Sinopsis Korean Drama : Beautiful World Episode 06 – 2
Images
by : jTBC
Sang Bok
mengumpulkan Ki Chan, Sung Jae dan Young Chul. Dia memberitahu mereka apa yang
harus mereka lakukan selama jam makan siang dan setelah pulang sekolah adalah
membersihkan sekolah.
Tapi saat
itu, Kang Ho masuk dan memberitahu ada masalah.
--
Sang Bok kembali ke ruang guru. Dia mengumpulkan Jin Woo, Young Joo dan Kang Ho. Dia mulai marah-marah karena petisi yang di buat oleh Soo Ho. Dia menyuruh mereka segera menurunkan petisi tersebut. Jin Woo memberitahu kalau petisi itu tidak bisa di lenyapkan. Kang Ho berusaha menenangkan kalau setiap harinya ada petisi yang di buat, dan banya kisah menyedihkan lainnya, jadi petisi ini pasti tidak akan mendapatkan perhatian apapun.
Sang Bok
terus marah. Jin Woo bicara kalau petisi itu tidak mengandung kebohongan ataupun
rumor. Sang Bok tentu saja semakin mengamuk! Dia memerintahkan agar Soo Ho di panggil.
Young Joo mengatakan kalau dia yang akan bicara dengan Soo Ho, kalau Sang Bok
yang bicara nanti malah ada kesalahpahaman.
“Seseorang
mengepost di medsos kalau sekolah mencoba mengontrol kebebasan berbicara,”
beritahu Young Joo.
Sang Bok
semakin histeris. Dan semua guru langsung menatapnya. Di tatap seperti itu,
membuat Sang Bok malu dan menjadi tenang. Dia memerintahkan agar bicara dengan
murid untuk menghentikan rumor dan jangan beri tahu media manapun.
“Dan pak
Lee, tolong beritahu orang tua Sun Ho aku mau bertemu. Katakan kita akan
bertemu dimana mereka merasa nyaman.”
“Ya,” jawab
Jin Woo dengan malas.
--
Ibu Ki Chan menemui Seok Hee. Dia benar-benar marah karena petisi itu dan kemudian hendak pergi. Seok Hee berusaha menghalanginya, tapi ibu Ki Chan tidak mau mendengarkannya.
--
Ibu Sung Jae
menemui In Ha dan menyerahkan segepok uang dalam amplop. Joon Ha benar-benar kesal
melihatnya. Ibu Sung Jae berbicara kalau dia meminta maaf, dan meminta petisi
yang Soo Ho tulis agar di hapus. In Ha melihat uang itu dan menghitungnya
langsung di depan ibu Sung Jae.
“Hanya ini
harga ketulusanmu?” tanya In Ha.
“Itulah
kenapa kau tidak seharusnya membawakanku uang. Bawa itu kembali!”
Pas saat
itu, ibu Ki Chan malah datang dan berteriak marah pada In Ha dan
memerintahkannya menurunkan petisi itu. Joon Ha mengusirnya. Tapi, dia terus saja
berteriak. In Ha benar-benar emosi dan menyuruh Joon Ha untuk menelpon polisi,
laporkan ada yang datang mengancamnya dengan membawa uang dan seorang lagi
datang membuat kekacauan dan mengganggu bisnisnya.
Ibu Ki Chan
baru menyadari kehadiran ibu Sung Jae. Mereka mulai bertengkar. Dan saat
bertengkar itu, Ibu Ki Chan mengatakan pada In Ha kalau ibu Sung Jae berkata
kalau In Ha tidak pantas berada di lingkungan mereka. Dan ibu Sung Jae balas
mengatakan kalau Ibu Ki Chan yang menyebarkan rumor kalau Moo Jin berselingkuh.
Mereka tidak tahu malu bertengkar di depan In Ha dan Joon Ha.
Dan karena
tidak tahan lagi, In Ha melempari mereka dengan kue yang ada dan berteriak
menyuruh mereka keluar. Setelah di usir begitu, barulah mereka pergi.
--
Seok Hee
membaca petisi yang di buat oleh Soo Ho. Sudah ada 57 orang yang tanda tangan.
Seok Hee tampak ragu dan bingung, tetapi dia akhirnya memilih untuk menandatangani
petisi tersebut. 58 orang telah menandatangani petisi itu.
--
Soo Ho di sekolah, dan semua orang mulai menggosipinya. Jung Mi (yang waktu itu bertengkar dengan Soo Ho di episode 02) menghampiri Soo Ho dan berkata kalau dia sudah menandatangani petisi tersebut dan meminta yang lain untuk tanda tangan juga.
“Apa kita
ini teman?”
“Apa kau
masih marah? Aku minta maaf untuk waktu itu. Aku yang salah. Jangan marah lagi,
tolong.”
“Baiklah.”
“Aku merasa
bersalah padamu, jadi daripada membelikan benda boy band, aku membelikan
beberapa anak cemilan dan mengumpulkan informasi. Ini sangat hebat, Ki Chan oppa
berusaha menyalahkan Joon Seok oppa.”
“Menyalahkan
apa?”
“Kalau Joon
Seok adalah ketuanya.”
“Joon Seok
oppa adalah ketuanya?”
“Ki Chan
ketuanya?”
“Ya.”
“Siapa yang
bilang?”
“Anak-anak. Ibuku
juga mendengarnya.”
“Bagaimana
bisa kau percaya ibumu.”
“Kali ini
benar. Yang lain merasa bersalah pada Joon Seok karena dia di khianati.”
--
Para siswa SMP Seah membaca petisi Soo Ho, dan mereka merasa itu sangat gila. Mereka tidak mau tanda tangan karena itu hanya akan membuat sekolah mereka jadi jelek. Joon Seok sangat tidak tenang mendengarnya.
Joon Seok
hendak keluar kelas, tapi dia mendengar beberapa siswa bertanya-tanya siapa
yang mencoba membunuhnya? Dan saat itu, dia sempat melihat Dong Hee yang
menatap tajam padanya. Joon Seok ketakutan dan langsung berbalik.
--
Jin Woo menemui Young Joo untuk bertanya mengenai Dong Hee, karena kan Young Joo adalah wali kelas Dong Hee di kelas 8. Dong Hee itu siswa pindahan, dan dia pindah karena kasus bully di sekolah lama. Dong Hee membantu siswa yang di bully, tapi malah berakhir jadi dia yang di bully. Orang tua pembully memberikan ibu Dong Hee sejumlah uang untuk menutupi hal itu dan menyuruh mereka pindah sekolah.
Young Joo
tahu hal itu karena saat Dong Hee pindah, dia sangat pendiam dan menyendiri. Karena
merasa cemas, dia mencari tahu dan menemui guru wali kelas Dong Hee di sekolah lama.
--
Orang tua Sun
Ho datang ke sekolah dan menemui Myung Sun, Sang Bok dan Jin Woo. Myung Sun berkata
kalau itu komite menilai itu hanya tindak kekerasan sekali, jadi mereka membuat
keputusan itu. In Ha masih tidak terima. Myun Sun meminta In Ha dapat menerimanya
apalagi para siswa itu kelas 9, dia meminta maaf untuk mereka.
In Ha masih
tidak bisa menerima. Bukankah hukum harusnya menolong korban bukan pelakunya. Sang
Bok angkat bicara kalau semua adalah kesalahpahaman, yang mereka lakukan adalah
membantu Sun Ho. Ucapan Sang Bok mengingatkannya akan dirinya saat membela Dong
Soo.
Saat itu, Moo Jin membantu Dong
Soo agar tidak di tuntut oleh keluarga siswa. Pokoknya, Dong Soo memukuli
temannya, dan orang tua temannya menuntutnya. Orang tua itu menuduh Moo Jin
yang membantu pelaku bukan anak mereka yang adalah korban. Dong Soo hendak
membela diri, tapi Moo Jin menahannya.
“Bukan begitu. Tapi, jika kau
menuntutnya, dia mungkin tidak akan bisa lulus. Tolong, nyonya. Tolong.”
End
Sang Bok
berkata kalau petisi itu membuat kekacauan dan mereka terus menerima telepon
dari orangtua siswa. Para guru menjadi kelelahan. Dia bahkan meminta Moo Jin
membujuk Soo Ho untuk menghapus petisi tersebut.
“Soo Ho
memilih untuk mengupload hal itu berdasarkan keinginannya sendiri, dan tidak
ada yang salah dengan yang di tulisnya. Dia bahkan tidak menulis nama siapapun.
Meskipun aku khawatir itu akan membuat korban yang tidak perlu…”
“Itulah yang
saya maksudkan. Anda sendiri adalah guru, jadi Anda pasti mengerti sekolah dan
murid lebih daripada orang lain.”
“Itulah
kenapa aku merasa malu pada diriku. Aku merasa seperti anak-anak menderita…
karena orang tua bertingkah tidak cukup dewasa. Kami akan pergi jika tidak ada
yang harus di bicarakan lagi.”
Dan mereka
pun pergi.
--
Dalam perjalanan
pulang, mereka masih saling diam. Dan perlahan, In Ha menggenggam tangan
suaminya, memberi kekuatan.
--
Ibu Sung Jae
menemui Eun Joo. Dia memberitahu mengenai petisi tersebut dan bagaimana sekolah
dan Joon Seok mendapat kritik. Apakah Eun Joo akan tetap diam saja?
“Apa yang bisa
kita lakukan? Setiap orang memiliki kebebasan berbicara di negara ini. Kita
hanya harus menerimanya.”
“Apa kau
membaca petisi itu? dia menolak kalau oppa-nya bunuh diri.”
“TIdak ada bukti.
Dia hanya menulis berdasarkan asumsi-nya. Siapapun yang membacanya yang teliti
akan bisa tahu.”
“Berapa
banyak orang yang bisa berpikir seperti itu? banyak orang hanya akan mudah
terpengaruh dan bahkan tidak bisa berpikir apa itu benar atau tidak.”
Tapi, In Ha
masih tetap bersikap tenang. Dia juga akan menjenguk Sun Ho nanti malam, apa
ibu Sung Jae mau ikut dengannya?
Setelah Ibu
Sung Jae pulang, In Ha membaca petisi tersebut. Sudah ada 70 orang yang tanda
tangan. In Ha menghela nafas cemas.
--
Reporter Choi
mulai berusaha mencari tahu masalah Sun Ho. Dia bertanya pada det. Kim dan det.
Park. Tapi, tentu sajamereka tidak mau memberitahu apapun. Apalagi si korban dalam
keadaan koma, jadi tidak ada yang tahu kebenarannya. Dia juga dengar kalau direktur
Seah, Jin Pyo, sering bermain golf dengan para petinggi polisi, apa mungkin dia
menekan mereka?
Det. Park langsung
melotot padanya. reporter Choi hanya berkata jangan mudah tersinggung. Dan dia
mengikuti det. Park yang pergi keluar.
Dia terus
bertanya pada det. Park. Tapi, det. Park tidak mau memberitahu apapun, dan itu
membuat reporter Choi yakin ada sesuatu.
--
Ki Chan,
Sung Jae dan Young Chul membersihkan aula. Saat itu, Sung Jae mendapat telepon
dari Joon Seok yang mengajak mereka untuk makan pizza. Jadi, Sung Jae dan Young
Chul langsung pergi meninggalkan Ki Chan seorang diri.
“Rasakan
itu! aku rasa mereka mulai meninggalkanmu setelah kau berusaha menyalakan
semuanya pada Joon Seok,” ujar Soo Ho yang masuk ke Aula.
“Apa yang
kau bilang?”
“Jika aku
tahu, aku akan menulis namamu di petisi.”
“Kau mau
mati? Kau setahun di bawahku. Jangan membuatku marah.”
“Kau
mendorong oppa ku dari atap? Kau sebaiknya jujur.”
“Kau gila?! Hilang
akal?! Aku bermain game hari itu di warnet, jika tidak percaya, tanya saja ke
polisi sana. Mereka sudah mengonfirmasi alibiku.”
“Kau kira
ini akan berakhir setelah 3 hari kerja suka rela? Tapi, tidak akan terjadi. Aku
tidak akan membiarkannya.”
“Joon Seok
yang membuat kami melakukannya!”
“Kau tidak
malu pada dirimu?!”
“Aku serius.
Joon Seok bilang kalau Sung Ho terus bertingkah…”
“Aku melihat
video itu. kau yang paling bersemangat. Kau terus memukulnya.”
“Ini
benar-benar membuatku gila! Joon Seok yang membuat kami melakukannya! Aku tidak
bohong! Kau sudah di bodohi Joon Seok!”
Tapi, Soo Ho
tidak mendengarkannya dan berlalu pergi. Ki Chan berteriak kesal.
--
Moo Jin di ajak bertemu oleh ayah Ki Chan dan Sung Jae di sebuah klub. Mereka bersikap sopan, ya tapi tentu saja meminta agar petisi itu di hapus. Apalagi, ayah Ki Chan malah menuduh mereka melakukannya karena uang. Moo Jin benar-benar marah dan membanting semua gelas dan pergi dari sana.
Setelah Moo
Jin pergi, ayah Sung Jae mulai memarahi ayah Ki Chan karena berbicara asal
tadi.
Moo Jin
berjalan pergi dengan perasaan kacau. Dia mendapat telepon dari nomor yang
tidak di kenal. Dan pada akhirnya, dia pergi ke kantor polisi untuk menjamin
Dong Soo agar di bebaskan. Hari ini, Moo Jin benar-benar dalam suasana hati
kacau, dan dia marah karena Dong Soo membuat masalah lagi. Dong Soo berkata
kalau dia di tuduh mencuri dan upahnya tidak di bayarkan. Terus mereka yang
memukulnya duluan!
“Berhenti
membuat alasan! Sudah berapa kali hal seperti ini terjadi! Kau membuatku
kehilangan kesabaran. Jika kau terus seperti ini, berhenti saja sekolah!”
“Aku bilang
akan keluar! Siapa yang meminta kau membayar biaya penjaminku?”
“Apa?!”
“Walau aku lulus
atau tidak, kenapa kau tidak memikirkan putramu sendiri!”
Moo Jin
benar-benar kecewa mendengarnya. Dia menampar Dong Soo 2 kali, “Baiklah. Lakukan
apapun yang kau inginkan mulai dari sekarang. Aku tidak akan peduli. Walau kau
menjadi sampah atau preman, lakukan sesukamu!”
Moo Jin
benar-benar merasa sangat kacau. Dia menatap tangannya yang menampar Dong Soo,
hatinya ikut terluka. Dia menatap ke langit. Dan berjalan pergi dengan lunglai.
--
Eun Joo pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Sun Ho. Saat itu, tidak ada siapapun di dalam. Jadi, Eun Joo masuk ke dalam dan menatap tubuh Sun Ho. Dia memikirkan mengenai jari Sun Ho yang bergerak, dan ketakutan Joon Seok. Dan matanya, malah menatap ke arah tabung oksigen Sun Ho.
Dan dia
melihat Eun Joo yang ada di sini. Eun Joo tidak jadi melakukan apapun. Dia
masih bersikap seolah tidak bersalah dan berbicara dengan penuh kepedulian pada
In Ha. In Ha tidak tahu apapun dan masih berterimakasih pada Eun Joo.
In Ha juga meminta maaf mengenai petisi yang Soo Ho buat mungkin akan menyulitkan Eun Joo dan Joon Seok. Eun Joo tidak mempermasalahkan hal itu. In Ha juga berkata akan terus menyelidiki hingga kebenarannya terungkap. Dia akan mencari tahu siapa yang membuat Sun Ho seolah melakukan bunuh diri.
“Kau mengira
seseorang membuatnya terlihat bunuh diri?” tanya Eun Joo.
“Aku yakin
akan hal itu.”
“Kau merasa
begitu hanya karena tali sepatunya, tapi apa kau tidak merasa terlalu cepat
menyimpulkan?”
“Siapa yang
memberitahumu mengenai itu?”
“Hah?”
“Kau
mengatakan padaku ketika kita bicara mengenai memindahkan Sun Ho ke rumah sakit
ini.”
“Aku yang
bilang padamu?”
“Dari yang
ku ingat, kau lah yang bilang padaku,” bohong Eun Joo.
“Aku mungki
bingung saat itu hingga tidak ingat.”
Dan Eun Joo
segera mengalihkan pembicaraan. Dia kemudian pamit untuk pergi karena ada janji
temu dengan orang lain. sebelum Eun Joo pergi, In ha meminta izin untuk bicara
dengan Joon Seok.
“Apa itu?”
“Akan ku
bilang setelah bertemu Joon Seok.”
“Oh,
baiklah. Aku akan bilang padanya,” jawab Eun Joo dengan gugup.
--
Dalam
perjalanan, Eun Joo tampak sangat tidak tenang.
--
“Kau yakin? Mungkin
kau hanya tidak ingat.”
“Aku yakin. Aku
tidak pernah mengatakannya. Ditambah lagi, tidak ada waktu untuk mengatakan hal
itu padanya. Tapi, kenapa kau menanyakan itu tiba-tiba?” tanya Joon Ha.
--
Eun Joo pergi ke bawah jembatan. Dia menunggu seseorang. Dan seseorang mengetuk kaca jendela mobilnya.
--
--
Orang yang
menemui Eun Joo adalah Dae Gil. Satpam SMP Seah, orang pertama yang menemukan
tubuh Sun Ho dan melapor ke polisi!
Tags:
Beautiful World
Lanjut.....
ReplyDelete