Sinopsis Drama Taiwan – Hello Again Episode 06 –
1
Images by : SET TV , TTV, iQiyi
Xiao Gang sedang dalam perjalanan pulang sambil
menelpon Wen Wen. Dia menyuruh Wen Wen untuk menyampaikan pada tante Li Hua dan
tante Ying (ibu Ke Ai) agar tidak khawatir mengenai sewa toko. Mereka tidak
perlu membayarnya dulu, karna sebelum hari pengumpulan sewa, dia akan menemui
Tiger untuk membicarakan hal tersebut.
Dan terlihat seseorang telah mengincar Xiao Gang.
Saat Xiao Gang menyeberang, orang tersebut segera melajukan mobilnya dan
menabrak Xiao Gang! Kemudian kabur!
--
Daniel sepertinya sudah memberitahu Xiao Tian
permasalahannya. Dia minta maaf karena sudah merebut pelanggan Xiao Tian waktu
itu. Xiao Tian sendiri sudah tidak marah lagi karena sudah tahu alasan Daniel
merebut pelanggannya adalah agar bisa mendapatkan uang komisi untuk mendapatkan
hak asuh anak.
“Sudahlah. Tidak apa-apa. Kau juga sudah
membantuku tadi dengan VVIP. Jadi, aku sudah memutuskan, kau termasuk kategori
‘orang baik’. Tapi, kau masih berada di bawah pengawasan ku,” ujar Xiao Tian
sambil tersenyum.
Daniel senang karena Xiao Tian sudah
memaafkannya. Mereka sudah berteman lagi. Termasuk dengan dua pekerja lainnya.
Tapi, saat sedang mereka sedang bercengkerama, SPG dari bagian kosmetik malah
menyindir mereka sebagai SPG yang tidak bisa berjualan. Tentu, mereka jadi
geram mendengarnya. Jadi, mereka bertekad kalau bulan ini, mereka harus bisa
mencapai penjualan NTD 50juta dan membuat SPG dari bagian kosmentik malu!
--
Dan kita kembali ke adegan terakhir di episode 05
kemarin…
“Kenapa kau masih mengingat apa yang ku ucapkan
saat SMA? Jangan bilang kau… menyukaiku?” goda Ke Ai.
Dia mengira kalau Zi Hao akan segera membantah,
tapi Zi Hao malah diam saja. Ke Ai jadi merasa tidak beres. Dan ketika Zi Hao
hendak menjawab, Ke Ai langsung menyuruhnya berhenti! Dan kemudian, Ke Ai
berbalik pergi.
Zi Hao menarik tangan Ke Ai agar tidak pergi. Ke
Ai tambah terkejut. Wajah Zi Hao tampak sangat serius. Ke Ai berbalik,
menatapnya.
“Okay, sudah sampai titik ini. Aku tidak punya
pilihan lain selain mengakui-nya,” ujar Zi Hao dan berjalan mendekat ke Ke Ai.
“Sebenarnya… … …. Sebenarnya, aku … “
Zi Hao terus mendekatkan wajahnya, dan Ke
Ai memundurkan kepalanya dengan gugup. “Sebenarnya, selama ini aku… aku menaruh
perhatian padamu… dan mengingat semua yang kau katakan. Itu karena…”
Ke Ai menjatuhkan tas-nya. Wajah mereka sangat
dekat.
“Aku… padamu…. Aku ingin mengganggu-mu,” ujar Zi
Hao. Merusak suasana romantis saja. “Aku harus mengenal musuhku dengan baik
agar bisa menang.”
Dan kemudian, Zi Hao tertawa keras. Sementara Ke
Ai benar-benar kesal. Zi Hao tertawa, apalagi tadi ekspresi Ke Ai seolah
mengira dia akan mengakui perasaannya padanya! dia sangat senang karena sudah
berhasil mempermainkan Ke Ai.
“Kau sudah bekerja keras ya. Untuk menggangguku,
kau harus mengingat semua quotes dari
semua orang terkenal. Tapi, kau orang yang suka bermain mencoba mengerti dunia
dari murid teratas, itu tentu sangat sulit bagimu. Hingga, Shelley menjadi
Schopenhauer,” ejek Ke Ai. “Lain kali, jangan permalukan dirimu lagi ya.”
Giliran Zi Hao yang kesal. Tapi, belum sempat dia
membalas perkataan Ke Ai, ponsel Ke Ai malah berbunyi. Ke Ai mendapat telepon
mengenai yang terjadi pada Xiao Gang.
--
Dengan panik, Ke Ai pergi ke rumah sakit bersama
dengan Zi Hao. Dia langsung bertanya kepada resepsionis dimana klien bernama
Cai Xiao Gang berada? Resepsionis memeriksa data dan memberitahu kalau Xiao
Gang ada di ruang darurat. Ke Ai langsung berlari ke sana.
Begitu melihat kaki Xiao Gang yang terbalut
perban, Ke Ai langsung menangis khawatir. Bertanya apa yang terjadi, hingga
Xiao Gang mengalami kecelakaan?
“Tidak ada apa-apa. Ini hanya luka kecil. Tidak
usah khawatir. Ini hanya… ada sedikit keretakan di tulan kaki-ku, jadi harus di
perban. Tampaknya, perban-nya terlalu besar. Tidak apa-apa. Jangan menangis,”
tenangkan Xiao Gang.
Zi Hao memperhatikan kekhawatiran Ke Ai tersebut,
dan dari wajahnya, mungkin dia tidak menyangka kalau Ke Ai akan sampai bereaksi
demikian melihat Xiao Gang yang terluka.
Ke Ai yakin kalau yang mencelakai Xiao Gang pasti
adalah Tiger dan pengikutnya. Xiao Gang menyuruh Ke Ai untuk tidak berpikir
terlalu jauh, ini hanyalah kecelakaan. Dia baik-baik saja. Tapi, Ke Ai tetap
khawatir.
Dokter masuk dan memberitahu kalau Xiao Gang
sudah bisa pulang setelah mengambil obat. Ketika di rumah, jangan melakukan
sesuatu yang dapat menekan lukanya. Dan juga, jangan lepaskan perbannya untuk
mencegah agar tulang Xiao Gang tidak bergeser. Kemudian, jangan sampai luka
tersebut basah untuk menghindari infeksi. Jika Xiao Gang merasa ingin mandi,
bisa suruh anggota keluarga untuk mengelap badannya.
“Mengerti,” ujar Ke Ai pada dokter.
“Kau mengerti?” gumam Zi Hao, terkejut.
--
Xiao Gang sedang duduk di dalam kamar mandi hanya
dengan menggunakan handuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Pintu kamar mandi
terbuka, dan sebuah tangan penuh sabun, mulai membersihkan tubuh belakang Xiao
Gang dengan lembut.
“Maaf. Karena sudah merepotkanmu,” ujar Xiao Gang
sambil tersenyum.
Tapi, begitu melihat ke arah cermin. LOL. Yang
membersihkan tubuhnya adalah, Zi Hao! Zi Hao tersenyum menatapnya, “Tidak usah
sungkan.”
Dan Xiao Gang langsung merasa tidak nyaman dengan
Zi Hao yang membersihkan tubuhnya. Dia tampak risih tubuhnya di pegang-pegang. Hahahahha.
Eh, lagi asyik membersihkan tubuh Xiao Gang, masuklah
Ke Ai ke dalam tanpa mengetuk pintu. Dan pintu pun tidak di kunci pula dari
dalam. Jadi, langsunglah Ke Ai melihat tubuh telanjang dada 2 orang pria. Tapi,
bukannya merasa terkejut, dengan cepat Ke Ai langsung mundur sambil mengucapkan
maaf. LOL.
Udah di luar, Ke Ai baru tersadar sesuatu. Dia masuk
lagi ke dalam dan dengan suara keras menyuruh Zi Hao cepat menyelesaikan memandikan
Xiao Gang dan jangan menghabiskan air. Zi Hao panik karena Ke Ai masuk lagi dan
tidak malu sama sekali melihat mereka bertelanjang dada. Dengan cepat, Zi Hao
mengambil handuk dan menutup tubuh Xiao Gang (hingga ke muka Xiao Gang. LOL).
“Woi, Chang Ke Ai. Apakah gurumu tidak
mengajarimu untuk tidak melihat hal yang tidak pantas?” marah Zi Hao. (Ini juga
Zi Hao, bukannya nutup tubuh sendiri, malah cuma nutup tubuh Xiao Gang.
Hahaha).
Ke Ai langsung memelototkan matanya, “Harusnya
kau yang menutup tubuhmu itu. Figure tubuh kak Gang jauh lebih bagus
daripadamu.”
“Hah?! Kau pernah melihat dia telan**ng
sebelumnya?” kaget Zi Hao. Xiao Gang juga ikut kaget.
“Tentu saja. Bukankah ketika berenang kalian
hanya mengenakan celana renang?” jawab Ke Ai (benar juga jawabannya :D) “Kak
Gang, aku akan meletakkan pakaianmu di depan pintu ya. Aku juga akan menyiapkan
tempat tidurmu,” ujar Ke Ai dan langsung keluar.
Zi Hao bingung, kenapa Ke Ai menyiapkan tempat
tidur Xiao Gang? Apa Xiao Gang akan tidur di sini malam ini? Xiao Gang
membenarkan. Ke Ai yang memaksa karena kakinya kan sedang terluka.
Zi Hao jadi kesal dan menyikat tubuh Xiao Gang
dengan keras hingga Xiao Gang berteriak kesakitan.
--
Zi Hao sudah selesai membantu memandikan Xiao
Gang dan sudah mengenakan baju-nya lagi. Kemudian, dia menghampiri Ke Ai dan menasehati
Ke Ai, “Wanita dan pria itu tidak boleh saling bersentuhan. Kau tahu itu kan? Bagaimana
bisa seorang pria dan wanita tinggal bersama? Bahkan jika kau tidak memikirkan
dirimu, kau harus memikirkan Kak Gang.”
“Yang Zi Hao, aku mohon…”
“Aku pun mohon agar kau mendengarku. Pria dan
wanita…”
Belum selesai dia menyelesaikan kalimatnya, Ke Ai
langsung memencet pipinya dan memutar kepalanya agar mengarah ke ruang tamu. Terlihat,
ibu Ke Ai yang sedang menggelar tilam di lantai untuk tempat tidur Xiao Gang.
Ibu Ke Ai menyuruh Xiao Gang untuk tinggal di
rumahnya selama beberapa hari sampai Xiao Gang sembuh. Biarkan kali ini dia
yang membantu Xiao Gang setelah selama ini Xiao Gang yang membantunya.
Ke Ai langsung menyindir ucapan Zi Hao yang
bilang wanita dan pria tidak boleh tinggal bersama, padahal ibunya juga ada di
rumah ini. Zi Hao gelagapan dan membuat alasan kalau maksudnya, dia hanya ingin
menginap di sini juga untuk menjaga kak Gang. Jika Xiao Gang terbangun tengah
malam dan ingin ke kamar mandi, tentu Ke Ai dan ibu Ke Ai tidak akan bisa
membantu Xiao Gang di kamar mandi. Itulah maksudnya, wanita dan pria itu berbeda.
Tidak bisa saling bersentuhan.
“Aku hanya mengalami tulang retak. Dan bukan
berarti aku tidak bisa bergerak,” jelas Xiao Gang.
“Yang Zi Hao. Apa kau sangat santai hah? Jika ya,
pergi ambil bantal dari kamarku untuk Kak Gang. Jika tidak mau, cepat pulang
sana! Aku tidak punya waktu untukmu. Aku harus mandi. Aku dapat shift pagi
besok,” perintah Ke Ai dan langsung pergi ke kamar mandi.
Ibu Ke Ai juga langsung ke dapur untuk mengambilkan
air untuk Xiao Gang minum obat. Xiao Gang sendiri menerima telepon dari rekan
kerjanya. Jadinya, Zi Hao benar-benar di cuekkin. Zi Hao jadi memutuskan untuk
membantu mengambilkan bantal di kamar Ke Ai.
Ibu Ke Ai sudah balik ke ruang tamu, dan tidak
melihat Zi Hao lagi. Jadi, dia bertanya pada Xiao Gang, apa Zi Hao sudah pulang?
Xiao Gang yang tidak melihat Zi Hao, mengira kalau Zi Hao memang sudah pulang.
Padahal, Zi Hao berada di kamar Ke Ai. Ketika hendak
mengambilkan bantal, dia melihat foto SMA Ke Ai yang terpajang di meja samping
tempat tidur. Zi Hao mulai melihat sekeliling kamar Ke Ai, dan mencoba membayangkan
waktu Ke Ai di kamar itu. Belajar, menulis juga menangis.
“Chang Ke Ai, kau sudah bekerja keras,” ujar Zi
Hao sambil menatap foto Ke Ai.
Zi Hao mengembalikan foto itu ke tempatnya. Tetapi,
saat dia hendak mengambilkan bantal, muncul niat usil di kepala Zi Hao. Dia berniat
menakuti Ke Ai.
Tags:
Hello Again
Lanjut...
ReplyDeleteAduuh zi hao cute bingit..
ReplyDeleteLesung pipitnya itu loh..
Lanjuutt min