun juga yang akan ke villa itu,” ujar Zi Hao.
--
Xiao Gang menunjukkan kontrak yang sudah di buatnya pada tn. Jiang. Setelah mempelajarinya, tn. Jiang setuju dengan kontrak tersebut dan akan segera tanda tangan kontrak.
“Aku lupa bilang. Aku juga mengundang Chang Ke Ai. Apa kau okay dia menghabiskan waktu bersama Yang Zi Hao?”  tanya tn. Jiang.
Xiao Gang diam sejenak sebelum menjawab, “Baik. Aku juga akan ikut pergi.”
--
Ke Ai mendapat pesan dari Xiao Gang yang memberitahu kalau dia juga akan pergi. Dan membaca pesan itu, Ke Ai jadi berubah pikiran. Dia kan belum pernah ke villa, kenapa pula harus batal pergi ke sana hanya karena marah pada Yang Zi Hao? Tentu saja, dia akan pergi.
--
Zi Hao menyuruh Jammie menjelaskan pada ibunya kalau tidak mau pergi. Tapi, Jammie tidak mau. Dia baru datang bulan dan tidak mau kemanapun. Zi Hao jadi ngedumel kesal, kenapa semuanya pada datang bulan sih.
“Yang Zi Hao, Chang Ke Ai akan pergi juga,” lapor Li Jian sambil berbisik pada Zi Hao.
Sialnya, Jammie ternyata punya telinga tajam dan mendengar bisikan Li Jian, dia langsung berubah pikiran dan mau pergi.
Zi Hao benar-benar kesal. Kenapa semua orang berubah pikiran gini sih? Sebelumnya tidak mau pergi, sekarang tiba-tiba mau pergi. Ada apa sih?
“Baiklah kita pergi. Kau juga. Ajak juga Zi Jie untuk ikut. Tn. Jiang kan bilang setiap orang yang terlibat harus datang,” putuskan Zi Hao.
--

Di rumah,
Zi Hao mempacking semua barang-barangnya. Dia siap untuk pergi liburan ke villa tn. Jiang. Dia bertekad akan membuat Ke Ai jatuh cinta padanya.
--
Ke Ai juga bersiap pergi ke villa tn. Jiang. Ibu memberitahu hal ini pada tante Li Hua, kalau Ke Ai akan pergi liburan ke villa bersama Zi Hao selama 2 hari 1 malam. Ibu benar-benar cemas dan juga bingung apalagi setelah melihat artikel Zi Hao dan Ke Ai.
Ke Ai tidak mengetahui kecemaasan ibu dan pamit pergi dengan riang.   
Zi Hao dalam perjalanan ke rumah Ke Ai, tapi belum sampai dia di depan rumah Ke Ai, dia sudah melihat Ke Ai masuk ke dalam sebuah mobil. Zi Hao jelas bingung.
Yang menjemput Ke Ai adalah Xiao Gang. Dan Ke Ai mengira kalau Xiao Gang itu di kirim oleh Zi Hao untuk menjemputnya, karena kan kemarin Zi Hao menyuruhnya untuk tidak telat. Xiao Gang bingung dengan maksud perkataan Ke Ai dan hanya mengangguk-anggukan kepala.
Ibu masih berdiri di depan rumah setelah melihat Ke Ai di jemput Xiao Gang. Dia menghela nafas panjang. Tante Li Huan jadi heran, kenapa masih menghela nafas padahal Xiao Gang pergi dengan Ke Ai.
“Tenang. Aku sudah memberikan Ke Ai jimat yang bisa mengusir segala hal buruk dan percintaan yang buruk dan bahkan iblis juga tidak akan berani mendekatinya. Aku mendapatkan itu dari kuil terkenal. Jadi, itu pasti bekerja,” tenangkan tante Li Hua. Dan dia mengajak Ibu Ke Ai untuk masuk ke dalam saja.
Zi Hao mengikuti mobil Xiao Gang. Dia berniat mencegat mereka dan merebut Ke Ai ke dalam mobilnya. Tapi, lagi asyik pengejaran, dia malah mendapat telepon dari Li Jian. Li Jian meminta tolong untuk di jemput karena mobilnya rusak. Zi Hao benar-benar kesal.
“Aku tidak bermaksud menjadi penghalang antara kau dan Jian Zhen Yi.”
“Jian Zhen Yi? Siapa yang bilang aku bersama dengannya?”
“Tidak? Jadi siapa yang menjemputnya?” tanya Li Jian bingung.
--
Jammie berada di dalam mobil bersama dengan Zi Jie. Zi Jie adalah orang yang menjemput Jammie. Jammie tampak benar-benar tidak suka dengan Zi Jie, dan memarahi Zi Jie untuk menyetir dengan kencang. Zi Jie membela diri, kalau mobil di depannya yang berjalan lambat. Dan tanpa babibu, Jammie langsung membuka jendela mobil dan berteriak kepada pengemudi mobil di depan untuk cepat. Jangan menyetir jika tidak bisa!
Zi Jie benar-benar malu dan menyuruh Jammie untuk masuk kembali ke dalam mobil. Jangan mencari masalah. Dan benar saja, pengemudi mobil di depan, langsung mengerem dan menghampiri mobil Zi Jie.   
“Apa dia pacarmu?” tanya-nya dan langsung meninju Zi Jie.
--

Ke Ai dan Xiao Gang di villa tn. Jiang. Ke Ai langsung memuji villa itu yang tampak sangat mewah. Zi Jie dan Jammie juga tiba di belakang mereka. Dan Jammie langsung keluar dengan senang menghampiri Ke Ai.
“Zhen Yi, kau ke sini juga?” tanya Ke Ai kaget. Jammie membenarkan.
Zi Hao tiba tidak lama kemudian.
“Oh, benar. Aku tidak seharusnya di sini dan menjadi penghalang kalian,” ujar Ke Ai.
“Tidak ada apapun di antara kami berdua,” ujar Jammie dan Zi Hao serempak.
“Dia hanya orang yang di atur oleh orang tuaku untuk kencan buta denganku,” jelas Jammie.
Jammie kemudian menggandeng Ke Ai, dan bertanya bagaimana keadaan Ke Ai. Mereka mulai berbincang berdua dan mengabaikan Zi Hao. Xiao Gang yang baru keluar dari mobil, bertanya pada Zi Hao, apa Jammie dan Ke Ai itu dekat? Dengan dingin Zi Hao menjawab, bagaimana bisa dia tahu. Dan Xiao Gang langsung menyalahkan dirinya sendiri karena sudah bertanya pada Zi Hao.
Zi Jie keluar dan mobil. Dan Xiao Gang langsung bertanya, ada apa dengan wajah Zi Hao? Zi Hao tidak memberitahu yang terjadi dan hanya bertanya apakah dengan es, bengkak-nya bisa hilang? Xiao Gang membenarkan.
Li Jian keluar dari mobil paling terakhir dengan wajah lesu, “Tunggu, bukan salahku jika mobilku mogok. Kenapa harus memotong gajiku? Kau bahkan menyuruhku jadi supir!” gumamnya kesal.


1 Comments

Previous Post Next Post