Krong Karm Episode 2 –
part 5
Network : Channel 3
“Mom,
Renu datang,” kata Saithong, memberitahu Ibu nya.
Sambil
menahan air mata, Renu memegang tangan Ibu. Renu mengatakan bahwa dia buru-
buru ke sini saat mendengar Ibu sakit, sehingga dia tidak sempat memberikan
gaun yang bagus untuk Ibu, dan dia berjanji akan membelikannya lain kali. Dan
mendengar itu, Ibu meneteskan air mata serta tersenyum lembut pada Renu.
Setiap
orang yang berada disana, tidak bisa lagi menahan tangisnya, termaksud Renu
ketika melihat itu. Ibu lalu berusaha untuk membuka suara dan berbicara kepada
mereka semua, tapi karena sakit maka dia agak kesulitan untuk berbicara.
Namun
seperti mengerti apa yang ingin Ibu katakan. Renu meminta agar Ibu tidak perlu
khawatir, karena dia akan menjaga Pock dengan baik. Lalu Renu memberitahu Ibu
bahwa dia sudah tidak tinggal di Takhli lagi, dan sudah pindah ke Chum saeng
serta disana dia sudah mempunyai pekerjaan yang stabil yaitu menjual kue
seperti yang Ibu pernah ajarkan.
“Orang
yang mencoba kue buatan ku memuji ku, mereka bilang enak,” kata Renu. Dan Ibu
tersenyum serta mengganguk pelan.
Renu
kemudian meminta Pock untuk mendekat, dan memberitahu Ibu bahwa Pock akan
menjadi anak yang baik ketika besar nanti serta Pock akan menjadi seorang biksu
seperti apa yang Ibu inginkan. Dan Pock melakukan serta mengatakan hal yang
seperti Renu katakan.
Ibu
melepaskan pegangan tangan Pock, kemudian dia memperhatikan mereka semua satu
persatu. Renu kemudian memberikan bunga yang dibawanya kepada Ibu,” Jika aku
ada membuat kamu sedih, apapun itu yang membuatmu kecewa padaku, tolong maafkan
aku ya. Jika kamu berenkarnasi, aku ingin menjadi putrimu lagi,” kata Renu
sambil menangis.
Mendengar
itu, Ibu tersenyum, lalu menutup mata untuk selama- lamanya. Dan melihat itu, mereka
semua langsung berlutut memberikan penghormatan terakhir kepada Ibu.
Dini
hari. Renu duduk di depan rumah. Dia merenungkan dan mengingat kenangan masa
lalunya.
Flash
Back
Saat
Renu masih kecil dan di ajak berjualan.
“Renu,
cepat! Ini sudah telat. Pasarnya mungkin kosong sekarang. Cepat!” kata Ibu
memanggil Renu agar segera mengikutinya.
Saat
Renu sudah besar dan di ajak berjualan.
“Mom!
Berjalanlah cepat! Pasar nya mungkin kosong sekarang!” panggil Renu, karena Ibu
berjalan lambat di belakangnya.
“Mengapa
kamu buru- buru?” balas Ibu.
Siang
hari. Renu membantu Ibu membuat kue. Renu bertugas untuk menyiapkan bahan-
bahan kue, seperti memarut kelapa. Sementara Ibu bertugas untuk memasak kue
nya.
“Hey!
Jika kamu menginginkan uang mereka, kamu harus memiliki niat yang baik. Jujur
dengan mereka. Jangan serampangan!” kata Ibu, menasehati Renu mengenai cara
berjualan yang baik.
“Yaaa,”
jawab Renu.
Suatu
hari. Renu bertengkar dengan Saithong, kakak nya sendiri. Saithong dengan marah
memukul serta menendang Renu, dan Ibu yang tidak mengerti apa yang terjadi, dia
pun berusaha melerai dan menghentikan mereka berdua.
“Dia
bukan adikku! Dia gadis jahat yang harusnya lahir menjadi anjing!” teriak
Saithong, ketika Ibu menahan nya agar tidak memukul Renu.
“Tunggu!
Ada masalah apa?” tanya Ibu, tidak mengerti.
“Dia
bercumbu dengan suami ku! Mereka sudah melakukan sex! Aku melihatnya dengan
kedua mata ku sendiri! Kita tidak bisa memberinya makanan lagi!” jelas Saithong
sambil berteriak. Lalu dia memukul Renu lagi.
Ibu
menghentikan Saithong, dan menanyakan apa itu benar kepada Renu. Dan dengan
nada takut, Renu mengatakan,” Aku sudah hamil tiga bulan, mom.”
Mendengar
itu, Ibu merasa terkejut. Sementara Saithong semakin marah, dan dengan kasar
dia menendang serta memukuli Renu lagi. Lalu setelah itu, dia mau pergi
meninggalkan rumah.
“Aku
tidak bercumbu dengannya! Dia memperkosa ku!” kata Renu sambi menangis.
Mendengar
itu, Saithong kembali dan memukuli Renu lagi, karena dia tidak percaya sama
sekali kepada Renu.
Renu
meminta maaf kepada Ibu karena telah membuat skandal, dan Ibu membalas agar
Renu jangan membicarakan itu lagi. Menurut Ibu dengan Renu tidak mengaborsi
anak sendiri, Renu sudah melakukan hal yang baik. Karena jika Renu melakukan
itu, maka karma akan mengikuti Renu selamanya.
“Tapi
P’Saithong tidak akan pernah memaafkan ku. Jika aku terus tinggal di sini, maka
rumah ini akan terbakar api. Jadi aku mohon pada mu …” kata Renu. Dan Ibu
mengerti.
“Renu.
Tinggalkan lah tempat ini. Rumah ini, kamu tidak bisa tinggal di dalam nya
lagi. Pergilah, dan semua masalah akan berakhir. Untuk anakmu, aku akan
mengurusnya sendiri,” kata Ibu.
Keesokan
harinya. Sebelum pergi, Renu melihat ke arah kakaknya, Saithong, tapi Saithong
mengabaikannya. Dan Renu merasa sedih, tapi dia berusaha untuk bersikap tegar.
Kemudian Renu pamit kepada Ibu, dan meminta agar Ibu menjaga Pok dengan baik
untuknya.
“Jangan
khawatirkan tentang dia. Orang di desa ini akan berpikir bahwa dia adalah anak
ku. Aku akan menjaga nya sebaik yang aku bisa,” kata Ibu.
“Pok,
aku pergi ya. Aku akan mengunjunginmu,” kata Renu, lalu dia mencium Pok, anakn
ya sendiri. Setelah itu dia memeluk Ibu. Dan kemudian dia mengambil kopernya
dan berjalan pergi meninggalkan rumah nya untuk selama- lamanya.
Flash
Back End
Pok
berlarian masuk ke dalam rumah, melewati Renu yang duduk di depan pintu.
Melihat itu, Renu tambah merasa sedih.
Tags:
Krong Karm
Lanjut.....
ReplyDelete